Ternyata cinta yang ia terima hanya semu, ternyata selama ini ia hanya cinta sendirian. lalu...
apa yang harus ia lakukan saat ia telah menyerahkan sagalanya sebagai bukti cintanya justru kenyataannya....
ketulusannya hanya di jadikan bahan taruhan.
Azalina Akira Sadewa,
gadis cantik berusia 17 tahun yang cinta mati kepada kekasihnya yang bernama Alexis Arron Megantara hingga bersedia menyerahkan miliknya yang paling berharga untuk laki laki itu.
namun ternyata....ia hanyalah bahan taruhan Alex dan teman temannya.
Tidak ada cinta bagi Alex untuk Zalina.
apa yang di lakukan Zalina saat ia tahu kenyataan pahit itu.....?!
sementara ia sudah terlanjur menyerahkan miliknya yang paling berharga untuk Alex.
ikuti kisah baru aku ya .....
" LUKA BERSELIMUT CINTA...."
Semoga suka dan tak pernah bosan selalu ngikuti karya aku...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 17 memutuskan kuliah
Hari pendaftaran Universitas tiba, Alex sudah memutuskan jika ia akan berkuliah di dalam negeri saja.
Tujuannya hanya satu....
Ia berharap bisa bertemu Zalina kembali. Dan ia yakin gadis itu pasti berkuliah di Universitas Negeri karena nilainya yang sangat tinggi.
Walau sebenarnya ia pun belum yakin benar karena ia yang juga tak mendengar kabar apapun tentang Zalina.
Bahkan kabar tentang siswa yang berhasil masuk melalui jalur non tes pun ia tak bisa mengaksesnya.
Sepertinya pihak sekolah masih menutup informasi tentang itu.
Sementara Alex yang sudah yakin dengan keputusannya,
ia sudah mulai mempersiapkan segalanya. Ia berusaha sekeras mungkin untuk bisa menembus dan lolos masuk seleksi Universitas Negeri yang ia tuju.
Hampir satu minggu menjelang pendaftaran, pemuda itu belajar dengan giat.
Dan sekarang, dua hari lagi menjelang pendaftaran.
Alex nampak keluar dari kamarnya, menuruni anak tangga dan langsung menuju ruang keluarga di mana mama dan papanya juga kakaknya sedang berada di sana.
Sejujurnya ia merasa enggan bicara dengan sang papa karena ia tahu ia pasti di remehkan.
Tapi...
Ia harus melakukannya.
" pa...aku mau bicara " kata Alex setelah ia sampai di depan papanya.
Ketiga orang di ruangan keluarga itu sedang asyik menonton TV.
Mendengar ucapan anak laki laki keduanya, pak Sony dan bu Ryanti juga Tomy menoleh menatapnya.
" ada apa Alex...duduklah dulu dan bicara dengan sopan " sang mama berkata lembut.
Kata kata sang mama yang terdengar lembut membuat Alex teringat akan Zalina hingga membuatnya terpaku.
" makanlah...aku bawakan bekal untukmu..." ingatan Alex melayang pada kenangan akan perlakuan dan kata kata lembut Zalina padanya.
" kenapa di sisihkan ? Tidak suka sayur ?! Jangan begitu...
sayur bagus untuk tubuh kita, ayo coba makanlah..." kata Zalina lagi membujuknya saat itu.
" Alex....Lex....kenapa melamun, katanya kamu mau bicara sama papa " panggil ibu Ryanti lagi.
Alex yang tenggelam dengan kenangannya bersama Zalina tergagap.
" duduklah...apa yang mau kamu bicarakan ?! " sang papa memerintahkan.
Alex yang kesadarannya sudah kembali pun menurut.
Ia duduk tepat di hadapan sang mama dan papa.
" bicaralah...." pak Sony sekali lagi memerintahkan kepada putra bungsunya itu.
" jika aku berjanji akan menikah dengan Zoya nanti,
bisakah aku berkuliah di sini saja?! " Alex memulai ucapannya.
Ketiga orang di hadapannya menatapnya tak berkedip.
Khususnya pak Sony sang papa, Pak Sony menatapnya lekat.
" kau tidak ingin berkuliah ke Luar Negeri ?! " tanya sang papa dengan raut wajah penuh tanya
" ya pa...aku ingin kuliah di sini saja...."
" kenapa ?! Kenapa kau ingin berkuliah di sini saja ?! " tanya sang papa.
" tidak apa apa...aku hanya ingin " jawab Alex tegas.
" tapi....bukannya teman temanmu semua berkuliah di Australia ?!
Kenapa kau malah ingin di sini ?!
Aku dengar Zoya juga akan berkuliah ke Luar Negeri, dan katanya kalian sudah janji untuk kuliah di tempat yang sama ?!
Apa kau ada masalah dengah teman temanmu atau Zoya...?! " tanya sang papa sambil menatap Alex penuh selidik.
" tidak pa...tidak ada apa apa "
" katakan alasanmu dengan jujur Alex..."
" tidak ada alasan lain selain aku masih ingin tinggal di rumah ini.
Enam tahun sudah aku tinggal di luar... Aku masih rindu rumah ini " jawab Alex dan sukses membuat sang mama dan papa juga Tomy kakaknya menatapnya.
Pak Sony menatap Alex cukup lama sebelum akhirnya ia bersuara.
" kau tidak akan kehilangan apapun hak mu di rumah ini jika kau menurut dan tidak banyak bertingkah Alex.
Sudah berapa kali papa ingatkan padamu agar kau lebih memperhatikan dan lebih pintar dalam memilih pergaulan.
Andai kau tidak membuat papa kecewa saat itu maka papa tidak akan pernah membuatmu tinggal di asrama " jawab pak Sony dengan wajah tegas.
Sebagai orang tua bukannya ia tak merasa trenyuh mendengar ucapan Alex barusan.
Tapi apa boleh buat, putranya melakukan kesalahan yang amat fatal menurutnya. Merokok dan mabuk mabukan di usianya yang masih kecil yakni kelas 5 SD.
Dan sebelum semua menjadi penyesalan yang tak berujung, ia memilih harus bertindak tegas.
Alex seorang laki laki. Ia harus mengajarkan tanggung jawab besar kepada putranya itu.
" apa yang akan kau berikan kepada papa jika papa menuruti keinginanmu ?! " tanya pak Sony lagi.
" kebanggaan...."
" kebanggaan ?! " cicit pak Sony.
" ya..kebanggaan, bukan itu yang papa inginkan dariku ?! "
" bagaimana caranya ?! "
" aku akan mendaftar ke universitas melalui jalur tes papa " jawab Alex tegas.
Lagi lagi pak Sony menatap sang putra bungsu dengan dalam.
" jika tidak berhasil ?! "
" aku akan mendaftar secara mandiri dengan uangku sendiri " sekali lagi Alex berkata tegas tanpa sedikitpun keraguan.
Lagi...pak Sony menatap Alex tajam.
" itu artinya kau ingin katakan kepada papa jika sebenarnya kau mampu berdiri sendiri tanpa papa begitu ?! "
" tidak....aku tahu aku tak akan bisa apa apa tanpa papa,
tapi aku hanya mencoba melakukan yang papa inginkan.
Bertanggung jawab atas pilihanku sendiri " jawab Alex tegas.
" kuliah di sini adalah pilihanku, maka aku harus menerima konsekuensi apapun yang terjadi atas pilihanku itu " jawab Alex tegas.
" baiklah...terserah padamu, papa izinkan...tapi ada syarat satu lagi selain menikah dengan Zoya nanti "
" apa ?! "
" Universitas Negeri dengan jurusan Managemen Bisnis.
Papa ingin kau menjadi seorang pebisnis, bukan pekerja pemerintah apalagi anggota dewan seperti papa.
Setidaknya...kau bisa membantu kakakmu menjalankan roda perusahaan keluarga kita.
Asal kamu tahu Alex, perusahaan itu sengaja papa bangun untuk kalian berdua dengan jerih payah dan keringat papa "
harusnya jika km punya rahasia,ungkapin dan jujurlah..ehh ini malah di sembunyikan.
kasiannya km,jika ini terungkap..di buang Alex,Arthur gak akan Sudi,bahkan Zakia gak akan ngenal km..Mampus!!
sama² egois,yg Alex jg oon.
ternyata yg murah bojo mu Dewe lex,pilihan e papa mu,orang yg ingin km Buat Bangga.
sudah baik Arthur mau tanggung jawab,tapi kembali lagi..mungkin Alex lebih kaya raya di bandingkan Arthur,Cello,dan Marikh.
eeeee tp justru zoya yg sll di prlakukn bak ratu... trnyata parah kelakuannya🤣🤣🤣
pleasee jgn balik k barng bekas
Dan pada akhirnya???Mantan ku jadi guru Anak ku..tapi bukan anak ku🤭🤭🤭
Aihsss..siapa yaa!!Cowoknya Zalinaa,apa jangan² Marik 😍😍 kalau di cermati satu² zalina pernah mengajar di daerah pelosok dan besar kemungkinan Marik yg anak seorang jendral ngikuti jejak bapaknya yg seorang Abdi Negara.
jangan² ketemu pas tugas di pelosok.
lanjut kak,ndk sabar sdh ini,penasaran polll