NovelToon NovelToon
Gadis Milik Raja Macau

Gadis Milik Raja Macau

Status: sedang berlangsung
Genre:Gangster / Action / Cintamanis / Fantasi Wanita
Popularitas:8.8k
Nilai: 5
Nama Author: linda huang

Atas desakan ayahnya, Poppy Yun datang ke Macau untuk membahas pernikahannya dengan Andy Huo. Namun di perjalanan, ia tanpa sengaja menyelamatkan Leon Huo — gangster paling ditakuti sekaligus pemilik kasino terbesar di Macau.

Tanpa menyadari siapa pria itu, Poppy kembali bertemu dengannya saat mengunjungi keluarga tunangannya. Sejak saat itu, Leon bertekad menjadikan Poppy miliknya, meski harus memisahkannya dari Andy.

Namun saat rahasia kelam terungkap, Poppy memilih menjauh dan membenci Leon. Rahasia apa yang mampu memisahkan dua hati yang terikat tanpa sengaja?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

Poppy mengangguk pelan. “Iya … aku hanya menebak. Aku masih ada urusan, temanku sudah dalam perjalanan. Paman, aku pulang sendiri saja.”

Dalam hati, Poppy menjerit.

Lebih baik jaga jarak. "Dia gangster Macau yang paling menakutkan. Aku tidak mau ginjalku hilang!"

“Masuk ke dalam mobil!” perintah Leon tegas.

“Untuk apa? Aku pulang dengan temanku saja,” tolak Poppy yang sudah setengah berbalik.

“Tuan, Andrew Fu mengirim beberapa orangnya mengintai kasino kita. Sepertinya dia punya rencana baru,” lapor Vic sambil menyerahkan ponselnya.

Saat Leon dan Vic berbicara, Poppy diam-diam berjalan mundur, melangkah pelan-pelan seperti kucing yang ingin kabur tanpa ketahuan. Namun sebelum sempat lari jauh, Leon menarik kerah jaket Poppy hingga tubuhnya tertahan.

“Mau ke mana?” tanya Leon datar. “Mobilnya di sini.”

“Pam—paman, aku pulang dengan temanku saja,” jawab Poppy gugup.

“Masuk,” perintah Leon. “Atau kau ingin aku menggendongmu?”

Poppy langsung mematung. “T-tidak perlu! Aku… aku masuk sendiri.”

Ia tak punya pilihan selain menurut.

Leon memberi instruksi pada Vic sebelum masuk mobil.

“Sampaikan pada anggota. Awasi mereka dengan baik. Jangan sampai mereka menaruh sesuatu di tempat kita.”

“Baik, Tuan,” jawab Vic.

Beberapa menit kemudian…

Mobil yang dikemudikan Vic berhenti di lampu merah. Lalu—

BRUAAK!!

Sebuah mobil dari belakang menghantam mereka keras. Tubuh Poppy terjungkal ke depan dan menjerit kecil.

Dalam hitungan detik, Leon langsung menarik Poppy dan memeluknya erat dari samping, satu lengannya menghalangi dada Poppy agar tidak terbentur. Nafasnya terdengar kasar menahan emosi.

“Tuan, mereka bersenjata,” kata Vic sambil melirik tajam lewat spion.

“Teruskan!” perintah Leon sambil memeluk Poppy agar tetap aman.

Vic langsung menginjak pedal gas, mobil melaju cepat menerobos jalanan malam.

“P-paman, lepaskan aku dulu!” pinta Poppy yang merasa dadanya terhimpit oleh lengan Leon.

Leon menoleh sekilas, memastikan gadis itu tidak terluka. “Kau benar-benar tidak apa-apa?”

“Tidak apa-apa! Tapi… apakah mereka musuhmu? Kenapa tidak melawan saja? Mereka dari tadi mengejar!” Poppy menoleh ke belakang, melihat mobil musuh semakin mendekat.

Leon menatapnya aneh. “Kau tidak takut?”

“Tidak! Paman, tenang. Aku bukan gadis lemah. Lawan saja! Bukankah Leon Huo itu gangster hebat?” Poppy berkata penuh semangat, seolah yang mereka hadapi bukan orang bersenjata.

Leon sampai terdiam sesaat. “Baru kali ini aku melihat gadis yang tidak takut penjahat.”

“Paman juga penjahat Macau, kan? Aku saja tidak takut. Masa aku harus takut sama mereka?” jawab Poppy dengan ceplas ceplos.

Seketika wajah Leon berubah. Tatapannya tajam, fokus pada Poppy.

Sementara Vic hampir tertawa terbahak, bibirnya bergetar menahan, tapi ia tetap berkonsentrasi pada mobil musuh yang terus mengikuti mereka.

Leon mengeluarkan pistol dari balik pinggangnya dengan gerakan cepat.

“Poppy Yun,” katanya pelan namun dingin, “kau terlalu berani, setelah ini berakhir aku akan memberimu pelajaran."

"Ha ... salahku di mana?" tanya Poppy penasaran.

Mereka terus mengejar mobil Leon hingga ke sebuah jalan yang sepi di pinggir kota. Namun begitu memasuki jalan panjang itu, mobil Leon mendadak menghilang entah ke mana.

Dua mobil pengejar itu berhenti. Para pria bersenjata turun sambil menatap ke kanan dan kiri, kebingungan.

“Jalan ini lurus dan panjang… tapi kenapa mereka hilang begitu saja? Kalau mereka terus maju, kita pasti masih melihat lampu belakang mobilnya,” ucap salah satu pria sambil mengernyit.

“Cari! Jangan kembali sebelum menemukan mereka!” perintah pemimpin mereka dengan wajah tegang.

Mereka berpencar sedikit, mencoba menelusuri gelapnya malam.

Tiba–tiba—

“Hei.”

Suara dalam dan dingin itu terdengar dari belakang mereka.

Para pria itu serempak menoleh. Leon berdiri beberapa meter di belakang mereka, tenang dengan tangan memegang pistol.

Belum sempat mereka mengangkat senjata, suara langkah berat terdengar dari sisi lain. Vic muncul dari belakang mobil mereka, memblokir arah pelarian.

“Jangan bergerak,” ujar Vic.

Beberapa pria mencoba melepaskan tembakan, tapi mereka terlalu lambat.

Dor! Dor!

Leon menembak dengan akurasi sempurna, menjatuhkan dua orang hanya dalam hitungan detik.

Vic bergerak cepat dari sisi lain, menembak tangan salah satu pria hingga senjatanya terlempar.

Sebagian musuh berhasil berlindung di balik mobil mereka dan mulai membalas tembakan. Suara peluru berdesingan di udara.

Dor! Dor! Dor!

Leon dan Vic segera bersembunyi di balik mobil musuh yang tadi mereka lumpuhkan. Mereka menunggu celah yang tepat sambil sesekali membalas tembakan.

“Tuan, mereka mulai maju!” seru Vic sambil menunduk ketika peluru mengenai kap mobil.

“Tenang. Tunggu saatnya,” jawab Leon dengan dingin.

Ketika salah satu penjahat keluar dari perlindungan dan mencoba menembak dari posisi terbuka, Leon langsung bergerak.

Dor—!

Peluru mengenai dada pria itu tepat di jantung. Ia tumbang seketika.

Vic menembak kaki dua pria lain yang mencoba mengitari mereka dari kanan. Teriakan kesakitan terdengar ketika keduanya jatuh tersungkur.

Beberapa penjahat tewas di tempat, sementara yang lain hanya bisa merintih dengan luka tembak.

Namun tiba–tiba—

Salah satu penjahat yang masih sadar bangkit dan berlari sekuat tenaga ke arah jalan yang gelap… ke arah mobil tempat Poppy berada.

Penjahat itu sampai di mobil. Napasnya terengah, wajahnya panik. Ia menarik gagang pintu belakang dan mencoba membukanya.

Ceklek! Ceklek!

Pintu itu terkunci.

Namun saat Leon baru saja menjatuhkan penjahat itu,

Tiba–tiba—

DOR!!!

Sebuah tembakan terdengar keras dari arah mobil tempat Poppy berada.

Leon langsung menoleh dengan cepat, wajahnya menegang.

“Poppy!”

1
Rahma Inayah
lanjut thor
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
Poppy keren
Rahma Inayah
skak matt Cecil GK BS jawab LG ucapan Popy
Maria Lina
bisa gk sih thor doble up nya
Rahma Inayah
gaspol Poppy jgn kasih kendor Andy dan ibu nya yg Mash bela anaknya walau SDH salh anknya
merry
hajar pop ksh tau bpkmu itu lohh 😄😄😄biar di hajarr tu buaya darat
Rahma Inayah
Popy dilawan 💪💪💪semantr poppy
Rahma Inayah
sebntr LG paman Leon akan menolong mu pppy
Nwong 8142
bagus Poppy maju 👍👍💪💪
Naufal Affiq
Dimana leon,poppy dalam bahaya
Nwong 8142
tenang saja ada paman leon Poppy pasti selamat ,kau Andy tunggu pembalasan Poppy 😄😄😄
Nwong 8142
haduhhh salah cari lawan nihh cewek,Poppy di lawan 😄😄
Rahma Inayah
km pikr dgn memutr blkkan fakta bisa membuat malu Popy .km blm tau Nisa siapa Popy sebernya dia wanita strong GK perlu dia pria SPT Andy utk di perebutkan
Rahma Inayah
pede amat km andy
Melinda Cen
lanjut
merry
mmy popi dh meninggal gt,,, jjur ajj x tntg mmy popi
Dian Fitriana
update
Rahma Inayah
awas Leon nnt kebeblasn sma2 hanyut dlm perasaan dan nafsu
Akai Kakazain
waow poppy👏😍 cahyo thor💪🫰
Rahma Inayah
SMA sama ciuman pertma Leon dan Popy ..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!