di salah satu pondok pesantren, ada seorang gadis cantik bernama Fatimah. Ayah nya Fatimah seorang pemilik pesantren bernama Ustad Zaidan,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon safitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hukuman sendy.
Setelah mendapatkan telpon dari orang yang dia suruh mencari ke keberadaan sendy dia pun menuju ke tempat itu.
"Fatimah mas pergi dulu,"panit Naim sambil melihat ke arah Fatimah.
"Mas?"tanya Fatimah sambil melihat ke arah Naim.
"Fatimah aku akan jawab pertanyaan mu itu nantinya,"jawab Naim sambil melihat ke arah Fatimah.
Naim pun pergi meninggal kan rumah sakit untuk menuju tempat yang di Sherlock oleh orang itu. Naim pun sampai di tempat itu. Sesampai ya di sana dia melihat Sendy sendang terikat di kursi.
"Lepas kan aku,"teriak sendy yang terikat di kursi dan mata tertutup.
"Lepas kata mu kamu sudah mencelakakan istri ku,"ucap Naim sambil mendekat ke arah Sendy.
"Kamu, tolong lepas akan aku!"teriak Sendy sambil mencari ke berapaan Naim.
"Tolong kamu bilang kamu sudah membuat Istri ku tidak mengingat ku kamu tahu itu,"ucap Naim sambil menarik rambut Sendy.
"Bagus lah setidak ya aku bisa memiliki mu kembali,"ucap Sendy sambil mendongak ke atas karena rambut ya di tarik Naim
"Aku tidak akan kembali ke pada mu karen apa?"tanya Naim sambil melihat ke arah sendy.
"Karena aku sangat membenci kamu,"sambung Naim sambil melihat ke arah sendy dan melangkah pergi meninggal kan nya.
"Naim membenci ku dia membenci ku,"racau sendy sambil berusaha melepas kan diri dan ingin berlari ke arah Naim.
Tak lama Naim pun pergi dari tempat Sendy disekap di pun berjalan ke luar sambil memikirkan sesuatu.
Tak lama dia pun tersadar dan menelpon polisi.
"Halo pak,"ucap Naim sambil meletakkan ponsel ya di kuping.
"Saya sudah menemukan tersangka dan bapa bisa kesini,"sambung Naim sambil yang masih meletakkan ponsel di kuping nya.
"Baik pak kami akan segera kesana,"ucap Pak polisi itu sambil mematikan ponsel ya.
Naim dan teman-teman ya yang ada di dalam tempat tadi untuk berpura-pura
Sedang di sandaran oleh orang lain. Dan rencana mereka pun berhasil, polisi pun tidak menaruh curiga pada mereka semua.
Karena urusan sendy sudah selesai Naim pun kembali ke rumah sakit sesampai di sana dia melihat orang tua Fatimah sedang menjaga ya. Naim pun masuk dan salim ke pada mereka berdua.
"Bisa pulang dulu nak Fatimah biar kami yang menjaga ya,"ucap Ibu Fatimah sambil melihat ke arah Naim.
"Iya mama,"ucap Naim sambil melihat ke arah Ibu Fatimah.
"Hati-hati di jalan ya,"ucap ibu dan Ayah Fatimah sambil melihat ke arah Naim.
"Iya mama,abi aku pulang dulu Assalamualaikum,"ucap Naim sambil melangkah keluar dari ruangan itu.
Naim pun pulang ke rumah dia pun berbaring di kasur dan tertidur. 1 minggu pun berlalu Sendy di beri hukuman13 tahun penjara dan denda 13 juta dan di saat bersamaan Fatimah pun keluar dari rumah sakit begitu juga dengan Naim dia pun pergi bersama Fatimah untuk memenuhi syarat Fatimah yaitu mondok sampai lulus. Dan tak lupa juga Naim berpamitan sama Ayah dan Ibu nya untuk mondok. Sampai lah Mereka ke rumah Ayah Fatimah Naim menginap sementara di sana sebelum ke pondok. Keesokan pagi nya Naim pun bersiap untuk pergi ke pondok pesantren sebagai siswa di sana.
Tok
Tok
Fatimah mengetok Pintu kamar Naim karena Fatimah hilang ingatan namum sifat sementara tapi tidak tau kapan dia akan ingat Naim. Itulah mengapa mereka berbeda kamar. Naim pun membuka pintu kamar itu.
"Ayah udah nunggu kamu tu,"ucap Fatimah sambil menunggu Naim keluar.
"Iya bentar lagi Fatimah,"ucap Naim dengan lembut.
Naim pun keluar dari kamar nya Fatimah pun kaget sekaligus kagum dengan ketampanan seorang Naim yang memakai baju koko sarung serta peci warna hitam .
"Masyaallah ganteng banget,"batin Fatimah sambil melihat ke arah Naim tanpa berkedip sedikit pun.
"Fatimah Fatimah,"panggil Naim sambil melambaikan tangan ke wajah Fatimah agar dia sadar dari lamunan nya.
"Kamu kenapa ?"tanya Naim setelah Fatimah tersadar dari lamunan ya.
"Kamu ganteng banget,"jawab Fatimah secara spontan.
"Fatimah kamu nakal,"ucap Naim sambil melihat ke arah Fatimah.
"Aku nakal?"tanya Fatimah sambil melihat ke arah Naim.
"Iya karena kamu bilang aku ganteng,"jawab Naim menatap ke arah mata Fatimah.
"Maaf aku memuji mu,"ucap Fatimah sambil melihat ke arah Naim.
"Tidak usah minta maaf Fatimah lagi pula aku adalah calon suami kamu,"ucap Naim sambil melihat ke arah Fatimah.
Tak lama ibu Fatimah datang.
"Nak ayah nunggu kamu di luar dari tadi loh,"ucap Ibu Fatimah sambil melihat ke arah Naim.
"Iya mama aku akan ke sana ucap,"ucap Naim dengan sopan dan melihat ke arah ibunya Fatimah.
Naim pun keluar dari rumah itu dan ingin berangkat ke pondok khusus santri wan dan tak lupa di pamitan sama Fatimah dan Ibunya. karena di sana santri wati dan santri wan di tidak di gabung di lingkungan sama jadi ke sana memerlukan waktu 2 jam untuk sampai di sana dengan berjalan kaki.
BERSAMBUNG...♡♡♡♡
semoga semangat up terus ya
salam kenal dari 'aku akan mencintaimu suamiku' jgn lupa mampir 🤗🤗
aku datang lagi kalo udh up up uphhh~
Awas kalau nanti lu jatuh cinta,🪓