Ramalan Senja

Selama seminggu kami dijogja. sekalian aku survey ke beberapa tempat untuk membuka usaha. ada 3 tmpat yang menjadi pertimbangan ku. rencananya aku akan berjualan jus buah, mengingat di jogja ini cuacanya sangat panas. Rencananya besok kami akan pulang ke kota C. kesehatan mamak sudah membaik, walaupun kemaren sempat drop karna memikirkan permasalahanku. aku sudah kangen dengan senja dan anak-anak. ta lupa ku belikan mereka oleh2 sebagai penebus kesedihan mereka, karna ta bisa ikut ke jogja.

Sementara itu di kota C, senja dan anak2 sedang menonton TV. sepi, itu yang kami rasakan tanpa kehadiran mas surya di tengah-tengah kami. "mas rayyan, tidur gih udah malam lo ini".kataku ketika melihat jam sudah menunjukkan pukul 9 mlm. rayyan masih enggan beranjak. " ma, kapan papa pulang? rayyan udah kangen".tanya si sulung ku itu. "besok papa pulang kok, InsyaAllah sore udah dirumah"." beneran ma? asikkkk besok papa udah pulang".seru rayyan penuh kegembiraan. "makanya sekarang mas tidur, biar besok ga kesiangan, kan mau sekolah".rayyan akhirnya pamit masuk kamar untuk beristirahat. akupun mematikan TV, lampu, tak lupa mengecek ulang pintu dan jendela. memastikan udah terkunci semua. setelah semua beres, aku lanjut mengangkat kaivan dan menggendongnya ke kamar. sudah sejak tadi dia tertidur di karpet ketika sedang nonton TV. akupun masuk ke kamar yang bersebelahan dengan kamar rayyan.

Keesokan harinya aku bangun seperti biasa, membereskan rumah, membuat sarapan untuk kami. kemaren rayyan pesen, pengen sarapan sama telor ceplok dan naget.simpel kan, tinggal goreng2 aja. walaupun bagitu, aku selalu memasakannya sayur agar gizinya seimbang.

Karena mas surya masih di jogja akupun yang bertugas antar-jemput ke sekolah. setelah siap dengan seragamnya, rayyan keluar kamar untuk sarapan. sedangkan aku masih memandikan kaivan. dia rada ngambek. soalnya masih tidur aku bangunin trus suruh mandi. rada tantrum deh.

"Mas rayyan sarapannya ngambil sendiri ya,,, mama belum beres ini".teriakku dari dalam kamar mandi. " iya ma", jawab rayyan kemudian langsung mengambil piring, diisinya dengan nasi dan lauk, seperti permintaannya."ada capcay juga ni, mama emang yang terbaik".puji rayyan sesaat sebelum memulai sarapan.

Setelah beres mendandani kaivan, akupun keluar kamar, bertepatan dengan rayyan yang sudah menghabiskan sarapannya. "mau bekel ga mas"? tanyaku. " ga ah ma, sekarang kan udah dpet jatah makan siang, nanti malah ga kemakan bekel nya"." ya mama kan takutnya kamu ga cocok sma menunya".timpalku lagi. "mama ni kaya ga tau rayyan aj, aku kan pemakan segala, jadi mama g usah kuatir ya". jawabnya bijak.

Maraknya berita tentang keracunan di sekolah, menjadikanku agak takut. makanya tiap hari selalu aku ingetin rayyan, kalo mau makan di cek dulu makanannya. takutnya ada bau atau udah basi. tapi alhamdulillah, smpai sekarang aman2 saja.

Kamipun segera berangkat agar tidak terlambat sampai di sekolahnya. kaivan aku dudukin di kursi rotan di dpan. rayyan membonceng di belakang. "lets go,,, jangan lupa berdoa dulu mas".ucapku ketika motor mulai melaju. sesampainya di sekolah rayyan turun dan berpamitan. mencium tanganku dan tos dengan kaivan. " semangat belajarnya mas, nanti siang mama jemput, mama pulang ya, assalamu'alaikum ".pamitku kemudian melajukan kembali motorku.

 Sebelum pulang kerumah, aku berencana ke pasar dulu. karna hari ini mas surya pulang, aku berencana memasak makanan kesukaannya. di pasar, aku membeli ayam, dan segala bumbunya. aku mau masak kari ayam nanti.

"kaivan,,,, ayo kita go, ucapku semangat dan dibalas tawa oleh si bocil menggemaskan ini. Aku melanjutkan perjalanan kerumah yang hanya sebentar lagi ini.