Cinta Gadis Desa

Sedangkan di rumah Arjun, setelah pak Udin mengantarkan nurul dan Shaka ke sekolah, Arjun bergegas berangkat ke kantor, pagi ini dia harus memimpin rapat bulanan dengan semua deviasi.

sesampainya di kantor Arjun langsung menuju ruangannya, Santi sang sekretaris siap menyambut di depan ruangan bosnya.

"pagi tuan" ucap Santi kepada Arjun

"pagi" jawan Arjun singkat

kemudian Santi membacakan jadwal Arjun siang ini.

"tuan rapatnya akan segera di mulai, semua kepala deviasi sudah menunggu di ruang rapat"

"baik, gimana berkasnya semua sudah siap" tanyanya

"sudah tuan" ucap Santi sambil menunduk

kemudian Arjun langsung berdiri dan menuju ruang rapat di ikuti oleh Santi di belakangnya.

rapat berjalan dengan sangat tegang, dimana setiap kepala divisi harus melaporkan setiap apa yang divisi mereka kerjakan dalam sebulan terakhir ini.

untung saja pagi ini suasana hati Arjun lagi baik, jadi dia tidak terlalu mempermasalahkan sedikit kesalahan yang yang di lakukan eleh beberapa divisi, dia hanya menyuruh memperbaikinya saja.

selesai rapat Arjun menuju ruangannya untuk melanjutkan menandatangani berbagai laporan.

"tok...tok...tok...." ada yang mengetuk pintu ruangan Arjun

"masuk" titah Arjun, dan ternyata yang mengetuk pintu itu Santi sekertaris ya

"ada apa Santi" tanya arjun

"tuan tamu dari pihak brand ambassador sudah datang" Jawab Santi

"suruh mereka masuk" Perintahnya

kemudian Santi keluar dan mempersilahkan masuk

"halo sayang! Apa kabar?" ucap tamu yang baru saja datang

sebelum menjawabnya Arjun menghentikan pekerjaan nya dan melihat siapa yang menyapanya barusan.

"deg..." seketika jantungnya berhenti, tak di pungkiri dia memang masih mencintai wanita tersebut, ada rasa rindu di dalam hatinya,

Ya Jenifer diaz ternyata yang barusan masuk bersama indi managernya, dia datang siang ini sengaja untuk menemui Arjun karena dia sudah sangat merindukan duda tampan itu.

Jenifer langsung menghampiri Arjun dan memeluknya dengan erat, Arjun pun membalas pelukan Jenifer tidak kalah eratnya

setelah saling melepas rindu, lalu mereka duduk di sofa, sambil mengobrol mereka bermesraan tanpa tahu malu di saksikan oleh Indi manager Jenifer, Jenifer memang sudah terbiasa melakukan itu, dia sudah tidak malu lagi dengan Indi managernya, dia sering membawa teman lelakinya dan bermesraan di depan Indi.

"sayang apa kabar?" tanya Jenifer sambil bergelanjut manja kepada Arjun

"setelah kamu pergi Jeni, aku tidak baik baik saja" jawab Arjun

"masa?, tapi katanya setelah aku pergi kamu menikah" ucap Jenifer lagi

"iya, tapi aku ga bisa melupakanmu" jawab Arjun lagi

Jenifer adalah kekasih Arjun sejak jaman kuliah dulu, mereka menjalin hubungan sudah sangat lama dan akan segera melangsungkan pernikahan, tapi karena Jenifer mendapatkan tawaran untuk go internasional, maka dia memutuskan Arjun karena Arjun tak mendukungnya.

"tapi sekarang aku sudah kembali untukmu sayang" ucap Jenifer lagi

lalu mereka pun melanjutkan ngobrol dan membahas bisnis kerja sama antara perusahaan Wijaya grup dan dirinya sebagai brand ambassador.

Malamnya di rumah mewah Arjun, Arjun baru saja pulang setelah seharian ini menghabiskan waktu bersama Jenifer, setelah masuk ke rumahnya dia tidak langsung pergi ke kamarnya melainkan ke kamar anaknya Shaka, dia mengecek anaknya apakah sudah tidur apa belum, dan ternyata Shaka sudah tidur dengan pulas nya

kemudian Arjun keluar dari kamar anaknya menuju kamarnya, setelah membersihkan diri Arjun merebahkan tubuhnya di tempat tidur sambil menerawang ke masa lalu.

Dulu dia dan Jenifer adalah sepasang kekasih yang bahagia, Jenifer merupakan cinta pertamanya setelah sukses Arjun berniat menikahinya, tapi sebelum itu terwujud Jenifer memutuskan hubungannya demi karir nya menjadi model internasional.

sepeninggalnya Jenifer Arjun jadi laki laki yang dingin dan gila kerja, hidupnya hanya untuk kerja, kerja dan kerja. Dia tidak memperdulikan dirinya sendiri, sehingga membuat sang ayah Dirga Wijaya dan ibu Rosiana menjadi khawatir, mereka berusaha menjodohkan Arjun dengan beberapa wanita anak teman arisan ibunya.

tapi tak ada wanita satu pun yang menarik perhatiannya,

suatu hari arjun bertemu dengan seorang gadis di taman, dia melihat gadis itu lagi duduk sendirian di bangku taman sambil menangis, lalu Arjun mendekatinya dan menyapanya "maaf mba, kamu baik baik aja?" tanya Arjun

gadis itu hanya menganggukkan kepalanya sambil terisak

"kalau boleh tahu kamu kenapa ya?" tanya Arjun lagi

"aku baru putus cinta, pacarku ketahuan selingkuh dengan sahabatku, hik..hik..hik..." jawanya sambil menangis lagi

Arjun jadi bingung harus bagaimana cara menghentikan gadis itu menangis.

"yaudah kamu yang sabar yah, kamu kan masih muda, dan cantik lagi, pasti bakal banyak laki laki yang menyukaimu" ucap Arjun,

lama kelamaan gadis itu berhenti menangis, mungkin sudah cape kali, kemudian tak Arjun sangka gadis itu pergi menghampiri gerobak penjual bakso yang ada di taman tersebut

"mang baksonya 2 yang pedes ya" ucap gadis itu

"baik neng" jawab si mamang penjual bakso

saking penasarannya aku mengikuti gadis itu dari belakang

tak lama kemudian baksonya datang.

"neng ini baksonya" ucap si mamang

"makasih mang" jawab gadis itu sambil memakan baksonya.

Arjun sampai melongo melihat gadis itu, ajaib bener gadis itu pikirnya, barusan nangis nangis kejer, sekarang makan bakso sampai 2 porsi seperti tak terjadi apa apa.

aku mendekatinya dan menyapanya "kamu laper ya?" "iya," jawabnya sambil menganggukkan kepalanya

"hah" ini cewek ga ada jaim jaim nya di depan cowok pikirku

setelah selesai makan bakso dia berdiri sambil merogoh saku celananya "lho uangnya kok ga ada" gumamnya

dia kebingungan, mencari uang di sakunya,

"nih" Arjun menyodorkan selembar uang seratus ribuan ke gadis itu

dia lalu mengambilnya dan berkata "tar aku balikin ya" ucap gadis itu sambil nyengir

setelah membayar baksonya lalu gadis itu kembali ke bangku yang tadi dan duduk disana, dan Arjun pun mengikutinya.

"kamu sudah baikan?" tanya Arjun ke gadis itu

"sudah, lagian buat apa juga nangisin cowok Kaya gitu ga ada gunanya" jawabnya

dia bilang ga ada gunanya, lha tadi apa dia nangis kejer kaya gitu.

"kenalin nama aku Ambar" ucap gadis itu sambil menyodorkan tangannya

"aku Arjun" jawab Arjun

"kamu sering kesini?" tanya Ambar lagi

"ya lumayan sering sih, disini suasananya adem" jawab Arjun lagi

"kamu masih kuliah atau sudah kerja" lanjut Arjun

"aku udah kerja, aku kerja menjadi pelayan restoran" jawab Ambar

"ngomong ngomong aku minta nomor kamu dong, biar gampang tar balikin uang kamu yang tadi aku pakai" ucap Ambar lagi

"ga usah di ganti, aku ikhlas ko" jawab Arjun

"yang bener? makasih ya, aku jadi ga enak nih" ucap Ambar sambil tersenyum manis

"iya" jawab Arjun sambil menganggukkan kepalanya

lalu mereka mengobrol, ternyata Ambar orangnya periang dan mudah bergaul, membuat mereka gampang akrab.