Transmigrasi Menjadi Figuran Di Novel Sendiri

Agnetta terus memejamkan matanya sambil meringkuk memeluk perutnya.

Daddy nya seperti kesetanan mencambuk nya terus-menerus, agnetta merintih kesakitan.

" hiks sudah daddy. "Gumam agnetta menangis.

" maaf, maafkan netta. "Ucap agnetta lagi.

" sudah!. "Ucap hilma menghentikannya tegar.

Agnetta menatap mommy nya haru, ia kira mommy nya menghentikan sang daddy untuk membantu nya.

Tapi ia salah besar, mommy hilma membantu nya berdiri, lalu menampar nya beberapa kali.

Plak..

Plak..

Sret..

"Ingat agnetta. " ucap mommy hilma sambil menjambak rambut agnetta.

"Jika sekali lagi kamu berani mengabaikan pesan kami, jangan harap hidup mu akan tenang. " ucap mommy hilma lagi.

Agnetta mengangguk kepalanya cepat, jujur ia takut, sakit juga ia rasakan di sekujur tubuhnya.

"Bagus, sekarang pergi dari sini, saya muak melihat wajah mu. " usir nya sambil mendorong kepala Agnetta.

Agnetta yang mendengar itu, buru-buru keluar dari rumah kedua orang tuanya.

Karena kebetulan mobil nya di parkir di luar rumah, agnetta dengan tertatih berjalan menuju mobil nya.

Seketika agnetta menyesal menggunakan jumpsuit, juga baju terang.

Sekarang crop top putih nya, terkena noda darah di punggung nya, juga lengan nya yang tidak tertutup pakaian.

Menampilkan bekas cambukan yang terlibat jelas dan sudah mengeluarkan darah.

Agnetta meringis dan jatuh terduduk pelan di dekat mobil nya, ia menghela nafanya pelan.

"Hiks, sakit banget sialan. " umpat agnetta.

"Huwa, aku menyesal menciptakan tokoh menyedihkan seperti nya. " ucap Agnetta lagi.

Ia meringis sakit saat pipinya terkena usapan tangan nya, pipi nya memerah.

Bahkan sudut bibir nya terluka akibat kencang nya tamparan mommy nya tadi.

"Dari sekian banyak tokoh, kenapa aku harus pindah ke tubuh menyedihkan seperti dia. " keluh agnetta lagi.

Gadis itu berpegangan pada mobil nya, dan memutuskan masuk sebelum ada orang yang melihat nya.

Lalu tak lama ia menjalankan mobil nya, menjauh dari keluarga iblis itu, yang sialnya adalah keluarga nya saat ini

Sedang kan di sisi lain seorang pria yang di tugaskan memata-matai agnetta.

Terkejut saat melihat gadis itu keluar dari kediaman orang tuanya dengan keadaan babak belur seperti itu.

"Apa yang sebenarnya terjadi di dalam. " gumam pria itu.

Ia meringis pelan melihat banyak nya luka di tubuh ringkih gadis kecil itu, bahkan baju putih nya sudah terkena noda darah.

Pria itu buru-buru menghubungi tuan nya, untuk memberi tau apa yang dia lihat saat ini.

"Halo tuan. " ucap pria itu saat silas mengkat telpon nya.

"Ya ada apa. " tanya silas di sebrang sana.

"Tuan, saya mengikuti nona Agnetta yang keluar dari apartemen nya tadi siang, dan ternyata dia pergi ke rumah orang tua nya. " ucap pria itu memberi tau.

"Lalu." tanya silas lagi.

"Tapi tuan... Saat nona agnetta keluar, dia terlihat... Terluka cukup parah. " ucap pria itu meringis.

"apa maksud mu. " tanya silas.

"Nona agnetta seperti di sakiti di dalam sana, karena saat tadi ia masuk semua nya baik-baik saja, tapi setelah keluar, nona agnetta terlihat pucat dengan tubuh penuh luka cambukan. " jelas pria itu.

"Baiklah, ikuti dia terus. " ucap silas.

Pria itu menganggukan kepala, dan mengikuti kembali mobil agnetta, ia cukup khawatir terjadi apa-apa.

Karena gadis itu sedang tidak baik-baik saja sekarang, sedang kan di sisi lain silas.

Pemuda itu sudah mengantarkan Michael pulang, setelah mereka pergi belanja tadi.

Pemuda itu masih berada di mobil nya sekarang, tadinya ia memutuskan untuk pulang.

Tapi setelah mendengar ucapan bawahan nya, ia jadi merasa khawatir pada gadis itu.

Lalu silas memutuskan untuk pergi ke apartemen gadis itu untuk memastikan keadaan nya.

Di sisi lain agnetta, gadis itu sudah sampai dengan selamat di apartemen nya.

Ia keluar dari mobil nya dengan langkah tertatih, pengelihatan sudah buram.

Tapi agnetta berusaha untuk tetap sadar, ia menaiki tangga untuk ke apartemen nya.

Namun saat ia sudah memencet bel rumah nya, pengelihatan mulai gelap dan ia terjatuh.

Pria yang di suruh silas memata-matai agnetta jelas terkejut, ia buru buru berlari dan mengkap agnetta yang tidak sadar kan diri.

Sedang kan di dalam apartemen, priksa ada di dalam, ia sudah pulang sesuai ucapan nya.

Tapi saat masuk terjadi agnetta sedang keluar, alhasil priksa menunggu di dalam.

Sekalian menata semua barang dan bahan makanan yang ia beli sebelum datang ke sini.

Namun setelah menunggu 1 jam, agnetta masih belum kembali, namun ia mendengar suara bel.

Dan saat membuka pintu, priksa kaget bukan main saat agnetta pingsan dengan tubuh yang terluka.

dan prika lebih kaget lagi saat seorang pria menangkap tubuh sahabat nya itu,

"Siapa kau. " tanya Priska waspada.

"Saya bukan orang jahat nona, ini nona Agnetta nya lebih baik di bawa masuk dulu. " jelas pria itu.

Priksa menganggukan kepala nya, ia menyuruh pria itu untuk membawa agnetta ke arah Ranjang nya.

Priksa menangis melihat sahabat nya yang tidak sadar kan diri, ia menyuruh pria itu untuk mengubungi dokter.

"Tolong Hubungin dokter. " ucap priksa pada pria itu.

"Baik nona. " ucap pria itu.

Priksa menatap agnetta sendu, ia meringis melihat begitu banyak luka di tubuh sahabat nya itu.

"Kenapa kamu pulang ke rumah mu. " ucap priksa sendu.

"Sudah ku bilang abaikan mereka, jangan datang pada mereka lagi, kenapa kamu selalu nekat agnetta. " ucap priksa sendu.

Sedang kan pria yang masih ada di sana hanya diam, ia tidak mengerti harus berbuat apa.

Tidak lama dokter datang, untung nya dia perempuan, alhasil mereka bisa mengobati luka agnetta.

"Kau ke bawah, jangan beraninya mengintip. " ucap priksa pada pria itu.

Pria itu menganggukan kepala dan turun ke lantai bawah, ia memilih menunggu di sofa sana.

Ia takut mereka membutuhkan bantuan nya nanti, jadi ia memutuskan yang tidak pergi.

Namun 15 menit kemudian, seseorang datang dan masuk ke dalam dia adalah silas.

"Kenapa kau di sini Gara. " tanya silas.

"Itu tuan muda, tadi nona Agnetta pingsan, sekarang dia sedang di obati oleh dokter. " jelas pria itu, yang ternyata bernama Gara.

"Bagaimana keadaannya. " tanya silas ikut duduk di sofa.

"Lukanya cukup banyak, seperti nya nona Agnetta memiliki hubungan tidak baik dengan kedua orang tuanya. " ucap Gara.

"Apa maksud mu. " tanya silas tidak mengerti.

Setau nya agnetta adalah anak kesayangan keluarga nya, dia adalah anak dari keluarga yang cemara.

"Tadi saya tidak sengaja mendengar ucapan sahabat nya nona Agnetta, dia mengatakan tentang nona agnetta yang seharusnya tidak pergi ke rumah orang tuanya lagi. " jelas Gara lagi.

Silas terdiam, apakah selama ini Agnetta pura-pura bahagia, dan mengatakan dari keluarga cemara.

Dan apakah luka cambuk yang ia temukan di punggung gadis itu, adalah ulah orang tua gadis itu.

'Apakah kau selama ini terluka. 'Batin silas sendu.

***