NovelToon NovelToon
Berandal Sekolah Kesayangan Ketos

Berandal Sekolah Kesayangan Ketos

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Cintapertama / Ketos / Teen School/College / Bad Boy / Idola sekolah
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: LiaBlue

Senja Ociana, ketua OSIS cantik itu harus menjadi galak demi menertibkan pacar sekaligus tunangannya sendiri yang nakal bin bandel.
Langit Sadewa, badboy tampan berwajah dingin, ketua geng motor Berandal, sukanya bolos dan adu otot. Meski tiap hari dijewer sama Senja, Langit tak kunjung jera, justru semakin bandel. Mereka udah dijodohin bahkan sedari dalam perut emak masing-masing.

Adu bacot sering, adu otot juga sering, tapi kadang kala suka manja-manjaan satu sama lain. Kira-kira gimana kisah Langit dan Senja yang punya kepribadian dan sifat bertolak belakang? Apa hubungan pertunangan mereka masih bisa bertahan atau justru diterpa konflik ketidaksesuaian?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LiaBlue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13. Dipanggil Kepala Sekolah

“Pak, kami—”

“Tetap push up!” sela Pak Jenggot.

Langit menghembuskan napas pasrah. Mereka sedang push up setelah beberapa menit lalu lari keliling lapangan luas itu sebanyak lima kali. Tak puas itu saja, Pak Jenggot meminta mereka untuk push up 100 kali.

Tiga berandal sekolah itu sudah kelelahan saat ini. Kaki mereka bergetar, belum selesai lelah latihan basket, mereka harus kejar-kejaran, meski akhirnya tetap dihukum. Setelah lari 5 keliling lapangan luas, sekarang harus push up, baru 50 kali turun, mereka sudah meminta ampun.

“Itu saja tidak mampu! Katanya laki-laki? Cepat lanjutkan, 100 push up!” titah Pak Jenggot.

“Itu aja Bapak bilang? Kita ini baru selesai latihan basket, Pak. Terus Bapak ajak kita kejar-kejaran, malah disuruh lari 5 keliling lapangan gede yang panasnya lebih mengkilat dari kepala Bapak, sekarang malah disuruh push up pula,” celoteh Langit membuat Pak Jenggot melotot sembari mengusap kepala botaknya.

Neo dan Rance malah tertawa mendengar kalimat Langit, apalagi melihat tanggapan Pak Jenggot tentang kepalanya yang mengkilap tak berambut.

Tawa Neo dan Rance membuat Pak Jenggot semakin meradang. Tiga berandal sekolah ini memang selalu membuatnya marah dan kesal.

“Jangan banyak omong kalian! Cepat saja lanjutkan hukumannya kalau tidak ingin hukumannya ditambah!” geram Pak Jenggot marah.

“Ah elah, Bapak mah suka gitu. Padahal saya kemarin udah baik kasih nama yang cantik buat kucing-kucing Bapak, loh,” tutur Neo.

“Bagus apanya? Kamu kira kucing saya apa, dikasih nama jungkir dan balik?” gerutu Pak Jenggot semakin kesal.

“Lah, bagus itu, Pak. Unik dari yang unik, karena kucing Bapak juga unik, ‘kan? Udah capek-capek, loh, saya mikirin nama yang bagus buat kucing Bapak. Sekarang Bapak malah begini sama Saya, kecewa saya, Pak,” celoteh Neo berdrama.

“Padahal kemarin lo mikir nama itu cuma satu menit, Yo,” celetuk Rance membuat Neo melotot.

“Lo bisa diem aja kagak?” gerutu Neo berbisik kesal.

“Ck, tidak usah banyak omong kalian! Saya masih hitung, 45 turun lagi!” dengkus Pak Jenggot.

“Tapi, Pak—”

“Apa lagi, Langit Sadewa? Tidak usah bicara lagi kamu, cepat saja selesaikan hukuman kalian!” sela Pak Jenggot geram.

“Elah, Pak. Perasaan dari tadi saya mulu yang gak dibolehin ngomong. Baru mau ngomong udah dipotong, itu namanya Bapak gak menerapkan pancasila kita yang ke lima—keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” tutur Langit sok bijak.

“Bisa ae lo,” balas Neo tertawa bersama Rance.

Pak Jenggot berdecak. “Saya pantau kalian, sebentar lagi orang tua kalian juga akan datang. Jadi selesaikan hukuman ini dan segera ke ruangan kepala sekolah!”

Tiga pria itu menghembuskan napas panjang melihat Pak Jenggot pergi dari sana. Mereka hanya bisa pasrah, apalagi orang tua mereka benar-benar langsung dipanggil hari itu juga.

Senja memperhatikan mereka dari jendela kelasnya. Ini sudah jam masuk, sehingga siswa lain sudah berada di dalam kelas. Beruntung bangku Senja berada di samping jendela, sehingga ia bisa mengintip sesekali tingkah tiga pria bandel di bawah sana.

“Ini gara-gara ide lo, kita jadi dihukum, mana ortu juga dipanggil ke sekolah. Siap-siap dah uang jajan gue dipotong,” gerutu Neo kepada Langit.

“Kenapa cuma nyalahin gue? Kalian juga kenapa mau ikutan? Kalian tadi juga semangat ngumpetin, tuh,” ejek Langit.

“Dah, lah, gue pasrah kalo ntar dioper ke pesantren,” celetuk Rance membuat Langit dan Neo menoleh cepat.

“Udah berapa kali emang? Masih ada satu kesempatan lagi ‘kan?” tanya Neo.

“Ini udah yang terakhir. Kata Abi, kalo gue masih bikin ulah, ya gue dikirim ke pesantren,” jawab Rance.

Langit dan Neo terdiam, mereka menatap Rance yang terlihat tenang.

“Lo suka mau dipindah ke pesantren?” tanya Langit.

Rance menggeleng. “Gue maunya di sini aja, udah jelas deket sama Ummi.”

“Terus kenapa wajah lo kayak biasa aja?” pungkas Langit diangguki Neo.

“Apa harusnya gue meraung dan nangis, ya?” celetuk Rance membuat Langi dan Neo berdecak kesal.

“Kalo lo beneran dipindahin ke pesantren, terus Langit juga beneran pergi ke Aceh, gue sendirian, dong? Masih ada Senja, tapi temen berandal gue mau ke mana-mana udah kagak ada. Gak seru, anjai, masa iya kalian pergi, woi!” celoteh Neo tampak tak senang, ia tiba-tiba langsung lesu.

“Gue gak bakal pergi ke Aceh atau ke mana-mana. Gue mau tetep di sini,” ujar Langit.

“Gue juga,” lanjut Rance.

“Kalo kalian sama-sama dipaksa gimana? Dah, lah, masih mending gue kalo bandel, uang jajan dipotong, dari pada harus pisah sama kalian. Dah, lah, gue gak mood sekarang.” Neo membaringkan tubuhnya di atas lapangan panas itu. “Bangke, ternyata panas, anying!”

Langit dan Rance tertawa ngakak melihat Neo mengibas-ngibas punggungnya yang kepanasana.

“Niat mau drama dan meresapi, malah jadi daging panggang,” gerutu Neo membuat Langit dan Rance semakin tertawa ngakak.

Senja menggelengkan kepala melihat tiga pria itu malah tertawa bahagia saat diberi hukuman. “Bener-bener, dihukum bukannya sadar, malah ketawa-ketawa. Pasti setelah ini masih bikin rusuh, bahkan mungkin di otak mereka masing-masing udah ada ide ngebandel lainnya. Capek capeek.

Beberapa menit setelah menjalankan hukuman, Langit, Neo dan Rance sudah berteduk di bawah pohon yang tak jauh dari lapangan. Mereka berbaring di atas rumput sembari membuka seragam basket masing-masing.

Mereka masih menggunakan seragam basket saat menjalani hukuman. Hal itu malah membuat para siswi menahan pekikan selama belajar di dalam kelas, sebab cukup banyak yang mengintip aksi tiga berandal itu dari jendela kelas.

Kini mereka bertiga duduk, kemudian membuka baju, sehingga memperlihatkan perut cukup berotot. Para kaum hawa tentunya semakin dibuat heboh, apalagi kini pergantian jam pelajaran. Hampir semua kaum hawa berpusat kepada mereka bertiga.

“Kalian mau sok tebar pesona pake badan kurus, ya?”

Suara ketus seseorang mengalihkan perhatian tiga siswa bandel itu. Mereka menoleh serentak dan melihat Senja datang sembari membawa beberapa botol air mineral. Senja ikut duduk dan meletakkan air mineral itu dihadapan mereka.

“Pake baju masing-masing sekarang! Kalian bikin heboh aja,” gerutu Senja.

“Kenapa, lo iri kita jadi pusat perhatian anak-anak cewek?” ledek Neo kepada Senja.

Baru saja Senja berniat mengambil kembali air mineral tadi, Neo langsung menyambar satu botol. Melihat itu Senja mendengkus menatap Neo yang cengengesan.

“Kamu juga, sok kekar amat badan kurus kayak gitu,” tutur Senja menatap Langit sinis.

Langit tersenyum menggoda. “Badan kurus? Kamu gak salah liat, Sayang?”

Senja menggulir bola matanya malas. “Udahlah, pake baju kalian terus datang ke ruangan kepala sekolah. Tadi disuruh sama Pak Jenggot.”

1
Saya Kaya
rance selalu bikin gue ngakak😭🤣
Saya Kaya
lanjuut kak
Nova Silvia
neo ma ace pst ngakak
Nova Silvia
LDR itu susah thorrr
pi klo kelen percaya satu sama lain pst bisa
Nova Silvia
jan bilang selingkuhan ayh,,ibu ny nja
Nova Silvia
iiihhh jd slabrut olangan ni thor
Saya Kaya
lanjut thor
Saya Kaya
ada niat ngegatel gak ini?🤨
Saya Kaya
ya Allah, saat gue ikutan nangis, eh langsung ngakak sama tingkah rance😭😭
Saya Kaya
gue gemes sama selingkuhan itu. anjng kan🤧
Nova Silvia
kan bilang ee suka ma ja
Nova Silvia
hubungan yg gek²s
klo ada ulet jg pst senja bantai
Nova Silvia
bab satu aku suka
kita lanjut nanti yaaahhhhh
Saya Kaya
pertemanan mereka bikin iri🤧😂
Saya Kaya
waduuh, digantung🤧😭
Saya Kaya
lanjuut tor
@vee_
lucu ka..
Saya Kaya
semangat langit. ikut sedih🥺
Saya Kaya
sumpah, cerianya mood 😭🤣
Saya Kaya
huaa tor, cepet update. seru bnget ini🤧
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!