"Selain meninggalkan hutang dengan jumlah banyak, almarhum papa juga meminta kamu untuk menikah dengan tuan Jean, yang merupakan pemilik perusahaan King'X." ucap mama seraya mengusap air mata.
"Tapi ma, Kak Sena mengatakan jika tuan Jean adalah laki-laki tua yang lumpuh. tidak mungkin aku yang masih muda belia menikah dengan pria yang layak dipanggil kakek?" tolak Vella.
"Mama, juga tidak mengetahui kebenarannya. tapi kita tidak mempunyai pilihan lain, nak."
"Ini benar-benar gila! ma. mana mungkin aku akan menikah dengan pria yang mama sendiri belum pernah melihatnya."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ritasilvia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Makanan Ekstrim
"Jangan senang dulu, masih ada beberapa tugas lagi untuk mu?"
"Tugas lagi?"
"Ya, aku ingin kamu menjadi tukang pijat pribadi ku. karena tubuh ku ini terlalu berharga jika disentuh sembarangan orang." ucap Alex.
"Bagaimana, jika yang menyentuh mu adalah Nona Natali?" tanya Vella hati-hati seraya mengamati wajah Alex.
"Apa kamu cemburu?" tanya Alex menatap wajah Ravela lekat.
"Tidak sama sekali!"
"Kamu tidak perlu mengetahui masalah pribadi ku, yang penting jalankan saja tugasmu selaku istri ku!" perintah Alex yang mulai berbaring, lalu menaikan sebelah kakinya ke paha Vella, sebagai tanda jika dia sudah benar-benar siap untuk dipijid.
Vella menggeser posisi duduknya agar semakin mendekat, lalu mulai memijid dengan menekan-nekan pekan kaki Alex, selepas itu bergantian pada area paha dan kaki sebelah nya lagi.
"Pijitan mu lumayan enak."
Alex menepuk pundaknya, sehingga pijatan lembut langsung berpindah kesana. yang terakhir bagian kepalanya.
"Aduh aku benar-benar capek, tapi tidak apalah. semakin aku bisa mengambil harinya. aku akan memanfaatkan berapapun uang bulanan yang dua berikan, sebagai investasi masa depan ku setelah terlepas darinya. yah ini seimbang dengan hukuman dan tugas-tugas gila darinya." gumam Vella dalam hatinya.
"Sudah, aku ingin istrahat dan tidur. terimakasih atas kerja kerasmu hari ini. muaaacch... kecupan ringan mendarat di kening Vella, sehingga dia kembali bersemu merah. meraba jidatnya.
"Itu ungkap terimakasih dariku, jika masih kurang. nanti malam aku akan memberikan mu layanan terbaik." ucap Alex mengedipkan sebelah matanya dengan tatapan mesum.
"Su.... sudah, mas. tidak perlu berterimakasih karena ini sudah menjadi tugasku selaku istri mu." jawab Vella gugup dia sudah dapat membayangkan maksud dari perkataan Alex tersebut.
"Aku tahu kamu senang dengan permainan ku, buktinya wajah mu selalu bersemu merah setiap mendengar ajakan ku." bisik Alex.
"Ya Tuhan, kenapa aku harus bertemu dengan orang yang memiliki kepercayaan diri dan arogan seperti Alex... huuuufffss."
***
"Kenapa ya? aku tiba-tiba kangen makan rujak yang ada di seberang jalan itu!" tunjuk Vella, seketika asisten Rani mengikuti arah pandang Vella.
"Maaf nona muda, itu tidak baik untuk kesehatan Anda." bujuk Rani.
"Aku sudah lama merindukan makanan itu, apalagi setelah tinggal dirumah bak istana ini yang penuh dengan aturan." Vella melonggos kesal merasa keinginan nya tidak dikabulkan.
"Aku takut nona akan sakit' perut, dan tuan Alex pasti akan menyalahkan kami."
"Makanan itu aman Rani, cepat kamu panggilkan sebelum Abang rujak kaki lima itu pergi ketempat lain."
"Tapi nona muda?" Rani masih terlihat ragu-ragu.
"Kamu tidak perlu kawathir, biar aku yang akan menjelaskan pada suamiku nantinya, sehingga kalian tidak perlu takut untuk disalahkan." ucap Vella.
"Baiklah."
"Pesan untuk dua porsi besar ya, untuk kamu dan aku."
"Maaf nyonya, saya tidak biasa memakan rujak yang asam dan sambalnya yang pedas."
"Ya sudah, buat aku saja."
"Apa nona sanggup menghabiskan nya?" tanya Rani seakan tak percaya.
"Itu bukan masalah bagiku."
Rani keluar dari gerbang, berjalan beberapa meter hingga langkah nya sudah sampai dihadapan tukang rujak.
Tidak lama Rani kembali seraya membawa dua bungkusan untuk diserahkan pada Vella.
"Nona ini rujak pesanan anda, hati-hati karena ke-dua level setan!"
"Wah aku semakin tertarik untuk segera memakan nya."
Vella segera membuka bungkusan tersebut, memakan dengan bersemangat. meskipun sesekali dia mengibaskan tangannya kepedasan. Rani segera menyodorkan sebotol air mineral ukuran besar.
"Saya kagum melihat nona, yang terlihat santai dan sangat menikmati makanan ekstrim seperti ini." ucap Rani.
"Ha...ga....kamu lucu banget Rani, ini makan biasa bagiku ataupun yang lainnya, yang ekstrim itu jika aku minta sate biawak, usus ular anaconda atau beruang kutub yang dikub Utara sana. atau minuman yang terbuat dari biji salak ataupun supermarket dari tulang gigi dinosaurus.. ha...ha..." Vella tertawa lepas seperti tanpa ada beban.
Sedangkan Rani sudah terlebih dahulu menghilang menuju kamar mandi, dia ingin memuntahkan seluruh isi perutnya ketika mendengar perkataan Vella barusan.
Sedangkan pelayan lainya ikut mentertawakan Rani, kedatangan Vella kerumah besar sudah membawa keceriaan dan kebahagiaan tersendiri bagi mereka.
maaf aku skip ya....
kenapa semua harus ada kekerasan sexsual sih......