YUWEN anak yang terlahir tanpa bakat, dan siapa sangka dia menemui pedang yang tak bertuan dan di situlah dia mendapatkan kekuatan, ikuti kisah nya YUWEN. selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fikri Anja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 13
Tanpa menunggu lama lagi, mereka akhir nya berangkat untuk menuju kerajaan dataran barat. Li Mey dan lima anggota harus harus menempuh perjalanan beberapa hari walau menggunakan teknik meringankan tubuh milik mereka.
Satu hari pun kini sudah mereka lewati.
"Panglima Li Mey, apakah kita akan bermalam di hutan ini?". Tanya Zen lier, salah satu anggota wanita dari kelima anggota terpilih.
"Apa kamu tahu seluk beluk tempat yang ada di daerah sini ??". Tanya balik Li mey kepada gadis itu.
"Tentu saja, saya di lahir kan di di daerah dataran selatan. Jadi saya sedikit tahu tempat-tempat di daerah sini". Jawab Zen lier meyakinkan Li Mey.
"Apa dari hutan ini ada pemukiman warga terdekat ?".
"Setahu saya, tidak ada. Kalau kita terus berjalan, mungkin besok siang baru kita akan memasuki pedesaan ". Jawab Zen lier menjawab seadanya.
"Baik lah kita akan bermalam di hutan ini.
Tolong perhatikan ke adaan sekitar, karna ini berada di kedalaman hutan, jadi kita tidak tahu ada ancaman apa di hutan ini ". Ucap limey, memberi saran.
Kini malam semakin larut, nyanyian serigala pun saling bersahutan dalam gelap nya malam. Lima anggota terpilih, mereka tidak tidur, tapi mereka semua hanya duduk dengan posisi lotus. Mereka terus berkultivasi memanfaatkan waktu yang masih tersisa sebelum turnamen di selenggarakan.
Sama hal nya dengan Li Mey, diapun melakukan hal yang sama. Karna dia juga ingin memperkuat pondasi dan kekuatan nya sebelum menaikan ranah. Jadi dia selalu memanfaatkan waktu senggang nya untuk terus berkultivasi.
"Tuan, sepertinya ada tamu yang tidak di undang, yang mendekati tempat ini ". Ucap burung emas yang berada tidak jauh dari Li Mey.
Lalu Li Mey pun mulai membuka mata.
"Kalian semua ! Bersiap lah, seperti nya ada yang ingin mengajak kita berpesta di malam ini. Apa kalian ingin menguji kemampuan sebelum turnamen di selenggarakan ??". Tanya Li Mey sambil menatap lima anak buah nya.
Lima anak buah Li Mey, langsung membuka mata mereka.
"Apakah ! Mereka musuh!". Tanya xiobai sambil mencabut pedang dari selongsong nya.
"Tidak tau, tunggu saja sampai Meraka menyapa!". Jawab Li Mey dengan senyum yang begitu dingin.
"Wushhh... Wushhh... Wushhh... ".Kelebatan asap hitam berputar-putar di dekat pohon dekat Li Mey dan lima anggota nya berada.
"Diamlah mofeng! Jangan ikut campur dulu. Biarkan lima anggota kita untuk mengasah kemampuan nya!". Perintah Li Mey. Yang ternyata asap yang berklebatan itu adalah mofeng yang sedang memantau dari kehampaan.
Tanpa menjawab, asap hitam itu langsung hilang menyatu dengan gelap nya malam.
"Srek.. srek.. srek..".
Dari gelap nya malam, datang orang-orang berpakaian serba hitam menggunakan penutup wajah. Jumlah mereka, kurang lebih dua puluh orang.
Salah satu dari mereka, yang berdiri paling depan langsung buka suara tanpa basa-basi terlebih dahulu.
"Kalian semua !! Cepat serahkan harta kalian! Atau hutan ini akan menjadi kuburan untuk kalian !!". Ucap orang itu, dengan nada datar penuh ancaman.
Tapi salah satu, dari belakang orang itu, ada yang ikut mengeluarkan kan suara.
"Tidak apa-apa kalau kalian tidak ingin menyerah kan harta. Tapi, kalian gadis-gadis manis. boleh menukar nya dengan tubuh mulus kalian itu !!". Ucap bawahan orang berbaju hitam, sambil menunjuk dua anggota wanita anak buah Li Mey.
"Cuihhh...!! Cuma segerombolan kecoa lemah! Ingin berlaga sok jago di hadapan kita! Apa kalian tidak bisa mengukur kekuatan dulu !! Sebelum bertindak!". Ucap Zen lier dengan wajah penuh kekesalan.
"Dasar bocah tengiiik! Kalian mencoba untuk memprovokasi kami! Apa kalian tidak tahu kalau kami ini siapa!". Ucap pemimpin gerombolan bandit itu.
"Apa kami harus berkenalan dulu ! Sama orang yang akan segera kami bunuh ". Ucap Zen lier sambil mengarah kan pedang nya, ke para bandit yang ada di hadapan mereka.
Karna sudah Ter provokasi oleh ucapan Zen lier, dua puluh bandit itu langsung menyerang ke arah lima anggota Li Mey.
Akhir nya, pertarungan pun pecah, tanpa bisa dihindari lagi. Sedangkan Li Mey hanya duduk santai, menonton lima anak buah nya yang sedang bertarung. Begitupun dengan burung emas kecil itu, diapun melakukan hal yang sama. hanya menonton, tanpa menunjukan eksistensi wujud asli Phoenix nya.
"Sring... Sring... Sring...
Sring... Sring... Sring...".
Benturan-benturan pedang beradu, menimbulkan percikan api dari setiap gesekan antar besi tajam.
Semakin lama, gerakan ke lima anggota Li Mey malah semakin menggila. Sampai ke dua puluh bandit sedikit kewalahan.
"Sring... Sring... Sring...
Aaahhh... Aaahhh... Aaahhh...".
Beberapa bandit pun mulai tumbang, tergeletak tanpa ber nyawa.
"Cepat selesaikan! Kita harus istirahat !!". Ucap Li Mey dengan nada datar.
"Baik...!!". Ucap serempak kelima anggota Li Mey.
Dengan kecepatan penuh, lima anggota dari sekte naga neraka itu. Langsung bergerak dan menghabisi para bandit secepat cahaya yang berkelebat.
"Sring... Sring... Sring...
Aaahhh... Aaahhh... Aaahhh...".
Akhir nya, semua bandit tewas tanpa sisa. Setelah itu Li Mey berdiri. Lalu dari tangan nya mengeluarkan siluet bola api, dan bola api itu langsung melesat ke arah jasad-jasad yang sudah tidak bernyawa.
"Duarrr... Duarrr... Duarrr...".
Dalam sekejap mata, jasad-jasad itu langsung hancur menjadi abu yang berserakan. Setelah membereskan semua bandit, mereka langsung melanjutkan istirahat nya sambil berkultivasi.
Mentari bersinar di upuk timur, burung-burung berkicau seolah sedang menertawakan butir embun yang terjatuh dari dedaunan.
"Pagi yang indah ". Gumam li Mey sambil mengakhiri kultivasi nya. Begitupun dengan lima murid yang lain nya, merekapun sama mulai mengakhiri kultivasi mereka.
"Ayo...! Kita harus melanjutkan perjalanan. Karna turnamen di kerajaan dataran barat akan segera diadakan dalam waktu yang tidak lama lagi!". Ucap li Mey sambil bangkit dari duduk nya.
Lima anggota Li Mey pun mengangguk, seolah setuju dengan yang di katakan oleh panglima nya itu. Akhir nya perjalanan pun di lanjutkan kembali.
Beberapa hari pun telah di lewati. Dan akhirnya, mereka pun sampai di kerajaan dataran barat.
Tidak menunggu lama, Li Mey yang menjadi pimpinan dari para anggota nya, dia langsung menemui panitia penyelenggara turnamen di kerajaan itu. Lalu dia mendaftarkan anggota nya itu pada panitia.
"Tetua, saya perwakilan dari sekte naga neraka, yang berada di daerah dataran selatan, ingin mendaftarkan ke lima anggota, untuk ikut dalam acara turnamen antar sekte!". Ucap Li Mey, kepada tetua yang bertugas menjadi penerima pendaftaran.
"Sekte naga neraka! Perasaan saya baru mendengar nama sekte itu ". Ucap tetua penjaga, kepada Li mey.
"Tentu saja tetua baru mendengar. Karna sekte naga neraka adalah pengganti dari nama sekte tirai malam yang ada di daerah jurang awan!". Ucap Li Mey menjelaskan.
"Oh...! Sekte tirai malam yang lemah itu!".
Jawab tetua, dengan nada merendahkan.
"Jadi...! Sekte lemah seperti kami. Tidak di perbolehkan untuk mendaftar ??". Tanya Li Mey, dengan senyum sinis penuh sindiran.
"Maaf, maksud saya bukan begitu". Tapi sebelum tetua penjaga itu melanjutkan ucapan nya, Li Mey langsung mengeluarkan sedikit aura membunuh nya. Membuat tetua yang bertugas langsung bergidik ngeri, dan langsung tidak banyak bicara lagi.