Seorang gadis cantik muda berusia 20 tahu mengikuti pertemuan rapat antar berbagai perusahaan,namun sikap nya yang tegas hingga orang-orang sering mengatakan nya gadis sombong.
Cinta tumbuh seiring waktu mereka yang awal nya hanya rekan kerja bahkan sering bertengkar satu sama lain kini perlahan-lahan benih cinta tumbuh di antara kedua nya.
Namun tidak semudah itu mendapat kan gadis cantik itu,begitu banyak persaingan.Apalagi banyak yang mengagumi gadis itu dari kalangan berbagai perusahaan.
Siapa kah yang mampu menjadi pemilik hati sang gadus?? Akan kah cinta mereka berjalan mulus?? Yukk ikuti kisah yang ada di dalam cerita !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Luvi Yanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 13 JANGAN KURANG AJAR
Keluarga Serra meninggalkan apartemen mewah itu dengan wajah kesal nya.Setelah kepergian keluar Serra Maria segera mendekati sang putra.
"Dirga apa yang kamu ucapkan tadi serius??'' tanya Maria.
"Ya aku serius aku bahkan tidak pandai dalam bercanda"sahut nya begitu yakin.
"Baiklah kalau begitu nanti sepulang dari sini pertemuan mami dengan nya''ujar Maria membuat Dirga sedikit gugup.
"Untuk apa mi?''tanya nya berpura-pura menyembunyikan kegugupannya.
"Ya sekedar mengenal satu sama lain,toh dia kan juga nanti nya akan jadi menantu mami"sahut Maria lagi membuat Andi sang suami menggeleng kan kepala.
"Mi istirahat yuk"ajak sang suami
"Sebentar Pi,gimana Ga kamu mau kan mempertemukan mami dengan kekasih mu itu"pinta Maria lagi membuat Dirga terpaksa mengiyakan nya.
"I..iya mam"sahut nya kemudian Maria dan sang suami masuk ke kamar.Sementara Dirga masih memikirkan cara mempertemukan mami nya dan Siska.
Dirga masuk ke kamarnya sambil memegangi ponsel nya,ia menekan panggilan ke nomor Siska,hanya sekali panggilan langsung terhubung.
"Halo"suara lembut dari seberang telepon membuat hati Dirga terasa tak biasa.
"Ya ha..halo aku minta maaf atas ucapan ku tadi?''tanya Dirga
"Ya kau berhutang penjelasan pada ku.Untuk apa kau mengucapkan kata-kata itu sementara kita sama sekali tidak ada hubungan apapun kau membuat ku kesal!'' omel Siska.
"Ya maka dari itu aku minta maaf, setelah pulang dari sini aku akan menjelaskan semuanya pada mu aku janji"
"Kenapa tidak langsung lewat telepon saja?''tanya Siska terdengar ketus.
"Ada banyak hal yang harus ku jelaskan pada mu nanti.Oke itu saja yang ingin ku sampaikan selamat is....."
Tut...belum sempat Dirga mengatakan ucapan nya tiba-tiba Siska memutuskan panggilan begitu saja.
Dirga menyimpan ponselnya kemudian ia terlelap .
*
Pagi pun tiba..
"Sayang kamu gak ke kantor hari ini??'' tanya Linda saat melihat sang putri turun menuju meja makan hanya menggunakan dress santai.
"Ya mom aku kaya nya gak ke kantor dulu hari ini,Feby pasti bisa menghandle semuanya "sahut Siska sambil meminum susu yang tersedia di meja makan itu.
"Loh memang nya kenapa?? Apa ada masalah?'' tanya johan yang ikut bergabung.
"Tidak ada Dad hanya saja aku ingin istirahat sejenak" sahut Siska.
"Yaya baik lah apa gak sebaiknya kamu ikut mommy saja kita belanja biar kamu gak bosen!'' tawar Linda membuat Siska tampak tergiur.
"Iya juga ya mom,,oke deh aku ikut mommy tunggu aku siap-siap dulu ya mom!''
"Nanti sayang tapi habiskan dulu sarapan nya!'' ujar Linda membuat Siska menurut.
Sementara itu....
"Apa gak kecepatan jika kita harus terbang pagi ini??''tanya Maria saat Dirga mengutarakan keinginannya.
"Ku rasa tidak juga mom toh urusan di sini sudah selesai kan ?''tanya Dirga membuat Maria tampak keberatan.
'Bagaimana ini,bagimana jika Dirga kekeh ingin pulang aku takut Serra akan kecewa sama aku kerena tidak berhasil menjodohkan keduanya' gumam Maria sambil melirik Dirga .
"Ya papi rasa juga begitu Ga! sebab besok ada pertemuan penting antar perusahaan ''sahut Andi membuat Maria mendelik tajam.
"Ya tapi kita gak bisa pulang hari ini sebab mami masih ngobrol dengan Serra!'' bantah Maria.
Membuat Dirga dan Andi saling pandang sambil menghela nafas.
Mereka memilih untuk mengalah sebab tak ingin terus berdebat.
"Oh ya papi mau ke perusahaan sebentar ada yang harus di tanda tangani ''ujar Andi sambil berdiri.
"Tunggu!! Aku ikut Pi bosen juga gak ngapa-ngapain"ujar Dirga sambil mengikuti Andi.
Mereka berdua pun keluar berjalan menuju mobil yang terparkir kemudian menaiki nya.
Setelah kedua nya pergi Maria tampak mencak-mencak gak jelas ia kesal seperti nya anak dan suami nya tidak sependapat dengan nya.
Sementara itu Siska dan Linda sedang berada di sebuah pusat perbelanjaan terkenal di kota itu.
"Sayang kamu mau beli apa??'' tanya Linda pada Siska.
"Eum ku rasa aku sudah punya semua nya mom. Jadi aku bingung harus beli apa"ujar Siska membuat Linda tersenyum.
"Yasudah kalau gitu kamu beli ini saja cocok untuk kamu"ujar Linda sambil memperlihatkan sebuah kalung berlian mewah kepada Siska.
"Ku rasa ini berlebihan mom"sahut Siska .
"Tidak sayang mommy rasa tidak begitu berlebihan toh Kalung nya juga kecil kan"ujar Linda .
"Yaya baik lah mom..selera Mommy memang the best " kalung berlian itu memang kecil namun harga nya sungguh membuat menjerit.
Mereka berdua mengelilingi pusat perbelanjaan itu hingga puas. Mereka juga maka .
"Sayang kau yakin ingin pulang?? Apa tidak ada lagi yang ingin mau kamu beli?"tanya Linda memastikan.
"Enggak mom ini juga sudah cukup! lagian sudah hampir seharian kita berkeliling, makan dan juga lain-lain "sahut Siska
"Oh yasudah ayo kita pulang!'' ajak Linda
Siska mengangguk kemudian mengikuti Linda menuju parkiran dimana sang supir sudah menunggu.Melihat Linda dan Siska berjalan mendekati sang supir dengan sigap segera membukakan pintu .
Singkat cerita sore ini Linda dan Siska sudah berada dirumah.
"Mom aku ke atas dulu ya! Mau bersih-bersih"ujar Siska.
"iya sayang "sahut Linda.
*
Adiva berdiri di depan apartemen mewah milik Dirga dan orang tuanya.
Dengan senyum mengembang satu tangannya memegang paperbag berisi kue dengan penuh semangat ia menekan bel yang ada di apartemen itu.
Ting...Tong...
Tak ada yang menyahut ataupun yang membuka kan pintu,Adiva kembali menekan bel.
Kembali tak ada sahutan,Adiva ingin menekan bel kembali.Saat tangan nya ingin menekan bel yang ketiga kali nya mata nya menangkap mobil yang baru memasuki kawasan apartemen itu menuju ia berdiri.
Adiva menunggu hingga Dirga dan Andi turun dari mobil.
Mata nya melebar senyum nya merekah kala melihat siapa yang berada di mobil itu.
"Adiva ngapain kamu berdiri disini? Gak masuk?''tanya papa nya Dirga.
"Aku baru sampai sini om terus ku tekan bel beberapa kali tak ada sahutan di dalam,oh ya om dari mana??'' tanya Adiva sambil mata nya tak luput dari Dirga yang tak menoleh pada nya sama sekali.
Bertepatan dengan itu pintu terbuka dan Maria berdiri dari sana.Melihat itu Adiva segera mendekati nya .
"Tante!'' ucap nya terdengar manja.
"Ya kau sudah lama Disni maaf Tante tadi habis dari kamar mandi,ayo masuk!''ujar Maria .
Dirga masuk terlebih dahulu tak lama Maria,sang suami serta Adiva mengikuti nya.
"Mi,Pi aku ke atas dulu!'' ujar Dirga.
Adiva melirik Dirga yang berjalan naik menuju kamar nya tanpa menoleh pada diri nya.Sungguh Adiva kecewa dengan sikap Dirga yang menurut nya begitu cuek.
Dirga masuk ke kamar sambil menghela nafas,dulu ia dan Adiva memang berteman tapi hanya teman.Saat keluarga itu datang dan membicarakan perihal perjodohan dengan dirinya dan keluarganya disitu lah Dirga kurang respek dengan keluarga itu.
Entah kenapa rasa nya ia muak melihat wajah Adiva yang menurutnya seperti Begitu mengharap kan dirinya .
Papa nya Dirga juga masuk ke kamar tinggal lah Maria dan Adiva .Tak lama art m membawakan minuman serta cemilan menuju rumah tamu.
"Tante kok sikap Dirga ke aku dingin banget gak kaya dulu waktu kami berteman"tanya Adiva .
"Tante juga tidak tahu sayang,kamu tenang saja nanti Tante ngomong sama dia agar tidak bersikap begitu lagi sama kamu!'' sahut Maria.
"Tapi ngomong-ngomong Tan! apa yang dikatakan Dirga kemaren malam itu benar,jika ia sudah punya kekasih dan kekasih nya itu anak dari pengusaha terkaya itu yang terkenal dimana-mana itu??'' tanya Adiva sambil menetap lekat wajah Maria.
"Tante juga gak tahu,apa kau mengenal gadis itu??'' tanya Maria.
"Ya kenal sih gak juga Tan,tapi kalo dengan pak Johan PRASETYA PRODUCTION siapa sih yang gak kenal perusaan terbesar itu"sahut Adiva membuat Maria tampak menyimak.
'Eum jadi kekasih Dirga itu anak dari Johan PRASETYA aku jadi penasaran seperti apa gadis itu 'batin Maria melihat Maria hanya bengong tidak menanggapi ucapan nya membuat Adiva tampak begitu kesal .
"Tan??''
"Tan??''
"Tante.. Tante ngelamun apa sih hingga tidak mendengar aku panggil-panggil"ujar Adiva tampak suara nya meninggi membuat Maria langsung terkesiap dengan lamunan nya.
'Kurang ajar putri nya Serra ini beraninya dia berteriak di depan ku kalo saja tidak menghargai Serra tentu saja sudah ku robek mulut nya itu 'batin Maria ia pun kembali menatap Adiva sambil tersenyum kecil.
"Maaf Tante hanya memikirkan bagaimana cara nya agar kau dan Dirga bersatu"sahut Maria membuat Adiva tersenyum lebar.
"Benarkah Tante memikirkan cara nya?"tanya Adiva memastikan.
"Ya tentu saja"
"Tan aku nyusul Dirga kekamar nya ya,dia tidak turun-turun dari tadi"pinta Adiva Maria yang tak enak hati untuk menolak segera mengangguk saja walau ia tahu Dirga pasti akan sangat marah nanti nya.
"Ya pergilah"sahut Maria membuat senyum Adiva makin merekah ia pun segera berjalan menuju kamar Dirga .
Ia mengetuk pintu namun tak ada sahutan dengan berani ia mendorong pintu kamar Dirga,senyum nya kembali mengembang saat kamar Dirga tidak di kunci
Dengan tidak tahu malu nya Adiva masuk ke kamar mewah Dirga sambil mengedarkan pandangannya.
"Kemana dia"ujar nya sambil duduk bersilang kaki di kasur empuk Dirga.
Suara gemercik air dari kamar mandi menandakan Dirga sedang mandi .
"Oh mungkin ia masih mandi"gumam Adiva sambil merebahkan tubuhnya menunggu Dirga.
Tak lama Dirga muncul dengan lilitan handuk di pinggang nya dan rambut basah nya membuat siapa pun yang memandang nya terpesona seperti apa yang di lihat Adiva saat ini .
Dirga kaget saat melihat seorang wanita tiduran di kasur nya perlahan ia pun mendekat,sebelum ia memakai pakaian lengkap nya terlebih dahulu.
"Kau ngapain di kamarku!'' Benyak Dirga membuat Adiva terkejut dan ia langsung bangun .
"Hay Dirga,aku nungguin kamu dibawah namun kau tidak turun juga lalu aku memutuskan untuk menyusul mu rupa nya kau sedang mandi''sahut adiva sambil mata nya tak lepas memindai Dirga yang begitu mempesona.
"Lalu untuk apa kau menunggu di kamar ku benar-benar tak sopan ''kembali Dirga membentak membuat Adiva seketika syok.Ia mendekati sudah dan memegang tangan Dirga,namun segera Dirga menepis nya.
"JANGAN KURANG AJAR!!'' Bentak Dirga terlihat begitu marah .
"Kau membentak ku,bukan kah dulu kita sering seperti ini bahkan aku bisa keluar masuk kamar mu kau sama sekali tidak marah atau pun melarang ku . Lalu kenapa kau sekarang berubah kenapa Ga hiks ?'' Adiva berkata sambil terisak .
"Itu dulu sekarang sudah beda kita sudah dewasa dan memiliki tujuan masing-masing dan maaf untuk saat ini tujuan ku bukan kamu dan sekarang aku minta kamu keluar dari kamarku"ujar Dirga menurunkan sedikit suara nya.
"Kau jahat tidak kah kita bisa mengulang waktu seperti dulu,tidak kah kau merindukan ku?'' ujar Adiva namun Dirga sama sekali tak merespon nya.
Membuat Adiva sangat kesal hingga ia dengan terpaksa turun dari kamar Dirga sambil menangis.
Dirga mengikuti Adiva awal nya membuat Adiva senang namun akhirnya ia kembali kecewa.
Dirga langsung menutup pintu sambil mengunci nya tanpa menoleh pada Adiva sedikit pun.