Rumah pojok yang selalu bersuara desahan nikmat setiap malam nya selama beberapa tahun terakhir ini, seorang gadis belia yang menjadi primadona sehingga tidak pernah istirahat dapat tamu.
namun ada pula kabar mengatakan bahwa diri nya memiliki susuk, karena setiap pelanggan yang usai berhubungan dengan nya selalu meninggal dunia dengan cara bermacam macam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13. Mencari dukun
Uang yang berserakan di atas kasur dan bahkan rasa nya sekarang Laura bisa mandi uang, barang mahal mana saja akan ia beli sampai tidak ada rasa kepengen sedikit pun. mau apa saja langsung beli, tidak perlu menunggu sampai menabung dulu agar uang terkumpul lalu beli barang yang ia mau karena harga nya mahal.
Bahkan untuk sekali makan saja bisa menghabiskan sepuluh juta tidak akan masalah untuk diri nya, dalam satu malam bisa dapat uang sampai lima puluh juta atau lebih apa bila tamu banyak yang memberikan tips untuk dia. tidak perlu khawatir soal uang habis, karena itu tidak akan terjadi pada hidup nya.
Mili hanya menatap uang uang itu dan berkhayal kalau diri nya bisa dapat uang sebanyak itu, andai saja bisa maka dia sudah membayangkan akan membangun rumah untuk orang tua nya di kampung halaman sana, orang tua Mili tau nya anak kerja baik baik tapi ternyata malah jadi wanita malam.
"Kalau kau sudah tidak sabar hari ini saja kita pergi." ajak Laura yang bersemangat.
"Tidak ada kerjaan mu kah?" tanya Mili menatap besty nya.
"Demi kamu mah akan ku batalkan semua, sudah ayo bersiap kita pergi lah karena jarak nya juga kan sangat jauh dari sini." ujar Laura sudah rapi.
"Mau pakai mobil atau motor, motor ku sudah penuh kok bensin nya." ujar Mili.
"Ih panas tau, pakai mobil lah." Laura tidak mau kalau sampai kena panas.
"Iya deh yang putih." Mili cuma tertawa saja.
Walau kesan nya Laura sangat sok karena tidak mau naik motor, tapi Mili memaklumi nya karena Laura kan memang putih, jadi kalau naik motor nanti takut nya akan hitam pula. Mili yang sebagai penumpang manut saja mau di bawa naik apa, toh dia selama ini selalu di bawah nya Laura karena dia tidak punya apa apa dan bahkan untuk makan pun tidak punya uang.
Mobil Laura segera meluncur menuju rumah dukun yang bisa memasang sesuatu di tubuh mereka sehingga nanti nya akan laris manis, tidak ada yang bisa menolak pesona mereka dan terus terusan selalu laku setiap malam nya. walau nanti Mili memasang harga mahal, tapi itu kadang kala harus ada pantangan seperti milik Laura yang tidak boleh mematikan harga mahal dan setiap malam harus ada pilihan alias jangan menerima satu tamu saja.
"Aduh kok rumah nya kelihatan angker begini, Lau!" Mili sampai merinding.
"Udah jangan banyak protes, ini pakai selendang mu lah." Laura memberikan selendang putih untuk menutupi kepala mereka berdua saat masuk di dalam rumah.
"Nanti kau yang bicara duluan ya, aku grogi sekali ini." Mili sampai keringatan.
"Aman, kau diam saja biar aku ngomong sama Mbah itu." angguk Laura.
"Terima kasih, kau memang sahabat ku yang paling top." Mili tersenyum girang dan mereka berdua segera masuk di dalam rumah angker ini.
Laura dan milik duduk di hadapan dukun yang sudah sangat tua ini, jenggot nya yang putih itu sampai dada sangking panjang nya. namun walau pun sudah tua, tapi wajah dukun satu ini masih kelihatan tampan sekali seolah ketampanan itu tidak di makan usia walau diri nya sudah sangat tua.
"Mbah, teman saya mau pasang susuk agar laris manis dagangan nya." Laura membuka suara.
"Tidak bisa sama, nanti akan timbul masalah bila susuk nya sama." jawab Mbah dukun.
"Walau pun tidak sama tapi setidak nya ada yang untuk menarik pelanggan lah, Mbah." ujar Laura lagi.
"Banyak kalau cuma untuk itu saja, tergantung sanggup nya yang mana." sahut Mbah dukun sambil mengepulkan asap rokok di udara.
Mili melirik Laura yang sedang serius, dia juga tidak paham mau ambil yang mana karena memang harus di jelaskan dulu agar dia tidak salah paham dan asal ambil saja. malah kalau tidak paham nanti nya akan jadi masalah, karena ini urusan susah apa bila bersangkutan dengan iblis.
"Bisa Mbah jelaskan khasiat nya dan juga konsekuensi nya?" pinta Laura.
"Yang pertama susuk kalajengking, tapi ini yang paling rendah karena iblis asli nya sudah musnah. yang kedua ada susuk pemikat Sukma, ini bagus tapi kau harus melayani iblis nya dan memang ini juga bukan iblis pertama!" jelas Mbah dukun.
"Iblis pertama nya sudah kemana, Mbah?" tanya Mili hati hati.
"Di musnahkan oleh Ratu ular!" jawab Mbah Dukun.
"Kau mau yang mana, ini bagus dua dua nya." Laura menatap Mili.
"Apa tidak ada yang lain, Mbah? maksud ku jangan pasang di situ." Mili sudah punya rasa cemas untuk itu.
Mbah Dukun masih nampak berpikir susuk apa yang akan di berikan pada gadis satu ini, ia sebenar nya mau seperti punya Laura saja karena Mili pikir akan lebih aman bila di sana dan dia bodoh nya tidak tau soal tumbal itu. sebab Laura sama sekali tidak bilang, jaga rahasia juga dia agar tidak ketahuan.
"Bagai mana bila susuk getih pocong?" tawar Mbah dukun.
"Alah kok lebih seram ini, Mbak!" Laura juga sampai kaget.
"Ini lebih mudah dan sebagai balasan nya kau hanya menyediakan kepala ayam jantan setiap malam purnama." jelas Mbah Dukun.
"Cara mengambil susuk nya bagai mana, Mbah?" tanya Mili agak tertarik setelah mendengar hanya butuh kepala ayam.
"Saat malam purnama nanti kau datang lah padaku sendirian, malam itu kita akan menemui dia dan meminta getih dia untuk di masukan kedalam kemaluan mu." jelas Mbah dukun.
"Aku tidak perlu melayani nya kan, Mbah?" tanya Mili untuk memastikan.
"Tidak perlu, hanya saja kau harus menyediakan kepala ayam jantan yang cemani dan jumlah nya kian bulan akan kian banyak." jelas Mbah dukun.
"Jadi semakin bertambah nya bulan maka tambah juga kepala ayam nya, Mbah?" tanya Laura.
Dukun tua ini mengangguk dan menurut dia hanya susuk ini yang paling enteng, tidak perlu tumbal manusia dan tidak perlu juga Mili harus melayani para iblis. ini lah yang Mili mau dan dia pun memutuskan untuk mengambil saja susuk ini, soal kepala ayam akan mudah di beli saat dia sudah banyak uang.
"Malam purnama delapan hari lagi, kau datang lah kesini sendirian." suruh Mbah dukun.
"Dia susah kalau naik motor, apa tidak boleh ku temani?" tanya Laura.
"Boleh, tapi kau tidak boleh menyaksikan acara ritual nya." jelas Mbah dukun.
Laura mengangguk setuju dan dia tau kalau Mili akan takut pergi sendirian, maka nya ia pun mengajukan diri agar nanti bisa menemani Mili di sini untuk memasang susuk ganas itu.
Jangan lupa like dan komen nya ya, terima kasih besty.
salah pilih lawan hai salah pilih lawan
kepo kumat🙈🙈🙈