Sebuah pernikahan yang membawa petaka, hal ini lah yang di alami seorang gadis cantik yang bernama Athena.
Gaun pengantin yang berlumuran darah menjadi saksi atas hancurnya kehidupan Athena. Pria yang sangat di cintai nya dengan tega membatalkan sepihak pernikahan yang selama ini merupakan impiannya.
Tidak hanya itu, ia juga harus kehilangan sosok seorang ayah yang telah merawatnya sedari kecil.
Namun sebuah fakta yang mengejutkan mulai terungkap, sosok ibu yang selama ini telah meninggalkannya, ternyata telah membunuh kedua orang tua dari calon suaminya Delano.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anisa Rmd, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14
Jarum jam sudah menunjukkan pukul 6 pagi, terlihat Delano masih tidur di atas sofa.
Dalam kondisi tidurnya Delano merasakan seseorang tengah mengusap wajahnya sehingga membuat ia terbangun.
"Athena...", Delano melihat Athena sudah duduk di depannya. Gadis itu menggunakan kemeja putih milik Delano yang terlihat kebesaran di pakai Athena.
"Ayo bangun... Kamu nggak ke kantor?", Tanya Athena dengan suara lembut.
"Jam berapa sekarang?", Delano mengusap wajahnya yang masih mengantuk.
"Udah jam 6", Jawab Athena.
Delano menatap wajah Athena dengan tatapan kagum. Wajah kekasihnya sangat cantik dengan kulit putih dan warna bibir merah alami.
"Aku mandi dulu", Ucap Delano dengan suara pelan.
"Iya sana mandi!"
Delano mandi secepat kilat, memakai kemeja biru langit dan jas warna hitam yang biasa ia gunakan ke kantor.
"Sejak kapan kamu ganti baju?" Delano berjalan menghampiri Athena yang sudah berganti pakaian.
"Pas kamu mandi", Jawab Athena.
"Yuk, pergi sekarang!", Delano meraih tangan Athena lalu menggandengnya menuju parkiran.
Di dalam mobil, terlihat Athena memandang wajah Delano yang sedang fokus menyetir.
"Ada apa?", Tanya Delano yang sepertinya sadar bahwa sedari tadi Athena menatapnya.
"Gapapa"
"Kenapa ngeliatin aku terus", Delano meraih tangan Athena lalu menggenggamnya dengan erat.
"Pacarku tampan sekali", Seru Athena membuat wajah Delano memerah.
"Pacarku juga cantik sekali", Delano melepaskan genggaman dan mencubit pipi Athena yang membuatnya gemas.
Setelah 20 menit, mobil yang di kendarai oleh Delano berhenti tepat di depan Kubik Cofee.
Delano menggandeng tangan Athena dan membawanya masuk ke dalam.
"Kamu mau pesan apa Na?", Tanya Delano ketika melihat menu makanan.
"Fluffy banana pancake and vanilla latte", Ucap Athena sambil menunjuk pesanannya.
"Kamu yakin?", Tanya Delano memastikan.
"Iya"
"Gak mau makan nasi?"
"Enggak, aku gabisa makan nasi pagi-pagi", Jawab Athena.
"Fluffy Banana Pancake satu , Fried Rice satu, Americano satu dan vanilla latte satu" Pesan Delano kepada pelayan.
Butuh waktu 15 menit sampai akhirnya pesanan mereka datang.
"Permisi... Ini pesanannya mbak mas...", Seru sang pelayan dan menaruh hidangan di atas meja.
Athena meraih minuman yang terletak di depannya lalu meminumnya.
"Habisin ya makanannya", Seru Delano kepada Athena yang tengah menyeruput vanilla latte yang ia pesan.
"Eh kalian ada di sini?", Seru seseorang yang tidak lain adalah Rosa sekretaris Delano.
Athena memandangi Rosa dari atas sampai bawah. Rosa memakai rok mini berwarna hitam dengan kancing kemeja yang terlalu terbuka sehingga belahan dadanya sedikit terlihat.
Athena menatapnya dengan tatapan tidak suka, gadis itu bahkan secara tidak sopan langsung duduk di sebelah Delano.
"Aku boleh ikut sarapan?", Tanya Rosa kepada Delano dan juga Athena.
"Iya silahkan", Ucap Delano mempersilahkan Rosa untuk bergabung dengan mereka.
Setelah selesai sarapan, terlihat Rosa berlari kecil mengejar Delano yang sudah berada di parkiran.
"Aku boleh nebeng sama kamu ke kantor?", Tanya Rosa dengan tatapan menggoda.
"Coba tanya Athena", Delano tidak ingin gadisnya cemburu.
"Athena... Aku boleh numpang gak, mumpung satu tujuan dengan Delano"
"Tapi Delano mau mengantarku ke rumah, nggak langsung ke kantor!", Jawab Athena dengan nada ketus.
"Gapapa kok", Ucap Rosa yang tidak mempermasalahkan hal itu.
"Yasudah terserah Lano aja, aku sih nggak keberatan!", Ucap Athena yang sebenarnya sangat keberatan.
"Ayo naik!", Ajak Delano seketika.
Delano menyadari bahwa Athena sangat tidak menyukai keberadaan Rosa di dalam mobilnya.
Setelah Athena turun dari mobil terlihat Rosa juga langsung turun dan hendak pindah ke kursi bagian depan, namun langsung di kunci oleh Delano.
"Kok nggak bisa di buka", Tanya Rosa.
"Kamu di belakang aja", Seru Delano.
"Tapi aku nggak enak, kalau aku di belakang sama aja kamu kaya sopir", Ucap Rosa membuat Athena menatapnya dengan tatapan sinis.
"Kalau aku boleh jujur, dari dulu Athena tidak memperbolehkan seorang gadis pun menaiki mobil ataupun motorku, apalagi mengambil alih tempatnya, seharusnya kamu berterima kasih karena Athena mengijinkan kamu untuk menumpang di mobil ini", Jelas Delano yang berharap di mengerti oleh Rosa.
Athena merasa sangat senang dan puas ketika mendengar Delano menegur Rosa.
Sejujurnya ia sempat takut Delano akan memperlakukan Rosa dengan baik lantaran merasa tidak enak karena Rosa adalah kekasih Ardan.
Setelah memperhatikan sikap Rosa belakangan ini, Athena merasa bahwa Rosa tidak cukup baik untuk kakaknya. Gadis itu sangat centil seperti cewek penggoda pada umumnya.
Selain itu sepertinya Rosa memacari Ardan karena menginginkan sesuatu dari Ardan.
Rosa memang cantik dengan rambut pendek sebahu, tetapi Athena merasa bahwa dirinya jauh lebih cantik dan lebih baik dari Rosa, buktinya Delano memilih dirinya setelah menolak sekian banyak gadis yang mengejarnya.
Saat memasuki rumah, Athena melihat sang ayah tengah duduk di kursi ruang tamu sambil membaca koran.
"Ayah...", Dengan sedikit rasa takut Athena berjalan menghampiri ayahnya.
"Kamu tidur di mana semalam", Tanya sang ayah yang masih tetap membaca koran.
"Di tempat Delano", Jawab Athena jujur, ia tidak ingin membohongi ayahnya.
"Kamu tahu bahwa lelaki sama perempuan seharusnya tidak di perbolehkan berada dalam satu ruangan yang sama kecuali mereka sudah menikah!", Tutur ayahnya menjelaskan.
"Tapi ayah..."
"Tapi apa?", Tanya ayahnya.
"Aku sama Delano tidak tidur di ranjang yang sama!"
"Bisa saja kamu berbohong!", Tuding sang ayah yang sepertinya tidak mempercayai putrinya.
"Aku tidak bohong! Aku tidur di kamar Delano sementara Delano tidur di sofa ruang tamu!", Athena mencoba meluruskan kesalah pahaman sang ayah.
"Ayah tidak bisa mempercayai ucapan mu!"
"Kenapa ayah tidak percaya kepada putri ayah sendiri! Apa selama ini aku pernah mempermalukan ayah? Apa aku pernah berbuat nakal sampai ayah tidak mempercayaiku!!!", Athena merasa kesal karena semua orang di rumahnya menganggap Delano pria bejat yang suka meniduri perempuan.
"Ayah begini karena kamu sudah bertindak di luar akal sehat!", Bentak sang ayah membuat Athena menangis.
"Aku ngelakuin apa sampai ayah berpikir seperti itu!"
"Ayah sudah dengar dari kakakmu bahwa kamu sudah melawan dan berani nginap di tempat pria yang bukan suamimu!"
"Seharusnya ayah bertanya kenapa aku bisa kabur dari rumah!!!", Athena berteriak keras.
"Dia menamparku! Ayah lihat, ini ulah putra ayah!!!", Athena memperlihatkan bekas tamparan di pipinya.
"Ayah lihat goresan di sini, dia menamparku dengan keras sampai jam tangannya mengenai pipiku!"
"Aku benci ayah!!!" Setelah berteriak, Athena langsung berjalan ke kamar dan membanting pintu cukup keras.
Blaammm!
Sesampainya di kamar Athena hanya menangis. Di saat seperti ini, ia sangat merindukan Delano.
Selama ini Delano tidak pernah memperlakukan Athena dengan buruk. Pria itu selalu bersikap lembut dan memperlakukannya seperti ratu.
Selama berpacaran pun Delano tidak pernah melakukan hal aneh kepada dirinya, selain memeluk dan pegangan tangan. Delano bahkan tidak pernah menciuminya.
Jadi bagaimana mungkin semua orang di rumahnya berpikir bahwa Delano pria bejat yang akan menidurinya!