NovelToon NovelToon
MALAM TELAH TIBA

MALAM TELAH TIBA

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Balas Dendam / Horror Thriller-Horror / Bullying dan Balas Dendam / Game
Popularitas:476
Nilai: 5
Nama Author: jewu nuna

Sekelompok siswa SMA dipaksa memainkan permainan Mafia yang mematikan di sebuah pusat retret. Siswa kelas 11 dari SMA Bunga Bangsa melakukan karyawisata. Saat malam tiba, semua siswa di gedung tersebut menerima pesan yang menunjukkan permainan mafia akan segera dimulai. Satu-satunya cara untuk bertahan hidup adalah dengan menyingkirkan teman sekelas dan menemukan Mafia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jewu nuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Seseorang Di Studio

Merah melirik, “gimana sih? Bukti aja udah jelas kok kalo Fattah mafianya?!”

“Tapi Fattah nggak sejahat itu, lo nggak liat apa Hagian kasarnya kayak apa? Jadi ayolah pilih Hagian”

Endru berdecak kesal saat Khalil justru menatap ke arah Yuna. Gadis yang memaksa orang lain melakukan apa yang dia mau. Atas dasar mau atau memang dengan tujuan tertentu?

“Orang gila, gue tahu lo goblok tapi buat kali ini pake otak lo dengan baik”

“Endru benar, sekali saja gunakan logikamu saat bukti sudah terpampang nyata” Ditto kali ini beranjak, mengikuti Endru yang sudah lebih dulu meninggalkan ruangan.

Yuna melirik, “Intan, Melanie? Kalian pasti akan setuju sama gue, Olive Nathan?”

“Gue nggak tahu, nunggu pilihan terbayak aja” sahut Nathan dibalas anggukan kecil dari kekasihnya yang berdiri disebelah.

Intan Memilih Fattah.

Yuna mendelik, menatap Intan yang masih menunduk, menatap layar ponselnya.

“Lo kenapa juga sih masih mikir Hagian mafianya? Bahkan jelas banget kalok bukti mengarah ke Fattah!” Melanie tersentak.

Melanie Memilih Fattah.

Farhan memilih Fattah.

Endru memilih Fattah.

Ditto memilih Fattah.

Yuna memilih Hagian.

Khalil merebahkan tubuhnya. Menatap langit-langit kamar, “teman adalah musuh”

Sebelum menarik kembali ponselnya yang memunculkan laman room chat, yang menghubungan percakapan antar polisi.

Polisi 2

Kita bisa ketemu nggak? Di UKS?

Polisi 1

Sekarang aja, gimana?

Polisi 2

Oke, ide bagus.

Kalo gitu kita ketemu sekarang, gue tunggu

“Kita harus lupakan Fattah sialan itu, Khalil. Lebih baik cari cara yang tepat untuk segera menyelamatkan semua orang” decaknya kesal. Sambil beranjak meluncurkan aksinya.

Tubuh kekar itu segera meninggalkan kamar, menyusuri lorong menuju tempat perjanjian mereka. Pada ruang UKS yang bisa dikatakan sebagai markas terbaik bagi Khalil. Walaupun tidak begitu aman, tapi sekiranya semua tidak akan curiga jika tiba-tiba dia ada disini.

“Intan? Lo disini?”

Seorang gadis yang duduk di ujung ranjang mendongak, menatap dengan senyum tipis sekaligus kebingungan. Apakah Khalil memiliki identitas yang sama dengannya?

"Khal, iya baru aja”

“Ngapain?” Khalil menyelipkan kedua telapak ke dalam saku. Mengintai ruang UKS dan memastikan tidak ada orang lain selain mereka dan memutuskan bahwa gadis inilah polisi yang dia tunggu.

“Gue janjian sama,”

Khalil kembali menatap Intan yang menjeda ucapannya, “lo?”

Intan beranjak, sedikit mendongak untuk menjangkau tatapan Khalil, “apa kita bisa ungkap identitas satu sama lain?”

Khalil menggeleng pelan, “tidak tahu, tapi syukurlah kalo itu elo”

Khalil bisa bernapas sedikit lega. Itu artinya, dia tidak perlu membuang banyak tenaga hanya karena partnernya Hagian atau orang semacamnya.

"Gue pikir lo nungguin Agil”

Intan menggeleng pelan. Lagian untuk apa? Gadis itu bahkan sekarang sedang mempertaruhkan nyawa didalam game ini. Bagaimana bisa masih membahas soal percintaan?

“Lo beneran hampir di bunuh sama Fattah?”

“Kalo dia sampe mau bunuh gue, gue tonjok dulu tuh anak” Khalil terkekeh, membuat Intan ikut tertawa.

“Lo tahu nggak? Kemarin gue daper mimpi soal Lisa, lo juga dapet pengelihatan itu nggak?”

Khalil mengangguk yakin. Dia sudah pastikan bahwa Intan sedang tidak berbobong soal identitasnya. Dan dia harap, Intan tidak mengkhianatinya hanya karena mereka tidak saling membongkar identitas.

“Gue juga jelas banget waktu itu, tapi kayaknya nggak akan seberani lo yang langsung nebak siapa orang itu. Lo nggak takut kalau mafianya bunuh lo?”

“Wah gue nggak peduli lagi, buktinya gue selamet aja tuh” ucapnya penuh percaya diri, “cuman polisi yang dapat mimpi atau tanda saat seseorang dibunuh mafia, artinya cuman orang terpilih yang dijadikan polisi”

Intan mengerjab. Sejauh dia mengenal Khalil, walau tak begitu aktif, dalam permainan ini Khalil selalu tampak paling menonjol. Bahkan pria baik hati yang selalu melindungi teman-temannya.

“Menurut di aplikasi ini, cuman ada 5 mafia disini, lo bisa tebak salah satu?”

“Apakah mencurigai Hagian adalah hal yang benar? Maksud gue, dia udah terlalu biasa aja untuk bersikap arogan dan gue nggak nyangka kalau Fattah dan Rizal adalah mafia dalam game ini”

Khalil masih diam, mendengar bagaimana pemikiran Intan.

“Maksud gue, siapapun patut di curigai, Khal. Termasuk kecurgiaan gue ke Hagian, tapi kenapa dia nggak menghabisi kita semua kalau dia mafianya?”

Intan benar. Sangat mudah sekali mafia untuk menang jika otaknya adalah Hagian.

“Kita akan pikirkan nanti, tapi ada satu orang yang mengganjal di pikiran gue. Yuna kekeh minta kita milih Hagian bahkan setelah bukti mengarah sama Fattah”

Intan sejenak berpikir, “dia mafia?”

“Kemungkinan terburuknya, dia melindungi Fattah karena dia juga mafia. Kemungkinan yang sedikit lebih baik adalah,”

“Yuna ingin menyingkirkan Hagian, tanpa alasan yang jelas”

Khalil mengangguk.

“Tapi Khal, gue tahu lo mungkin akan tersinggung”

Kali ini Khalil melengos. Mengamati Intan yang bicara lebih deep dari sebelumnya. Bisa dilihat bagaimana ekspresinya yang lebih bersembunyi dari sebelumnya saat nama Farhan tertangkap cukup lantang di telinga Khalil.

“Kenapa?”

“Lo nggak berpikir dia di kasih kuasa dalam game ini? Rizal aja mafia loh, Khal. Orang yang sering dibully akan melakukan dua hal saat dikasih kuasa, melawan atau pasrah”

Khalil membelalakkan matanya, “maksud lo? Rizal bunuh diri?”

Intan mengangguk, “suara pengumuman itu punya arti yang berbeda, waktu itu kalimatnya nggak menjelaskan kalau Rizal dibunuh oleh mafia kan?”

Khalil menghela napas. Dia ingat betul, bahkan ketika Farhan sudah ada di tempat itu lebih dulu. Sebuah alat portabel pemadam dan tubuh Rizal yang tergeletak begitu saja. Tidak ada bentuk perlawanan apapun.

“Rasanya kepala gue pengen meledak”

Intan hanya diam.

“Lo bener kalo nggak ada yang bisa kita percayai. Buat sementara, kita harus menghemat pemilihan identitas kecuali disaat mendesak”

“Khal, gimana kalau kita gagal dan nggak berhasil bawa mereka semua pulang? Permainan gila ini,” Intan menunduk.

“Gue nggak tahu siapa dibalik dalang permainan ini dan buat apa mereka melakukannya. Lo tenang aja, segera berdoalah agar ini hanya sebatas mimpi panjang kita” Khalil menepuk puncak kepala Intan. Membuat gadis itu sejenak mendongak untuk kembali percaya dengan ucapan Khalil. Pria yang selalu berusaha tetap tegar untuk menegarkan orang lain.

“Makasih ya, Khal”

“Buat apa?”

Intan tersenyum, “lo selalu bisa lindungin kita semua, cara lo ngelihat dan bela kita selalu tulus”

“Gue cuman berusaha yang terbaik buat kalian, kita cuman butuh selesein ini supaya bisa cepetan balik”

“Tan, lo masih disini?”

Khalil melepas telapaknya dari puncak kepala Intan. Membuat Agil yang baru saja datang sedikit tersentak. Cukup kejut karena kedatangan Khalil yang terkesan tiba-tiba, padahal sebelumnya hanya ada Intan di ruangan ini.

“Khal?”

“Jangan berpikir yang enggak-enggak, lagian gue juga butuh memastikan obat-obatan kita masih tersedia”

"Udah yappingnya?”

Khalil mendengus, “gue pikir lo bakal cemburu dan bunuh gue” pria itu melirik pada kapak yang digenggam erat oleh Agil.

“Wah orang gila, gue cuman lagi cari cara buka pintu studio yang tergembok”

“Studio?”

“Ada seseorang minta tolong dan gue bingunglah, terus nemu kapak ini deh, ya udah gue bakal coba pake ini”

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!