Tergoda Mantan Istri

Pagi yang cerah, Yuna meregangkan tubuh nya...

Sinar matahari pagi menyeruak masuk melalui celah jendela kamar nya, Yuna memicing kan sebelah mata nya..

Tangan Yuna meraba-raba tempat tidur mencoba mencari ponselnya yang entah tergeletak dimana..

Ketemu...

Ternyata ada sepuluh pesan baru, enam diantara nya dari Wawan..

Kenapa di reject..??

Sebenarnya.. setelah berpisah dengan mu hampir disetiap malam, aku bermimpikan kamu, serius..!

Hallo..

Sudah tidur kah..?

Selamat malam.. bidadari ku, semoga mimpi indah.. ❤❤

Besok pagi aku akan mampir, kangen sama anak-anak..

Yuna membaca ke-enam chat nya..

Semua pesan mu sampah, bullshit..!!

Yuna menggerutu dalam hati...

Tok.. tok.. tok..

Ada yang mengetuk pintu kamar Yuna..

"Mbak ada tamu..! "

"Siapa..! "

"Mas Wawan mbak..! "

"Hah.. memang dasar gak waras, bertamu kok pagi-pagi begini..! "

Yuna langsung beranjak dari tempat tidur nya, dan membuka pintu kamar..

Wajah Sulis menyembul masuk, pada hal pintu belum terbuka sempurna..

"Gimana mbak..? "

"Bilang aja lagi mandi,oh ya.. anak-anak ajak keluar dulu lewat pintu belakang pokoknya jangan sampai ketemu sama papa nya.. "!

" Siap bos..! "Sulis memberikan hormat ala tentara kepada Yuna sebelum berlalu dari situ..

Yuna segera mandi, kan gak lucu banget kalau sampai Wawan ngeliat dia dalam keadaan kusut gini apalagi sampai ngeliat ilernya.. bukan nya terpesona malah nanti bikin Wawan illfeel..

Yuna membasahi rambutnya, sengaja gak dikeringkan pake hairdryer tujuan nya agar otak Wawan berpikir keras mencari alasan kenapa Yuna keramas...

Otak cowok kan biasa nya emang gitu, gak bisa liat cewek keramas pasti pikiran nya ngeres..!!

Dengan memakai kaos oblong big size dan celana pendek diatas lutut, membuat pahanya yang putih dan jenjang terpampang menantang...

Penampilan Yuna seperti anak remaja dengan make up yang seadanya memberikan kesan santai tapi masih terlihat segar dan seksi..

Yuna melangkah memasuki ruang tamu..

Wawan yang sejak tadi menunggu diruang tamu terpesona dengan penampilan Yuna..

Yuna duduk dengan menyilang kan kakinya persis didepan Wawan membuat pahanya yang putih dan mulus lebih tersingkap..

Wawan tidak menyia-nyiakan pemandangan yang luar biasa indah didepan nya..

Matanya mendelik, jakun nya naik turun karena menelan ludah.. terlihat sekali kalau Wawan sedang terpancing naluri ke laki-laki annya..

Yuna menjentikkan jari nya..

Wawan tersadar... dan buru-buru memperbaiki posisi duduk nya..

"Mau ngapain kesini..? "ujar Yuna

" Kamu kan udah baca pesan ku..! "

"Oh.. mau liat anak-anak, mereka sedang tak di rumah tadi diajak tante nya main keluar..! "

"Kalau gitu lihat kamu aja deh..! " Wawan mencoba menggoda Yuna, matanya menatap tajam Yuna seakan ingin menelanjangi..

Bibirnya tersungging senyuman ala lelaki buaya..

Yuna ingat kata-kata mamanya, agar menjebak Wawan dengan menggunakan cara tarik ulur..

Goda dia, tarik dalam perangkap... jerat agar tak terlepas lagi..

Tapi ulur talinya.. biar kan dia bebas agar dia tak menyadari kalau kita tengah menjebaknya..

Hingga saatnya tiba.. dia tak mungkin lagi bisa berlari dari cengkraman..

Dan itulah saat yang paling tepat untuk membalas semua perbuatan nya..

Yuna tersenyum manis...

Dan berusaha mengobrol sewajarnya dengan Wawan..

"Kenapa tiba-tiba ingin melihat ku.. bukan kah ada seseorang yang kau cintai sedang menunggumu dirumah..? "

Wawan menarik nafas panjang..

Mengeluarkan rokok dari sakunya dan menyulut nya..

"Aku kira aku mencintai nya, tapi ternyata aku salah.. aku hanya penasaran dengan Sari, setelah menikah aku mulai merasa bosan dengan nya..! "

Wawan sekali lagi melihat Yuna,dihatinya terbersit sesal ternyata Yuna jauh lebih cantik dan seksi dari Sari kenapa aku begitu bodoh lebih memilih gagak ketimbang merpati putih..

Yuna juga membalas tatapan Wawan dengan mata syahdu.. bibir nya dibiarkan sedikit terbuka seolah mengundang Wawan untuk segera mengecup nya..

Yuna mencoba berakting seakan sedang terbuai dengan kata-kata Wawan..

Wawan melihat Yuna dalam keadaan seperti sedang rapuh dan haus kasih sayang..

Wawan mendekat dan mulai duduk disebelah Yuna.. saat hendak melancarkan aksinya, tiba-tiba Sulis datang membawa minuman..

Sesuai dengan skenario yang telah diatur, Sulis sejak tadi sudah mengintip dari balik gorden menunggu momen yang tepat untuk keluar dari persembunyian nya..

Disaat yang kritis, Sulis keluar untuk menyelamatkan Yuna..

Tapi bagi Wawan, kehadiran Sulis memberikan kekecewaan dihati nya..

"Silahkan minum dulu, kak Wawan..! "

Sulis pun ikut nimbrung ngobrol dengan keduanya, membuat Wawan tak bisa berkutik.

Sesekali Wawan melirik Yuna..

Merasa tak punya kesempatan lagi karena ada Sulis disana, akhirnya Wawan pun pamit..

Saat Sulis lengah Wawan memberikan kode pada Yuna bahwa nanti dia akan telpon..

Yuna hanya tersenyum menanggapi nya..

Yang diartikan Wawan sebagai sebuah lampu hijau dari Yuna dan membuat diri nya merasa masih punya kesempatan lagi untuk berdua an dengan Yuna..

Sepulang nya Wawan.. Yuna dan Sulis cekikikan, karena sudah berhasil ngerjain Wawan..

"Ya.. ampun mbak, kalau ingat ekspresi nya tadi.. hahaha..! " Sulis ketawa..

"Kalau kamu tadi telat sedetik saja, bisa-bisa aku harus mandi lagi karena terkena naj*s.. " hahaha.. keduanya tertawa puas..