Terancam di D.O membuat Galang harus berhadapan dengan dosen super duper Killer yang malah membuatnya jatuh cinta!
Mampukah Galang menaklukan hati dosen killer pujaan hatinya?!
Jawabannya ada di cerita Novel ini, ikutin terus yah kelanjutan ceritanya.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uni Ramadhani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Malam Pertama Setelah Menikah
Pemakaman Ayahanda Gadis telah selesai, Galang dan juga seluruh keluarga yang ikut meninggalkan TPU. Sementara Dirumah Ibu, Gadis, Adinda dan juga anak-anak tidak ikut mengantarkan Jenazah ayah. Galang dan Denny kakak iparnya pun sampai dirumah, Setelah mengucapkan salam, Ibu Rahayu menyuruh kedua mantunya untuk membersihkan diri mereka. Adinda dan Denny masuk kedalam kamar mereka dan Adinda menyiapkan pakaian Suaminya. Sementara Gadis terlihat sangat kaku dan juga merasa sungkan untuk mengajak Galang kekamarnya.
"Dis,, ajak suamimu kekamar untuk bersih-bersih" ucap ibu Rahayu
"I,,iya bu" Jawab Gadis.
"Ayo ikut aku" ucap Gadis kepada Galang.
Kemudian Gadis dan Galang pun masuk kedalam kamar Gadis, sementara ibu Rahayu menjaga Daniel dan Misha di ruang tamu. Galang melihat kamar Gadis yang kecil namun begitu rapi. Kamar nya mungkin hanya sebesar kamar mandi di rumah Galang. Ia meneliti disetiap sudut ruangan kecil itu.
"Kamu bisa mandi disana. Apa kamu membawa baju ganti?" tanya Gadis
"Ada di dalam mobil, boleh minta tolong ambilkan?" tanya Galang
"Baiklah, mana kunci mobilnya?" tanya Gadis
Lalu Galang memberikan kunci mobilnya kepada Gadis. Mobil Gadis yang sudah ia jual kepada Galang, Siapa yang sangka jika akhirnya mereka malah menikah. Dengan cepat Gadis membawa pakaian ganti untuk Galang. Saat ia masuk kedalam kamar, Galang sudah menunggunya dengan hanya memakai handuk pink milik Gadis.
Sejenak Gadis terpaku dengan kegagahan Galang, namun ia langsung menepis pikiran kotornya dan memalingkan pandangannya
"Ini pakaianmu, setelah ganti keluarlah, aku didepan bersama ibu dan Misha" ucap Gadis.
Kemudian Gadis menutup pintu kamarnya dan meninggalkan galang sendiri di kamarnya. Galang pun segera memakai pakaiannya dan keluar dari kamar Gadis lalu ikut bergabung bersama keluarga gadis yang lain. Disana Galang ikut mendengarkan cerita dari ibu Gadis, Dan kemudian Galang di hujani beribu pertanyaan terkait dirinya yang mau menikahi gadis hari ini. Ibu Rahayu dan juga Denny menyelidik galang dan menanyakan prihal keluarganya. Galang pun menjawab dengan jujur namun tidak semua ia beritahukan kepada keluarga Gadis termasuk soal ia sudah bertunangan dengan Thania.
*****
Malam menjelang,,,,,,
Dirumah Gadis malam ini dan seterusnya tidak ada rutinitas tahlilan. Mereka lebih memilih untuk mendoakan ayahanda mereka yang sudah tiada saat mereka tengah sholat.
Setelah makan malam, mereka pun berkumpul diruang tengah, Meski dalam keadaan duka, mereka tidak ingin berlarut larut. Mereka Yakin ayah sudah tenang di alam sana.
Kemudian semua keluarga akan beristirahat malam ini. Gadis dan Galang masuk kedalam kamar nya begitu juga yang lainnya. Gadis merasa singkuh karena ada pria yang berada di kamarnya, apalagi mereka belum dekat sama sekali. Lalu Gadis angkat bicara
"Apa malam ini kamu gak pulang kerumahmu??" ucap Gadis yang bingung harus memanggil bagaimana terhadap Galang
"Apa aku tidak boleh menginap disini malam ini??" tanya Galang
"Boleh saja, tapi kabari dulu keluargamu. Aku gak mau melihat mereka panik jika sampai anak kesayangannya menghilang" ucap Gadis
"Baiklah nanti akan kukabari keluargaku" ucap Galang
"Emm,, malam ini aku akan tidur di kamar ibu. Aku pengen nemenin ibuku" ucap Gadis
"Silahkan,,, aku bolehkan tidur disini??" tanya Galang
"Iya" jawab Gadis yang kemudian langsung keluar dari kamarnya. Gadis ingin menemani ibunya yang pasti sangat terpukul, sama sepertinya. Sementara Galang merebahkan dirinya diatas tempat tidur Gadis dan akan istirahat.
Pikiran Galang melayang kemana-mana, ia membayangkan prosesi ijab qobul tadi, kemudian ia berfikir bagaimana cara menyampaikan kepada kedua orang tuanya jika dirinya sudah menikahi Gadis. Galang berifikir keras memikirkan caranya
"Mungkin gak ada cara lain lagi, Aku harus mengenalkan gadis didepan papa dan mama. Apapun nanti hasilnya aku harus menerimanya" ucap Galang. Galang sudah memikirkan kemungkinan terburuk yang akan terjadi nanti, jika papa dan mamanya tidak setuju, apa yang harus galang lakukan. Galang juga sudah memikirkan dampak buruk yang akan terjadi saat keluarga Thania mengetahui berita itu. Namun Galang lebih tidak bisa lagi melihat Gadis bersedih dan menangis pilu.
Saat Gadis masuk kedalam kamar ibunya, Gadis melihat ibu yang masih duduk dengan melihat foto kenangan kekuarga mereka. Lalu Gadis menghampiri ibunya
"Bu,,, ibu belum tidur?" tanya Gadis
"Gadis....?? belum nak,, ibu belum mengantuk. Kamu kenapa kemari??" tanya ibu Galang
"Gadis ingin tidur disini menemani ibu" jawab Gadis
"Kasihan suamimu Dis,, ibu gak papa disini sendiri" ucap ibu
"Gadis mau disini bu. Lagian Gadis sudah bilang sama galang jika gadis ingin tidur bersama ibu" jawab Gadis
"Kamu itu sudah menikah, masih saja memanggil dia dengan sebutan nama. Coba ganti dis caramu memanggil suamimu" ucap ibu
"Nanti Gadis pikirkan lagi bu. Sekarang kita tidur yuk bu,, udah malem" ucap Gadis.
Kemudian Gadis dan ibunya tidur, meski terasa begitu sulit, namun keduanya berusaha menenangkan pikiran dan mengistirahatkan diri mereka.
.
.
.
.
Galang terbebas dari hukuman berkat kecerdikan di gadis ..