NovelToon NovelToon
When The Webtoon Comes Alive

When The Webtoon Comes Alive

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Percintaan Konglomerat / Teen School/College / Fantasi Wanita / Transmigrasi / Cewek Gendut
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Anastasia

Evelyn, penulis webtoon yang tertutup dan kesepian, tiba-tiba terjebak dalam dunia ciptaannya sendiri yang berjudul Kesatria Cinta. Tapi alih-alih menjadi tokoh utama yang memesona, ia justru bangun sebagai Olivia, karakter pendukung yang dilupakan: gadis gemuk berbobot 90kg, berkacamata bulat, dan wajah penuh bintik.

Saat membuka mata, Olivia berdiri di atas atap sekolah dengan wajah berantakan, baju basah oleh susu, dan tatapan penuh ejekan dari siswa di bawah. Evelyn kini harus bertahan dalam naskahnya sendiri, menghindari tragedi yang ia tulis, dan mungkin… menemukan cinta yang bahkan tak pernah ia harapkan.

Apakah ia bisa mengubah akhir cerita sebagai Olivia? Atau justru terjebak dalam kisah yang ia ciptakan sendiri?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anastasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab13. Bagian dari mereka.

Ketegangan belum surut saat Oliv berdiri tegak di tengah ruangan gedung tua itu. Tatapannya hanya tertuju pada Leo, sang pemimpin 3T, sementara Owen dan Damian berdiri di sisi kanan dan kiri Leo, waspada seperti dua bayangan gelap.

Oliv lalu berjalan menghampiri Leo, ia berdiri berhadapan dengan dirinya.

Dengan nada tenang namun penuh tekanan, Oliv berkata,

“Aku mau bicara empat mata. Cuma sama kamu, Leo. Tanpa Owen, Damian, dan tanpa Luna.”

Owen langsung maju setapak, suaranya kasar,

“Apa-apaan ini?,memangnya kamu siapa?.”

Dengan menatap sinis Owen, “Aku Oliv, tidak kenal?. ”

Damian pun menahan senyum, karena Owen diperlakukan cewek seperti itu.

Owen menatap kesal ke arah Damian, lalu Damian ikut bicara ia berpura-pura keras dan tegas pada Oliv.

Damian juga ikut bicara, nadanya dingin,

“Kalau ada yang mau dibahas, bahas di sini. Kami satu tim. Gak ada rahasia.”

Namun Leo mengangkat tangannya untuk menahan mereka berdua. Tatapannya tak lepas dari mata Oliv, menilai… menimbang.

Beberapa detik hening berlalu, sebelum akhirnya Leo mengangguk pelan.

“Kalian tunggu di luar. Damian, Owen. Dan bawa Luna juga.”

“Serius?” tanya Owen, tampak kesal. Tapi tatapan Leo cukup untuk membuatnya diam dan bergerak.

Damian berjalan lebih dulu, menarik bahu Owen agar ikut. Mereka melewati Luna yang berdiri di ambang pintu dengan wajah bingung. Owen sempat menatap tajam ke arah Oliv, namun tetap keluar tanpa komentar lebih lanjut.

Luna hendak masuk, tapi Oliv menatapnya sebentar dan berkata pelan,

“Tunggu aku di luar, Luna. Ini urusanku.”

Luna tampak ragu, tapi akhirnya menuruti dan menutup pintu. Kini, ruangan sunyi. Hanya ada Oliv dan Leo.

Leo menyandarkan punggungnya ke dinding, menyilangkan tangan.

“Oke. Sekarang bicara. Kenapa kamu ingin bicara dengan ku, Oliv?”

Oliv melangkah maju, mendekat. Suaranya tenang namun penuh makna.

“Aku tahu kamu menyukai Luna,jadi aku mohon lindungi Luna agar tidak menjadi mangsa para siswa predator itu.”

Mata Leo menyipit. Tatapannya menusuk.

“Ap..a yang kamu bicarakan?”

Oliv menatap balik tanpa gentar.

“Aku mengenalmu lebih jauh dari teman-teman mu itu, apalagi perasaan yang selama ini kamu pendam untuk Luna.Hanya karena ia anak orang miskin,kamu menutupi perasaan mu dan mendekati Luna melewatiku.”

Keduanya saling menatap dalam diam. Di antara debu dan bayangan gedung tua itu.

Di luar gedung tua yang sunyi itu, Owen dan Damian berdiri gelisah. Mereka seharusnya menunggu dengan tenang, tapi rasa penasaran menggerogoti kesabaran mereka.

“Gak enak banget nih,” gumam Owen sambil melirik ke pintu yang tertutup rapat. “Ngapain sih Leo nurutin maunya Oliv?”

Damian tidak menjawab. Matanya menatap ke arah jendela kecil tinggi di sisi bangunan, kaca buramnya sedikit retak di pinggir.

Tanpa bicara, Damian melangkah cepat ke bawah jendela itu dan memberi isyarat ke Owen.

“Naik. Liat ke dalam.”

Owen berjongkok dan menyodorkan punggungnya, membantu Damian naik. Dengan sigap, Damian berdiri di atasnya dan mengintip lewat celah jendela kecil yang sedikit terbuka. Beberapa detik kemudian, Damian turun dan gantian Owen naik untuk melihat.

Namun mereka hanya bisa melihat dari balik kaca yang kotor dan pecah sebagian. Tak satu pun kata terdengar. Tapi gerak-gerik di dalam membuat mereka resah.

Leo berdiri dengan tangan menyilang, tapi sesekali ia mendekat, menunjuk sesuatu, lalu mundur lagi. Oliv tampak lebih aktif, sesekali membungkuk sedikit ke arah Leo, seolah memaksa Leo mendengarkan sesuatu yang penting.

Wajah Leo tegang, bukan seperti biasanya. Bahunya sesekali menegang, tangannya mengepal bukan Leo yang biasanya tenang dan penuh kontrol.

“Gila...bakpao itu!,bukan hanya fisiknya yang berubah tapi sikapnya yang berubah.Apa dia itu bakpao yang kita kenal?”

“Kenapa memangnya?, aku suka Oliv yang seperti itu. Ia lebih menarik dari gadis yang lain!. ”

Owen tidak suka mendengar ucapan Damian si playboy kelas teri. “Dasar playboy kelas teri!, tidak tahan lihat cewek bening. Mana kamu tahu dia itu sedot lemak atau operasi plastik. ”

Luna lalu membela Oliv setelah mendengarkan tuduhan Owen.

“Kalian salah! ”Teriaknya.

Pandangan mereka tertuju Luna yang berdiri di belakang mereka.“Ada Luna.. ”Senyum Damian tipis.

“Kalian keterlaluan menuduh Oliv seperti itu, ia berjuang keras untuk seperti itu. Karena aku yang selalu mendampingi dirinya menjadi seperti itu, kalian keterlaluan meragukan kerja keras Oliv seperti itu!.”

Mereka berdua merasa menyesal dengan ucapan mereka tadi.

“Maaf”Ucap Owen dengan tegas.

“Maafkan kami”Ucap lembut Damian.

“Seharusnya kalian minta maaf dengan Oliv bukan aku, sebaiknya kalian tidak perlu mengintip seperti itu!. ”

Damian lalu menarik seragam Owen, untuk mengajak nya turun. Dengan terpaksa Owen menuruti Damian, akhirnya mereka berdiri menjauh dari ruangan mereka.

Tapi wajah Owen terus ditekuk, sambil melihat ke arah pintu ruangan mereka berada. Perasaan marah yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata, membuat hati Owen terbakar.

Di dalam gedung tua yang sunyi, suasana tegang masih menyelimuti antara Leo dan Oliv. Hanya suara kipas tua di langit-langit yang berderit pelan. Mereka berdiri berhadapan, sorot mata keduanya sama-sama tajam, tapi kini mulai melembut, berubah menjadi serius.

Leo bersandar di meja kayu usang, menatap Oliv dengan penuh tanda tanya.“Bukankah kamu sama dengan mereka, atau caramu yang berbeda memperlakukan Luna seperti anjing peliharaan mu.”

“Terserah kamu mau bilang apa?, tapi yang jelas aku tulus dengan dirinya. Mungkin kita pernah diperlakukan buruk oleh kalian, dan dari itu pertemanan kami terbentuk.”

Leo berpikir sejenak, ia melihat ketulusan dalam mata Oliv saat berbicara tentang Luna.

Lalu Oliv mengatakan ucapan yang membuat Leo menyetujui permintaan Oliv. “Bukankah Luna gadis yang selama ini kamu cari, cinta pertamamu saat kamu berusia lima tahun dan saat itu kamu ditinggal sendirian oleh mamamu ditepi jalan, Luna gadis itu yang menghiburmu dan memberikan lolipop untuk mu.”

Tubuh Leo pun menegang dan menatap Oliv dengan setajam itu. “Darimana kamu tahu tentang gadis itu?. ”

Ya ampun aku lupa!, bagaimana ini.., cepat pikirkan alasannya Evelyn. Kamu tidak mungkin jujur kalau kamu penulis cerita hidupnya?, pikir Evelyn yang mulai cemas sendiri.

“Da..ri detektif yang aku sewa! ”ucap Oliv yang gugup.

“Detektif!, jadi kamu memata-matai kehidupan ku.”

“Maaf, aku hanya membantu temanku saja. Bukankah perasaan mu yang pertama mengetahui kalau Luna adalah gadis itu, aku hanya menyakinkan pendapatmu saja.”

“Baiklah, aku terima permintaan mu”ucap tegas Leo.

“Bagus!.”

Beberapa menit setelah percakapan intens itu berakhir, pintu kayu gedung tua berderit terbuka perlahan. Leo dan Oliv melangkah keluar berdampingan, aura mereka sama-sama tenang tapi penuh wibawa. Mata mereka langsung disambut oleh tatapan penuh tanya dari Owen, Damian, dan Luna yang menunggu di luar.

Owen berdiri bersandar dengan tangan di saku, wajahnya datar tapi sorot matanya penuh curiga. Damian menyilangkan tangan di dada, tubuhnya kaku, seolah siap protes kapan saja. Sementara Luna menatap Oliv dengan raut bingung dan sedikit cemas.

Namun sebelum siapa pun bisa membuka mulut, Leo melangkah maju dan berbicara dengan suara lantang.

“Mulai hari ini, Luna bukan orang luar lagi.”

Mata Owen menyipit, dan Damian mengangkat alis.

“Maksud mu apa?” tanya Owen dengan nada tak percaya.

Leo menoleh sebentar pada Oliv, lalu kembali menatap dua temannya.

“Aku bilang... mulai sekarang Luna ada di bawah perlindungan 3T. Siapa pun yang ganggu dia itu berarti nyentuh kita juga.”

Luna membelalak. “A-apa... maksudnya aku bagian dari kalian?”

Oliv menoleh padanya dan tersenyum kecil. “Dengan dibawah pelindungan mereka,para predator itu tidak akan berani menganggumu apa lagi kalian sudah satu kelas.”

Damian melangkah maju sedikit. “Kamu yakin, Leo? Dia bukan golongan seperti kita,kalau Oliv aku bisa terima tapi ini Luna dan tidak sesuai aturan kita.”

Leo menatap Damian dalam-dalam.

“Dia gak perlu jadi seperti kita. Kita yang harus tunjukin, bahwa 3T bisa lebih dari sekadar nama yang ditakuti.”

Owen mendengus, tapi tidak menolak. Sebaliknya, ia melirik Luna dari ujung mata dan bergumam,

“Asal dia gak rewel, aku gak masalah.”

Luna masih tampak bingung dan syok, tapi saat melihat Oliv mengangguk meyakinkan, ia merasa... sedikit lebih tenang. Meskipun belum sepenuhnya memahami dunia 3T, ia tahu satu hal yaitu ia tak lagi sendirian dan dia bisa bersekolah disana dengan tenang.

Mereka berdua yang ragu dengan satu kalimat dari Oliv. “Bukankah kalian ini pria tampan, sudah kewajiban kesatria seperti kalian melindungi gadis lemah seperti temanku ini! ”ucap Oliv sambil menggandeng tangan Luna.

Dan dari kejauhan, beberapa murid yang melihat mereka berkumpul, mulai berbisik-bisik... karena sejak hari itu, Luna berjalan di tengah kelompok yang paling ditakuti di sekolah yang sudah menjadi bagian dari mereka.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!