NovelToon NovelToon
Suamiku Seorang Berondong

Suamiku Seorang Berondong

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Elis Hasibuan

'Apa - apaan ini?'

Aira Tanisa terkejut saat melihat lelaki yang baru saja menikahinya.

Lelaki itu adalah salah satu juniornya di kampus! Disaat Aira sudah menginjak semester 7, lelaki itu baru menjadi maba di kampus mereka!

Brian Santoso.

Lelaki yang dulu adalah mahasiswa dengan sikap dinginnya.

Dan sekarang Lelaki dingin itu telah resmi menikahinya!

Aira sangat lemas memikirkan semua ini. Bagaimana ia menghabiskan setiap harinya dengan lelaki berondong yang dingin itu?

Terlebih saat mereka menikah karena dijodohkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elis Hasibuan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13 (18+)

"Aahh."

Sebuah desahan terdengar dari ruangan yang berada di dalam ruangan darurat.

Aira yang tadi terdiam kaku saat bibir Brian yang mengecup bibirnya, mencoba memukuli pundak lelaki itu. Ia mencoba mendorong Brian agar ciuman mereka terpisahkan.

Yang tidak Aira duga sama sekali adalah, ketika Brian merengkuh pinggangnya menggunakan sebelah tangan dan menyatukan tubuh mereka berdua. Ia juga merasakan bibir lelaki itu yang semula menyesap bibirnya, seketika beralih dan melumat bibirnya.

'Cup!'

Aira memejamkan mata ketika bibir Brian mencecap bibir atas dan bawahnya secara bergantian. Bagaimana laki-laki itu dengan lihai mencium bibirnya dengan liar dan kuat.

"Hmpt!"

Aira membuka mulut dan mencoba berbicara. Tapi itu adalah sebuah kesalahan besar!.

Bran telah menunggu kesempatan itu. Mendapati Aira yang membuka mulutnya, dengan cepat  lidahnya terulur dan memasuki mulut Aira. Lidah itu masuk dan menerobos bagian dalam mulut Aira. Lidah Brian membelai dan mengabsen setiap sudutnya dengan begitu lihai.

Aira yang semula menolak dan mencoba melepaskan diri kungkungan tubuh Brian dan ciuman yang membuatnya sangat terkejut, seketika larut dan terhanyut dengan belaian itu. Pukulan tangannya yang semula berada di pundak Brian, menjadi remasan dengan kedua tangannya yang memeluk leher lelaki itu.

Aira bahkan semakin membuka mulutnya dan memberikan akses lebih banyak kepada Brian.

Tentu saja hal itu tidak akan disia-siakan oleh Brian. Ia dengan lihai membujuk dan merayu lidah Aira agar mengikuti gerakannya. Ia menyentuh lidah itu dalam satu gerakan yang indah dan membuat tubuh Aira bergetar semakin melemah.

Brian membenamkan mulut dan lidahnya, mencoba membujuk Aira agar lidahnya terbuai. Ketika ia mendapatkan apa yang ia inginkan dengan cepat Brian menyesap lidah itu. Memberikan pengaruh dahsyat yang begitu hebat untuk tubuh Aira.

Aira berpegangan kepada laki-laki itu saat merasakan tubuhnya semakin lemas. Ini adalah ciuman pertamanya! Dan ia sungguh tidak menyangka jika diciuman pertamanya, ia akan mendapatkan ciuman yang begitu dalam dan liar.

Sebuah French Kiss!

Dan itu dalam durasi yang begitu panjang.

Tidak puas dengan hanya ciuman itu, Brian melepaskan cumbuannya dan menciumi rahang Aira.

"Brianhhh."

Aira semakin menengadah mata yang terpejam. Ia bisa merasakan lututnya yang melemah, seolah Ingin jatuh dan ambruk begitu saja di atas lantai. Namun itu semua tentu saja tidak dibiarkan oleh Brian.

Lelaki itu dengan sigap menahan pinggangnya. Telapak tangan Brian mendarat dipinggul Aira.

"Kamu sangat sensitif Aira."

Brian bersuara di sela-sela ciumannya. Dan ketika bibirnya mendarat di leher Aira, ciuman itu semkain kuat dan seketika menghisapnya cukup lama.

"Aahhh."

Kembali Aira mendesah dengan suara yang semakin bergetar. Merasakan bagaimana lehernya dihisap dan dicium dengan begitu sensual, membuat Aira semakin sangat lemah. Seolah menikmati semua cumbuan itu.

Namun logikanya kembali berperang jika ini semua salah. Tidak sepantasnya Ia melakukan hal ini bersama dengan Brian. Terlebih di tempat begitu rawan untuk posisi Aira.

"Airaku sayang."

Brian mengangkat wajah dan memandangi Aira yang terlihat begitu lemas dan sedikit berantakan. Ia tersenyum dengan rasa angkuh dan bangga atas pesonanya, yang bisa membuat Aira tunduk seperti ini.

Panggilan dari Brian membuat Aira membuka matanya. Ia memandangi lelaki itu dengan sorot bingung yang terlihat jelas ditatapannya.

Tersenyum kecil melihat Aira yang jelas sedang kebingungan. Brian kembali menunduk dan mencium bibir itu sekali lagi.

'Cup!'

Kali ini tidak ada penolakan dari wanita itu.  Aira bahkan membuka mulutnya dan membuat Brian menggebu-gebu untuk memperdalam ciuman itu.

Sebelah tangannya yang semula menahan pinggang Aira, dengan perlahan mengelus pinggul wanita itu hingga merapat ke tubuhnya. Ia juga mengelus sisi tubuh Aira dengan gerakan yang sensual, dan membuat air merasa semakin tidak berdaya.

Sikap penerimaan Aira yang terasa sangat jelas, membuat Brian merasa ini semua kurang dan Ia menginginkan lebih lagi. Brian kembali mencumbui mulut Aira, sebelum memulai perjalanannya di leher wanita itu.

"Aahhh."

Tangan Aira yang berada di belakang leher Brian terangkat dan meremas rambut lelaki itu dengan begitu kuat. Ia mengerang saat rasa nikmat itu membuatnya semakin kuat mencengkeram rambut Brian.

Lelaki ini adalah seorang pencium yang handal!

Dan ia sepertinya sudah memiliki pengalaman yang banyak. Seketika rasa kesal menghampiri Aira. Ia baru saja memberikan ciuman pertamanya kepada Brian. Tapi lelaki itu terasa sangat berpengalaman.

Tubuhnya juga seolah berkhianat dan menikmati semua sentuhan dan cumbuan yang diberikan oleh Brian. Aira bener-bener merasa lemah di hadapan lelaki itu, tubuhnya seolah merespon dan tunduk di bawah pesona seorang Brian Santoso.

"Brianhh."

Aira kembali bersuara ketika merasakan bibir lelaki itu semakin turun dari lehernya menuju blazer kantor yang biasa ia kenakan. Bisa Aira rasakan jika blazer itu telah terbuka dan semakin terbuka hingga ke bawah.

Aira benar-benar tidak ingin tunduk di bawah pesona Brian saat ini. Terlebih mereka sedang berada di perusahaan.

"Brian! Bagaimana jika ada seseorang tiba-tiba masuk?"

Kenyataan itu menyadarkan Aira semakin kuat. Ia mencoba mendorong tubuh Brian agar melepaskan keintiman mereka berdua.

Tapi Brian sama sekali tidak mengubris protes yang dilayangkan Aira. Lelaki itu masih sibuk dengan bibirnya.

Ia mulai mencium bagian atas dada Aira yang membuat wanita itu semakin melotot.

"Jangan lakukan itu Brian!" Sekali lagi Aira kembali bersuara.

Pernikahan mereka masih abu-abu, dan Aira belum sanggup menerima Brian seutuhnya sebagai suaminya. Ia juga tidak ingin jika mereka melakukan hal yang lebih dari ciuman ini.

Takut jika ia tunduk dan memiliki perasaan yang lebih untuk Brian, yang notabenenya lelaki yang lebih muda darinya.

Bisa saja Brian hanya sekedar penasaran dengannya. Dan ketika rasa penasaran itu telah terpenuhi, ia akan bosan dan meninggalkan Aira.

Apalagi di perusahaan ini banyak para karyawan wanita yang memandangi Brian dengan binar ketertarikan di tatapan mereka.

"Jangan melamun Aira." Brian mengangkat wajahnya dan melirik Aira yang terdiam.

"Fokus kepadaku." Brian kembali bersuara dan memandangi mata Aira.

Seakan terhipnotis dengan tatapan Brian yang berkabut membuat Aira seketika luluh. Ia bisa melihat Brian yang kembali mengangkat wajah dan mencium bibirnya.

"Balas ciumanku." Brian berujar sebelum menyatukan bibir mereka kembali.

Ucapan Brian membuat Aira sedikit bingung. Bibir itu dengan lihai mencumbu bibirnya. Aira kembali memejamkan mata. Ia menyambut ciuman itu dengan perlahan, mulai membalasnya seperti lelaki itu menciumnya.

Mendapati respon dari Aira yang membalas ciumannya, tentu saja membuat Brian merasa kalap. Ia mencengkram pinggul Aira dan menariknya semkain dekat.

Tubuh mereka menempel seutuhnya. Tangan Brian mengelus pinggul Aira dengan belaian yang begitu liar. Ia merasakan jika ini semua sama sekali tidak cukup.

Brian menginginkan lebih dengan tubuh Aira yang saat ini berada dalam pelukannya. Brian juga merasakan bagaimana Aira yang terhenyak, ketika bagian bawah tubuh mereka menempel.

Pasti istrinya ini sangat shock dengan tonjolan miliknya yang terasa tegak. Brian kembali tersenyum smirk.

Brian semakin memperdalam ciuman mereka, dengan ia yang menyesap lidah Aira dengan begitu kuat.

"Hmpt!"

Aira melotot menyadari bukti gairah Brian yang menekan bagian miliknya. Tubuhnya seketika kaku dengan pikiran yang kosong.

"Ini harus dihentikan!" Aira tiba-tiba tersadar.

Butuh usaha yang sangat kuat bagi Aira hingga ia akhirnya berhasil mendorong Brian jauh darinya.

"Brian cukup!" Ia menyudahi semua kegilaan ini.

Meski tubuhnya terasa begitu lemah dan hampir ambruk. Namun Aira tidak ingin berada dalam posisi yang dekat dengan Brian lagi.

Aira sangat terkejut merasakan milik Brian yang telah bangun dan begitu keras. Menengadahkan wajahnya, ia memandangi Brian dengan tajam. Mengabaikan lelaki itu yang terlihat protes dan ingin berbicara.

"Ini adalah di perusahaan! Jangan bertindak kelewatan! Kamu sudah berjanji unutk tutup mulut soal pernikahan ini."

Usai berkata begitu Aira berbalik keluar pintu darurat itu. Ia melangkah dengan cepat ke kamar mandi wanita dan memperhatikan tampilannya di depan cermin.

Aira sangat shock melihat betapa berantakan wajahnya. Dan Aira semakin shock lagi ketika tiga buah tanda merah yang tercetak jelas di lehernya.

"Brian!"

Ia menyebut nama lelaki itu dengan perasaan kesal yang begitu besar.

...........................

1
partini
ada batas waktu nya loh suami istri kalau nafkah lahir dan batin salah satu tidak di penuhi
partini
banyak brondong yg dewasa ko,kamu aja yg terlalu lah mentang ga ada cinta di jodohkan tapi sok gayan behhhh
partini
aihhh aneh ga optimis smaa pernikahan di grepek grepek mau
partini
ko bisa ilang ,itu tanda berhari hari loh baru ilang pakai apa ngilangin nya
nabila Nisa
Plot yang rumit, tapi tetap mudah diikuti.
Getoutofmyway
Seru banget thor, penasaran sama kelanjutannya!
SimplyTheBest
Wah thor, chapter sebelumnya seru banget, terus jangan berhenti disini dong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!