Rencana Sang Tuan Muda

Tania sudah masuk kampus seperti biasa. Ia juga kembali pulang kerumah tepat waktu. Hanya saja dia sudah tidak mengajar les privat lagi karna rumah murid nya itu sudah kosong, ia sudah berusaha untuk menghubunginya tapi tidak masuk. Hatinya sedikit kwatir tapi itu mungkin menjadi kabar baik untuk Tania. Karna dengan begitu akhir akhir ini dia sudah tepat waktu sampai di rumah.

"Nona bersiaplah, saya akan menjemput anda" sebuah pesan di terima.

"Memangnya kita mau kemana?"

Tidak ada balasan sama sekali.

iihh apa salah nya sih balas. Katakan sesuatu gitu. aahh sekretaris jay dan Tuan Raka sama aja.

Tiba lah sekretaris Jay untuk menjemput Tania. Mereka masuk ke sebuah butik yang sebelumnya sudah pernah di datanginya. Seperti sudah mendapat perintah sebelum nya para pelayan sudah mengerti apa yang harus di lakukan, mereka memberikan gaun untuk di coba oleh nona Tania. Tidak susah untuk mencari yang pas di badan Tania. Ia juga tidak terlalu pemilih urusan pakaian, Jadi mereka tidak perlu waktu lama berada di butik itu.

Jay membawa Tania pulang kerumah lagi. Sesampainya di rumah ia sudah di sambut oleh make up artis. Tania mulai di make over. Dia hanya menurut saja. Karna bertanya atau melawan juga tidak ada gunanya.

Sementara Raka dan jay sibuk di dalam ruanganya. Jay melihat jam yang ada di tangan kirinya.

"Sepertinya anda juga harus bersiap siap Tuan"

Raka juga melihat jam tangnya.

"Baiklah" Raka berdiri dan mulai berbeda diri di bantu oleh sekretaris jay.

Setelah selesai Tuan Raka dan Sekretaris Jay menunggu di ruang tamu sambil membicarakan sesuatu sembari menunggu Tania selesai.

Tania sudah selesai di make over dan sudah memakai pakaian dari butik tadi. Para make up artis juga Turun terlebih dahulu menemui sekretaris jay, untuk berpamitan pulang.

Salah satu dari mereka melihat ke arah Tangga.

"Ya ampun indah sekali pemandangan ini" sambil melihat ke arah tangga.

Seketika mereka semua melihat ke arah tangga termasuk Tuan Raka.

Ternyata Tania sedang berjalan pelan menuruni setiap anak tangga mengunakan hills yang tidak terlalu tinggi, dress berwarna pink muda, rambut nya di biarkan terurai bagian bawah di beri sedikit gelombang, bagian atas baju hanya ada satu tali di bagian kanan, dan tidak lupa anting berbentuk mutiara yg ia pakai juga menambah keanggunan nya malam ini. Raka sampai menelan slavinanya melihat penampilan Tania malam ini. Tapi dia berusaha terlihat tidak peduli.

Hm hm Raka pura pura batuk agar semua kembali fokus dan tidak melihat kearah Tania lagi. Sekretaris jay juga langsung memalingkan pandanganya ke orang yang ada di depannya.

"pekerjaan kami sudah selesai Sekretaris jay, apa sekarang kami sudah bisa kembali"

"Baik, saya akan transfer untuk bayaran kalian"

"Terimakasih sekretaris jay. Mari Tuan Raka"

Raka hanya memberikan anggukan. Sementara Tani ikut tersenyum kepada mereka.

"kita berangkat Tuan" tanya sekretaris jay.

Raka berdiri dan melakah menuju sebuah mobil alpard di ikuti oleh Tania. Dan mobil melaju dengan kecepatan sedang.

"Kita mau kemana Tuan" Tanya tania.

Tidak di jawab oleh Raka. Sepertinya wajahnya terlihat sangat kesal.

Akan pergi kemana kita ini, Kenapa aku seperti boneka hidup saja. Aku sudah berpakaian Rapi seperti ini tapi tidak tau arah tujuan. Tania.

Kenapa dia harus memakai pakaian seperti itu, apa dia mencoba untuk menggoda para pria yang ada disana nanti, Tunggu apa aku sedang cemburu, tidak itu tidak mungkin. Raka

Tibalah di sebuah tempat. Ini seperti Garden Party, Banyak lampu lampu hias di pasang di setiap sudut. Para pelayan berlalu lalang membawa minuman di atas nampan. Sudah banyak sekali tamu undangan yang hadir. Tania duduk di salah satu kursi yang sudah di perintahkan oleh jay, ia duduk tidak terlalu dekat dengan tamu tamu yang lain. Jay berdiri di belakang Tania. Sementara Raka berada di atas podium untuk memberikan kata sambutan atas peresmian kantor cabang yang baru.

Acara hampir selesai, Tania bahkan tidak menikmati acara itu, terlihat dari tingkahnya yang hanya memperhatikan telpon genggamnya. Raka memberi instruksi agar membawa Tania kedalam mobil agar mereka kembali ke rumah.

"Jadi untuk apa aku ikut? hanya melihatnya di depan? atau apa? ah sudah lah terserah saja , toh aku tidak berhak bertanya apalagi melawan" gerutunya di dalam hati.

Jay berjalan tepat di belakang Tania. Tiba di parkiran

"Tania" seseorang memanggil.

Betapa kagetnya Tania melihat seseorang yang barusan menyapa diri nya.

"Kak ferdi?!"

"Kamu sedang apa disini dan bersama jay" Tanyanya heran sembari mengerutkan kening nya.

" Kak mmmm aku" terlihat sangat salah tingkah.

"Sekretaris jay, kamu bisa jelaskan?!" Bertanya kepada sekretaris jay. Karna Tania tak kunjung memberi jawabapan.

"Maaf Tuan Ferdi, kami permisi" memberikan instruksi agar Tania masuk terlebih dahulu.

"Tania tunggu, Kenapa kamu diam aja?!"Sembari menarik tangan Tania.

"Lepaskan Tangan Nona Tania Tuan" Sembari memisahkan tangan mereka

"Ada apa ini" Tiba tiba Raka muncul.

"Raka kau kenal dengan Tania?!"

"Dia istriku, memangnya kenapa?"

Seperti di sambar petir di siang bolong. Ferdi kaget mendengar kata istri. Begitu juga Tania. Hampir 1 bulan dia Menikah belum pernah ia mendengarkan kata "istriku" langsung dari mulut Raka.

"Apa??!! istri??!!" setengah berteriak

"Kak Ferdi. Aku bisa jelasin. ini bukan seperti yang kaka fikirkan. ku mohon percaya padaku" Sambil menyentuh tangan ferdi.

Wajah Raka memerah melihat adegan yang ada di depannya.

"Masuk" Perintah Raka dengan suara setengah teriak.

Tania kaget dan menuruti perintah Tuan Raka karna dia Tidak mau terjadi keributan disana. Mereka sudah pergi, meningalkan Ferdi yang masih kebingungan.

Di dalam mobil tidak ada sepatah katapun yang terdengar, baik raka maupun Tania. Hanya air mata Tania yang terus mengalir membasahi pipinya.

Ada apa di antara mereka? apa ferdi adalah kekasihnya? Bagaimana bisa dia menyentuh tangan pria lain di hadapanku?. Raka.

Bagaimana aku harus menjelaskan kepada kaK Ferdi? Lantas apa dia percaya? bagaimana kalau aku jujur justru menjadi masalah bagi kak anton. Tania nasibmu sangat beruntung sekali. Tania.

Jadi ini alasanmu tidak menerima aku. Atau ini alasanmu menangis dulu. Jelaskan Tania ada apa sebenarnya. Kenapa jadi seperti ini. Ferdi.

apa yang kulihat tadi? apa Tuan muda sedang cemburu? apa secepat itu Nona Tania bisa menyentuh hati anda Tuan Muda?. Jay

_________