NovelToon NovelToon
Perjodohan Yang Tidak Diinginkan

Perjodohan Yang Tidak Diinginkan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cintapertama
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: mommy Almira

Sagara begitu terluka dan sakit hati saat gadis yang baru saja dinikahinya beberapa jam lalu yang bernama Thania memintanya untuk menalaknya.Iya, Thania gadis yang dia cintai secara diam- diam sejak lama dan berhasil dia nikahi dengan cara dijodohkan oleh orang tua mereka, ternyata tidak mencintai Sagara. Dengan berdalih ingin melanjutkan kuliah, tepat di malam pertama Thania meminta Sagara untuk menceraikannya.

Apakah Sagara akan rela melepaskan Thania, gadis yang begitu dia cintai dan merupakan cinta pertamanya...? Yuk baca cerita selengkapnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13. Pak Tua

Sore harinya Shaina pulang kantor dengan berjalan kaki. Iya, dia sengaja berjalan kaki karena sedang tidak ingin berdesak- desakan di angkutan umum. Lagi pula dia ingin membeli makanan di jalanan yang akan dia lewati. Itung- itung wisata kuliner di jalanan sore.

Kebetulan tubuh Shaina sudah kembali fres karena saat jam istirahat tadi dia gunakan untuk tidur, jadi dia sudah tidak mengantuk lagi.

Sedang asik jalan di trotoar, tiba- tiba tepat di depan gedung sebuah bank swasta ada seoarang laki- laki yang berlari ke arahnya sambil membawa tas berwarna hitam. Dan di belakang laki- laki itu ada seorang pria tua berumur enam puluh tahunan berteriak.

"Jambrettt...!'' ucap laki- laki tua itu.

Iya, tentu saja Shaina kaget sambil melihat ke arah pria tua itu.

"Hah.. ?'' ucap Shaina.

"Jambret...! itu jambret...!" ucap laki- laki tua itu sambil menunjuk pria berumur sekitar tiga puluh tahun yang sedang berlari membawa tas.

"Hei tunggu...!'' seru Shaina lalu mengejar pria tersebut dengan cepat.

"Berhenti...!'' Shaina berhasil mengejar pria tersebut dan menarik pundaknya.

Beberapa orang yang ada di sekitar jalanan tidak berani berbuat apa- apa selain hanya melihat Shaina yang mengejar pria yang diteriaki jambret.

"Kembalikan tas itu...!'' ucap Shaina yang berhasil menghentikan pria yang berpenampilan preman tersebut.

"Hei nona.... berani kamu sama saya hah...!" ucap pria tersebut dengan muka garangnya.

Tanpa berkata- kata lagi Shaina langsung menendang kaki pria tersebut hingga dia jatuh.

"Kurang ajar...!'' seru pria tersebut segera bangun dan hendak membalas apa yang dilakukan oleh Shaina padanya.

Pria itu hendak memukul Shaina namun dengan Shaina menangkisnya dengan tangan kanannya. Dan dengan gesit Shaina kembali menendang kaki bagian belakang dan pria itu kembali terjatuh. Beruntungnya hari ini Shaina menggunakan celana panjang, jadi dia dapat bergerak menghajar pria itu dengan bebas.

Shaina lalu menarik tangan pria itu ke belakang hingga dia tidak bisa bergerak lagi.

"Ampun....ampun..." ucap pria tersebut.

"Kau menyerah hah...!'' sahut Shaina.

"I...iya.. Lepaskan tanganku..." jawab pria itu sambil meringis kesakitan.

"Berikan dulu tasnya.." ucap Shaina.

Pria itu lalu meletakkan tas berwarna hitam ke trotoar. Lalu Shaina mendorong tubuh pria itu. Kemudian Shaina mengambil tas tersebut. Sedangkan pria itu segera berlari karena takut dihajar lagi oleh Shaina. Beberapa orang yang melihat keberanian Shaina menghajar jambret itu pun nampak terpukau.

Begitu juga dengan pria tua si pemilik tas yang dijambret. Dia tersenyum lebar dan bertepuk tangan memberikan apresiasi atas keberanian Shaina.

"Wah... Keren.. " ucap pria tua itu sambil menunjukan kedua ibu jarinya.

Shaina lalu menghampiri pria pemilik tas tersebut.

"Pak tua... Tas ini punyamu...?'' tanya Shaina.

"Iya...." jawab pria tua beruban itu.

"Ini...'' Shaina memberikan tas tersebut.

"Lain kali hati- hati..." ucap Shaina.

"Terima kasih ya nak...kamu berani sekali. Hebat... Kamu benar- benar wonder women..."sahut pria tua itu.

"Kalau tidak ada kamu, pasti tas saya sudah dibawa pergi sama jambret itu. Kau tahu nona wonder women, tas ini isinya uang. Saya baru mengambilnya dari bank...'' sambung pria tua itu.

"Jadi itu isinya uang semua...?'' tanya Shaina. Pria tuan itu mengangguk.

"Hadeh pak tua, lain kali kalau mau ambil uang, harus ada yang menemani. Jangan pergi sendirian ... bahaya..." sambung Shaina.

"Sebenarnya saya tadi yang menemani, nah itu dia..." pria itu menunjuk laki- laki yang sedang berlari ke arahnya.

"Dari mana saja kamu...? kenapa kamu lama sekali... tas saya tadi dijambret, untung ada nona wonder women ini yang menolong dan menghajar jambret itu. Kalau tidak, uang saya pasti lenyap diambil jambret itu..." ucap pria tua itu kepada laki- laki berumur sekitar tiga puluh tahunan.

"Ma...maaf...

"Pak tua... Apa dia anaknya pak tua.. ?'' tanya Shaina.

"Oh...dia...

"Hah... Jadi anak laki- laki payah sekali kamu...'' ucap Shaina sambil menepuk lengan laki- laki itu.

"Ayahmu dijambret, kamu malah baru datang. Anak macam apa kamu ini... menjaga ayahmu saja tidak becus..." Shaina terus saja mengoceh tanpa memberi kesempatan laki- laki itu bicara.

"Ayahmu ini sudah tua, jangan biarkan dia sendirian... bahaya, dasar payah...." ucap Shaina Kembali menepuk lengan laki- laki itu.

"Iya benar, dia memang payah..." sahut pria tua sambil melirik laki- laki itu. Dan laki- laki tua itu pun hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Oya nona wonder women... Terima kasih atas bantuanmu. Kamu benar- benar hebat. Saya tidak tahu apa jadinya kalau kamu tidak membantu saya mengejar jambret itu...." ucap pak Tua itu.

"Ah tidak masalah..." sahut Shaina.

"Saya harus memberimu sesuatu sebagai ucapan terima kasih..." ucap pak tua itu sambil membuka tasnya yang berisi uang.

"Eh tidak... Tidak perlu..." sahut Shaina.

"Lho kenapa...?'' tanya pak Tua.

"Tidak usah pak tua...saya ikhlas menolongmu..." jawab Shaina.

"Tapi saya tidak mau berhutang budi padamu...'' sahut pak tua.

"Tidak...tidak papa... Saya tidak akan menghitung apa yang saya lakukan pada pak tua sebagai hutang..." jawab Shaina.

"Oh begini saja. Bagaimana kalau kamu saya traktir makan..." ujar pak tua.

"Makan...?'' tanya Shaina.

"Iya, saya akan traktir kamu makan di sana..." jawab pak tua sambil menunjuk sebuah restauran di samping bank.

"Oh tidak..tidak usah... Saya tidak terbiasa makan di restauran...'' jawab Shaina.

"Memangnya kamu suka makan di mana...?'' tanya pak tua.

"Saya biasa makan di warung kaki lima di pinggir jalan..." jawab Shaina.

"Baiklah kita makan di warung kaki lima di pinggir jalan. Di sebelah sana...'' ucap pak tua itu sambil menunjuk warung kaki lima yang berderet di pinggir jalan tak jauh dari mereka berdiri.

"Tapi tu...." ucap laki- laki yang dikira Shaina sebagai anak dari pak tua.

"Ssahhhttttt.. Diam kamu..." sahut pak tua kepada laki- laki itu agar dia diam saja.

"Ba..baik..." jawab laki- laki itu.

Shaina pun menoleh ke arah laki- laki itu yang sepertinya sangat tunduk pada pak tua.

"Ayo nona wonder women.... Kita makan di sana..." ucap pak tua sambil menunjuk deretan warung kaki lima.

"Ehm baiklah..." jawab Shaina.

Akhirnya Shaina, pak tua dan laki- laki itu pergi ke salah satu pedagang kaki lima yaitu pedangang pecel lele. Shaina dan pak tua duduk di bangku yang disediakan oleh pedagang. Sedangkan laki- laki yang dikira anaknya pak tua duduk di meja lain.

"Pak tua... Kenapa anaknya pak tua tidak diajak gabung duduk di sini...?'' tanya Shaina setelah pesanan pecel lele mereka datang.

"Ah.. Tidak usah, biarkan dia di sana saja..." jawab pak tua.

Mereka berdua pun menikmati pesanan mereka. Yaitu nasi uduk, lele goreng, tempe goreng , lalapan dan sambel.

"Oya nona wonder women, apa kau baru pulang kerja...?'' tanya pria tua sambil menikmati makanannya.

"Iya..." jawab Shaina.

"Kau kerja di mana...?''

"Saya kerja di salah satu perusahaan terbesar di kota ini, di PT Putra Mandala Sentosa bagian keuangan...." jawab Shaina sambil mengunyah makanannya.

"Wah... Keren itu. Hebat sekali kamu bisa kerja di sana...." sahut pak tua yang mulai tertarik dengan obrolan mereka.

"Pak tua tahu perusahaan itu...?'' tanya Shaina.

"Tentu saja tahu. Perusahaan itu sangat terkenal. CEO perusahaan itu masih muda dan tampan, dia juga hebat, di usianya yang masih muda dia bisa menjalankan perusahaannya dengan sangat baik..." jawab pak tua.

"Ah pak tua jangan terlalu memuji dia. Dia memang hebat, tapi dia menyebalkan..." bisik Shaina.

"Menyebalkan katamu...?'' tanya pak tua. Shaina pun mengangguk sambil mengunyah makanannya.

"Hari ini saja saya dibuat kesal sama dia..." ucap Shaina.

"Kenapa...?'' tanya pak tua.

Shaina menoleh ke kanan dan ke kiri untuk memastikan tidak ada yang mendengar percakapan mereka.

"Saya kasih tahu ya pak tua. Hari ini saya dibuat marah sama dia. Karena disudah berbuat mesum padaku tapi dia tidak mengingatnya sama sekali..." bisik Shaina.

"Apa ...? Berbuat mesum padamu...? A..apa yang dia lakukan padamu...? Apa dia melecehkanmu...?'' pria tua itu nampak kaget mendengar penuturan Shaina.

"Ssshhhttt.... bicara nya pelan- pelan saja, nanti ada yang mendengarnya.. " Shaina menempelkan telunjuk di hidungnya.

"Oh iya...iya..." bisik pak tua.

"Ayo ceritakan apa yang dia lakukan padamu...?'' tanya pak tua.

Shaina menghela nafas. Lalu Shaina menceritakan pada pak tua kalau tadi malam dia dan sekertaris Jo diajak meeting di hotel. Namun tiba- tiba bosnya mabuk, dan ketika dia membawa bosnya ke kamar untuk istirahat , tiba- tiba bosnya menempelkan bibirnya di bibir Shaina sehingga Shaina tidak bisa tidur karena terbayang terus dengan ciuman bosnya. Dan yang membuat dia kesal adalah bosnya tidak mengingat sama sekali apa yang telah dia lakukan pada Shaina.

Mendengar cerita Shaina pak tua itu pun tertawa.

"Hah...? Kenapa pak tua tertawa...?'' tanya Shaina kesal.

"Jadi kamu marah pada bosmu karena dia tidak mengingat bahwa dia telah menciummu...? Kenapa kau tidak katakan saja pada bosmu kalau dia telah menciummu sampai kamu tidak bisa tidur semalaman....'' ucap pak tua.

"Hah yang benar saja...... masalahnya bukan begitu pak tua...'' jawab Shaina.

"Lalu...?'' tanya pak tua.

"Saya kesal sekali karena bos saya itu sudah punya istri yang sangat cantik, tapi kenapa dia malah mencium saya, kenapa dia tidak mencium istrinya saja. Itu kan namanya laki- laki brengsek..." jawab Shaina.

"Dan kalau sampai ada yang melihat dia mencium saya, aduuuhhh... Bagaimana nasib saya... Bisa- bisa saya dicap sebagai pelakor. Mau ditaruh di mana muka saya....?" sambung Shaina dengan dada naik turun karena kesal jika teringat peristiwa malam itu.

"Dan tadi pagi, dia bersikap seolah- olah tidak terjadi apa- apa di antara kami. Itu kan menyebalkan sekali. Saya rasanya ingin membejek- bejek muka dia. Seperti ini..." ucap Shaina sambil membejek- bejek lele goreng yang ada di hadapannya.

Melihat tingkah Shaina pak tua itu kembali tertawa.

"Iiihhh.... Pak tua ini kenapa tertawa terus .... Saya ini sedang kesal lho pak tua..." ucap Shaina sambil memanyunkan bibirnya.

"Kamu ini lucu sekali nona wonder women..." sahut pak tua lalu terkekeh.

Shaina mendengus kesal.

"Kenapa juga saya harus cerita ini semua sama pak tua. Huh... Menyebalkan...'' ucap Shaina kembali memakan makanannya.

"Apa kau menyukai bosmu itu...?'' tanya pak tua.

"Hah...! Uhuk...uhuk..." Shaina yang sedang minum langsung terbatuk karena kaget mendengar pertanyaan pak tua.

"Pak tua ini bicara apa, mana mungkin saya menyukai laki- laki seperti dia. Dia bukan tipe saya..." jawab Shaina.

"Lagi pula mana mungkin saya menyukai pria beristri. Dia juga pria menyebalkan, suka marah- marah, suka membentak- bentak pegawainya, suka menghukum pegawainya sesuka hatinya... Ah tidak..tidak...sampai dunia kiamat pun saya tidak akan menyukai laki- laki seperti itu... "sahut Shaina.

"Hah.. Seperti itu ya, tapi nona, bagaimana jika suatu hari nona tiba- tiba jatuh cinta pada bos nona...?'' tanya pak Tua.

"Hah...? Itu tidak mungkin..." jawab Shaina.

"Atau begini... Bagaimana kalau ternyata bos nona itu yang jatuh cinta pada nona....?'' tanya pak tua..

"Hah...? Tidak...tidak... Itu juga tidak akan mungkin...dia saja memanggil saya dengan sebutan yang sangat menyebalkan..." jawab Shaina.

"Memangnya nona wonder women di panggil apa sama bos nona...?'' tanya pak tua.

"Dia selalu memanggil saya dengan sebutan gadis berandal... Itu kan sangat menyebalkan..." jawab Shaina.

"Hah...? Kenapa bisa begitu....?'' tanya pak tua sambil tertawa.

"Ya sebenarnya itu karena kesalahan saya juga sih yang membuat dia memanggil saya dengan sebutan itu..." jawab Shaina.

Shaina lalu menceritakan pada pak tua jika dia pernah salah paham pada bosnya dan mengiranya sebagai maling dirumah pakde sehingga dia menghajar bosnya dan mengikatnya dengan menggunakan tali nilon.

"Hah...? Apa...?'' lagi- lagi pria tua itu tertawa mendengar cerita Shaina.

"Iya pak tua, makanya sekarang dia selalu saja mencari- cari kesalahan saya saat kerja. Salah sedikit saja dia langsung menghukum saya..." sahut Shaina.

Pak tua menggeleng- gelengkan kepalanya. Mereka berdua lalu melanjutkan makannya.

"Ahh...kenyang..." ucap Shaina setelah selasai makan sambil mengusap perutnya.

"Pak tua... Terima kasih ya traktirannya..." ucap Shaina

"Saya yang seharusnya berterima kasih sama kamu karena sudah menyelamatkan tas saya. .." sahut pak tua.

"Kenapa kamu bisa hebat sekali menghajar jambret itu...?" tanya pak tua.

"Ah itu sih sudah biasa, saya ini dulunya atlet karate, kalau soal menghajar jambret, pencopet, pencuri... Itu hal kecil pak tua..." jawab Shaina dengan sombongnya.

Iya saat masih sekolah menengah atas dan kuliah, Shaina memang ikut karate. Dia sudah beberapa kali memenangkan berbagai lomba. Jadi tak heran kalau dia itu jago menghajar penjambret.

"Wah..wah...wah...kamu memang keren..tidak salah saya menjulukimu wonder women..." sahut pak tua.

"Ah pak tua bisa saja..." jawab Shaina.

Shaina pun pamit pada pak tua untuk pulang karena hari sudah semakin petang.

"Dadah pak tua...'' Shaina melambaikan tangan sambil berjalan meninggalkan pak tua yang masih berdiri di depan warung pecel lele.

Pak tua tersenyum sambil menatap kepergian Shaina.

"Tuan... kita langsung pulang...?'' tanya laki- laki yang tadi Shaina kira sebagai anak pak tua.

"Iya, kita pulang sekarang...." jawab pak tua.

"Baiklah...tuan tunggu di sini ya, saya akan ambil mobilnya..." ucap laki- laki itu.

Iya, laki- laki itu bukan anaknya pak tua, tapi dia adalah supir pribadi pak tua.

Bersambung.....

1
Wang
Sagara masih cinta ngak sih sama Thania, apa cinta Thania sama Shaina?
partini
coba Thania lihat pas lagi gdebruk pasti seru Thor
Mommy Almira: Nanti ya , skrng belum waktunya, belum sehari jd anak magang nanti dia malah pingsan 😁
total 1 replies
Asmara
Lah kirain mau dikokop lagi 😄
Mommy Almira: sabar belum waktunya 😁
total 1 replies
Asmara
Sagara galau 😅
Salsa
Ahhh so sweety 😍😍
Salsa
Merong" mulu babang Sagara 🤭
partini
kasih garam dikit Thor ,,ada Thania untuk saga untuk Nia ga ada ini kasih lah pls biar seirama Seiya dan sekata
partini: kasih konflik maksudnya Thor ini kan ada Thania satu lagi boleh lah like teman nya saga atau partner kerja gitu
total 2 replies
partini
wah istri tercinta udah mudik rupanya
partini: like jelangkung dong,,ihhhh siapa tau udah kangen berat tuan CEO
total 2 replies
Asmara
Tuh kan mantannya datang... alemong deh 😄
Mommy Almira: Shaina dibuat hamsyong 😄
total 1 replies
Salsa
ja gan main pilih" aja kamu Sagara, beresin dulu tuh perceraianmu😄
Salsa
Shaina bisa menenangkan Sagara, semoga mereka berjodoh
Salsa
Sagara masih cinta nggak sih sama Thania. Jgn sampai terjadi cinta segi tiga ya, kasih amp Shaina
Wang
Sagara ngak mah jujur, soalnya sama masa lalunya belum selesai, jangan permainkan Shaina lho ya
Wang
Sagara py trauma masa lalu, kasihan
Asmara
vie jatuh cinta ni yeee.... ingat tuan Sagara, ... km belum resmi cerai 😅
partini
sehhhh mulut laki laki kaya ibu ibu komplek,,
memilih mu la hemmmm
Wang
udah sih Sagara kamu urus perceraian dulu sana
partini
ohhh belum toh ,jadi masih sah suami istri la hemmmm
partini: ah pantas ,, cinta sangat muat yah udah lama masih setia
total 2 replies
Asmara
Pak Tua bokapnya Sagara bukan sih..?
Salsa
keren 🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!