NovelToon NovelToon
Romansa Pada Jam Istirahat Bursa

Romansa Pada Jam Istirahat Bursa

Status: sedang berlangsung
Genre:Wanita Karir / Cintamanis / Office Romance / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:10.6k
Nilai: 5
Nama Author: LyaAnila

"Tidak ada pengajaran yang bisa didapatkan dari ceritamu ini, Selena. Perbaiki semua atau akhiri kontrak kerjamu dengan perusahaan ku."

Kalimat tersebut membuat Selena merasa tidak berguna menjadi manusia. Semua jerih payahnya terasa sia-sia dan membuatnya hampir menyerah.

Di tengah rasa hampir menyerahnya itu, Selena bertemu dengan Bhima. Seorang trader muda yang sedang rugi karena pasar saham mendadak anjlok.

Apakah yang akan terjadi di dengan mereka? Bibit cinta mulai tumbuh atau justru kebencian yang semakin menjalar?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LyaAnila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 13: Orang Misterius

Kantor Sagara Pustaka dilanda gerimis. Ruangan karyawan pun sudah sepi dikarenakan sudah waktunya pulang. Namun, ada yang melemburkan diri untuk menyelesaikan tugas yang masih belum sesuai. Selena sudah terduduk di kursinya sambil menekan tombol keyboard komputer kantornya dengan tangan gemetar.

Pikirannya penuh, kepalanya terasa berat ketika ia mengingat kembali bagaimana Bhima menuduh dan memaksakan penjelasan diberikan padanya. Lalu, setelah ia menghina Selena terang-terangan, ia ingin "menolong" Selena dari tuduhan tak mendasar.

'Fokus, Len. Tu laptop harus balik cepet. Kan katanya kalau laptop itu balik, lu bakal maafin dia kan,' gumamnya.

Selena menghela napas panjang dan kembali mengetik. Seketika, tanpa aba-aba kursinya ditarik seseorang.

Ternyata itu adalah Rani. "Lu yakin udah sama keputusan yang lu ambil, Ran?" tanya Rani dengan berbisik karena ia tak mau memperkeruh suasana.

"Mau gimana lagi Ran. Nggak tenang sebelum dia berhenti ganggu gue dengan datang ke kantor. Bukannya itu nanti malah makin memperkeruh suasana?"

"Ya udah kalau gitu. Pokoknya gini. Waktu laptop lu udah ada di tangan lu lagi, lu harus bisa buktiin omongan lu sendiri. Kalau udah, tuduhan plagiarisme lu kelar. Kecurigaan Bhima ke lu udah selesai karena dia tau bukan lu dalangnya. Dah selesai, setelah itu lu nggak bakalan ketemu dia lagi. Kelar masalah lu, Len."

"Semoga kejadian semudah itu ya, Ran. Jujur banget. Gue udah capek banget disini Ran. Pengen suasana balik kek dulu lagi."

Rani meninggalkan Selena untuk mengambil sesuatu di dapur.

*****

Disisi lain, coworking space sudah mulai sepi. Lampu-lampu yang digunakan pun perlahan meredup dan suasana terlihat dingin. Namun, ada seonggok manusia yang sedang duduk sendirian di depan laptopnya. Siapa lagi kalau bukan Bhima. Ia masih berkutat dengan pikirannya sendiri. Kali ini bukan grafik harga saham, melainkan ekspresi Selena.

"Wajar aja. Dia masih marah. Lu nuduhnya keterlaluan lah Bhim. Mana tanpa dasar lagi," ia bergumam pada dirinya sendiri.

Ketika ia melamun memikirkan Selena, gawainya bergetar dua kali. Segera ia membuka pesan tersebut dan pesan itu datang dari tempat service laptop Selena. Selena sempat memberikan nomor tempat service Selena padanya.

"Permisi, kami izin mengabarkan bahwa laptop kak Selena bisa diambil besok. Kami buka pukul sepuluh pagi kak. Terima kasih," seperti itulah kira-kira notifikasi yang muncul di layar gawainya.

"Syukurlah. Setidaknya nanti gue bisa dimaafin Selena karena laptopnya udah balik," Bhima mengusak kasar wajahnya karena stress dengan masalah yang akhir-akhir ini dia hadapi.

Ada rasa sesak yang sebenarnya ingin keluar dari perasaannya ketika ia mengingat kejadian di depan PawPaw Cafe tempo hari.

"Nggak ada otak lu ya Bhim. Kalau kek gini, siapa yang mau tanggung jawab kalau bukan elu sendiri. Hobi banget ngerepotin diri sendiri," ia berkali-kali mengutuk dirinya sendiri atas kesalahan yang diperbuatnya.

Setelah puas merutuki dirinya sendiri, ia kembali membuka file bukti-bukti tuduhan palsu yang menyangkut dirinya. Ia menyadari bahwa serangan online yang menyerang dirinya sangat sistematis. Mulai dari akun baru, gaya bahasa yang naratif, dan waktu posting yang sangat berdekatan. Itu terlalu rapi jika dilakukan oleh orang awam.

"Pasti Arvin ni disuruh seseorang. Bagaimana mungkin dia tega sama gue. Sedangkan, gue yang bantu dia sampai dia bisa merasakan untung dari trading ini. Tapi, siapa dibalik Arvin?"

Ada satu nama yang mengganggu Bhima. Namun, ia tetap menyimpan nama itu karena ia takut kalau ternyata bukan dia. Ujung-ujungnya gosip lagi.

*****

Akhirnya, suasana yang ditunggu-tunggu Selena pun datang. Naskah klarifikasi yang ia buat pun akhirnya selesai. Sejenak ia menghela nafasnya. Namun, helaan nafas itu pun tak terasa sedap karena datang lagi email yang pengirimnya tak diketahui siapa.

Subjek: "Klarifikasi mu ditunggu banyak orang"

Dari : Sender anonim

"Siapa lagi sender anonim ini," alis Selena mengkerut dan segera ia membuka isi email tersebut.

"Jujur saja, Selena. Kamu hanya korban saja. Kamu sudah ditargetkan seseorang dalam permainan."

"Ha. Bagian permainan apa. Kenapa aku yang ditargetkan," gumamnya.

Suara jantungnya seolah berdetak memenuhi ruangan kerjanya. Hanya terdengar suara AC yang berdengung dan suara printer yang sedang mencetak naskah klarifikasi nya.

"Aku tau, laptop itu adalah kunci dari semua masalah yang sedang kamu hadapi."

Email kedua pun tiba-tiba masuk dan Selena pun terkejut.

"Kok dia bisa tau kalau laptop itu ada bukti itu. Siapa anonim ini?"

Bulu kuduk Selena berdiri. Siapa seseorang yang tau isi laptop nya? Dan bahkan ia tau laptop itu masih di tempat perbaikan.

Ia pun berusaha tenang dan sesegera mungkin ia mematikan komputernya dan bergegas pulang.

Sesampainya di depan lift, ia merasa ada langkah yang mengikutinya dari belakang. Rasa was-was dan takut menguasai dirinya.

Ketika ia tolehkan pandangannya ke belakang, nihil. Tak ada siapapun disana kecuali dirinya. Akhirnya, tanpa berlama-lama, ketika pintu lift terbuka. Ia buru buru masuk dan menekan tombol lantai lobby.

*****

Sesampainya di lobby, Selena bergegas keluar meninggalkan kantor Sagara Pustaka dengan gerimis yang menemani. Karena kedinginan, Selena merapatkan sweater tebalnya supaya mendapatkan kehangatan. Ia memutuskan untuk pesan ojek online supaya langsung tiba dirumah.

Waktu menunggu ojek online nya datang, tiba-tiba ada panggilan masuk dari nomor tak dikenal.

Awalnya Selena ragu. Namun dengan hati gelisah ia tetap mengangkat panggilan itu.

"Halo? Dengan siapa ya?"

Hening. Tak ada suara yang menjawab pertanyaan Selena. Hanya suara napas yang halus, panjang dan sengaja lambat.

"Hei halo. Siapa disana?" Selena kembali mengulangi pertanyaannya. Kali ini lebih lantang.

"Lebih waspadalah Selena. Sayang sekali. Gadis polos, lugu dan baik sepertimu dimanfaatkan oleh orang yang tak bertanggungjawab."

Ternyata, dibalik panggilan itu terdengar suara laki-laki. Suaranya pelan, halus dan sedikit menekan.

"Siapa kau? Dapat nomorku darimana?" Tanpa Selena sadari, Selena menggenggam erat gawainya.

"Santai saja. Aku bukan orang jahat, hahaha. Tapi akan menjadi jahat," respon pria itu seadanya.

Tut.... Tut.... Tut....

Panggilan itu langsung terputus. Tanpa basa basi, Selena langsung naik ojek pesannya dan kebetulan sekali ojek pesanannya sudah datang. Pikirannya langsung menyelamatkan diri dari gedung itu. Siapa tau, orang yang menghubungi nya berada di sekitar kantornya.

*****

Tring.....

Satu pesan WhatsApp menghampiri gawai Bhima. Dengan semangat, Bhima langsung membuka gawai nya dan ternyata itu bukan dari Selena. Melainkan dari nomor tak dikenal.

"Jauhi Selena. Nggak pantes lu bersanding sama gadis manis itu."

Membaca pesan itu, seketika Bhima meradang. Tanpa disadari, tangan kanannya menggenggam erat kemudi mobilnya.

"Siapa lagi ini," ia bergumam dengan suara dingin.

"Sial, jadi bener dugaan gue selama ini. Dibalik Arvin, ternyata ada dalang sesungguhnya."

Baru ia sadari, ternyata inilah awal dari permainan yang lebih rumit lagi. Selena, entah kenapa ia seolah menjadi pusat permainan dirinya dan orang misterius itu.

*****

Perjalanan dari kantor ke kost ditempuh selama dua puluh menit. Namun, kenapa rasanya hari itu ia kembali dari kantor rasanya perjalanannya selama satu jam lebih.

Ia langsung naik ke kamarnya, membuka baju kerjanya dan segera menjatuhkan dirinya di kasur empuk yang sedari tadi memanggilnya.

"Gimana sih ini. Sebenarnya siapa yang nargetin gue. Salah gue apa sama dia? Kenapa dia nargetin gue." Gerutunya.

Seseorang seolah memperhatikan setiap gerak-gerik keduanya. Entah kapan, siapa dan dimana seseorang yang menunggu kehancuran Bhima dan Selena itu akan muncul. Sekarang, Selena harus terbiasa dengan email dan pesan masuk tanpa nama.

*****

1
Yayang Risa 💏👨‍👩‍👧‍👦
Selena asam lambung kamu naik buat kamu masuk rumah sakit
Yayang Risa 💏👨‍👩‍👧‍👦
Bhima kamu bikin kesal Selena wajar dia ngga mau ketemu kamu
Yayang Risa 💏👨‍👩‍👧‍👦
Selena terngiang ancaman Bhima sampai buat Selena pingsan
Yayang Risa 💏👨‍👩‍👧‍👦
Selena siapa yang menuduh kamu melakukan plagiarisme
Yayang Loph3 Risa
Selena mending kamu maafkan Bhima lalu kamu minta bantuan dia menemukan orang yang fitnah kamu plagiarisme
Yayang Loph3 Risa
Bhima kamu buat Selena marah gara gara tuduhan kamu
Yayang Loph3 Risa
Selena pasti asam lambung kamu naik sampai buat kamu pingsan
Yayang Loph3 Risa
Selena apa pelaku orang yang melakukan plagiarisme ke kamu itu orang kantor tempat kamu bekerja
Risa Sangat Cuantik
Selena beri pelajaran sama Bhima dengan cara kamu ngga mau menemui dia
Risa Sangat Cuantik
Gara gara omongan Bhima Selena jadi pingsan tuh
Risa Sangat Cuantik
Selena ngga usah pikirkan ancaman Bhima
Risa Sangat Cuantik
Selena jangan jangan yang menuduh kamu plagiarisme teman kantor kamu
Risa Yayang Married
Bhima Selena pasti sakit gara gara ancaman kamu tuh
Risa Yayang Married
Bhima kamu sudah minta maaf tapi Selena ngga mau ketemu kamu
Risa Yayang Married
Bhima kamu tega banget fitnah Selena dan mengancam Selena
Risa Yayang Married
Selena kamu di tuduh melakukan plagiarisme
Risa Cantik Dan Lucu
Selena ternyata kamu suka sama boneka sampai di kamar kost kamu banyak boneka
Risa Cantik Dan Lucu
Bhima percuma kamu menunggu Selena karena dia ngga mau ketemu kamu
Risa Cantik Dan Lucu
Selena kamu sampai pingsan di tempat kerja pasti banyak pikiran
Risa Cantik Dan Lucu
Ternyata berita bahwa Selena melakukan plagiarisme sudah tersebar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!