The Cold CEO Is My Husband

langkah kaki terdengar mendekati panggung kecil dimana pengantin baru berserta keluarga mereka sedang berkumpul. Tak ada yang tahu kalau ada seorang wanita mendekati mereka dengan sebuah serigai lebar di wajahnya.

"selamat ya..."

Mendengar suara itu, semua yang ada di atas panggung terkejut. Apalagi Junho, dia tak menyangka kalau wanita itu akan hadir ke acara pernikahannya dan Violette, meskipun dia sudah memberitahu kalau dia tak boleh datang ke acara ini.

Semua anggota keluarga Junho kenal dengan wanita itu, Lily. mantan pacar Junho yang tidak pernah mereka sukai jika Junho dekat dengannya.

Lily perlahan naik keatas panggung kecil, melewati semua orang yang ada di sana dengan santainya. Dia berhenti tepat di depan Junho dan mengulurkan tangannya dengan serigai nakal.

Violette yang Sedari tadi melihat semuanya menjadi bingung. dia menatap Junho, "siapa wanita ini? Kenapa dia...."

Junho Menatap tajam Violette, seolah mengatakan jangan bertanya banyak hal disini. Junho jelas tahu kalau Violette suka sekali banyak bertanya bahkan hingga melewati topik, jika penasaran akan sesuatu. Violette melihat tatapan Junho, dia menghela nafasnya dan sedikit menunduk.

Lily terkekeh geli melihat bagaimana Junho menatap Violette dan reaksi dari wanita itu. dia mengibaskan rambutnya. "ohh siapa di sini? kamu pasti pengantin Junho, kan? ihh lucu banget sih." Lily tersenyum sinis, tangan nya membelai dagu Violette.

Ayah Violette melihat bagaimana wanita aneh itu memandang rendah putri nya. Haiden langsung mencengkram tangan Lily.

"siapa kau? Jangan berani kau melayangkan atau meletakan tangan kotor mu di tubuh putri ku!" suara Haiden berat.

Lily terkejut, dia mencoba untuk menarik tangannya tapi terlalu sulit. Haiden terus menahan tangan Lily, bahkan semakin erat dan kuat cengkramannya.

para tamu melihat kejadian itu, beberapa dari mereka penasaran dan gak sedikit dari mereka berbisik dan menggosip tentang siapa wanita yang datang dan kenapa dia berani bersikap begitu tak sopan di kedua keluarga yang begitu terkenal.

"eh kau lihat wanita itu? Aku merasa ada sesuatu yang aneh." kata tamu wanita kepada teman di sebelahnya.

"kau benar. wanita asing itu berani sekali. Kira-kira kenapa ya?" jawab temannya.

"aku tak tahu. Tapi kurasa emang gak beres."

"lebih baik kita diam."

Lily akhirnya berhasil menarik tangannya. Dia menatap pergelangan tangannya yang kini memerah dan terdapat bekas cengkraman tangan Haiden. Dia mengertakan giginya karena marah.

"pak tua, sialan!! kau membuat lengan cantik ku rusak karena tangan jelek mu itu!" Lily membentak haiden.

haiden mengangkat satu alisnya, dia benar-benar tak menghargai menghargai penghinaan yang di lontarkan oleh wanita itu. Dia mendekati Lily. tatapannya yang mengeras benar-benar mengintimidasi.

Violette dan Caroline menyadari kemarahan haiden. Mereka segera menahan lengan haiden. Violette menahan tangan kanan haiden dan Caroline di tangan kiri. Mereka berdua sangat mengenal haiden saat marah, apalagi karena sebuah ejekan. Haiden bahkan gak ragu untuk melakukan kekerasan.

Haiden menatap kedua wanita yang dia sayangi menahannya. dia menghela nafasnya. langkahnya terhenti namun tatapannya masih menatap tajam Lily.

"dengar! kau tak tahu siapa yang kau hadapan, wanita bodoh." kata Haiden. Suara nya mengancam dan tatapannya tak lepas dari wanita itu.

Lily hanya memutar matanya dengan malas. Dia tak mengambil ancaman itu dengan serius. Dia kembali menatap Junho dari atas hingga bawah sebelum beralih menatap Violette.

"wah beruntung sekali kau menikahi dengan CEO tampan ini, tapi apakah kau tahu? pria yang sekarang menjadi suamimu adalah mantan pacar ku. Kami saling mencintai loh..."

Lily menatap Violette dengan tatapan mengejek. mata Violette melebar mendengar ucapan wanita itu. Dia beralih menatap Junho yang tampak tak memberikan reaksi apapun, seolah acuh tak acuh.

Lily tertawa, "ohh terkejut sekarang? Iya...dulu kita saling mencintai loh..."

para tamu menatap Lily, mendengar ucapannya dengan rasa penasaran. para tamu kembali berbisik. Disana di ballroom menegang.

"ohh jadi wanita itu mantan pacar junho...pantas saja."

"tapi tetap saja, kenapa dia malah membuat masalah dan mengumbar semua di depan umum?"

"biasalah...wanita caper dan haus perhatian seperti itu."

Semua orang berbisik baik hal yang positif bahkan ada yang berkomentar negatif tentang Violette yang seakan merebut Junho dari Lily.

Kepala keluarga kang, Joseon melihat kericuhan dan ketidaknyamanan yang terjadi sekarang. Dia maju ke beberapa langkah.

"maaf untuk keributan dan ketidaknyamanan yang terjadi sekarang. Di harap semua bisa tenang. Ini bukan masalah besar." suara Joseon menggelegar di seluruh area ballroom.

Para tamu menatap Joseon mereka semua mengangguk dan melanjutkan keseruan di acara.

Joseon menatap menatap Lily dengan tatapan tajam. "kau...bukankah sudah ku katakan padamu untuk menjauh dari putra ku?!"

Lily memutar matanya, "iya benar...saya sudah jauhin kok, om. Tapi apa salahnya datang untuk mengucapkan selamat kepada pengantin baru. apalagi aku sangat mengagumi pengantin wanitanya" kata Lily, dia menatap Violette seolah ucapan nya di tujukan untuk Violette sebagai ejekan halus.

Violette mengepalkan tangannya. dia ingin sekali memberikan pelajaran pada Lily. Tapi dia ingat kalau dia harus tetap tenang untuk menjaga citra nya tetap baik. Toh, gak ada gunanya nanggepin omongan orang sirik.

"ihhh sok banget nih cewek. Gayanya sok keras banget. kalau aku kasih paham juga bakal ciut nyalinya. Mantan kok belagu. Mantan ya mantan aja. Mantan kok masih berharap balikan, lawak deck!"

Violette tertawa dalam diam saat dirinya membatin.

Lily melihat Violette seolah membatin sesuatu tentang dirinya.

"heh! Kenapa kau tertawa?! Kau pasti membatin jelek diriku, kan? Seolah kau lebih cantik dariku saja!"

Violette hanya memutar matanya dengan malas. "ck! Wanita sepertimu tak perlu tahu!"

Lily mengepalkan matanya, "kau!!!" Lily ingin mendekati Violette namun lagi-lagi Haiden maju menahan Lily untuk tidak berbuat macam-macam dengan putri kesayangannya itu.

"ohh bukankah sudah ku katakan jauhin putriku, nona?" Haiden mendorong Lily hingga jatuh dari panggung.

Lily merigis kesakitan. Semua orang yang mendengar suara gaduh itu menoleh ke sumber suara. mereka tertawa melihat Lily si pembuat onar jatuh.

"haha jatuh!"

"rasain, dasar wanita gak jelas."

"pergi aja!"

para tamu membuat lucuan karena Lily yang terjatuh begitu lucu. Apalagi melihat ekspresinya yang marah sekaligus malu.

Lily mengepalkan tangannya. Dia langsung berdiri dan menatap tajam haiden yang mempermalukan dirinya di depan umum dengan cara menjatuhkannya.

"dasar pak tua! lihat saja aku akan membalas mu!"

haiden tertawa keras, "membalas ku? Sebelum tangan mu menyentuh ku, kepala mu sudah terlepas dari leher mu."

Lily bergidik ngeri. Haiden menatap itu menyerigai puas. "Xiao!! Carillo!! Bawa keluar wanita ini!"

Xiao dan Carillo langsung sigap dan menyeret Lily yang meronta saat di tarik keluar dari area ballroom.

"lihat saja! Aku akan membuat mu hancur!" Lily menunjuk Violette dengan tatapan benci.

Xiao menggelengkan kepalanya, "cih! mulut mu itu minta di sobek."

________________________________________

To be continued

___________________________________

jangan lupa untuk tinggalkan jejak dengan like dan komen ya!!!!

Follow juga!!!:)