NovelToon NovelToon
Nona, Kau Hanya Milikku

Nona, Kau Hanya Milikku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cintapertama
Popularitas:992
Nilai: 5
Nama Author: SiskaahmaristhaBie95

Terlahir dari keluarga yang kaya Raya, Justin Alexandre tidak kekurangan apapun dalam hidupnya, apapun yang Dia inginkan selalu terpenuhi. Namun kehidupan kelam menyelimuti perjalanan hidupnya sejak Dia berumur dua belas tahun, kedua orang tuanya bercerai dan sudah memiliki kehidupan masing-masing. Justin Hidup bersama Om dan Tante yang merawatnya sudah seperti anak sendiri. mereka hanya punya Justin jadi kasih sayangnya tidak terbagi sama sekali. walau demikian Justin masih tetap membutuhkan sosok orang Tua yang hilang sejak perceraian itu terjadi. Dia sangat membenci kedua orang tuanya, oleh sebab itu perubahan sikapnya menjadi Angkuh,sombong dan tidak berperasaan. hanya kepada Om dan Tantenya lah Dia bisa luluh dan kalah. Namun suatu Hari tanpa di sengaja, Dia bertemu dengan seorang Gadis sederhana dengan kehidupannya yang juga sederhana Cantik, berbakat, dan baru lulus kuliah. Akhirnya...Justin Jatuh cinta pada pandangan pertama, akankah Cinta Justin berbalas...?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SiskaahmaristhaBie95, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Justin Mempercepat Tanggal Pernikahan!

Chapter 13

Guys...Aku udah Up lagi ya,,,🤗🤗🤗

Arena baru tiba di rumah, jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam!kedua kakaknya menunggu di depan karena khawatir Adik bungsunya tak kunjung pulang.

" Arena!Kamu darimana?" Tanya Kak Sofia khawatir

" Ah, maaf Kak!Tadi Aku ketemuan sama Rania, Dia ngajakin nongkrong" jelas Arena pelan

" Lain kali kabari Kakak dulu, jangan seperti ini Ren" nasihat Sofia

" Iya Ren, lagian Kamu udah tunangan jangan sembarangan keluar seperti ini" Sambung kak Cahya lagi

" Oke, Oke!Iya Aku salah. Udah jangan marah-marah lagi"

" Kamu ini kalau di kasih tau, ngomong-ngomong Justin tahu tidak Kamu keluar sampai larut malam begini?"

" Tidak Kak!"

" Astaga Rena, lain kali jangan seperti ini Ya!hargai pasangan Kamu"

" Iya Kak, Iya!"

" Ya udah masuk, bersih-bersih terus istirahat!"

" Ok Kak!"

Arena masuk kekamar untuk istirahat, akhirnya besok Dia sudah mulai bekerja di tempat yang baru!Dia tidak khawatir karena ada Rania di sana. setidaknya sebelum pernikahan itu tiba, Arena masih bisa bekerja dan Dia tidak akan berhenti bekerja sekalipun telah menikah nantinya.

malam sudah berganti pagi,

Arena sudah bersiap-siap untuk ke kantor!kedua kakaknya sedang sarapan di meja makan melihat Arena rapi dan wangi mereka pun bertanya

" Ren, rapi sekali Kamu!mau kemana pagi-pagi begini?" tanya Kak Sofia

" Kerja lah Kak, menurut Kakak Aku mau kemana?"

" Bukannya Kamu bilang sudah berhenti waktu itu?"

" Ini di perusahaan lain Kak!tempat Rania kerja" jelas Arena

" Oo, beruntung sekali nasib Kamu!selalu ada lowongan, Justin tau Kamu kerja di tempat yang baru?"

" Kak, Aku rasa semua gerak-gerik Aku Dia nggak perlu tau!lagian baru tunangan belum jadi istri" Arena terlihat sedikit kesal

" Loh, kok marah!ini kan pilihan Kamu Ren, kalau Kamu tidak bisa menghargai Dia kenapa Kamu mau bertunangan sama Dia?" Sofia mencoba memancing

" Hmmm, Aku lagi nggak mau bahas Kak!Aku pergi dulu,Daaa..."

" Eh Arena, Tunggu!"

Arena terus melangkah meninggalkan kedua kakaknya yang masih sarapan

sepanjang perjalanan Arena seperti sedang memikirkan sesuatu!entah hal apa yang mengganggu pikirannya. (" pokoknya Aku harus bisa melawan Justin!sekalipun nanti sudah menikah, Aku tetap mau kerja dan mandiri!terserah Dia mau setuju atau tidak") ternyata Arena sedang merencanakan sesuatu untuk hidupnya kedepan.

dua puluh menit di perjalanan Arena sampai,

terlihat Rani juga baru tiba, dan menunggu Arena di depan pintu kantor

" Rania!"

" Hallo, cepetan Ren!"

" Aku udah rapi kan?" tanya Arena pelan

" Udah cantik banget malahan!

" Halah, Kamu ini bisa aja..."

" Ya udah Yuk Masuk!"

" Emmm!"

mereka masuk kedalam, Rania mengantar Arena bertemu dengan CEO besarnya!kebetulan hari ini CEO masuk ke kantor untuk meninjau lokasi kedua pembangunan taman bermain di pusat kota.

Arena deg-deg an karena baru hari pertama kerja, untung saja melalui kontrak!jadi Arena tidak khawatir di pecat paling tidak tiga bulan masa kerja kalau kinerja nya kurang baik barulah akan di pecat, pada kesempatan itulah Arena akan memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin.

setelah tiba di ruangan, Rania mengajak Arena masuk karena CEO sudah menunggu di dalam.

" Ran, Ini CEO kita! Kamu kenalan dulu" Rania meminta Arena mendekat

" Selamat pagi Pak, Saya Arena Putri!bisa di panggil Arena, terimakasih untuk kesempatannya Pak, Saya janji Saya akan bekerja sebaik mungkin" Ucap Arena sungguh-sungguh

CEO memutar kursi kedepan menghadap Arena, dan betapa kagetnya Gadis itu setelah melihat!ternyata Dia adalah Justin Alexandre. Ya Tuhan!kenapa dunia begitu sempit, Arena terlalu shock Dia tak sengaja menjatuhkan berkas yang ada di tangannya.

" Selamat pagi kembali Tunangan" Sapa Justin dengan senyum menggoda

" Tu...Tunangan!Ren, apa maksud pak Justin barusan?"

Arena hanya diam, matanya menatap lekat ke arah Tuan Muda berharap Dia tidak membuka hubungannya yang sudah bertunangan

" Sayang, ayo jawab!Teman Kamu bertanya!" Justin mengulang kata-katanya

" Ah Ran, nanti Aku jelaskan ya!Kamu tolong keluar dulu" pinta Arena sembari mendorong Rania keluar

" Tapi Ren...Eh, tungu!" Rania sudah di luar pintu, Arena pun langsung menutup pintu dan menguncinya

" Haah!(Arena membuang napas) Tuan, sedang apa Tuan di sini?" Arena kesal melihat wajah Justin yang merasa seolah tidak terjadi apa-apa

" Ini perusahaan Saya, jadi pertanyaan Kamu tidak perlu Saya jawab kan?"

" Tuan jangan bohong!" Arena masih tidak percaya

" Kalau Saya bohong mana mungkin Saya ada di sini"

" Huh!baiklah, Saya rasa Saya salah masuk ke perusahaan ini!permisi Tuan"

" Arena tunggu!" Justin memegang tangan Arena

" Ada apalagi Tuan!"

" Kenapa Kamu selalu menghindar? kenapa Kamu begitu membenci Saya Arena? tidak bisakah Kamu belajar menerima Saya pelan-pelan? Saya akan menunggu" Justin berusaha membujuk Arena

" Tuan!perlu Saya ingatkan lagi, sampai kapanpun Saya tidak akan pernah mencintai Tuan!apalagi dengan kondisi paksaan seperti ini"

" Baiklah, kalau itu keputusan Kamu!berarti Saya juga bisa membuat keputusan"

" Apa maksud Tuan?"

" Minggu depan kita menikah!"

" Tuan!jangan konyol, Saya tidak setuju"

" Setuju atau tidak itu adalah keputusan Saya, Kamu hanya tinggal ikut Saja"

" Huh! baiklah!Tuan memang rajanya memaksa, orang miskin seperti Saya bisa apa selain patuh!Mungkin kelak Tuan mendapatkan raga Saya, tapi Tuan perlu ingat hati Saya...Tuan tidak akan pernah bisa memiliki"

Arena mengibas tangan Justin kemudian melangkah keluar dari ruangan Tuan Muda.

Justin sedih melihat Arena selalu mengabaikannya, jauh berbeda saat Dia sedang bersama Dikta. mengapa perlakuan itu tidak sama? mengapa Arena begiti keras hati terhadap dirinya...? Semua berkas yang ada di atas meja jatuh berserakan, Justin sedang tidak baik-baik saja!Dia tidak bisa mengontrol emosi yang sedang memuncak, sudah lama sekali Tuan Muda tidak seperti ini!Bagas keluar dari mobil setelah mendapat panggilan telpon dari Tuan Muda sembari membawa botol obat.

ternyata Justin tidak hanya memiliki satu perusahaan!Arena bahkan tidak menyangka Dia terjebak kedua kalinya di perusahaan yang di pimpin oleh orang yang sama. Sebelum terlanjur, Arena berniat mengundurkan diri di hari pertama Dia masuk kerja!.

" Arena?" panggil Rania pelan

" Hmmm!" Arena jutek

" Kamu berhutang penjelasan sama Aku!"

" Ran, nanti Ya!Aku lagi nggak mood" tekas Arena lagi

" Ooh oke, terus sekarang Kamu mau kemana?" Rania melihat barang-barang yang Arena bawa tadi kembali di masukan ke gardus

" pulang, Aku tidak jadi kerja!"

" loh kenapa Ren? apa...ada masalah?"

" Aku...!"

belum selesai Arena bicara, Dia melihat Bagas berlari ke ruangan Tuan Muda.

" Eh, ada apa ini!" Rania bingung

Meski sedang marah, Arena tetap ingin tau apa yang sedang terjadi di dalam!Dia pun menyusul Bagas ...

Eh Ren...tunggu! Rania menyusul Arena ke ruangan Tuan Muda

setibanya di dalam, Bagas melihat tangan Tuan Muda sudah terluka penuh darah akibat terkena pecahan gelas, Dia pun langsung mengambil sapu tangan dan membalut luka Tuan Muda.

" Astaga Tuan, apa yang sudah terjadi?" Bagas khawatir dan langsung panik

Saat Arena tiba di dalam, Dia pun ikut kaget mengapa begitu banyak darah!apa yang sedang terjadi?tadi sepertinya Tuan Muda baik-baik saja saat bersamanya.

" minum dulu obat Tuan!tolong setelah ini tenang, tarik napas pelan-pelan Tuan" Bagas meningatkan dan memberi arahan

Arena mendekat...

" Pak Bagas!apa yang sudah terjadi?" Arena bertanya pelan, Justin sudah dalam keadaan setengah sadar

" Saya juga tidak tau nyonya, Tadi...Tuan Muda menelpon meminta Saya masuk!setelah masuk Saya sudah menemukan Tuan Muda seperti ini" jelas Bagas

" Tuan, bangun!apa yang sudah terjadi Tuan?" Arena ikut membangunkan Justin

" Tuan, jangan pejamkan mata Tuan!Ayo kita kerumah sakit" Bagas menangis sembari memapah Tuan Muda, karena kasian dan khawatir Arena membantu Bagas memapah Tuan Muda menuju ke mobil untuk di bawa ke rumah sakit.

setelah tiba di mobil, Arena ikut satu mobil mengantar Tuan Muda ke rumah sakit.

sepanjang perjalanan Bagas terus membangunkan Tuan Muda, Arena merasa bersalah karena tadi sudah keterlaluan!entah apa yang terjadi setelah Dia meninggalkan Tuan Muda di ruangan.

" Tuan, ayo bangun!lihat Pak Bagas begitu khawatir" Arena ikut membangunkan Tuan Muda.

namun tidak ada hasil, Tuan Muda sudah pingsan total, setelah tiba di rumah sakit Justin langsung di tangani di ruang IGD. Bagas mengabari Nyonya Wanda, sementara Arena duduk sembari bertongkatkan Dagu.

" Tuan, semoga Tuan baik-baik saja!" Bagas terlihat sangat khawatir

" Pak Bagas, ayo duduk dulu!Tuan Muda pasti baik-baik saja" Arena berusaha menenangkan Bagas

" Iya Nyonya, Saya sangat khawatir!Tuan Muda sudah lama tidak kumat seperti ini"

" Kumat? memangnya...Tuan Muda sakit apa Pak?"

" Haaah! (Bagas membuang napas) sebagai calon istri, Saya rasa Nyonya berhak tau!Nyonya, Tuan Muda itu hidupnya tidak seindah yang Nyonya lihat"

" memangnya kenapa dengan Tuan Muda pak Bagas?"

" Sejak kecil hidupnya sudah berantakan, kedua orang Tua Tuan Muda berpisah sejak dia berumur dua belas tahun, Dia di tinggal menikah oleh kedua orang tuanya yang sama-sama punya selingkuhan!saat itu Tuan Muda mulai depresi berat, karena tidak terima dengan keadaan yang dia jalani!untung saja ada nenek yang selalu menyayangi Dia dan memberi semangat, tapi...di umur Tuan Muda memasuki usia empat belas tahun Nenek meninggal! Dia kembali terpukul dan tertekan batin" Bagas menghentikan ceritanya sembari menyeka airmata yang jatuh.

" Lalu...Nyonya Wanda dan pak Agung itu...?"

" mereka adalah Om dan Tante Tuan Muda, untung ada mereka yang menyayangi Tuan Muda sepenuh hati!itu sebabnya Tuan Muda sangat menghormati dan menyayangi mereka, mungkin kalau tidak ada mereka...Tuan Muda sudah gila atau bahkan...mati"

(" Ternyata di balik sifat kejamnya Tuan Muda menyimpan luka yang begitu dalam") entah kenapa Arena tiba-tiba jadi merasa sedih dan kasian.

" Sudah hampir tiga tahun Tuan Muda tidak mengalami ini, tapi hari ini...kejadian itu terulang lagi!bahkan obat pun sudah tidak bisa menyembuhkan ketika emosi Tuan Muda sudah benar-benar di puncak"

" Apa..sudah separah itu pak Bagas?"

Bagas hanya mengangguk pelan...

tak jauh dari pandangan, Nyonya Wanda bersama suaminya datang dengan raut wajah yang begitu khawatir

" Bagas, Arena!" sapa nyonya Wanda

" Nyonya!"

" Bagaiman keadaan Justin Bagas?"

" belum sadarkan diri Nyonya, masih di tangani di dalam" Bagas menjelaskan

" apa yang sudah terjadi Bagas?kenapa penyakit itu datang lagi?"

" Saya juga tidak tau Nyonya!Saya di mobil, tiba-tiba dia nelpon dengan nada suara menahan sakit Saya langsung berlari dan setelah Saya lihat, tangan Tuan Muda sudah penuh darah, dan Dia juga setengah sadar!"

" Ya Tuhan, Anakku!"

" Ma, semoga Saja Dia kuat!" pak Agung menenangkan istrinya

" Iya Pa," Nyonya Wanda terlihat menangis

Arena tidak tau harus bagaimana, Dia hanya bisa diam terpaku melihat pemandangan yang baru saja terjadi. rasa bersalahnya semakin kuat, Dalam hatinya Dia berdoa semoga Justin bisa melewati ini semua dan segera sadar seperti sedia kala.

bersambung...🤗🤗🤗

1
Randa kencana
ceritanya sangat menarik
marmota_FEBB
Gila, endingnya bikin terharu.
Siskaahmaristha Luvbiee
waah terimakasih kakak masih pemula saling support ya 🤗🤗🤗
Coykusayang
hai, cerita kakak menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!