99 Days, Pertukaran Tubuh Sepasang Suami Istri

Kanaya pulang dengan perasaan yang lesu,Reihan yang sedang menjemur pakaian memperhatikan hal itu, dengan buru buru menyeselaikan pekerjaannya lalu bergegas menghampiri Kanaya.

" Apa kamu membuat masalah dikantor?"

" Tidak ada masalah dikantor" jawabnya

" Lalu kenapa kamu terlihat murung seperti itu"

" Apalagi yang membuatku sedih mas kalau bukan soal kamu"

" Aku,kenapa lagi dengan aku,aku sudah meminta maaf"

" Apa kamu fikir dengan meminta maaf mas semuanya akan selesai"

Tok tok tok

Ketupan suara pintu terdengar, mengakhiri perdebatan antara Kanaya dan Reihan.

Reihan berjalan kearah pintu untuk melihat siapa yang bertamu kerumah mereka.

Glekkk

Pintu terbuka tampak Aurel didepan pintu dengan sebuah koper dan tas selempang ditangannya.

" Aurel"

" Aurel kamu ngapain disini?"

" Aku akan tinggal disini,dan aku yakin mas Reihan pasti mengizinkan aku untuk tinggal disini,karna kamu sudah tahu hubungan kami berdua jadi kami tidak perlu lagi repot-repot menyembunyikan semuanya kepada kamu"

Aurel terus saja melangkahkan kakinya memasuki rumah Reihan,ia berjalan didepan Reihan yang dilihatnya sebagai Kanaya.

Ia berlalu begitu saja dengan percaya dirinya.

Sebentara Reihan yang mengikuti langkah kaki kekasihnya dari belakang.

Kanaya merasa heran melihat Aurel dengan koper ditanganya berjalan kearahnya.

" Aurel kenapa kamu ada disini"

" Mas,aku akan tinggal disini mulai sekarang,aku takut tinggal diapatermen sendirian"

" Apa kamu bilang,aku tidak akan pernah mengijinkan mu tinggal dirumah ini"

" Sekarang kamu keluar dari rumahku sekarang" teriak Kanaya yang berada dalam tubuh Reihan dengan penuh emosi.

"Tidak ada salahnya membiarkan Aurel untuk tinggal disini untuk sebentara waktu ,sepertinya dia sekarang ada masalah" ucap Reihan didalam tubuh Kanaya.

" Mas kamu dengar kan apa yang dikatakan Kanaya,dia saja tidak protes dan setuju jika aku tinggal disini,lalu kenapa kamu menolak mas"

" Aku bilang semuanya diam,dan kamu Aurel jangan pernah berharap bisa tinggal disini,kalau kamu ngak mau pergi sekarang juga,aku akan panggil satpam komplek untuk mengusir mu dari sini" ucap Kanaya dalam tubuh Reihan dengan lantang karena merasakan hatinya benar benar sakit.

"Sekarang kamu benar benar berubah mas,kamu tidak hanya susah dihubugi tapi sekarang kamu juga sudah tidak peduli dengan aku"

Terlihat Aurel menangis dan pergi mengeret kopernya.

Sebentara Reihan dalam tubuh Kanaya menatap iba Aurel yang pergi dengan kopernya.

Hingga Aurel juga menatapnya.

" Untuk apa kamu menatap ku seperti itu, sekarang kamu puaskan Reihan sudah memihakmu"

Reihan dalam tubu Kanaya mengeleng,ingin rasanya ia mengatakan pada kekasihnya yang sangat dicintainya.bahwa dia Reihan bukan Kanaya.

Setelah Aurel tidak terlihat lagi,Reihan menghampiri Kanaya.

" Kenapa kamu mengusir Aurel,mungkin saja sekarang dia benar benar butuh pertolongan dan kamu tidak memberikan tumpangan untukknya"

Kanaya menatap tajam kepada Reihan dengan tatapan seperti penuh api.

" Apa kamu bilang,apa kamu tidak pernah memikirkan perasaanku sedikit saja mas"

" Bagaimana aku bisa membiarkan selingkuhan suamiku tinggal dirumahku"

" Rumah ini rumahku bukan rumahmu aku yang bekerja keras untuk membangun rumah ini dan Aurel adalah wanita yang sangat aku cintai"

Hati Kanaya mencolos sakit ia selalu saja tersisihkan,tanganya mengempal.

" Dan bukankah kamu bilang kita harus sama sama menjalankan peran kita dengan baik,aku sudah memerankan menjadi dirimu Kanaya aku sudah melakukan semua pekerjaan rumah dan apa salahnya jika kamu juga berbuat baik kepada Aurel seperti yang selalu kulakukan"

Kanaya menghapus jejak jejak air matanya kebanyakan berbicara dengan pria seperti Reihan hanya akan selalu membuatnya sakit.

Ia mengambil tas kerjanya lalu berjalan berlalu dihadapan Reihan dan

Brakkkkk

Ia menutup pintu dengan kerasnya,membuat sintia yang sedang tidur dan Reihan kaget.

Kanaya melempar tasnya kesebrang arah,ia melongarkan dasinya yang terasa mencekik dileher,dari pantulan cermin ia melihat bayangan Reihan yang ada dalam dirinya dan

Brakkkk

Kanaya melemparkan sebuah vas bunga diatas nakas kearah cermin tersebut hingga bmembuatnya hancur berkeping keping.

" Aku membenci kamu mas" teriaknya.

Hingga dia menjatuhkan tubuhnya kelantai dan menutup kedua wajahnya dengan tanganya hanya sebuah tangisan yang terdengar begitu memilukan.

Dan seperti biasa,angel akan selalu muncul disaat seperti ini.

" Terkadang orang yang tulus itu akan mudah tersakiti" ucapnya.

Kanaya mendoakan wajahnya menoleh kearah angel.

" Seandainya saja aku tidak berada didalam tubuh pria ini mungkin sekarang aku sudah terbebas dari laki laki berensek ini"

" Maafkan aku tapi mungkin ini sebuah proses yang harus kamu jalani'"

" Aku sudah sangat lelah, tidak bisakah kau mengeluarkan ku sekarang juga"

" Maaf,tapi butuh 99 hari agar kamu bisa kembali ketubuh kamu dan semoga kamu mendapatkan laki laki yang tulus mencintaimu"

" 99 hari,laki laki yang tulus" Kanaya tersenyum kecut.

" baru tiga hari saja rasanya aku sudah tidak mampu"

Kanaya berdiri dan mengambil handuk dan berjalan kearah toilet.

Mungkin jika dia berendam dalam bathtub fikiranya akan sedikit rileks.

" Baiklah aku akan pergi"

" Bisakah kau membantuku sedikit saja"

Alis angel terangkat.

" Apa itu?"

" Tolong kerjain Aurel,bikind hidupnya tidak tenang"

" Tanpa kamu suruh pun aku sudah melakukan hal itu"

" Tapi aku meminta hal yang lebih"

" Baiklah"

Ucap Angel tersenyum lalu menghilang begitu saja.

Kanaya menghelai nafas beratnya hidupnya sekarang benar benar tidak masuk akal.

Dalam bathtub,Kanaya berendam didalam air hangat,ia mengerjakan mata namun fikiranya melayang mengingat perkataan Reihan.

Ia membuka matanya.ada sebuah rasa keinginan Tahuan lebih besar terhadap masalalunya.

Apa yang sebenarnya telah terjadi antara Reihan dan Dirga dan sejak kapan laki laki itu menyukainya?