NovelToon NovelToon
Mentari Untuk Langit

Mentari Untuk Langit

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Menikah dengan Musuhku / Cinta Seiring Waktu / Balas dendam pengganti / Romansa / Balas Dendam
Popularitas:10.1k
Nilai: 5
Nama Author: shadirazahran23

Niat awal Langit ingin membalas dendam pada Mentari karena telah membuat kekasihnya meninggal.Namun siapa sangka ia malah terjebak perasannya sendiri.

Seperti apa perjalanan kisah cinta Mentari dan Langit? Baca sampai tuntas ya.Jangan lupa follow akun IG @author_receh serta akun tiktok @shadirazahran23 untuk update info novel lainnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shadirazahran23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

Sudah berhari-hari Bu Desi berusaha mendekatkan Abi dengan Arsila. Bahkan tanpa sungkan, wanita itu kerap memamerkan kebersamaan mereka di hadapan para tetangga, seolah ingin mengumumkan sesuatu yang belum tentu nyata. Sikap itu justru membuat Abi dan Arsila sama-sama merasa tidak nyaman. Apalagi Arsila sudah bersikap jujur sejak awal,bahwa hatinya telah terikat pada orang lain.

“Bi, aku menganggapmu hanya sebagai teman. Sejujurnya aku sudah punya kekasih, dan saat ini dia sedang bekerja di luar negeri,” ucap Arsila dengan nada lembut namun tegas.

Abi mengangguk pelan.

“Iya, aku mengerti, Sila. Sejujurnya… aku juga punya kekasih.”

“Benarkah?” Arsila menatapnya sedikit terkejut.

Abi kembali mengangguk, matanya menerawang.

“Dia wanita yang sangat aku cintai.”

"Oh, syukurlah. Kalau begitu kita bisa bicara dengan Bu Desi mengenai status kita masing-masing. Oh ya, pacarku akan segera pulang. Setelah itu aku mungkin akan tinggal di rumah yang sudah dia belikan untukku,” balas Arsila dengan nada lega.

“Wah, sepertinya pacarmu orang yang sangat mapan ya, Sila?” canda Abi.

“Dia sedang merintis,” jawab Arsila merendah. Ia tak ingin banyak orang tahu bahwa kekasihnya berasal dari keluarga berada.

Akhirnya Arsila memilih bersikap jujur pada Bu Desi. Ia mengatakan apa adanya,bahwa dirinya sudah memiliki kekasih dan tidak ingin lagi dijodoh-jodohkan dengan Abi.

“Maaf ya, Tante. Bukan maksud Sila mengecewakan Tante, tapi Sila sudah punya kekasih dan akan menikah,” ucapnya sopan dan tulus.

Bu Desi menghela napas panjang, jelas terlihat kecewa. Dalam benaknya, Arsila jauh lebih pantas dibanding Mentari yang asal-usulnya dianggap tidak jelas. Meski keduanya sama-sama bukan dari keluarga berada, Arsila adalah putri sahabatnya,itu saja sudah cukup baginya.

“Padahal Tante berharap sekali kamu mau jadi mantu Tante, Sil,” ucap Bu Desi lirih.

“Mungkin kami memang belum berjodoh, Tan,” balas Arsila lembut.

“Ya, mau bagaimana lagi,” jawab Bu Desi akhirnya menyerah.

Pandangan wanita itu kemudian beralih pada Abi yang baru saja turun dari tangga. Penampilan putranya tampak begitu gagah,karier barunya sebagai wakil rakyat seolah memberi aura berbeda.

“Bi, kamu mau ke mana?” tanya Bu Desi.

“Aku mau nganter Sila ke rumah barunya, Mah. Habis itu mau jemput Mentari. Kami sudah janji mau cari cincin,” jawab Abi tanpa ragu.

Raut wajah Bu Desi yang tadi kecewa kini semakin mengeras mendengar nama Mentari dan kata cincin.

“Kamu tetap mau menikahi Mentari, Bi? Mama nggak setuju,” ucapnya tegas.

Abi menghela napas, lelah.

“Mah, tolong ya. Aku dan Tari sudah lama pacaran. Kami serius mau membentuk keluarga. Selain itu aku dan Tari, kami...”

“Apa?” potong Bu Desi cepat.

Abi menggeleng.

“Tidak, Mah. Kami cuma sudah menabung untuk persiapan pernikahan.”

“Tunggu kamu selesai pemilihan dulu, Bi. Baru pikirkan pernikahan kalian.”

“Mah?”

“Kamu mau Mama restui, kan? Itu syaratnya,” balas Bu Desi tanpa kompromi.

Abi terdiam sejenak.

“Aku akan bicarakan ini dengan Tari, Mah.”

Ia lalu menoleh pada Arsila.

“Ayo, Sila. Aku antar kamu.”

Abi memilih mengakhiri percakapan itu. Ia tahu, jika dilanjutkan, perdebatan hanya akan semakin panjang.

“Eh, tunggu dulu. Mama siapin makanan buat kamu, Sila. Tunggu di sini ya, nggak lama kok,” kata Bu Desi tiba-tiba, lalu bergegas ke dapur tanpa menunggu jawaban.

Tak berapa lama, wanita paruh baya itu kembali dengan sebuah paper bag berisi makanan yang baru saja ia masak.

“Ini ada gurame asam manis, perkedel jagung, dan sambal terasi kesukaan kamu. Dimakan ya,” ucap Bu Desi.

Arsila menerima pemberian itu dengan tulus.

“Terima kasih ya, Tante. Baik banget sama Sila.”

“Oh ya, Tante juga buatin teh madu. Minum nanti di mobil ya. Kemarin kamu sempat nggak enak perut, kan? Ini ada herbalnya juga, lho,” lanjut Bu Desi sambil menyerahkan sebuah tumbler.

Arsila tersenyum. Ia membuka tutup tumbler itu, menghirup aromanya.

“Wangi banget, Tante.”

Bu Desi hanya tersenyum tipis.

“Ya udah, Mah. Kami berangkat dulu ya. Takut keburu malam,” ujar Abi.

“Eh, Mama juga buatin kamu teh. Minum dulu gih, baru berangkat.”

“Iya, Mah. Tunggu sebentar ya, Sila.”

Abi berjalan ke meja makan. Di sana memang sudah tersedia secangkir teh buatan ibunya. Tanpa curiga, ia langsung menyeruputnya hingga setengah habis. Setelah itu, mereka berpamitan dan meninggalkan rumah Bu Desi.

Di perjalanan…

Arsila baru saja menyeruput teh buatan Bu Desi dari dalam tumbler. Keningnya mengerut saat merasakan ada sesuatu yang berbeda dari rasanya. Pandangannya lalu beralih pada Abi.

“Kamu kenapa?” tanya Arsila heran melihat Abi mulai berkeringat dingin.

“Nggak apa-apa,” jawab Abi singkat. Namun Arsila tahu, ada sesuatu yang tidak beres.

“Kita menepi dulu, Bi,” ucap Arsila dengan suara bergetar.

Akhirnya Abi menuruti permintaannya. Mobil mereka menepi di jalan yang agak sepi, tak jauh dari sebuah restoran megah.

“Bi, kamu kenapa?” tanya Arsila lagi. Kepanikannya semakin menjadi melihat napas Abi yang naik turun tak beraturan, keringat dingin bercucuran di pelipisnya.

“Aku… aku ngerasa tubuhku aneh, Sil,” ucap Abi tertahan.

“Apa?” Arsila terkejut.

Namun ternyata, hal yang sama juga mulai ia rasakan.

“Bi… aku juga,” ucapnya lirih, cemas.

Tatapannya membesar.

“Jangan-jangan… Mama sudah memasukkan sesuatu ke dalam minuman kita.”

Kedua mata mereka membulat sempurna. Perlahan kesadaran itu menghantam,tubuh mereka telah diberi sesuatu.

“Bi, gimana ini?” suara Arsila gemetar. Tubuhnya mulai sulit ia kendalikan, begitu pula Abi. Padahal mereka masih berada di dalam mobil.

“Abi… maafkan aku,” ucap Arsila lirih.

Tiba-tiba Arsila menyambar bibir Abi. Pria itu terkejut, namun tak memiliki tenaga untuk menolak,pengaruh obat di tubuhnya semakin kuat. Kesadaran mereka perlahan larut.

Satu jam kemudian.

Keduanya kembali duduk di kursi masing-masing. Sunyi menyelimuti mobil itu, hanya dipecah oleh isak tertahan Arsila. Air mata terus mengalir di pipinya, menyesali semua yang baru saja terjadi. Sementara Abi menatapnya dengan wajah penuh rasa bersalah—perasaan yang menyesakkan dada.

“Sila… maafkan aku,” ucap Abi lirih, nyaris tak bersuara.

“Jangan bicara lagi,” potong Arsila dengan suara bergetar. “Aku tidak mau dengar apa pun. Apa yang harus aku katakan pada Langit nanti?” lirihnya, penuh ketakutan dan hancur.

“Aku akan bertanggung jawab, Sila,” ucap Abi, suaranya gemetar.

“Lalu bagaimana dengan kekasihmu?” Arsila menoleh, matanya merah dan kosong.

“Ya Tuhan… kenapa ini bisa terjadi?” tangisnya pecah semakin keras.

Abi menunduk. Rasa bersalah itu berlipat,pada Arsila, dan pada Mentari, wanita yang benar-benar ia cintai.

“Aku akan pulang sendiri. Kamu tidak perlu mengantarku, Bi,” ucap Arsila dingin. Dengan pandangan kosong, ia membuka pintu dan turun dari mobil, meninggalkan Abi tanpa menoleh sedikit pun.

Kini di dalam mobil hanya tersisa Abi seorang diri. Pandangannya jatuh pada jok mobildi sana ada setitik bukti perbuatannya pada Sila

Abi memukul setir dengan keras.

“Bodoh… bodoh!” rutuknya pada diri sendiri.

“Tidak… Sila sangat mencintai kekasihnya. Dan aku… aku sangat mencintai Mentari,” ucapnya lirih, napasnya memburu.

Ia menggeleng keras, air matanya nyaris jatuh.

“Sila nggak akan minta aku bertanggung jawab, kan? Aku nggak mau pisah dari Mentari… nggak bisa. Pokoknya nggak.”

1
Kar Genjreng
apakah ada Abi Lo ko ga mati atau di tangkap gembong,,,terus mentari belum hamil lagi sudah satu tahun atau sedang hamilkah,,,,jadi Baskoro tidak mau punya menantu mantan napi,,,tapi kan itu jebakan Batman pak,,,dan terpenting putramu mencintai nya,,,, terlepas dari itu bukan mentari yang menabraknya tetapi
mentari menjadi tumbal kekasihnya
shadirazahran23: penasaran kan?
total 1 replies
Kar Genjreng
iya sayang tak tunggu bikin jantung langit
hampir runtuh,,,jadi Abi pura pura koma
kayanya pakai seragam polisi nya makanya di kira penjaganya dan pasti
pergi pelan pelan mungkin juga ada teman nya yang membantu nya,,,apa pakai ilmu
menghilang 😄 kocak si baru akan bahagia kupikir tidak selamat tapi biar selamat tetapi namanya tupai melompat
suatu hari akan terjatuh jadi biarlah
kena tuai dulu,,, jahat
Kar Genjreng
sekarang hidup nya di ujung berung ga
sangka kan ternyata yang katanya orang
tua tidak menjerumuskan anak anak nya
nah sekarang entu malah benar benar di
dorong ke jurang kesakitan senang sesaat
kesakitan seumur hidup,,,, manusia emng
ga ada yang sempurna tetapi harus kita
ingat kepada sang pencipta karena beliau
yang punya segalanya,,,,nasib sudah di
tanggung badan mana ada kata ampun
sudah dah kehendak ilahi takdir,,🥺
Kar Genjreng
Bu bedesss ahinya menginap di hotel prodeo 😭 sebenarnya Abi di kendalikan oleh mamanya padasar nya mungkin
orang baik cuma ambisi mama nya dan
Abi mencintai gadis miskin mentari bubedesss ga terima harus selevel
dan kini justru tidak dapat kan apapun
karir ancur hidupnya masih kembang kempis,,,,antara hidup dan mati hanya
keajaiban tetapi hidup nanti akan di
masukan ke hotel juga wahhh ngenes
Kar Genjreng
yang pait jangan buat langit dan mentari y sayang Thor mesakne mentari sudah
lama menerima perasaan pait dan getir
jadi buat bubedesss dan Abi saja yang pait gantian Langit pun sudah berbesar hati merawat Mina yang lemah,
Kar Genjreng
selamat ya Langit dan mentari sekarang
sudah menjadi pasangan suami istri jadi
mentari tidak harus takut atau was was
lagi karena sudah ada bodyguard sekali
Gus Suami Langi sang pangeran berkuda
telah menjemput mu di kala hati terluka
dan mulai saat ini jangan lagi resah di
kemudian hari akan selalu bersama hingga menua bersama menjadi pasangan
yang solid dan penuh kebahagiaan dan
kini sudah ada pendamping ada anak yang
harus di jaga,,, semoga benih nya langsung jadi tumbuh 🤣❤️lope lope sekebon bunga' 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
shadirazahran23
yang manis manis dulu ya sebelum yang pahit
Kar Genjreng
wah makasih banget weekend update tiga kali tapi di tambah lgi ga nolak 🤣🤣
Kar Genjreng
harus setuju' agar Milenia punya orang tua lengkap dan nanti bisa punya adek satu darah dengan mentari biarpun Mina beda ayah tapi Langit yang membesarkan ,,semoga bubedesss
belum menemukan nya. ternyata sudah tau milina di besarkan Pangit,
Wiwi Sukaesih
up LG Thor tnggung 🤭
shadirazahran23
Lagi mode kerasukan up sampai 3 kali 🤣
Kar Genjreng
yesss ahirnya langit sudah tau semuanya
dan mentari akan hidup bersama Anak dan ayahnya yang mengadopsi putrinya
semoga cepat ya Lang. ,,,mumpung
nenek lampir bubedesss belum menemukan. cucunya yang sudah di buang,,, ayo mentari sebentar lagi ada
yang akan selalu mendampingi mu
dan ada malaikat yang butuh kasih sayang
kalian berdua dan yang mau di laporkan
koma over dosis dan bubedesss juga
jadi penjaga bahaya,
Eswida Primaningrum
terharu
Wiwi Sukaesih
langit gercep...👍
Wiwi Sukaesih: jauhin Abi dan Nene lampir Thor....sgra menuju halal
total 3 replies
Kar Genjreng
selamat biar merasakan sakit berkepanjangan,,,jangan mati.ahhhh biar
hidup segan mati pun mau,,,dan bubedesss merasakan penyesalan
panjang jadi sama sama tersiksa dengan
masa lalunya,
Wiwi Sukaesih
cerita bagus ..
Wiwi Sukaesih
up LG Thor ...♥️
Kar Genjreng
belum bisa di buka
Kar Genjreng
😭sedih tapi senang sedih karena ternyata putrinya mentari yang sedang di tolong ,,,senangnya ternya putri mentari di adopsi oleh langit,,,Ak maksud mungkin di masa itu pangit marah sama mentari di
kira mentarilah yang sudah membunuh sila ternya Abi ,,,dan mentari yang di jadi
kan kambing hitam oleh Abi demi jabatan
agar tidak gugur,,,,maka itu langit kerja
sama dengan makdes,,,, untuk mengambil
putrinya mentari tak lai tak bukan adalah
cucunya sendiri ,,,, sekarang langit yang
beruntung bisa dapat. mentari dan putrinya biarpun lain Ayah' ga masalah
to 👍👍 semangat
Kar Genjreng: iya makanya di ketemukan dengan langit mentari,,❤️
total 2 replies
Wiwi Sukaesih
up LG Thor 😍....
shadirazahran23: jan 7 meluncur kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!