NovelToon NovelToon
Jodoh Wasiat Mami

Jodoh Wasiat Mami

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Naira_W

Aldena Faradila tak menyangka akhirnya harus kembali ke tempat yang paling dihindarinya selama lima tahun ini. Dena harus kembali karena saudara kembarnya yang jatuh sakit dan juga wasiat dari Vania, almarhum ibunya.
Kembalinya Dena ke rumah almarhum maminya membuat keluarga papinya tak suka dan mencoba mengusirnya kembali.
Sayangnya, Dena lima tahun yang lalu sudah berubah dan kini bersiap membalaskan dendam dan sakit hatinya.
Rupanya semua tak berjalan semulus apa yang direncanakan oleh Dena. Dia harus menikah sebelum usianya dua puluh lima tahun dengan lelaki yang sudah dipilihkan oleh almarhum maminya.
Apakah Dena bersedia menikah dengan Gara, atau lebih memilih kehilangan harta warisannya? Lalu bagaimana jika ternyata Dena masih belum bisa melupakan masa lalunya yang ternyata keponakan dari Gara?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naira_W, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pendekatan

'Mami mau ngerjain aku atau apa, sih?'

Batin Dena seraya menatap ke arah lelaki yang sedang duduk dihadapannya.

"Itu gigi nggak kering, mas? Dari tadi nyengir mulu kayak kuda kekenyangan." ucap Dena yang risih karena Anggara yang terlihat cengar cengir sambil menatapnya.

"Kok jadi mas? Tadi kita udah sepakat loh, kamu bakal manggil abang." kata Anggara alias Gara.

Ya, Dena kenal Anggara. Lelaki yang dulunya pernah magang di salon maminya. Setelah lulus, Dena beberapa kali pernah bertemu dengan Anggara yang mengunjungi maminya di tempat kerja.

Tapi mereka tak lagi sedekat waktu Anggara magang. Apalagi setelah Dena berpacaran dengan Evan, dia bahkan sangat jarang datang ke salon maminya.

"Ya habisnya ngeselin banget sih, dari tadi ketawa nggak jelas begitu." gerutu Dena kesal

Pasalnya Anggara pasti mentertawakan dirinya yang terlihat bego tadi, saat tergagap menyebutkan nama almarhum ayah Anggara yang tersemat pada nama belakang anak-anaknya.

Saat ini mereka sedang pendekatan dan duduk di pojokan ruang keluarga. Tapi nggak benar-benar pojok, karena di pojok masih ada lemari sudut milik almarhum maminya.

Mereka juga tak hanya berdua saja di ruangan itu. Ada Heru dan juga Unggung, mereka berdua sedang duduk sambil menikmati hidangan nasi lauk rendang.

Sambil mengakrabkan diri kata Unggung tadi, secara mereka adalah kaki tangan Dena dan Gara. Kelak mereka akan sering kolaborasi jika Dena dan Gara menikah.

Kolaborasi, dikiranya mau bikin video klip apa.

Balik ke Dena dan Anggara, mereka juga sedang menikmati hidangan seperti yang lainnya. Bedanya, cara makan mereka yang jaim. Dari cara pegang sendok, mulut yang terbuka perlahan dan nggak lebar-lebar amat yang penting muat sendoknya. Dan juga jumlah kunyahan diatas 30 kali.

"Jadi kamu nggak lanjutin kuliah advertising mu?" tanya Anggara yang mulai mengorek-ngorek informasi tentang calon istrinya. Anggara tak pernah lagi tau kabar Dena setelah maminya Dena meninggal.

"Nggak, aku milih stop dan daftar di manajemen bisnis." kata Dena

"Punya visi jadi wirausaha?" tanya Anggara

"Nggak juga sebenarnya...." Dena menghela nafasnya lalu meletakkan piringnya yang sudah kosong ke atas meja.

"Awalnya aku niat bantu Dana, kembaran aku biar dia nggak pusing sendiri kalau ngelola usaha mami. Taunya...." ucap Dena mengendikkan bahunya.

"Kamu pasti udah tau kondisinya, secara pernikahan adalah satu syarat yang harus aku lakukan biar bisa nyelamatin Dana." kata Dena dengan lirih.

Anggara pun meletakkan piringnya ke atas meja. Nggak ada niat nambah walaupun tadi dia mengambil nasi dengan porsi yang jauh dari biasanya dia makan.

Tapi apa mau dikata, dia harus terlihat good looking dan good attitude di depan calon istrinya.

Dena makan dia ikut makan. Dena simpan piringannya, berarti dia juga simpan.Maklumlah ini rumah orang bukan rumahnya.

"Menurut dokter kapan rencananya?" tanya Anggara mode serius, tidak lagi cengar-cengir seperti tadi.

"Jum'at depan." jawab Dena.

Anggara mengangguk, Jum'at depan artinya tujuh hari lagi. Selang satu hari setelah pernikahan mereka.

"Kamu jangan khawatir, abang bakalan nemenin kamu." kata Anggara dengan yakin.

"Jangan... Bang Gara pasti sibuk, aku bisa sendiri, kok. Ada Unggung yang pasti standby." kata Dena yang menolak karena tak enak hati pada Anggara.

"Kamu nggak boleh nolak, itu tugasku sebagai suami kamu. Abang mau berada di samping kamu, bukan Unggung." kata Anggara dengan nada penekanan ketika menyebabkan nama sahabat Dana itu. Jujur saja dia tak suka membayangkan jika Dena bergantung pada Unggung.

Sementara Dena hanya diam saja, mau bantah juga tak bisa. Apa yang Anggara katakan itu benar. Jika dia sudah menikah, pria yang harusnya berada disisinya adalah suaminya.

"Lalu bang Gara kok bisa jadi om nya si Evan?" tanya Dena penasaran namun tak bisa menyembunyikan kekesalan nya saat menyebut nama Evan.

"Penasaran sama abang atau sama mantan?" ledek Anggara yang ternyata tau tentang kisah kasih Dena dan sangat keponakan.

Dena menatap tajam Anggara, semetara lelaki itu hanya tersenyum tanpa dosa.

"Abang anak paling bontot. Kata almarhum ibu, abang ada karena kebobolan. Makanya umur abang jauh dibanding mbak Nanda dan Mas Adji." kata Anggara yang menyebutkan nama papa Evan dan wanita yang berhijab maroon tadi.

"Sejak ayah ibu berpulang, abang tinggal sama mbak Nanda. Makanya kamu nggak pernah ketemu abang kalau main ke rumah Evan. Waktu kuliah abang milih tinggal di ruko yang abang sewa. Biar gampang bagi waktu sekalian enak ngontrol usaha yang baru netas." lanjut Anggara menjelaskan lagi.

Dena diam menyimak, ya latihan jadi istri yang baik. Suami cerita, istri jadi pendengar yang baik. Apalagi jika tipe suami seperti Anggara, lagi ngomong aja seganteng ini. Mana sesekali sambil melat-melat lidahnya, basahin bibir yang kayaknya kering.

"Dan sekarang abang udah punya rumah sendiri, walaupun nggak sebesar rumah ini. Kalau kamu mau, kita bisa tinggal di sana. Kamu bebas ngatur rumah itu, karena rumah itu punya kamu juga." kata Anggara yang mulai memasukkan doktrin hidup mandiri dan terpisah dari orang tua setelah menikah.

Tapi tujuannya adalah mengusir benalu yang tinggal di rumah peninggalan almarhum maminya.

Terserah kalau papinya masih mau tinggal di rumah ini, Dena tidak benar-benar berniat mengusir ayah kandungnya. Tapi tidak untuk dua racun itu terlebih lagi ibu tirinya.

"Aku nggak bisa tinggalkan rumah ini. Mami bangun rumah ini dengan susah payah, dengan dara dan keringat mami." ucap Dena dengan tegas

Mau suami seganteng apapun nggak akan goyah hati Dena buat usir para benalu itu.

"Lalu Dana??? Dia tinggal dimana kalau udah nikah? Kasian dia kalau harus beli rumah baru lagi." ucapan Anggara membuat Dena tersadar jika kelak Dena akan membina rumah tangga juga.

Ya suatu saat Dana akan punya keluarga kecil. Dan semoga saja Tuhan berbaik hati untuk memberikan kesempatan itu pada saudaranya.

1
Susi Akbarini
😀😀😀😀❤❤❤❤
Susi Akbarini
benar kata Albert..
masak tulisan tangan istri yg 20 thn bersama gak apal..
jadi bisa dikibuli kana..
😀😀😀❤❤❤
Susi Akbarini
waaahhhh..

Anggaraaaaa...

laki2 superrrrrrr..

😀😀❤❤❤❤❤❤
🌷Vnyjkb🌷
pria dan ayah sampah sih klu bentukan kyk km tedi
Susi Akbarini
iya benar kata Jenny..
❤❤😉❤❤❤
Susi Akbarini
lelaki idaman...
❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
semangt kak..
makasi mau melanjutkan novel sang pemilik hati..
aku suka ama kak author yg tanggung jawab gini..
mkasi..
❤❤❤❤❤❤😍😍😍😍😘😘😘😘😗😗😗😙😙😙
Susi Akbarini
emang pelakor kan lebih kejam dari perampok...

❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
beeehhhhhhh..

emang laki2 bwneran..
Anggara2...

lope2 dehhhh..

semangatttt...
❤❤❤❤
Susi Akbarini
😀😀😀😀❤❤❤❤
Susi Akbarini
foto siapa..
apa yg akn Evan lakukan lagi..
???
❤❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
kpookkkkk kowe Evannn..
😀😀😀❤❤❤❤
Susi Akbarini
jangan sampai Dena kenapa napa..

❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
good job Anggara ....
😍😍😍❤❤❤❤
🌷Vnyjkb🌷
evan sayang kau kubuang🤭🙈🤣🤣
nyadarrrrr banggggg
Susi Akbarini
duhhhh..
cerdas banget vania ini..

swtelah diaudit..
pastu kana dan tedy harus ganti rugi..
salon vania jan jadi menyusut tinggak 2..
Susi Akbarini
untung kebaikan hati maminya diwarisi anak kembaenya..
dan kebaikan wajah papinya..
jadilah klop .

perpasuan yg sempurna..

😀😀😀❤❤❤
Susi Akbarini
artinya wajah dana dan dena warisan tedy..

😀😀😀❤❤❤
🌷Vnyjkb🌷
miskin byk pola,,, tempatnya bkn d rmh , tp d tong sampah🤭🙈😜😜




semangatttttt otorr,, buat ted jd gembel brsma dg kana - asta 💪💪💪💪💪🙏🙏😍
Susi Akbarini
moga2 Evan gak pulang sampai dena nikah...
😀😀😀❤❤❤❤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!