NovelToon NovelToon
Cinta Karang Samudra

Cinta Karang Samudra

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Misteri
Popularitas:267
Nilai: 5
Nama Author: bidadari

- Jati diri ? -
"Lex,rose kalian adik -kaka !"
"Apa dia sungguh rose?"
"Yap dia rose!"
"Bukan ...aku bukan rose ..aku zenny!"
"Dek kamu kenal pak jaya?"
"Tidak bang aku tak kenal !"



-Cinta atau berbelas kasih?-

"Kenapa Abang menginginkan ku ,menikah dengan Abang?"
"Karna Abang cinta kamu!"
"Aku tak percaya !"
"Abang akan membuat mu percaya akan cinta Abang!"
"Aku butuh bukti!"
"Abang akan tunjukkan!"
"Aku tunggu!"
"Abang siap membuktikan!"




_Cinta karang samudra _

"Kalau cinta itu tak seindah karang
Di samudra! "

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bidadari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 22 "maaf! "

My wife so pretty🤍

𝘚𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘣𝘢𝘯𝘨, 𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘪 𝘤𝘢𝘧𝘦 𝘮𝘢𝘶 𝘯𝘪𝘵𝘪𝘱 𝘢𝘱𝘢?

𝘛𝘪𝘵𝘪𝘱 𝘴𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘨𝘢𝘯𝘵𝘦𝘯𝘨!

𝘈𝘴𝘵𝘢𝘨𝘢! 𝘒𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘢𝘶 𝘴𝘦𝘭𝘪𝘯𝘨𝘬𝘶𝘩?

𝘠𝘢!

𝘖𝘩 𝘺𝘢?.. 𝘈𝘣𝘢𝘯𝘨 𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘱𝘦𝘳𝘤𝘢𝘺𝘢 𝘢𝘥𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘭𝘶𝘴+𝘱𝘭𝘶𝘴 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘢𝘣𝘢𝘯𝘨!

𝘉𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬 𝘣𝘢𝘯𝘨! 𝘉𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬, 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘦𝘵! 𝘠𝘢𝘯𝘩 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘢𝘣𝘢𝘯𝘨,

𝘚𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘰𝘴𝘢 𝘯𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘮𝘢𝘴𝘶𝘬 𝘯𝘦𝘳𝘢𝘬𝘢 𝘭𝘰𝘩!

𝘊𝘢𝘯𝘥𝘢 𝘢𝘣𝘢𝘯𝘨!

𝘈𝘱𝘢 𝘮𝘢𝘶𝘯𝘺𝘢?

𝘈𝘱𝘢 𝘢𝘫𝘢 𝘣𝘰𝘭𝘦𝘩 𝘢𝘴𝘢𝘭 𝘢𝘣𝘢𝘯𝘨. 𝘕𝘨𝘨𝘢 𝘬𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘢𝘬𝘶 𝘳𝘢𝘤𝘶𝘯 𝘢𝘫𝘢!

𝘠𝘢 𝘢𝘣𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘳𝘢𝘤𝘶𝘯!

𝘈𝘣𝘢𝘯𝘨 𝘫𝘢𝘩𝘢𝘵! 𝘛𝘦𝘨𝘢!

𝘙𝘢𝘤𝘶𝘯 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢!

𝘎𝘢𝘳𝘪𝘯𝘨 𝘒𝘳𝘪𝘶𝘬𝘬 𝘬𝘳𝘦𝘴𝘴 𝘬𝘰𝘣𝘦𝘭 𝘥𝘪 𝘬𝘰𝘣𝘦𝘭 -𝘬𝘰𝘣𝘦𝘭 😬🙄

𝘑𝘰𝘳𝘰𝘬!

𝘈𝘣𝘢𝘯𝘨 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘴𝘢𝘮𝘢

𝘜𝘥𝘢𝘩 𝘴𝘵𝘰𝘱! 𝘈𝘣𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘢𝘩 𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘨𝘦𝘥𝘦 𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘢𝘱𝘢 -𝘢𝘱𝘢 𝘭𝘢𝘩 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩, 𝘣𝘰𝘤𝘪𝘭

𝘚𝘵𝘰𝘱 𝘬𝘢𝘺𝘢. 𝘱𝘢𝘬 𝘢𝘭𝘦𝘹!

𝘒𝘢𝘮𝘶 𝘭𝘶𝘤𝘶𝘬. 𝘐𝘮𝘶𝘵 𝘉𝘰 𝘤𝘪𝘪𝘭𝘭 𝘯𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘢𝘣𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘭𝘪𝘫𝘯 𝘦𝘴 𝘬𝘳𝘪𝘮 𝘮𝘢𝘶?

𝘕𝘰.. 𝘕𝘰.. 𝘕𝘰

𝘕𝘰.. 𝘕𝘰𝘭𝘢𝘬𝘬𝘢𝘯? 𝘔𝘢𝘬𝘴𝘶𝘥𝘯𝘺𝘢

Irsyad bangkit dari duduknya. Ia segera menghampiri Kitchen bar tersebut. Membuat zenny berkerut kening, mata irsyad menoleh ke beberapa kue mini yang terjejer di lemari penyimpanan kaca, yang ada di kitchen bar tersebut.

"Saya.mau lima stroberi cakenya! Bungkus! " Pinta irsyad menunjuk pada kue kecil tersebut yang imut sekali. Lalu diangguki oleh zenny dan segera membungkusnya

"Totalnya jadi? " Tanya irsyad singkat pada dan dingin

Amboi zenny, hingga bergeming apakah ini benar sang suaminya yang. Ada di rumah? Kenapa beda kali ya?.. Zenny bergetar tangannya ketika kedua bola matanya. Terkunci pada satu soslk-- yaitu suaminya

"Jadi.. 200 ribu! " Jawab zenny asal padahal totalnya cuman "100 ribu " Bodolah batin zenny kan yang membeli. Suaminya irsyad menyelesaikan transaksi tersebut lalu ia pergi. Dari cafe tersebut barulah zenny menghela napas lega "alhamdulillah! "

*... *

Arista terdiam di sofa ruang keluarga. Ia mendengar langkah kaki seseorang saat seseorang itu. Muncul di ruang keluarga membuatnya menatap kecewa, seorang yang baru saja datang tersebut. Ia bahkan yang tadinya berdiri langsung menghampas bobot tubuh nya ke sofa.

"Asalamualaikum ma! " Irsyad mendekati dan menyalami tangan sang mama tiri. Arista tersenyum "Walaikumsalam, kamu pulang ngga sama istrimu syad? " Tanya arista menatap irsyad yang sedang menaruh--paper bag berwarna pink untuk sang istri. di atas meja ruang keluarga.

"Ngga, dia pulang sama alex nanti" Irsyad menghampas bobot tubuh nya di sofa yang jaraknya. Tidak jauh dari arista duduk,

"Kok tumben, pulang nya agak sore ya istri kamu?... Biasaanya jam segini udah ada aja dia di kamar! " Cakap Arista terlihat jelas kekhawatiran di wajahnya

"Mungkin macet ma, tadi aku udah telefon bahkan kirim dia pesan. Katanya otw ma tenang aja! " Irsyad meyakinkan Arista

"oh ya ma, besok irsyad zenny dan yang lain nya pulang ya ibu udah selesai terapinya. Jadi irsyad harus temani ibu! " Tutur irsyad. Membuat Arista menatapnya dengan. Tatapan sendu tapi,ia berusaha semaksimal mungkin Irsyad tidak melihatnya "ya.sudah ngga apa -apa nanti sering-sering main ke rumah mama papa ya sayang! " Arista tersenyum walaupun hatinya sakit. Entah mengapa hatinya tidak rela sang anak tiri pergi dari rumah nya

Irsyad memandang kanan-kiri. Ia sesekali menghela napas panjang. "Papa masih di kantor ma? " Tanya irsyad baru sadar sang papa tidak ada di rumah "biasa urus perusahaan Tiryata persada! " Sahut arista

Bi surti melangkah. Ke ruang keluarga. Lalu tersenyum saat melihat irsyad.yang pulang dengan tampang capeknya, "den irsyad. Dan nyonya mau di buatkan minuman apa? " Tanya bi surti

"eh, bibi dosa loh nyuruh kita minum! " Seru arista membuka candaan

"Bibi nawarin, nyonya mau minum apa nyonya! Bukan minum -minuman! " Sahut bi surti yang sudah biasa jadi korban bully arista.

"Nyebut bi nyebut, nyuruh kita minum! " Seru irsyad yang turut membully sang bibi . Bi surti hanya menggeleng saja melihat. Sepasang ibu dan anak absurd tersebut

"Bercanda bi, buatkan saya jus alpukat. "Cakap arista pada akhirnya

"Saya kopi aja bi! "

"Sip tunggu bentar ya bi" Di balas dengan anggukkan dengan keduanya lalu dengan kekuatan ninjutsu. Bi surti menghilang dari ruang keluarga. Boonglah bi surti melangkah pergi meninggalkan mereka berdua di ruang keluarga.

Irsyad menyalakan. Rokoknya. Lalu ia mengisap nya candu sekali rasanya-- setelah hari yang menyiksa membuatnya. Merasa lega karena bisa mengisap rokok. Kancing kemeja atasnya ia buka jasnya? Jangan tanyakan lagi padaku dia sudah membuangnya ke sofa yang ada di sebelah nya, arista hanya berdecik pelan capek melihat sang anak yang. Benar-benar patut di buang ke Neraka,

"syad.kapan berhenti rokoknya syad? " Tanya arista membuat irsyad terkekeh ia terus membuat asap lingkaran dari. Rokoknya. Ia lalu menaruh rokok yang masih setengah panjang. Itu di sela asbak " Mama. Kan tau irsyad ngerokok dari.masih kecil ini obat penenang irsyad mana bisa lepas? " Irsyad terkekeh lalu kembali mengisap rokoknya itu

Arista, tertawa pahit. Ketika mendengarnya ia tahu betul betapa tertekannya anak lelaki tersebut. Bapaknya yang tukang main serong. dan ibunya yang tukang main pria membuat irsyad seperti itu ingat betul pertama kali dirinya bertemu dengan Irsyad atas bantuan dari radit

Seorang anak kecil berusia delapan tahun. Duduk di hadapan nya. Radit mengenalinya ke pada dirinya. Lalu ia tersenyum dan berjongkok menyamai tingginya dan anak lelaki tersebut yang tampan.

"Irsyad revano!... Anak pintar nya mama arista ya! Mulai besok tinggal sama mama dulu ya! " Arista mengelus puncak kepala irsyad "mamanya, irsyad masih belum bisa urus dia sayang... Karna --" Arista mengkode agar tidak membahas itu di depan anak kecil itu membuat radit berhenti melanjutkan pembicaraan mereka.

Sejak hari itu irsyad di asuh. Oleh arista hingga saat usianya menginjak lima belas tahun. Diambil paksa oleh wira, hidup bagaikan di tendang dari surga ke neraka tiap malam irsyad harus tidur di temani.. Oleh dentuman keras barang-barang yang. Berjatuhan dan pecah serta. Teriakan kata-kata kasar yang dilayangkan bapak ke pada sang ibu.

Malam itu wira habid - habisan. Menggebuki sang istri membuat irsyad tidak tahan ia mengepal tangannya. Menampar wajah bapaknya membuat bapak naik pitam di lempar nya dirinya. Ke gudang bekas sapi, yang ada di belakang rumahnya. Irsyad kecil takut sekali ia hanya bisa memeluk dirinya yuyun berteriak histeris setiap. Kali melihat anaknya di perlakukan kasar,

𝘉𝘢𝘯𝘨𝘴𝘢𝘵 𝘢𝘯𝘢𝘬𝘬𝘶 𝘬𝘢𝘶 𝘵𝘦𝘨𝘢!

𝘒𝘢𝘶, 𝘬𝘪𝘳𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘱𝘦𝘥𝘶𝘭𝘪. 𝘐𝘳𝘴𝘺𝘢𝘥 𝘪𝘵𝘶 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘴𝘶𝘢𝘮𝘪𝘮𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘪𝘵𝘶𝘬𝘢𝘯?

𝘑𝘢𝘨𝘢 𝘮𝘶𝘭𝘶𝘵 𝘮𝘶 𝘥𝘪𝘢 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘮𝘶!

𝘋𝘈𝘙𝘈𝘏 𝘠𝘈𝘕𝘎 𝘔𝘌𝘕𝘎𝘈𝘓𝘐𝘙 𝘋𝘐 𝘋𝘈𝘙𝘈𝘏𝘕𝘠𝘈 𝘋𝘈𝘙𝘈𝘏 𝘈𝘕𝘈𝘒 𝘏𝘈𝘙𝘈𝘔!

𝘢𝘬𝘶 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘩𝘪𝘳𝘬𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢!

𝘎𝘪𝘭𝘢

Malam itu di gudang bekas sapi tersebut. Ia menemukan sebuah rokok dan pemantik nya ia mencoba dan rasanya enak. Awalnya coba-coba lama -lama kok enak! Real goblok!, semenjak saat itu setiap dia strees atau tertekan. Dia akan mengisap rokok. Karna rokok adalah pemberinya kehangatan. Waktu itu saat dia butuh kehangatan.

"Asalamualaikum" Suara tersebut membawa. Irsyad pada kenyataannya ia langsung mematikkan. Rokoknya ia melihat sang gadis dengan pakaian nya yang basah kuyup. Padahal naik mobil kenapa tuh anak basah kuyup? Batin irsyad.

"Walaikumsalam.. Sayang kamu kenapa? "

Ia menyalami Arista lalu irsyad , Arista matanya membulat melihat penampilan sang menantu yang ambaradul, rambutnya tidak tertata rapih. Seperti tadi pagi jepitan yang Ia Pakai sudah tidak singgah di surainya, bajunya basah kuyup.

"sayang, ngga ada hujan ngga ada angin. Kenapa kamu basah? "Tanya arista heran

" Kamu apain dia lex? "Sorot mata irsyad tajam ke alex , langsung di jawab gelenggan" Mana mungkin. Aku melakukan hal buruk! Yang ada aku mati kali! " Sahutnya zenny mengigit bibir dalam nya. Sebenarnya ia basah karna..

*Dua jam yang lalu*

"Tolong! "

Brukk!

Prakk!

Byuirrr!

"Tolong, mbak maafin saya! "

Prak.

Sebuah hawa dingin merasuki. Menguliti setiap inci kulit gadis tersebut. Saat shela menyiramnya dengan air dingin yang baru keluar dari lemari pendingin. Shela melirik ke arah sapu yanv terletak tidak jauh. dari nya lalu

𝗣𝗿𝗮𝗸𝗸!!

𝗔𝗸𝗵!

𝗦𝗿𝗲𝗲𝘁!

𝗣𝗿𝗮𝗸!

𝗕𝘂𝗴𝗵!

"Sekali kamu goda. Zian abis kamu! " Ancam shela lalu membanting tubuh ringkih tersebut. Ke lantai dingin gudang. Tersebut ia melingkari tangannya di kakinya, lalu ia menenggelamkan wajah nya di pelukkan kakinya,"dingin."lirihnya

Ia merasakan sakit yang, luar biasa di bagian punggungnya. sakit karena tadi di pukul dengan sapu, pelan-pelan zenny berdiri ia hampir limbung . Tidak bisa merasakan keseimbangan tubuh nya, dengan pelan ia berjalan sambil memegangi tembok agar tidak terjerembab, ke lantai dengan pelan ia memutar knop pintu gudang, syukur nya tidak di kunci. ia berjalan pelan untuk sampai ke pintu depan.

Shanaz tidak ada, di cafe tersebut membuat shela semena -mena olehnya. Hanya ada dirinya shela dan zian, makanya ia tidak takut kalau memperlakukan buruk zenny.

Dengan bertatih-tatih. Zenny melangkah ke arah kasir, ia mengambil ranselnya. Ia membuka ranselnya memasukkan baju kerja nya di ranselnya sialnya ia tadi pas di siram air sama shela sudah pakai baju seragam.

Tadi shela manggil dia. Saat dia sudah selesai kegiatan nya. Termasuk-- ganti baju. Tetiba saja shela berlaku tidak pantas padanya shela mendorongnya. Hingga tubuhnya masuk ke gudang lalu. Ia gebuk dengan kabel listrik yang menyala membuat tubuh nya bergetar. Karna kena strum walau dikit lalu. Tubuhnya di gebuk dengan sapu. dan di siram air dingin,

Ia bergedik ngeri saat. Melewati bangku dimana shela duduk ia hanya menunduk hormat dan melihat, tatapan maut shela

"Saya, permisi pulang ya mbak. Mas "

"Hati-hati, ya bunga! " Sahut zian ramah membuat shela semakin membesarkan matanya. Mengasih kode kalau dia sangat marah pada gadis itu, "ya mas mbak saya permisi" Pamit zenny lalu membuka pintu masuk cafe.

\*... \*

Zenny mengigit bibir dalamnya. Ia bingung harus alasan apa ke ibu mertuanya-- serta, ke sang suami yang memasang wajah. Curiga alex? Jangan di pikir kan dia tidak tahu, apa -apa tadi zenny berbohong kalau. dirinya jatuh di kamar mandi , irsyad berdeham menunggu jawaban sang istri.

"Ngga ada hujan, ngga ada angin kenapa kamu bisa basah?.. Dingin lagi hmm" Tanya irsyad dengan mata penuh selidiki

"Alexander! Saya udah katakan, kamu harusnya yang becus dong jaga menantu saya. Liat lecet menantu saya kan,! " Kesal Arista lalu memegang. Pundak sang gadis membuat zenny bergetar, takut mertuanya tahu kalau bahunya sedang bergetar hebat.

"Maaf bu... Maaf pak Saya juga tadi ngga tau dia tiba-tiba keluar dengan penampilan, kaya gini!.... Biasalah pasti nih bocil main air kali di sekolah makanya, Basah " Sahut alex

"Main air? " Tanya irsyad matanya terus memperhatikan gerak-gerik sang istrinya.

"Ya namanya juga, bocil pasti apa aja di mainin. Ya kan bocil kamu mainin kran kamar mandi sekolah kamu? " Sindir alex sedikit terkekeh membuat zenny menggeleng. "Terus? " Tanya irsyad.

"Aku jatuh, tadi di kamar mandi sekolah"

Bodo lah martabatnya jatuh, jadi istri dan menantu daripada. mereka tahu kan berabe

"Terus... Baju aku kotor yaudah aku siram pakai air ternyata-- air nya dingin yaudah sekalian aku main air! " Kilahnya membuat alex terkekeh geli membuat semuanya, menoleh ke alex " Tuh, kan bu namanya juga bocil.. Ngga jauh - jauh dari main! " Irsyad hanya menggeleng melihat Sang istri

Pandangan arista, tertumpuk pada zenny ia merasakan tubuh gadis itu menggigil membuat nya tersadar akan. Suatu hal.

"Ya tuhan syad, istri kamu kedinginan! " Pekik arista "bi! Tolong ambilkan handuk! " Teriak arista untung saja bi surti cepat--langsung datang bawa. handuk irsyad segera membalut sang istri dengan handuk

"mending, kamu mandi sayang! " Cakap arista

"Ya ma.. " Zenny berjalan pelan pergi ke lantai dua letak kamarnya dan Irsyad. Yang fokus mengperhatikan punggung istrinya. Sebelum akhrinya masuk ke kamarnya,

"Bi surti tolong, buatkan minuman hangat untuk zenny terus antar ke kamarnya! " Titah Arista langsung diangguki oleh bibi,

*... *

Di kamar mandi zenny termangu, melihat luka lebam yang membiru. Pasti lambat laun irsyad akan tahu kalau dirinya. Terluka membuat dirinya harus. Mau tidak mau mencari alasan agar masuk akan, dengan perlahan zenny meluruhkan badannya. Ke rendaman air hangat di bathtub . Selepas mandi zenny langsung keluar kamar mandi,

Matanya menangkap seorang lelaki, yang sedang duduk di bibir. Ranjang yang tenggelam dalam layar ponselnya, zenny tersenyum ia pun mendekati sang suami.

"Abang! Ngapain? " Tanya zenny membuat irsyad seketika langsung mematikan ponselnya. Lalu di letakkan nya di nakas samping tempat tidur, membuat gadis itu berkerut kening "kenapa abang, takut sekali akh lihat ponsel abang? " Tanya nya penuh selidiki membuat Irsyad tertawa geli.

Ia melingkari tangan kekarnya. di pinggang sang istri kecil, membuat zenny terpekik kaget.

"Kamu takut.. Abang merahasiakan sesuatu? Hmmm? "Tanya irsyad bibirnya melengkung sempurna. melihat sang istri salah tingkah. kedua manik zenny membeku ketika sang suami mempesona nya, ia langsung mengepal tangannya lalu memukul dada sang suami, membuat Irsyad meringis kesakitan.

Irsyad melepaskan. pelukan nya membuat zenny menghela napas lega, "abang! - tangannya nakal suka banget buat anak orang, dag dig dug! " Lontar zenny wajahnya merah, seperti tomat yang baru matang. Irsyad tersenyum lalu menempelkan bibirnya tepat di telinga sang gadis "perlu, kamu tahu sayang -- hanya kamu bocil yang bisa. menangkan hati abang sampai kapan pun itu! " Bisiknya

Membuat jantung zenny, berhenti berdetak ia menelen ludah pahitnya. Lalu menatap ke Irsyad yang menjauh. dari nya ada sebuah bayangan ketakutan yang harus ia telan di masa yang akan datang, nantinya zenny memandang wajah sang suami yang melirik ke arahnya ia tersenyum hangat.

"Bang! " Panggil zenny dengan suara datar namun terdengar bergetar. Seolah ada sebuah hal yang tidak bisa. Ia jelaskan irsyad menatap wajah sang istri yang, begitu manis

"Kenapa sayang? " Tanya irsyad tersenyum hangat. zenny mengepal kedua tangannya yang, ada di pangkuan nya lalu. ia meremas jemarinya satu per satu,

"abang, aku... Minta maaf belum, bisa memperlakukan abang sebagai... Suami yang selayaknya " Ucapnya dengan suara tercekat penuh ke khawatiran ada sebuah gelombang yang, siap menghanyutkan pikirannya

Membuat irsyad berkerut kening, "maksud kamu, tentang jatah? " Tanya irsyad santai membuat zenny menggeleng "aku. Ngga tau jatah itu apa, tapi aku rasa -- itu yang mama arista maksud Tentang memperlakukan suami dengan selayaknya " Timpal zenny Irsyad mengusap pelan puncak kepala sang istri.

"tidak apa-apa sayang, kalau sudah siap dan sudah menerima abang sebagai suami kamu. Bilang abang ya " Cakap irsyad

"Ya pasti! ... Tapi aku ngga tau, rasa itu kapan datangnya bang.. Aku hanya ngga mau kita, ngelakuin itu tanpa cinta! " Irsyad terkekeh walau sebentar "Abang, mah cinta kamu ngga tau sama kamu nya! " Sahut irsyad ada sebuah perasaan kecewa dimaniknya

"Aku... Ngga tau! Kehadiran abang sungguh, tiba-tiba abang menjadikan aku istri abang sungguh tiba-tiba, tapi aku yakin rasa. Akan datang seiring berjalannya hubungan kita" Tutur zenny dengan suara pelan "jadikan abang alasan kenapa. Kamu bahagia sayang, setelah lepas dari --aris! " Pinta irsyad hati-hati

"Pasti! " Tapi sayangnya ucapan itu hanya. dirinya dan tuhan yang tahu, irsyad menggenggam tangan sang istri lalu, mencium punggung tangan nya sang istri,

"Makasih! " Ucapnya lirih membuat zenny berkerut kening, 'untuk apa? "Tanya zenny

" Untuk segala kebahagiaan, kehangatan, dan makasih sudah mau terima abang " Zenny menggeleng rintikan air matanya jatuh, di pipinya "abang--aku yang makasih, sama abang mama --papa.karna telah menerima aku wanita sial!, dan yang pastinya aku bersyukur bisa ada di tengah-tengah keluarga abang yang penuh cinta! " Buliran bening luruh dari. Pelupuk matanya pertahanan zenny jebol rasanya sakit sekali. ada sebuah hal yang tidak bisa ia jelaskan kepada semua orang termasuk Irsyad,

Irsyad mengelus pelan wajah. sang gadis yang sembab matanya karna menangis ia tersenyum dan menangkup kan, kedua tangannya di wajah sang gadis. Mata mereka bertemu mengunci keheningan,

"Jangan pernah, menitikkan air mata kamu yang berharga untuk hal yang ngga berharga. Abang bersyukur ounya. Istri kaya kamu dek! "

"Abang, berharga bagi aku! Makanya aku menangis malam ini-- jangan, larang aku menangis untuk malam ini! " Sahutnya

Irsyad mengecup kening. sang istri lalu ia tersenyum hangat sambil membawa zenny ke dekapannya, rasanya hangat di peluk sabg suami tapi ada sebuah rasa bersalah yang selalu hinggap di dadanya, entah kapan ia bisa jujur mungkin nanti. Sebelum semuanya kebongkar sama oranglain, dia berjanji akan berkata jujur pada irsyad. Sebelum irsyadnya tahu dari seorang lain,

"Bang, maaf " Gumamnya lirih

1
bidadari
Minasan ni gokai o nasaru koto no nai you ni, watashi no sakuhin o yorokonde moraeru to ureshii desu
🙏
ginevra
bagus
Dòng sông/suối đen
Ceritanya keren, teruslah menulis thor!
Izuku
Bikin baper nih!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!