Semenjak sekolah malam diberlakukan, banyak murid yang hilang secara misterius. Semua orang mengira kalau menghilangnya para murid itu karena kuntilanak penghuni pohon beringin belakang sekolah.
Zara sendiri sebagai anak indigo, tahu kalau menghilangnya murid-murid itu bukan karena hantu.
Lalu siapa yang benar? Rumor itu atau Zara?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 13 - Tentang Lukman
"Hari ini ditemukan lagi mayat dalam keadaan mengenaskan. Menurut keterangan polisi, mayat ini kemungkinan memiliki riwayat kematian dengan kelima mayat yang ditemukan sebelummya. Terkait hal ini--"
"Hahh..." Lukman mematikan televisi. Hingga ucapan dari reporter terputus begitu saja. Ia menghela nafas sambil menyandarkan dirinya ke sandaran sofa.
Ponsel Lukman berdering. Kebetulan ponselnya ada di atas meja. Lukman yang malas meraihnya, mengangkat panggilan telepon dengan jari kakinya. Lalu mengaktifkan mode loudspeaker.
"Kau sudah dengar beritanya bukan?" ujar orang di seberang telepon.
"Tentu saja. Ini semua jadi tambah rumit. Kepalaku mau pecah memikirkan semua ini. Bagaimana bisa tiba-tiba ada murid yang hilang saat aku baru saja datang ke sekolah itu?" ucap Lukman panjang lebar.
"Aku tahu. Tapi terkait murid yang hilang itu, aku lebih curiga pada pihak sekolah di sana. Karena anak itu menghilang saat sekolah malam pertama kali dilakukan."
"Entahlah... Terlalu banyak urusan yang harus aku selesaikan. Parahnya tidak ada satu pun yang terpecahkan."
"Bagaimana dengan gadis yang kau sebutkan itu? Apa kau sudah menemukan informasi lebih detail tentangnya?"
"Belum. Ternyata dia cukup sulit didekati. Aku harus melakukan pendekatan lebih keras. Selain itu dia agak aneh. Setelah mengetahui dia kerasukan, aku jadi meragukannya." Lukman geleng-geleng kepala. Dia dan rekannya di seberang telepon sedang membicarakan gadis yang tidak lain adalah Zara.
"Kenapa kau meragukannya? Sudah jelas-jelas dia anak yang kau cari."
"Ya. Dia memang satu-satunya gadis yang sesuai kriteria pencarianku. Tapi aku ingin beristirahat hari ini..." Lukman meregangkan tubuhnya.
"Tapi--"
Ucapan orang diseberang telepon terputus karena Lukman memutuskan panggilan lebih dulu. Lelaki itu telentang di sofa.
Lukman terpikirkan tentang Zara. Dia memikirkan cara agar bisa lebih dekat dengan gadis tersebut.
Lukman segera berdiri. Tiba-tiba saja dia kepikiran pergi ke sekolah untuk memeriksa sesuatu.
Di sisi lain, Zara baru saja keluar toilet. Dia telah melakukan kesepakatan dengan hantu perempuan penghuni toilet. Hantu itu memintanya untuk menemukan keluarganya dan mencari tahu tentang alasan kenapa hantu perempuan tersebut bisa gentayangan di sekolah.
"Bukannya memecahkan masalah, malah nambah masalah ini namanya," keluh Zara sambil melemaskan bahunya. Ia duduk ke bangku panjang karena merasa lelah.
"Kenapa hantu kebanyakan nggak ingat sama masa hidupnya ya? Aneh. Gentayangan tapi nggak tahu alasannya gentayangan." Zara kembali mengeluh.
"Kalau memang benar-benar nggak ingat ya mau bagaimana lagi..." Sosok hantu perempuan penghuni toilet mendadak menyahut. Zara sontak menoleh dan melihat hantu itu sudah duduk di sebelahnya. Hantu tersebut kali ini dalam wujud normal dan tidak mengerikan. Mulutnya bahkan tak mengeluarkan cairan yang berbau busuk.
"Ternyata kau bisa berbicara dan berpenampilan normal. Kenapa nggak dari awal saja coba?" tanggap Zara.
"Aku hanya bisa begini saat mempercayai seseorang. Tidak! Aku rasa semua hantu begini. Kecuali hantu bunuh diri. Tampilan mereka biasanya agak normal dan..."
"Membawa aura gelap dan kesedihan." Zara bisa menebak perkataan hantu itu selanjutnya. "Bilang padaku, siapa namamu?" tanyanya.
"Ita... Aku hanya ingat itu," sahut hantu Ita.
"Apa ada hal lain lagi yang kau ingat tentang dirimu?"
"Aku ingat kalau dulu aku juga bersekolah di sini."
"Itu sudah jelas. Kau memakai seragam yang sama dengan milikku."
Hantu Ita mengangguk. Ia tampak menatap kosong ke depan.
"Mengenai, Max... Apa kau bisa memberitahuku sedikit saja. Tidak! Beritahu saja semuanya. Aku janji, pasti akan membantumu. Percayalah padaku!" kata Zara.
Hantu Ita mendelik. Dia tampak kesal.
Di waktu yang sama, tepatnya dari kejauhan, Lukman bisa melihat keberadaan Zara yang duduk sendirian. Dahinya berkerut karena melihat gadis itu bicara sendiri.
Lukman berjalan mendekati Zara. Belum sempat menghampiri, dia segera memanggil.
"Zara! Ngapain lo di sini? Lo bicara sama siapa?"
Zara sontak gelagapan. Tubuhnya sampai terlonjak saat mendengar teguran dari Lukman. Jujur saja, dia takut kalau ada seseorang yang mengetahui tentang kemampuannya.
"Enggak! Gue nggak bicara sama siapa-siapa. Kenapa lo mikirnya gitu?" balas Zara.
"Soalnya tadi lo kayak lagi bicara sama seseorang," tukas Lukman.
"Perasaan lo aja kali! Terus, lo ngapain di sini?" Zara sengaja merubah topik pembicaraan.
"Itu pertanyaan sama yang harusnya juga lo jawab. Gue akan jawab, kalau lo jawab." Lukman duduk ke sebelah Zara. Dia benar-benar tak menyangka bisa bertemu gadis itu sekarang. Lukman bisa memanfaatkannya agar bisa lebih dekat dengan Zara.
"Gue ada keperluan aja," jawab Zara.
"Keperluan apa?" balas Lukman.
"Keperluan... Anu, gue berusaha mencari petunjuk tentang Max," ujar Zara. Setidaknya dia memberi jawaban jujur. Ia sama sekali tidak bisa memikirkan alasan realistis kenapa dirinya ada di sekolah sekarang.
"Sama kalau gitu. Kalau mau, kita bisa kerjasama," imbuh Lukman.
Sejak tadi hantu Ita menatap tajam Lukman. Seolah hantu tersebut tidak suka pada lelaki itu. Hantu Ita lantas berbisik ke telinga Zara. "Dia sangat pandai berbohong. Semua yang ada padanya bohong..."
"Apa?" Zara reflek berucap begitu.
"Apa? Apanya yang apa?" Lukman menanggapi.
"Bukan apa-apa. Abaikan saja," sahut Zara.
"Dua bukan murid SMA... Dia cowok dewasa..." bisik hantu Ita.
Mata Zara seketika melirik ke arah Lukman. Jika benar begitu, maka firasatnya selama ini benar. Lukman memang tampak seperti orang dewasa. Tapi kenapa dia memakai seragam sekolah dan belajar seperti siswa pada umumnya?
Zara tak mau menyimpulkan. Dia lebih memilih logis terlebih dahulu.
"Maaf ya, Luk. Gue boleh tanya umur lo?" pungkas Zara.
"Kenapa mendadak tanyain umur. Ya gue sepantaran lah sama lo," tanggap Lukman.
"Bohong!" ucap hantu Ita. Sampai menimbulkan angin yang berhembus dalam satu detik. Lukman bahkan juga bisa merasakannya.
Bersamaan dengan itu, Lukman dan Zara melihat ada seorang cowok memakai hodie yang tampak berjalan di bagian belakang sekolah. Pergerakan cowok itu begitu cepat sehingga terasa hanya sekilas.
"Lo tadi lihat juga kan?" tanya Zara. Dia takut apa yang dilihatnya adalah hantu.
"Iya. Ada seseorang di belakang sekolah!" Lukman segera berlari menuju belakang sekolah. Lalu di ikuti oleh Zara kemudian.
Sementara hantu Ita hanya diam di tempatnya. Mengingat dia tidak bisa pergi jauh meninggalkan toilet. Hantu Ita bisa pergi jauh jika barang perantara yang terkait dirinya ada di tempat tertentu.
Kini Zara dan Lukman sudah berada di belakang sekolah. Keduanya bisa melihat cowok berhodie tampak memanjat pagar.
"Woy! Berhenti lo!" pekik Lukman. Dia dan Zara menghampiri posisi cowok itu.
Mendengar ada yang memanggil, cowok berhodie tersebut bergegas ingin melarikan diri. Namun bukannya cepat, dia malah tak sengaja terpeleset dan jatuh ke tanah.
Saat itulah Lukman dan Zara bisa melihat wajahnya. Dan cowok berhodie itu adalah Reza.
Pihak kepolisian berhasil menguak data² kasus pembunuhan berencana yg menewaskan beberapa orang berkaitan dengan pembunuh hantu Ita.
Motif pelaku pembunuhan dari hasil pemeriksaan, pelaku melakukan tindakan itu dikarenakan dendam dan sakit hati terhadap salah seorang korban yaitu Juwita Kumala murid SMA Gemilang...🕵🏻♂️🕵🏻♂️🕵🏻♂️
Ada sesuatu maksud yang tampak, maka ada sesuatu maksud yang lain yang tersembunyi.
Peribahasa umumnya kan "Ada Udang Di Balik Rempeyek".....😅😂😜
Tak ada bedanya dengan manusia, makhluk gaib ternyata juga memiliki gairah dan bisa naksir alias jatuh cinta kepada kita yang masih hidup.
Yang lebih menyeramkan, karena tidak bisa memiliki manusia seutuhnya, makhluk gaib yang jahat akan melakukan berbagai cara supaya tidak ada yang bisa mendekati orang yang mereka sukai.
Bahkan sampai menjauhkan orang tersebut dari lawan jenisnya, termasuk jodohnya...🤭🤧