Naya harus menerima sebuah kenyataan bahwa sang kekasih menjalin hubungan dengan orang terdekatnya
Naya yang bertekad ingin menikmati hidupnya harus terjebak dan menghabiskan malam dengan seorang pria yang selalu bersikap dingin kepada para wanita
Bagaimana bila pria tersebut ingin memiliki Naya untuk selamanya?
Apakah Naya dapat meraih kebahagiaan bersama pria tersebut?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triana mutia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengisi Ulang Energi
Saat itu Ardi yang terbiasa tidak perduli dengan pendapat orang lain hampir saja gelap mata demi mendapatkan Naya, tetapi tiba-tiba saja Naya tersenyum tipis sambil menatap ke arah laki-laki tersebut
"Apa anda tau bagaimana sebuah hubungan bisa berjalan dengan baik tuan muda?" tanya Naya
Ardi memilih untuk diam dan menatap dingin ke arah Naya
"Jangan gunakan pemaksaan untuk mendapatkannya, tapi anda harus membuat pasangan anda merasa nyaman berada di samping anda." lanjut Naya
"Jadi saya hanya perlu membuat kamu merasa nyaman berada di dekat saya?" tanya Ardi lalu tersenyum tipis
Naya pun langsung membulatkan kedua bola matanya dengan sempurna, dia merasa terjebak oleh ucapannya sendiri. Sedangkan maksud Naya mengatakan hal tersebut adalah agar mereka melupakan yang sudah terjadi, dia juga berharap Ardi tidak akan menganggu dirinya di kemudian hari. Naya pun mengambil nafas panjang dan berniat untuk meluruskan pemikiran salah Ardi pada saat itu
Tapi tiba-tiba saja terdengar suara ketukan di pintu, Ardi pun segera bangkit dari duduknya dan membuka pintu kamar tersebut. Terlihat beberapa orang pelayanan hotel masuk ke dalam kamar tersebut dengan membawa beberapa jenis makanan, sedangkan Ardi kembali ke tempat semula
"Saya ga tau makanan kesukaan kamu, jadi saya pesan beberapa makanan dan kamu bisa pilih sendiri mau makan apa." ucap Ardi dengan wajah datarnya
Naya pun memundurkan sedikit tubuhnya ke arah belakang dan memperhatikan leher Ardi pada bagian belakang
"Ada apa?"
"Apa anda robot? kenapa anda bisa mengatakan sesuatu tanpa mengeluarkan ekspresi apapun?" tanya Naya dengan nada sinis
Ardi hanya memasang wajah datar dan mulai mendekatkan bibirnya ke telinga Naya
"Bukankah tadi malam saya sudah membuktikan ke kamu kalau saya adalah seorang manusia, saya bahkan masih mengingat dengan jelas saat kamu berteriak memanggil nama saya." bisik Ardi
Secara spontan Naya pun langsung menatap tajam ke arah Ardi, dia tidak menyangka laki-laki seperti Ardi bisa mengatakan hal-hal seperti itu. Sedangkan Ardi terlihat tidak terpengaruh sama sekali dengan sikap Naya saat itu, setelah para pelayan keluar dari dalam kamar tersebut Naya pun mulai menatap serius ke arah Ardi
"Seharusnya anda minta maaf terhadap saya," ucap Naya dengan tegas
"Minta maaf untuk apa?"
"Karena anda sudah bersikap berlebihan tadi malam!! anda membuat seluruh tubuh saya terasa remuk apalagi pada bagian...."
Naya pun langsung menutup rapat mulutnya dengan wajah yang sedikit panik, tiba-tiba saja Ardi tersenyum tipis dan senyuman yang Ardi perlihatkan saat itu tidak terlihat dingin seperti biasanya
"Itu hukuman untuk kamu, karena kamu sudah membuat saya marah di tengah permainan kita." jawab Ardi dengan santai lalu tersenyum tipis
Anehnya Naya menjadi terkesima saat melihat wajah tampan Ardi yang sedang tersenyum
"Ini namanya ga adil!! kenapa orang seperti dia bisa memiliki wajah setampan ini?" batin Naya
"Apa rencana kamu hari ini?" tanya Ardi
"Saya mau langsung pulang ke rumah, sepertinya saya harus tidur seharian penuh untuk mengisi ulang energi saya yang sudah terkuras habis." jawab Naya dengan asal
Seorang Ardiansyah Herlambang yang biasa bersikap dingin pun terlihat menahan tawanya mendengar ucapan asal dari Naya, Naya pun mulai menyadari bahwa Ardi mulai menunjukkan sikap yang lebih santai di hadapannya
"Ya sudah makan sarapan kamu, nanti saya antar kamu pulang"
Ardi sendiri mulai menyadari bahwa keinginan dia untuk memiliki Naya semakin besar, dia sadar bahwa dia ingin memiliki Naya bukan hanya karena Naya perempuan pertama yang berhasil melakukan hal tersebut dengan dirinya. Tapi Ardi mulai menyadari bahwa dia merasa nyaman berada di dekat Naya
Iring-iringan mobil mewah pun mulai meninggalkan hotel tersebut untuk mengantarkan Naya kembali ke rumahnya, sedangkan di luar sana mama Airin sedang membawa Laura untuk ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan. Mama Airin butuh bukti yang nyata bila dia ingin meminta Farhan untuk bertanggung jawab kepada sang buah hati
Hasil pemeriksaan pun menunjukkan bahwa saat itu Laura benar-benar tengah mengandung, mama Airin pun berjanji kepada Laura untuk mencarikan jalan terbaik bagi sang buah hati. Sudah pasti Laura benar-benar merasa bahagia karena merasa sudah ada yang mendukung dirinya
Di sisi lain Farhan dengan setia menunggu Naya di dalam mobilnya, dia terus berharap Naya akan segera kembali agar mereka bisa memperbaiki hubungan mereka. Sedangkan Naya dan Ardi hanya saling diam dalam perjalanan karena Ardi terlihat sedikit sibuk dengan tabletnya
Hingga mobil mereka mulai berhenti yang menandakan bahwa mereka telah tiba di tujuan, Ardi pun langsung meletakkan tabletnya dan mengeluarkan dompetnya. Dia mengeluarkan salah satu kartu yang berada di dalam sana dan menyodorkan kartu tersebut kepada Naya, sedangkan wajah Naya saat itu terlihat tegang sambil menatap ke arah mobil Farhan
"Ada apa?"
Naya pun mulai menatap ke arah Ardi dengan kedua bola matanya yang mulai berkaca-kaca
"Apa kamu bisa membawa saya pergi dari sini?"
Saat itu yang ada di dalam benak Naya adalah dia tidak ingin bertemu dengan Farhan
"Tapi tuan muda, kita..." ucap Irvan sambil menoleh ke arah belakang
Irvan tidak bisa melanjutkan kata-kata yang akan dia ucapkan saat itu karena Ardi langsung menatap dia dengan tajam
"Baiklah tuan muda, ada bos besarnya jadi semua keputusan berada di tangan anda." batin Irvan
"Apa kamu yakin?" tanya Ardi dengan serius
Naya pun menganggukkan kepalanya tanpa rasa ragu sama sekali
"Tinggalkan tempat ini"
"Baik tuan muda," jawab sang supir
Rombongan mobil mewah tersebut mulai meninggalkan tempat itu, sedangkan Farhan sama sekali tidak menyadari bahwa orang yang sedang dia tunggu sempat berada di dekatnya
"Terima kasih," ucap Naya lirih
Ardi tau dengan pasti bahwa dia harus mulai merubah sikapnya jika dia ingin memiliki Naya sepenuhnya, tetapi dia tetap merasa tidak suka dengan ekspresi wajah Naya saat itu
"Siapa yang sedang kamu hindari?" tanya Ardi dengan dingin
Naya pun mulai menatap ke arah Ardi dengan air mata yang akhirnya mulai terjatuh
"Apa saya mempunyai kewajiban untuk menceritakan semua kehidupan pribadi saya kepada anda tuan muda?" tanya Naya dengan lirih
Ardi pun semakin merasa tidak suka melihat sikap Naya yang seperti itu
"Berhenti!!" ucap Ardi
Sudah pasti mobil tersebut seketika langsung menepi
"Keluar!!" ucap Ardi penuh penekanan
Naya yang merasa ucapan tersebut di tujukan untuk dirinya langsung bergegas hendak keluar dari mobil tersebut, tetapi tiba-tiba saja Ardi memegang salah satu tangan Naya dan Naya pun baru menyadari bahwa ternyata Irvan dan sang supir sudah keluar dari dalam mobil tersebut
Padahal Ardi sudah belajar berubah untuk lebih baik.
Ardi lebih mengutamakan Kamu.
Hubungan yang langgeng harus ada timbal balik nya.