NovelToon NovelToon
Scandal Terlarang Sang Mafia

Scandal Terlarang Sang Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Cinta Terlarang / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Reni t

Irene Larasati seorang polisi wanita yang ditugaskan menyamar sebagai karyawan di perusahaan ekspor impor guna mengumpulkan informasi dan bukti sindikat penyeludupan barang-barang mewah seperti emas, berlian dan barang lainnya yang bernilai miliaran. Namun, bukannya menangkap sindikat tersebut, ia malah jatuh cinta kepada pria bernama Alex William, mafia yang biasa menyeludupkan barang-barang mewah dari luar negri dan menyebabkan kerugian negara. Alex memiliki perusahaan ekspor impor bernama PT Mandiri Global Trade (MGT) yang ia gunakan sebagai kedok guna menutupi bisnis ilegalnya juga mengelabui petugas kepolisian.

Antara tugas dan perasaan, Irene terjerat cinta sang Mafia yang mematikan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni t, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

"Sebenarnya aku adalah--" Irene tidak sempat meneruskan ucapannya.

Kepalanya terkulai lemas di pundak Alex, tubuhnya pun bersandar di tubuh sang mafia dengan mata terpejam. Namun, bibirnya meracau tidak jelas dengan suara meliuk-liuk layaknya orang yang sedang mabuk.

"Tubuhku panas banget, Pak. Geraaaah!" racaunya masih dengan mata terpejam.

"Apa kamu mau saya bukain baju kamu?" tanya Alex, gairahnya mulai sulit dikendalikan.

Apalagi, bongkahan padat milik Irene menempel sempurna di bagian depan tubuhnya. Kenyal dan hangat, sukses membuat junior miliknya menegang.

"Lakukan, Pak. Aku udah gak kuat, rasanya kayak pengen berendam di air dingin," lirih Irene, suaranya semakin melemah, rasa panas di tubuhnya mulai membuatnya tersiksa.

Tubuh Irene diraih lalu digendong oleh Alex, melangkah menuju ranjang. Irene sontak menyandarkan kapala di dada bidang seorang Alex William sementara telapak tangannya melingkar di leher.

Alex memandang wajah Irene Larasati, di mana kecantikan alami terpancar. Kulit wajahnya memang tidak seputih wanita-wanita yang pernah ia temui di luaran sana, tidak sehalus mereka-mereka yang rutin melakukan perawatan di salon. Namun, justru itu yang membuat Alex jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Irene. Wajah, penampilan bahkan sikapnya yang apa adanya membuatnya kagum dan jatuh hati.

"Malam ini akan menjadi malam yang panjang buat kita, Irene, tapi saya janji akan bertanggung jawab," bisiknya, membaringkan tubuh Irene di atas ranjang dengan sangat hati-hati.

Tubuh Irene menggeliat, kedua tangannya diangkat ke atas memperlihatkan ketiaknya yang putih bersih. Celana jeans yang sudah longgar karena wanita itu sendiri yang membuka resletingnya memperlihatkan segitiga berwarna hitam yang tersembunyi di dalam sana.

Alex duduk di tepi ranjang, memandang tubuh Irene dari ujung kaki hingga ujung rambut seraya menelan salivanya kasar. Telapak tangannya perlahan mulai menyentuh satu sisi wajahnya, menyisirnya dengan lembut dan penuh gairah.

"Kamu cantik, Irene. Kamu berbeda dari wanita-wanita yang pernah saya temui di luar. Muka kamu alami tanpa operasi plastik bahkan tanpa perawatan apapun," gumamnya, menyentuh dan mengusap bibir Irene sebelum akhirnya mengecupnya dengan lembut.

Tanpa disangka, Irene membalas ciuman Alex, melingkarkan kedua tangan di leher dan melumat bibirnya dengan penuh gairah. Keduanya benar-benar bercumbu di atas ranjang, meluapkan gairah yang sudah tidak mampu lagi mereka tahan. Dalam keadaan setengah sadar, Irene melucuti pakaian Alex, sementara Alex membuka pakaian yang dikenakan oleh Irene hingga keduanya benar-benar polos tanpa sehelai benangpun. Irene Larasati akhirnya terjebak bersama sang mafia, selamanya.

***

Keesokan harinya, tepatnya pukul 09.00, Irene merentangkan kedua tangannya, pelupuk matanya berkedip pelan dan lemah seraya membuka mulutnya lebar-lebar. Hawa dingin seketika membasuh permukaan tubuh polosnya yang hanya ditutup menggunakan selimut tebal. Irene bergidik kedinginan seraya merapatkan selimut untuk menutup hampir seluruh tubuhnya.

"Ko dingin banget sih?" gumamnya.

Perlahan mulai membuka mata, terdiam sejenak mencoba meraup kesadaran usai terlelap. Sampai akhirnya, suara seseorang seketika mengejutkan Irene. Suara yang sangat ia kenal dan sedang berbaring tepat di sampingnya.

"Kamu udah bangun, Honey?" tanya Alex, membuka mata, masih dalam keadaan tanpa busana.

Irene terperanjat, menoleh dan memandang wajah Alex William. "Pa-Pak Alex? Lagi ngapain Anda di sini? Kita--" Irene menahan ucapannya, mengintip tubuhnya yang tersembunyi di balik selimut. "Haaaa!" teriaknya.

Irene bangkit lalu duduk tegak, sebelum akhirnya turun dari atas ranjang dengan menutup seluruh tubuhnya menggunakan selimut tebal lalu berdiri di sudut ruangan. Sementara Alex membiarkan tubuhnya terekspos sempurna tanpa penutup apapun.

"Dasar, Brengsek! Kamu apain aku, hah?" bentak Irene seraya menangis histeris.

Alex menarik sprei yang tergerai di ranjang lalu menutup bagian bawah tubuh polosnya kemudian turun dari atas ranjang. "Tenang, Irene. Tenang, saya bisa jelaskan."

Irene menangis histeris, memandang wajah Alex dengan mata memerah penuh rasa dendam. "Aku udah menduga kalau kamu bakalan nidurin aku. Dasar, Brengsek. Bajingan!"

"Kita melakukannya atas dasar suka sama suka, Iren. Kamu juga menikmatinya semalam, saya gak maksa kamu buat ngelakuin itu."

Irene membeku, air matanya deras bergulir. Otak kecilnya mulai menelusuri setiap jengkal memori yang sempat ia lupakan. Tubuhnya perlahan melemas dan terduduk di lantai dengan hati dan perasaan hancur. Ya, mereka memang melakukannya atas dasar suka sama suka, bagian intinya bahkan masih terasa nyeri setelah Alex merenggut kesuciannya dan melakukan hampir semalaman, tapi tetap saja, ia melakukannya dalam keadaan mabuk.

Irene tiba-tiba berteriak histeris seraya mengacak rambutnya sendiri. "Haaaa!"

Alex berjongkok tepat di depan wanita itu.

"Saya janji akan tanggung jawab, Irene. Saya akan segera menikahi kamu," lirihnya dengan lembut.

Irene menggelengkan kepala. "Nggak, kita gak bakalan bisa menikah, Pak Alex. Aku gak mungkin menikahi Anda. Nggak mungkin!" jawabnya seraya terisak dan menahan rasa sesak.

"Kenapa gak mungkin? Saya cinta sama kamu, meskipun kamu belum mencintai saya, tapi saya yakin cinta itu akan hadir seiringan dengan berjalannya waktu, Irene."

"Gak bisa, Pak Alex. Gak bisa!" teriak Irene. "Sekarang aku mau pulang, pulang ke rumahku bukan ke rumah Anda."

"Oke, saya akan antar kamu pulang, Irene. Kamu boleh libur kerja hari ini. Istirahatlah di rumah kamu, oke?"

Irene menganggukkan kepala seraya menyeka kedua matanya yang membanjir. Sementara Alex hendak memeluk tubuh Irene.

"Jangan sentuh aku!" pinta Irene masih terisak.

"Oke, saya gak akan menyentuh kamu, Irene. Saya minta maaf," ucap Alex, memandang wajah Irene dengan sayu. "Sekarang kamu mandi dan ganti baju, saya udah siapin baju baru buat kamu. Sekali lagi saya minta maaf."

Irene hanya terdiam, tatapan matanya nampak kosong menatap ke arah samping. Apa yang harus ia lakukan sekarang? Hidupnya hancur, masa depannya suram. Bagaimana jika ia hamil benih sang mafia kejam? Pria itu pun tidak mungkin bertanggung jawab karena dirinya akan segera menyerahkan bukti kejahatan yang ia dapatkan semalam. Irene kembali terisak seraya menutup wajahnya menggunakan telapak tangan.

"Ya Tuhan, apa yang udah aku lakuin? Gimana kalau aku sampe hamil?" batinnya merasa frustrasi.

***

Pukul 12.00, Iren tiba di kediamannya dengan diantar oleh Alex William. Wanita itu sengaja tidak meminta Alex mampir ke rumahnya karena ia butuh waktu untuk sendiri, merenungkan apa yang terjadi semalam. Tubuhnya benar-benar lemas, bagian intinya pun masih terasa nyeri. Irene membuka pintu rumah lalu masuk ke dalam sana dengan langkah gontai dan wajah pucat.

"Ya Tuhan, semoga aja aku gak hamil. Kalau sampe aku hamil, gimana? Aku dan Pak Alex gak mungkin menikah, aku yakin dia gak akan ragu ngehabisi nyawaku kalau dia tau siapa aku sebenarnya," gumamnya, menjatuhkan diri ke sofa, meringkuk dengan hati dan perasaan hancur.

Ponsel miliknya seketika bergetar, Irene merogoh tas lalu meraih benda pipih itu dari dalam sana. Nama Herman sang komandan terpampang di layar ponsel.

"Pak Herman?" gumamnya memejamkan mata sejenak sebelum akhirnya mengangkat sambungan telepon.

"Halo, Pak," sapa Irene, meletakan ponsel di telinga.

"Halo, Irene. Apa kabar? Gimana, apa aja yang udah kamu dapet selama kerja di perusahaan si Alex? Kenapa kamu belum melaporkan apapun sama saya?" tanya Herman di dalam sambungan telepon.

Irene terdiam, meraih kamera berukuran kecil yang ia sembunyikan di dalam tas. Menatap benda kecil yang berhasil mengabadikan moment tadi malam. Hatinya seketika dilanda rasa ragu. Apa ia yakin akan memberikan bukti tersebut kepada sang atasan?

"Eu ... ng-nggak, Pak. Aku belum dapet apa-apa, baru juga kerja beberapa hari," jawabnya, menunda laporan tentang bukti yang ia dapat semalam.

Bersambung ....

1
Jamayah Tambi
Betuah punya anak
Jamayah Tambi
Davidcyg salah dan cemburu
Jamayah Tambi
Selepas 8 tahun baru jumpa
Jamayah Tambi
Anak degil
Jamayah Tambi
Dah masik kandang singa memang tak boleh keluar dah
Jamayah Tambi
Mesti Irinevdah mengandung anak mafia tu
Jamayah Tambi
Kau peduli Akex
Jamayah Tambi
Alex dah tau kau polisi,tp buat2 tak tau kerana cintanya.Dia ingin kamu berhenti jd polis dan menjadi isterinya Itu taktik Alex.
🤩😘wiexelsvan😘🤩
akhirnya bang alex ma irene ketemu lg,kaget ya bang tiba" menjadi daddy si kembar willi & willo 🤩🤩
mampus kau david,habis ni kau akan liat kemurkaan dan kemarahan bang alex 🤭😅😅
Jamayah Tambi
David cukup hati2
Jamayah Tambi
David pulak mcm ketua mafia.
Jamayah Tambi
Kaya raya memang,tp klu suaminya tidak setia dan kaki selingkuh macam mana.Mana ada perempuan yg sanggup diduakan./Tongue//Tongue/
Jamayah Tambi
Masuk kandang singa kamu Ren/Toasted//Toasted/
Jamayah Tambi
Belum apa2 dah kantoi /Sob//Sob/
Jamayah Tambi
Kamu berani sangat Irine.
Jamayah Tambi
Biar betul 2 vs 12.Macam tak logik.
Jamayah Tambi
Ah sudah,bahaya ni Airine
Jamayah Tambi
Mcm man nk jadi sekretaris klu tidak ada latihan.
Sri Astuti
lanjut
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
begitulah wanita ketika merasa kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!