kerajaan majayan dalam situasi kritis,sang prabu telah di ambang kematian,saat terakhir dalam hidup nya,sang prabu hanya bisa membuat rencana penyelamatan putra mahkota,berharap di masa depan ,sang putra mahkota dapat mengambil hak nya kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lintang88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
apa yang kau bawa raden
Desa kepeng kedatangan serombongan tamu, sebenarnya bukan tamu biasa, bisa di bilang tamu ini juga pengungsi, namun status pengunsi ini terhormat, prabu damar saka,sekitar seratus prajurit dan sebagian besar keluarga nya.
kota Saradana dan Jatinangor jatuh ,ternyata panglima Gumarang pengkhianat, untung saja pangeran harya darma sudah di tarik pulang.
Telik sandi terpercaya sang prabu, kemudian mengabarkan berita yang lebih mengejutkan,patih dan para menteri sedang berunding dengan panglima Gumarang, Telik sandi merasa kan ke janggal lan, cepat dia melaporkan nya
prabu damar, pangeran harya ,Telik sandi dan seorang pungawa setia berunding,
sang prabu harus segara pergi dari istana,di perkirakan akan terjadi pemberontakan,itulah hasil berunding mereka.
ke esokan hari, prabu damar dan pangeran harya pergi dengan hanya di kawal seratus prajurit pilihan yang masih setia,untung nya, rencana prabu damar untuk pergi ke desa kepeng sudah diketahui oleh Patih kaspala dan para menteri ,dia sendiri juga belum membuka kedok pengkhianat tan nya, dia masih tawar menawar dengan Gumarang
jadi mereka tidak curiga dan tidak bisa menghalangi, yang tidak di ketahui oleh mereka,keluarga prabu telah pergi terlebih dahulu dari semalam,menunggu di sebuah penginapan .
demikian lah,hari ini rombongan itu telah sampai di gerbang desa kepeng, saat tau tempat nya, prabu damar tak henti hentinya menggelengkan kepala, kok bisa..begitu dekat dengan kota raja tapi tidak diketahui keberadaannya selama bertahun tahun?"
prabu damar dan rombongan makin takjub saat masuk ke dalam desa, jalan jalan nya lebar, rumah rumah tertata rapih, penduduk nya bermuka ceria, berpakaian bagus dan ramah, senyum menghiasi wajah mereka
oleh salah seorang penjaga gerbang desa , rombongan ini di antar sampai balai desa dimana aki Nala dan para sepuh telah berdiri menunggu.
" sampurasun Gusti prabu, pangeran, kumaha ?
" rampes... Pangestu Rai Dipa, syukurlah Rai teu poho..tidak lupa padaku.."
" aiihh bisa saja Gusti prabu.. bagaimana saya bisa lupa..*
" salam Baginda, pangeran, aki Nala dan wanareksa,juga turut memberi salam
" aku kenal wanareksa, berarti ini Kuwu Nala?
" iya Gusti prabu, saya Nala.."
" hahaha Gusti prabu mungkin tidak kenal Nala, nanti lah kita bercerita, ayo mangga ,kita ke balai pertemuan saja
kemudian rombongan ini di pisah, para prajurit di tempatkan di barak militer, sedangkan keluarga raja, permaisuri dan selir di rumah aki Nala.
di balai pertemuan, hanya ada enam orang,prabu damar, pangeran harya dan pungawa setia prabu damar jalak paksi.
" jadi Kuwu Nala pengawal bayangan prabu Jayananta, pantas saja aku tidak pernah tau,*
nah prabu, ada angin apa yang membawa Gusti prabu sampai ke mari?"
"aku marah kepada kalian ..masa membangun desa sampai aku tidak tau .bagaimana ini ? Apa penjelasan kalian? ah aku tau kalian pasti mau memberontak ya
* ramaaa...pangeran harya berbisik di telinga ayah nya, rencana mereka tidak begini..tentu saja dia takut orang orang ini tersinggung.
" tenang... aku tau apa yang ku buat"
tiga orang saling berpandangan ,akhirnya resi dipayana memutuskan bicara
" sejujurnya nya iya Gusti prabu, kami ingin membangun kembali kerajaan majayan
" bagaimana mungkin....aku...ah.. sudahlah terserah kalian saja, toh Kerajaan Wanayasa yang kudirikan juga sudah tidak ada , aku ingin ikut kalian saja disini, boleh kan?
ketiga orang sama terkejut dan berteriak serempak...
" apaaaa...apa kata Gusti !?"
iya..aku ingin ikut kalian , tenang saja , aku tidak akan membelot,"
bukan itul Gusti, itu ..soal. Wanayasa sudah tidak ada.. bagaimana ceritanya?
" oh itu.. begini ceritanya..
" begitulah, aku kesini ingin meminta bantuan kalian, merebut kembali Wanayasa, jika berhasil, mari kita berbagi wilayah bekas kerajaan majayan .
kau saja yang bicara resi, sudah tidak perlu kita tutupi lagi .
baiklah Gusti,kami memutuskan membuka rahasia ini , begini... resi dipayana bercerita
" Rai munding masih hidup? benarkah itu uwa?...Rai..munding masih hidup .syukurlah
pangeran harya darma melompat dari duduk nya, dia sangat bahagia, dia dan munding hanya berselisih umur 3 tahun, dia lebih tua, kedua nya selain bersaudara ,juga sahabat sepermainan yang tak terpisahkan munding seharusnya memanggil dia paman,namun karena terlalu akrab , mereka malah seperti adik dan kakak.
" aihhh aku berdosa padamu munding..prabu damar tertunduk lesu, karena nafsu serakah, dia sampai lupa melindungi keponakan nya yang baru saja di tinggal mati dua orang tua nya,untung saja sang prabu telah menduga, sehingga munding bisa selamat.
jika begitu, aku tidak jadi membelah kerajaan,aku serahkan kembali Majayan kepada keponakan ku pangeran munding."
" benar ayahanda prabu.. benar, kita serahkan kembali kerajaan ini kepada yang berhak.
terimakasih Gusti , pangeran, soal itu, biar nanti Raden kepeng sendiri yang memutuskan.
" Raden kepeng? Siapa lagi itu, apa dia lebih berkuasa di bandingkan munding!?
" hahaha bukan. Gusti, ,kepeng ya munding, begini asal muasal nya, kali ini aki Nala yang menceritakan bagaimana pangeran munding berhasil melewati syarat raja baru dan sumpah yang di ucapkan..
" ohhh jadi begitu..sungguh beruntung kalau begitu, tidak salah jika kami juga ikut mendukung nya, sayang sekali singgasana maung majayan, sudah terbakar ..
mendengar kata itu, wanareksa merasa bersalah ,
" maafkan saya Gusti.."
" sudahlah tidak apa apa, kau hanya menjalankan amanat tidak bersalah..*
" benar paman Senopati wanareksa, lagi pula siapa yang bilang singgasana itu terbakar?"
Raden....Raden sudah kembali...aki Nala yang pertama sadar, dia sangat hapal dengan suara ini.
dari kekosongan, tiba tiba saja muncul sosok Raden kepeng, dia naik se ekor macan kumbang sebesar sapi, tentu saja ke munculan harimau besar dan tiba tiba itu mengagetkan tak sadar mereka semua mundur .
namun saat mereka melihat Raden kepeng, walau masih takut , mereka maju lagi
" Raden.. aihhh..apa yang kau bawa Raden ?*
ah iya aku lupa, umbara , rubah tubuh mu
tiba tiba saja macan kumbang berubah menjadi seorang pria tampan berbadan tegap
ini umbara, saudaraku..nah umbara ini Ama ku, aki Nala.. kemudian mereka semua saling memperkenalkan diri
" terima hormat saya uwa prabu" di depan prabu damar,Raden kepeng berlutut memberi hormat, bangun Raden..bangun uwa tak pantas mendapat hormat mu..
prabu damar mengangkat Raden kepeng ,dia menangis sambil memeluk keponakan nya.
Raka harya..kumaha..?
Rai..Aih..Rai..meni ganteng pisan..
hahaha ke dua saudara itu berpelukan dan tertawa bahagia
setelah temu kangen sejenak, Raden kepeng meminta umbara pergi, mengambil singgasana maung majayan, biar kita taruh di balai pertemuan ini sebagai simbol cita cita kita ,tidak akan aku duduk di atasnya sebelum bisa mendirikan kembali kerajaan majayan.
umbara , panglima raja kumbang, setelah takluk benar benar menepati janjinya, saat Raden kepeng pamit , ingin kembali ,dia bersikeras menjadi tunggangan nya, oleh Raden kepengen dia di angkat saudara dan di beri nama umbara.
Dalam sekejap singgasana maung majayan telah ada ,20 pemuda tampak membawa singgasana ini, membuat semua orang takjub sekaligus haru singgasana kebesaran telah ada disini, dia menjadi simbol perjuangan mencapai cita cita
" Rai..apa benar ini singgasana maung majayan?
" kenapa Raka? Raka mau mencoba nya? silahkan ..ayo aku temani..