Ikhtisar :
Menjadi seorang anak yang di beri kelebihan oleh sang maha kuasa bukanlah perkara yang menyenangkan, mereka harus menjalani hidup yang penuh dengan hal mistis. Belum lagi mereka selalu terganggu dengan suara, aroma bahkan suara-suara makhluk gaib. Adara Aurelia Alvarendra, seorang gadis yang mempunyai kemampuan khusus. Adara bisa melihat bahkan bisa berinteraksi langsung dengan makhluk tak kasat mata, karena kemampuannya tersebut membuat Adara di benci oleh kakek dan neneknya sendiri. Karena mereka menganggap kalau kelebihan yang dimiliki oleh Adara adalah sebuah kutukan. Justin Leon Alvarendra, kakak kandung Adara sangat menyayanginya Adara. Dia selalu membela Adara ketika Adara di hina oleh kakek dan neneknya, namun sifat Adara benar-benar berbeda dari orang yang memiliki kemampuan sepertinya, bagaimana tidak ? kalau hobi Adara membully makhluk gaib. Dia memiliki sifat tengil dan bobrok membuat makhluk gaib takut untuk mendekatinya.
Simak cerita selengkapnya !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13 Terjebak
“Adara” Panggil Riki yang berjalan di samping Adara
Sekarang mereka bertiga sedang berjalan mengelilingi komplek perumahan Adara.
“Apa ?” Tanya Adara
“Gue mau nanya, lo inget gak sama masa kecil lo ?” Tanya Riki
Adara mengerutkan keningnya, berusaha mengingat masa kecilnya.
“Gue gak inget” Lirih Adara
Riki tersenyum tipis mendengar jawaban Adara
“Nggak apa-apa, nanti berjalannya waktu lo pasti ingat kok sama aku” Jawab Riki
“Kenapa lo nanya kaya gitu ?” Tanya Adara yang merasa aneh
“Gak papa sih gue hanya nanya aja” Jawab Riki
“Adara ! Masa dari tadi gue di kacangin mulu sih” Sahut Iyem merasa kesal
“Astaga, gue gak inget ada lo sumpah kalau lo ikut. Makanya jangan jadi setan, biar keliatan” Ujar Adara terkekeh melihat raut wajah kesal Iyem
“Lo jahat banget sumpah, masa kunti secantik ini dilupain sih. Lo lihat deh, Riki aja juga setan kan ?” Ucap Iyem
“Iya” Jawab Adara singkat
“Terus kenapa dia terlihat, sedangkan gue nggak ?” Tanya Iyem kesal
“Karena lo jelek” Jawab Adara sekenanya yang membuat Riki tertawa
“ya udah gue pergi aja” Ucap Iyem sewot kemudian pergi
“Lah kok pergi sih ? Iyem gua hanya bercanda loh, lo baperan banget sih ?” Teriak Adara
“Udah jangan teriak-teriak, tuh liat semua orang ngeliatin lo” Lontar Riki menyadarkan Adara
Sedangkan Adara yang menyadari dirinya menjadi pusat perhatian langsung meringis pelan, kmeudian menarik lengan tangan Riki mengajak pergi.
“Ki” Panggil Adara
“Iya” Jawab Riki
“Gue boleh tanya gak ?” Tanya Adara
“Nanya apa ?” Tanya Riki
“Tentang Azlan” Jawab Adara
“Memangnya dia kenapa ?” Tanya Riki
Adara menghela nafasnya terlebih dahulu, dirinya sangat ragu untuk menanyakan pertanyaan ini. Melihat Adara yang terdiam membuat Riki menatapnya dengan bingung.
“Kenapa malah diam ? Katanya lo mau tanya sesuatu ?” Tanya Riki
“Sebentar, gue bingung buat nanyanya sama lo” Jawab Adara dengan pelan
“Tinggal tanya aja, apa susahnya kenapa harus bingung” Ucap Riki yang sudah penasaran dengan pertanyaan Adara
“Sebenarnya Azlan itu siapa sih ?” Tanya Adara memulai pertanyaannya
“Ya, dia Azlan lah. Azlan Mahendra, nama lengkapnya. Memangnya lo gak tahu gitu ?” Ucap Riki dengan sedikit ngegas
“Bukan itu njir, kalau itu mah gue tahu” Jawab Adara protes
“Terus lo harus gimana ?” Tanya Riki bingung
“Azlan itu orang biasa atau orang yang mempunyai kelebihan ? gitu maksud gue” Ucap Adara
“Kelebihan gimana maksudnya ? Gue beneran gak ngerti dengan pertanyaan lo Dara” Ujar Riki
“Lo kenal sama Azlan sejak kapan ?” Tanya Adara
“Sejak kita masih SD” Jawab Riki
“Otomatis lo udah tahu dong, kebiasaan Azlan itu bagaimana ?” Tanya Adara
Setelah sadar sesuatu membuat Riki terdiam, hal itu membuat Adara bingung sendiri.
“Lo kenapa diam aja ? lo tahu sesuatu yah ?” Tanya Adara dengan tatapan intimidasi
“Nggak, gue gak tahu apa-apa. Ya udah mendingan sekarang kita pulang aja sebentar lagi sore” Ujar Riki berusaha mengalihkan pembicaraan
Adara mengangguk dengan terpaksa, dia sangat tidak puas dengan jawaban dari Riki. Mereka berdua kembali melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti. Sepanjang perjalanan Adara hanya diam, dia masih kesal dengan Riki.
“Anjir, lo kalau jadi orang itu nggak usah sok-sokan deh !”
“Khalid, ternyata lo belum kapok juga ya”
“Nggak usah banyak bac*t lo, kalau berani maju sini”
“Azlan, mending lo sekarang kita bantai tuh geng snake white. Biar gaka ada lagi yang ganggu kita”
“Kurang ajar, sebelum kalian rusak geng gue. Gue duluan yang akan merusak geng wolf black”
Dengan samar-samar Adara mendengar kericuhan itu, membuat dia mendadak menghentikan langkahnya. Begitu juga dengan Riki.
“Ki, lo denger sesuatu gak ?” Tanya Adara sambil menatap Riki
“Denger kok, sepertinya dari arah sana” Jawab Riki sambil menunjuk sebuah gang kecil
“Ya udah kalau gitu sekarang mending kita lihat ke sana” Ajak Adara
“Nggak, lebih baik lo jangan liat ke sana berbahaya. Gue yakin banget mereka itu sedang tawuran, karena dulu gue pernah ikut geng motor” Jawab Riki
“Gue gak peduli, intinya gue mau lihat. kalau gak mau, biar gue lihat sendiri” Ujar Adara keras kepala, kemudian berjalan menuju gang kecil tersebut
“Astaga, ternyata dia masih keras kepala saja” Dumel Riki mengacak rambutnya dengan kasar merasa frustasi kemudian dia mengikuti dari belakang
Sesampai di tempat yang di tunjuk oleh Riki, nafas Adara langsung tercekat melihat pemandangan di depannya. Bahkan kedua kakinya bergetar, ,melihat pemandangan seperti sekaranga adalah hal pertama kali bagi Adara karena sedari sejak kecil dia selalu dikurung di rumah tapi sekarang dia elihat secara langsung seperti ap aitu tawuran.
“Riki, mereka itu sedang apa ?” Tanya Adara tidak mengerti
“Kan tadi gue udah bilang jangan ke sini, berbahaya Dara. Tapi lo malah keras kepala, gak mau mendengar ucapan gue. Kalau lo kenapa-napa gimana ?” Ujar Riki
Raut wajah Adara berubah menjadi datar
“Gue Cuma nanya doang tapi kenapa lo malah jawab panjang banget kaya gitu, kaya mama aja suka ngomel” Jawab Adara kesal
“Mereka lagi tawuran Dara” Ucap Riki
“Mending sekarang kita pergi, sebelum kita ketahuan” Ajak Riki yang di setujui oleh Adara
Baru saja mereka akan pergi namun sialnya, salah satu anggota Snacke White sudah melihatnya terlebih dahulu.
“OY ! LO MAU KABUR KEMANA ?” Teriaknya membuat semua mata menuju pada Adara
“Lan, itu bukannya Adara ya Ngapain dia di sini ?” Ujar Arghi di sela-sela pertarungannya
“Iya bener dia, Adara” Sahut Lucky
“Lebih baik lo ajak dia pergi dari sini, bisa bahaya kalau dia lama-lama disini” Tambah Syakir dengan dingin
“Tumben tuh kutub es ngomong” Ucap Lucky
“Azlan ! buruan lo samperin dia, gue jadi khawatir sumpah lihat tatapan Khalid kaya gitu” Sentak Arghi, tanpa membalas ucapan mereka semua.
Azlan langsung pergi mendekati Adara, namun sepertinya dirinya kalah cepat, Khalid lebih dulu sampai mendekati Adara. Lihatlah sekarang kedua tangan Adara di cekal oleh Khalid, sedangkan Riki yang tidka bisa berbuat apa-apa menjadi panik sendiri.
“LEPASIN GUE, GUE GAK ADA MASALAH SAMA LO GOBLIK. LO MAU BUNUH GUE ?” Maki Adara berusaha melepaskan tangan kekar Khalid dari tangannya, bukannya takut dengan ancaman Adara justru Khalid malah tertawa mendengarnya.
“Kalau nggak berani ngancam, lo gak usah sok mengancam. Cewek canti kaya lo enaknya di buat mainan gue, pasti kecantikan lo bertambah berkali-kali lipat saat lo mendesah di bawah gue” Sarkas Khalid
Adara yang mendenagr ucapan Khalid mengepalkan kedua tangannya dengan kuat, dia sangat marah dengan Khalid.
“Dasar baj*ngan lo, emang lo pikir gue cewek apaan ? HAH ?!. Enak aja lo ngebac*t kaya gitu sama gue !” Sewot Adara
Sedangkan Azlan yang tidak sengaja mendengar ucapan Khalid menjadi emosi
“Dasar cowok b3rengs3k, lepasin tangan Dara. Jangan berani-beraninya lo sentuh tangan cewek gue” Sarkas Azlan dengan menatap Khalid dengan tajam, bahkan sekarang petarungan mereka tertunda karena melihat ketua mereka
Adara yang mnedengar ucapan Azlan menjadi salah tingkah.
“Apa gue gak salah denger ?, apa yang barusan Azlan bilang ?. Kalau gue itu cewek dia ?, aaaaaaaaaaa. Gue kan jadi salting, mama tolong Dara” Batin Adara kegirangan
Khalid yang melihat Adara senum-senyum sendiri menjadi agak merinding, bibir Khalid tersenyum miring melihat Adara dan Azlan secara bergantian.
“Sok-sok’an punya cewek, jaga satu cewek aja lo gak becus” Lontar Khalid kemudian menampar pipi Adara dengan keras
Plak …
Azlan yang melihat itu langsung murka, sedangkan Adara sangat terkejut mendapatkan tamparan seperti itu.
“Kurang ajar lo !, gue udah bilang jangan berani sakiti cewek gue. Lo congek ya ?” Maki Azlan langsung meninju perut Khalid sampai tersungkur ke belakang
Melihat Adara yang sudah terlepas dari tangan Khalid, dengan cepat Azlan langsung memeluk Adara dengan erat dan kembali bertarung menghadapi Khalid.
masih setia baca