NovelToon NovelToon
Heart Blossom

Heart Blossom

Status: tamat
Genre:Diam-Diam Cinta / Persahabatan / Cinta Seiring Waktu / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Romansa / Cinta Murni / Tamat
Popularitas:26.8k
Nilai: 5
Nama Author: Eriza Yuu

Lima tahun telah berlalu sejak Edeline putus dengan kekasihnya. Namun wanita itu masih belum mampu melupakan mantan kekasihnya itu. Setelah sekian lama kehilangan kontak dengan mantan kekasih, waktu akhirnya mempertemukan mereka kembali. Takdir keduanya pun telah berubah. Edeline kehilangan harapannya. Namun tanpa dirinya sadari ada seseorang yang selama ini diam-diam mencintainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eriza Yuu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#13 Melupakan Memang Tidak Mudah, Tapi Menghadapinya Jauh Lebih Baik

...Bab. 13...

...MELUPAKAN MEMANG TIDAK MUDAH, TAPI MENGHADAPINYA JAUH LEBIH BAIK...

Aku sedang mencoba merangkai bunga meja sendiri. Baru setengah jadi. Sudah kelihatan hasilnya tidak seberantakan kemarin. Keith datang.

"Wah, sudah lumayan!" pujinya begitu melihat hasil karyaku.

"Terima kasih. Baru lumayan masih jauh dari sempurna kan?!" tanyaku.

"Tidak perlu memaksakan diri. Pelan-pelan saja. Nanti juga akan jadi sempurna," jawab Keith. Ia mulai sibuk menyiram bunga.

"Bagaimana kencanmu kemarin?" ejekku.

"Aku tidak berkencan. Hanya ke kuil saja!" jawab Keith biasa saja.

"Benarkah? Tapi sepertinya Ariana tertarik padamu," kataku lagi.

Keith menaruh penyiramnya dan menghampiriku. "Ariana seperti seorang adik bagiku. Dia tidak mungkin tertarik padaku karena dia tahu aku menyukai seseorang," jelas Keith dengan serius.

"Sayang sekali! Ariana pasti kecewa. Padahal jelas sekali terlihat kalau dia memang menyukaimu," ujarku sambil menoleh pada Keith.

Wajah Keith terlihat serius menatapku. Aku buru-buru mengalihkan pandangan, kembali sibuk dengan bunga rangkaian bungaku. Keith menyengir.

"Dia tidak akan menyukaiku, karena aku kakak angkatnya," timpal Keith sambil berlalu pergi.

Aku diam menatap punggung Keith yang menjauh. Sebenarnya aku tidak percaya, karena aku sangat yakin kalau Ariana memang tertarik padanya. Jika Keith sudah berkata begitu ya sudahlah. Itu urusan mereka. Aku juga tidak terlalu tahu bagaimana hubungan mereka sebenarnya. Aku kembali sibuk menempatkan bunga terakhir. Namun karena kurang hati-hati jadinya tanganku tergores duri.

"Auww!" Aku menjerit kesakitan.

Keith datang dengan cepat. "Kenapa?"

"Tidak apa-apa hanya tergores duri sedikit," jawabku.

Keith mengambil tanganku melihat luka gores di jari yang sedikit berdarah. Dia mengambil plester dari saku celananya kemudian menempelkannya di jariku.

"Terima kasih," ucapku.

"Lain kali hati-hati. Untuk bunga berduri seperti mawar sebaiknya durinya dihilangkan sedikit sebelum dibuat buket atau bunga meja. Selain tidak melukai tangan kita juga akan lebih aman bagi pelanggan!" Keith mengingatkan dengan pelan.

"Aku akan ingat," sahutku.

"Sini sisanya biar aku saja." Keith akhirnya mengambil alih menyelesaikan bunga meja itu.

Pelanggan mulai berdatangan ketika siang hingga sore. Memasuki akhir pekan sepertinya lebih ramai. Keith harus kembali kewalahan. Tapi dia tidak pernah mengeluh lelah. Dia selalu tersenyum sambil bercanda dengan para pelanggan. Waktu toko mau tutup pun masih menerima satu pesanan dari pelanggan yang menelepon. Keith harus mengerjakan pesanan terakhir. Buket mawar ukuran besar ini spesial dan pelanggan ingin kami mengantarnya ke alamat seseorang. Meski harus kerja lembur Keith tidak mengeluh. Semangat kerjanya sungguh luar biasa. Dia benar-benar pegawai yang royal.

Setelah buket mawar ukuran besar itu selesai, kami langsung mengantarkannya ke alamat yang tertuju. Tanpa terasa hari sudah mulai senja. Aku dan Keith berjalan pulang.

"Seharusnya kamu memasang tempat duduk di belakang sepeda supaya bisa membawaku. Aku lelah sekali!" keluhku pada Keith.

"Kan tadi aku menyuruhmu pulang lebih dulu. Kamu saja yang tidak mau," balas Keith.

"Aku kasihan padamu karena kamu terlihat begitu kerepotan dengan buket besar itu," balasku tak mau kalah.

"Ya sudah, kita istirahat dulu saja di depan sana," usul Keith saat melihat ada sebuah kedai minum di depan.

Aku dan Keith duduk beberapa saat sambil menikmati minuman hangat. Kemudian aku mengajaknya jalan kembali.

"Ayo, tenagaku sudah kembali!" seruku lebih semangat.

"Ya, ya," jawab Keith.

"Kamu mau menemaniku ke suatu tempat?" tanyaku.

"Ke mana?" Keith balik tanya.

"Ikut saja. Nanti kamu juga tahu!" jawabku merahasiakan.

Akhirnya Keith pun pasrah mengikuti langkahku tanpa banyak bertanya. Saat aku mengambil arah menuju teluk, Keith memelankan langkah kakinya. Ia menatapku dengan keraguan di wajahnya.

"Kamu yakin mau ke sana?" tanya Keith memastikan.

Aku mengangguk dengan pasti. "Kamu ingin menemaniku, kan?!" tanyaku.

"Iya, aku akan menemanimu!" jawab Keith meskipun ia nampak ragu padaku.

Aku tersenyum dan kembali meneruskan langkah dengan pelan. Menyusuri sepanjang ruas jalan tepi teluk. Sampai di tengah jembatan, aku berhenti. Aku berdiri di tepi pagar menatap jauh ke teluk yang membentang. Lampu-lampu dari bangunan tinggi di seberang terlihat sangat kecil berkilauan dari kejauhan. Memang pemandangan kota terlihat indah dari sini. Sama seperti kenangan yang masih berputar-putar sampai saat ini di kepala.

Aku memejamkan mata menikmati hembusan angin lembut yang menerpa wajah. Kenangan itu masih bermain di dalam pikiran, tapi aku tak ingin menepisnya. Aku tak ingin berteriak seperti yang dikatakan Celine. Aku hanya meluapkannya bersama tiap hembusan nafas yang ku keluarkan. Aku merasa lebih baik saat mataku terbuka dan melihat Keith sedang berdiri di samping hanya menatapku dengan diam.

"Hampir setiap orang pernah mengalami masa terburuk dalam hidupnya. Kehilangan dan ditinggalkan. Kita harus menghadapi semua itu. Melupakan memang tidak mudah, tapi menghadapinya jauh lebih baik dari pada menghindar. Karena lari tidak akan pernah menyelesaikan apa-apa," kataku mengingat ucapan Celine waktu itu. Aku lanjut berbicara.

"Dulu aku tidak ingin ke sini karena tempat ini mengingatkanku pada banyak kenangan indah. Aku ingin melupakan semua kenangan itu. Tapi aku sadar itu takkan bisa bila hanya menghindari tempat ini. Apa yang pernah terjadi tidak mungkin terlupakan begitu saja, kecuali jika terserang amnesia. Maka dari itu aku harus menghadapinya sampai aku terbiasa. Sampai rasa sakitnya menjadi tawar. Sampai rasa tidak menyenangkan itu menjadi biasa saja."

Aku menatap Keith di samping yang mendengarkan ucapanku dengan serius.

"Aku mengerti. Itu sebabnya kamu marah waktu itu. Memang tidak mudah melupakan seseorang yang pernah hadir dalam hidup kita. Aku akan membantumu. Aku akan menemanimu kapanpun kamu ingin datang ke sini. Semakin sering kamu datang menghadapi rasa sakitmu, akan semakin cepat kamu terbiasa. Luka hatimu pasti akan segera sembuh," ucap Keith sambil tersenyum.

"Keith, aku tidak pernah merasa terluka. Aku hanya merasa sedih. Ya, kadang merasa sedih. Namun setelah melihatnya sudah bahagia, aku sedikit merasa lega. Itu berarti harapanku berakhir. Memang salahku berharap terlalu banyak. Sekarang aku hanya perlu sedikit waktu untuk menata kembali hatiku. Mungkin untuk bisa menerima seseorang yang akan selalu membuatku tersenyum," tuturku dengan tatapan jauh ke depan.

Keith menarik nafas. "Kamu pasti bisa, Edeline! Kamu pasti akan melupakan kesedihanmu!"

Aku menatap Keith. Pria itu mengembangkan senyumnya padaku seolah meyakinkan diriku bahwa aku pasti bisa melewatinya.

"Terima kasih, Keith."

"Tidak perlu berterima kasih, Edeline," sahut Keith.

"Setidaknya kamu masih mau menemaniku ke sini padahal sebelumnya aku berteriak kepadamu. Kamu sama sekali tidak takut kalau aku akan mengulanginya lagi," kataku sambil menahan tawa. Mengingatnya kembali membuatku merasa sedikit malu.

"Meskipun kamu benar-benar ingin meneriaki aku lagi, aku juga tidak keberatan. Asalkan bisa membuat perasaanmu lega," balas Keith.

"Tidak. Aku tidak akan begitu lagi. Perasaanku sudah jauh lebih baik sekarang," kataku.

Kami berdua kembali diam. Menatap jauh di depan. Menikmati keindahan malam beberapa saat lagi sebelum akhirnya pulang.

^^^bersambung...^^^

1
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ🍫⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
hilangkan kenangan masa lalu dengan berlahan .. percayalah semua pasti akan indah pada waktunya
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ🍫⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
kenangan memang tak bisa menghilang begitu saja .. tapi tetap kita harus membuka lembaran baru dan menjadikan masa lalu sebagai pelajaran sama seperti kita merawat bunga memotong kisah yang tak terpakai agar tumbuh kisah yang baru dan lebih indah
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ🍫⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
kenapa harus terperangkap dengan masa lalu .. sesakit apapun seindah apapun dulu jadikan semua itu pelajaran berharga karena hidup terus berjalan ke depan bukan ke belakang.
New Spirit
jalanin aja sapelan nya aja jgn asalan
karna buka kisah baru itu perlu tenaga jga hirup udara yg pas😌 utk qm edeline semangat ya buat kisah baru nya lgi😌
New Spirit
duh namanya jga wanita
ga segampang itu menjalani kisah baru dan melupakan yg lama
cari kerjaan baru mngkn akan berubah kehidupan baru dan pastinya akan bertemu dgn org yg baru
semangat
New Spirit
sepi seperti hatiku hari ini tanpa sapaan dr kekasih pujaan hati
masih nyangkut masa lalu jgn mulai buka halaman baru
bisa aja qm yg selanjutnya menyakiti perasaan nya 🙄 pahamkan itu jgn asal hdup aja🙄
𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆꙳❂͜͡✯🏡s⃝ᴿ❣️⃝⃟ᷞᶠ●⑅⃝ᷟ◌
gak pernah tahu bunga Edelweis kayak apa 🙃🙃🙃
𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆꙳❂͜͡✯🏡s⃝ᴿ❣️⃝⃟ᷞᶠ●⑅⃝ᷟ◌
perhatian dan pengertian banget ya wkwk 🤭🤭
𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆꙳❂͜͡✯🏡s⃝ᴿ❣️⃝⃟ᷞᶠ●⑅⃝ᷟ◌
bunga Edelweis Sama Edeline hampir sama namanya hehe pasti orangnya cantik ☺
❁🅢🅐🅛❁$aly
Keith grogi juga juga ya ditatap ama Edeline, mungkin sebenarnya Keith ada rasa ama Edeline 🤔
❁🅢🅐🅛❁$aly
pola pemikiran yg bijak mama Edeline. Sekalian ttp meneruskan usaha yg telah dirintis suaminya
❁🅢🅐🅛❁$aly
sudah sperti itulah klo lagi menjual pas sepi pembeli pasti lah sangat membosankan beda klo lg rame2 nya😊
percaya lah kadang ak di pikirin juga ttp muncul di mimpi🤣
entah esok bangun apa engga🤣🙊
ah elahh orang lagi buru2 juga👩‍🦯👩‍🦯🤣
kea ada hal yang gak bisa di jelaskan deh sama mama, intinya mama gak mau toko bunga itu tutup😌
mimpiin siapa cuhhh😌😌😌
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
basa basi
maybe
wehh karna apa ya mama mempertahankan 🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!