Sagara Sanders merupakan duda kaya raya yang selalu berfoya-foya dan berpesta miras bersama dengan kawan-kawannya.
Hidup Sagara tiba-tiba saja berubah di karenakan harus menikahi seorang gadis yang sudah di hamili oleh keponakannya sendiri.
"Kak apa-apaan ini masak aku di suruh menikahi seorang gadis yang sudah di jamah oleh keponakanku sendiri," tolak Sagara ketika Widiya mulai membujuknya.
"Saga Kakak tidak tahu lagi harus minta tolong dengan siapa lagi, sementara keluarga dari pihak perempuan mendesak Kakak, karena memang perempuan itu pacar dari Jason," mohon Widiya dengan air mata yang berlinang di pelupuk mata.
"Anak Kakak yang berbuat kenapa harus aku yang bertanggung jawab, lagian ada-ada saja Jason itu, habis menghamili anak orang main kabur saja," ketus Sagara yang memang sulit untuk menerima semuanya.
Akankah Saga menerima perjodohan ini. saksikan kisah selanjutnya hanya di Manga Toon
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak Mau di Tinggal
Alina benar-benar dibuat kesal, dengan ulah Saga yang pemaksa itu, bagi Alina Saga merupakan pria yang egois dia itu tidak akan mengerti jika istrinya tidak bad mood duluan.
"Dasar pria egois, kalau saja aku tidak murung pasti kamu akan seenaknya saja marah-marah," ketus Alina sedangkan pria itu tidak menggubris.
Saga masih menggendong tubuh mungil istrinya lalu membawanya ke meja makan, bahkan untuk saat ini perlakuan Saga begitu manis, selesai mendudukkan tubuh Alina di kursi pria itu langsung pergi ke dapur dan mengambilkan semua makanan yang tadi sudah di masak oleh istrinya.
"Alin, ini sudah aku ambilkan semua, sekarang ayo di makan," titah Saga sedang istrinya itu hanya memasang wajah cemberutnya.
Saga pun merasa iseng dengan istri kecilnya itu yang selalu kuat jika di suruh ngambek seperti ini, bahkan hal ini juga membuat dirinya gemas dan ingin mencium pipi Alina.
"Lin ayo di makan! Kalau gak mau dan masih merengut begitu aku cium ya," goda Saga seketika Alin membulatkan matanya dengan sempurna.
"Idih ... Dasar otak mesum, pikirannya jorok mulu," cibir Alina.
"Gak apa-apa, wajar dong kalau mesumnya ke istri sendiri, yang salah tuh mesumnya ke istri orang itu yang harus dipertanyakan jika suamimu seperti itu," jelas Saga sedang Alina masih tetap saja memasang wajah masamnya.
"Kayaknya ini anak beneran gak mempan, aku cium beneran baru tahu rasa loh," ucap Saga, lalu mulai mendekatkan bibirnya ke bibir Alina.
"Stop ... Jangan di lanjutkan, iya deh iya aku makan, tapi ada satu permintaanku?" ungkap Alina.
"Apa itu?" tanya Saga.
"Suapin," pinta Alina.
Kali ini Saga yang dibuat melongo niat hati ingin menyuruh Istrinya makan malah dirinya yang lagi-lagi harus di suruh.
"Kau jangan aneh-aneh Alina," ucap Saga.
"Gak aneh Om, aku kan pengin di manja-manja, lagian Om kan suamiku," sahut Alina.
"Nggak, kamu tahu gak sikap mu yang berlebihan seperti ini membuatku ilfil," ungkap Saga.
"Emang sikapku berlebihan bagaimana perasaan biasa saja, sama kayak istri orang-orang pada umumnya," imbuh Alina dengan wajah yang sedikit kecewa.
Melihat wajah istrinya yang terlihat muram lagi, dengan terpaksa akhirnya Saga memilih untuk menurunkan gengsinya, jika dulu wanita yang selalu melayani dirinya berbeda dengan yang sekarang.
"Ya sudah ayo sini aku suapin," ucap Saga yang membuat mata Alina menjadi berbinar.
"Pake tangan ya Om, jangan pakai sendok aku gak mau," sahut Alina.
'Astaga! Ini anak bikin emosiku melonjak!' gerutu Saga di dalam hati.
"Kenapa diam? Gak suka ya, takut terkontaminasi dengan mulutku, tenang saja aku habis sikat gigi kok, lihat saja nih gigi ku bersih kan," tunjuk Alina sambil meringis memamerkan giginya yang rapih dan putih.
"Iya-iya yang sudah sikat gigi," ucap Saga lalu mulai mengambil satu suap nasi langsung dengan tangannya.
Seumur-umur, Saga tidak pernah makan secara langsung menggunakan tangannya, apalagi ini menyuapi orang lain terbayang kan geli nya Saga saat ini seperti apa? Tapi bersama Alina ego tingginya perlahan memudar.
"Om, sambelnya yang banyak," pinta Alina.
"Iya bawel ini udah banyak kok, lagian aku gak bisa ngambil sambel banyak-banyak nanti tanganku kepanasan," sahut Sagara sambil menyuapi istri kecilnya itu.
"Ya nanti cuci saja dengan sabun pasti gak panas kok," celetuk Alina asal.
"Dasar gadis kecil mana ada! Meskipun sudah cuci dengan sabun pun tetap saja kepanasan," pungkas Sagara yang membuat Alina tertawa kecil.
Suapan per suapan sudah masuk ke mulut Alina, bahkan lauk pauk yang di masak tadi ludes seketika.
"Lin, sudah selesai ya makannya, kali ini aku mau siap-siap dulu ya ke kantor, karena ada urusan sebentar," ucap Sagara.
Entah kenapa mendengar suaminya yang ingin berangkat kerja hati Alina seperti tidak rela jika di tinggal suaminya meskipun suaminya itu berangkat bekerja.
"Lin kok diam, aku mau mandi dulu ya," pamit Sagara, lalu mulai beranjak ke kamarnya.
Alina hanya bisa menatap punggung suaminya itu, meskipun sering membuat suaminya jengkel entah kenapa wanita muda ini tidak mau di tinggal sendirian oleh suaminya.
"Om, jangan berangkat ke kantor dulu, aku masih butuh Om," ucap Alina sendiri.
Alina pun langsung menyusul suaminya ke kamar suara gemericik air menandakan kalau suaminya itu masih berada di dalam kamar mandi, entah dapat ide dari mana tiba-tiba saja Alina berinisiatif untuk menyiapkan baju suaminya.
Meskipun dia tidak tahu warna kesukaan suaminya seperti apa, akan tetapi dengan insting Alina langsung saja mencomot baju yang dia pikir akan cocok di kenakan oleh suaminya.
"Ah, sepertinya kemeja biru muda dipadukan dengan celana hitam dan jasnya, cucok meong deh, jika di pake suami ike," gumam Alina ala-ala bahasa waria.
Setelah menyiapkan semua persiapan suaminya tiba-tiba saja Saga terkejut melihat istri kecilnya itu mulai menyiapkan kemejanya.
"Om, maaf ya aku lancang ambil baju Om di lemari," ucap Alina sambil cengengesan, sedangkan Saga hanya mengerutkan keningnya.
"Mau dibuat apa itu baju-baju ku?" tanya Saga.
"Ya Om, pakai lah, sebagai istri yang baik, aku harus menyiapkan kebutuhan suamiku," sahut Alina.
"Alin, kau lagi hamil, jadi jangan melakukan hal ini biarkan aku sendiri yang menyiapkannya," ujar Saga.
"Ya berarti Om gak suka ya aku siapin," sahut Alina.
"Bukan begitu, ya sudah aku pakai sekarang ya," ucap Saga segera karena tidak ingin istrinya itu membuat drama panjang sehingga memperlambat dirinya pergi ke kantor.
Saga langsung memakai baju yang sudah di pilih oleh istrinya tersebut, meskipun ini bukan seleranya, akan tetapi demi kewarasan mental istrinya dia berusaha untuk menurut.
"Wah, Om terlihat sangat tampan dan berwibawa mengenakan kemeja ini," puji istri kecilnya itu.
"Oh, ya. Makasih ya bawel, ya sudah aku berangkat kerja dulu, baik-baik ya di sini kalau ada apa-apa tinggal panggil si mbak saja," titah Saga sambil mengusap kepala istrinya tanpa ada niatan untuk mencium kening istrinya.
Saga mulai keluar dari kamarnya akan tetapi ketika dirinya berada di ambang pintu tiba-tiba saja istrinya berlari, dan memeluknya dari belakang.
Saga begitu terkejut ketika tangan mungil itu melingkar di perutnya dan membuat langkahnya terhenti, entah perasaan apa yang tengah dia rasakan saat ini.
"Om, jangan lama-lama ya, aku gak mau jauh dengan Om," suara istri kecilnya itu membuat Saga langsung membalikkan tubuhnya.
"Alin, jangan takut ya, aku gak akan lama kok," ucap Saga lalu mulai mendekap tubuh Alina.
Entah apa yang tengah dirasakan oleh kedua pasangan ini, yang jelas keduanya mulai ada ketertarikan dan saling membutuhkan satu sama lain.
Bersambung ...
Selamat pagi Kakak- kakak semoga suka ya!
kan kan Pak Arie dan Bu Asih sakit krn kabar pernikahan Alea Jason dan yg dmjadi wali adik bapaknya makin sakit hati dan hancur Pak Arie Bu Asih untung pengantin pengganti pria baik tulus sayang dan kulai cinta ke Alina.semoga Pak Arie Bu Asih cepat sembuh dan bahagia juga Alina Saga. lanjut Author terima kasih
sakit yg dirasakan Alina akan km rasakan juga Alea bahkan lebih sakit dr Alina krn km dan Jason hanya menikah siri dan yg jadi istri Sah Jason secara hukum negara dan agama wanita lain.