Entah dewi Fortuna sedang memihak diriku atau tidak?!
Baru saja aku diterima jadi karyawan magang di perusahaan Terkenal yang ku impikan dan juga baru saja aku di panggil Mommy ?!
Hei !! aku masih lajang, umurku saja masih seperempat abad. Pacaran saja belum pernah dan tiba-tiba sudah disambut oleh Anak, What !!
"Mommy?"
"Eh. . . Mommy??"
•Novel ini hasil karya Khayalan author semata diharapkan untuk selalu mendukung.
>> masa revisi di lakukan saat author memiliki waktu luang jadi maafkan bila ada banyak Typo.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DNA_2005, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
"Ehem permisi Nyonya besar, dan Nyonya muda" hormat pelayan tersebut sambil terengah engah.
"ada apa?" tanya Irene langsung.
"Itu. . . nyonya" ucap Pelayan tersebut yang masih terengah engah.
" mom lebih baik Dia disuruh Duduk dulu" ucap Cyla yang sudah membawakan air putih.
"Ah baiklah. Ini minumlah" ucap Irene ke pada pelayan nya tersebut.
15 detik kemudian...
"Terimakasih nyonya Muda. Maaf Lancang. Tuan muda dan tuan muda kecil berkelahi lagi. Nyonya" ucap Pelayan teesebut sambil menundukan kepalanya.
"Apa!! aish. Huft baiklah kamu bisa kembali ke pekerjaanmu kami akan ke sana" ucap Irene sambil menggelengkan kepalanya. Dia heran dengan tingkah Laku anak dan cucunya ini.
"Ada apa mom?" tanya Cyla bingung.
"Biasa Suamimu tuh bertengkar terus sama Rei" ucap Irene sambil terkekeh.
"Ayolah Mom, Pak Alex bukan suami saya. Saya hanya bekerja di kantornya saja " ucal Cyla sambil mengerecutkan bibirnya.
"Kan belum tentu" ucap Irene yang berjalan menuju ruang tamu sambil diikuti oleh Cyla. Cyla yang mendengar itu hanya bisa pasrah dan mengikuti Irene berjalan menuju entah kemana.
Irene membuka pintu besar yang lapisi kaca transparan tersebut dan langsung. . .
"Alex, Rei apa lagi ini!" teriak Irene sambil berjalan ke arah kedua laki-laki teesbeut yang sedang menarik-narik rambut.
"Ah i. .itu Mom" gagap Alex.
"Huaa Oma, masa Dad menyalahkan aku padahal kan Dad juga yang kelamaan Jomblo huaaa" rengek Rei sambil berlari ke arah Irene dan bersembunyi di belakang tubuh Irene.
"Apa? Hei Bocah kamu yang duluan tadi" Lantang Alex yang tidak mau kalah dengan putranya Sendiri. Irene hanya menatap suaminya yang sedang membaca koran dan meminum kopi dengan tenangnya.
"Huft" hembusan nafas berat dari Irene yang pasrah dengan kedua laki-laki tersebut.
"Baiklah Rei kita duduk ke sana dulu, baru kamu ceritakan ya sayang" ucap Irene lembut kepada cucunya yang hanya dijawab oleh anggukan dari Rei.
"Dan Kamu Alex ajak itu Cyla duduk di samping kamu sana" ketus Irene yang hanya dijawab dengusan oleh Alex. Alex menarik tangan Cyla dan membawanya duduk di sampingnya.
"Nah kan enak juga dipandang. Ya sudah jadi tadi kenapa kamu bertengkar lagi dengan Daddymu?" tanya Irene kepada Rei. Rei yang ditanya tersebut langsung menceritakan Awal mulanya. . .
30 menit yang lalu~
Flassback on. . .
Di ruang tamu. . .
Vero duduk sambil membaca Korannya. Alex duduk dihadapan Ayahnya sambil menyenderkan kepalanya di sofa.
"Oppa, Rei boleh nanya?" tanya Rei tiba-tiba yang sudah duduk disamping Kakeknya.
"Tentu" jawab antusias kakeknya. Ya mau bagaimana lagi jarang jarang toh cucunya nanya duluan kan yang biasanya tanya duluan adalah neneknya(Irene).
"Apa itu one night stand, oppa?" tanya Polos Rei kepada kaknya yang hanya dijawab oleh longoan Kekeknya.
"Eh? One night stand, Bag. . . ehem kamu tau dari mana Rei" tanya Vero dengan mata tajamnya.
"Itu. . ." ucap Rei sambil melihat ke arah Daddynya yang sedang menggelengkan Kepalanya dan juga tanganya.
Alex Pov**
'Jangan Rei. . . jangan beritahu Oppa mu. ******' ucapku sambil terus memggelengkan tanganku agar Rei tidak menceritakan lebih.
Author Pov**
"Daddy, Oppa" jawab semangat Rei. 'Enak aja, Rei disuruh gak boleh ceritain' smirk Rei dalam hatinya.
"Alex!!" teriak Vero sambil beralih menatap tajam putranya.
"Itu. . . itu" ucap Alex ragu.
"Oppa kata Mommy one night stand itu artinya Bermalam sehari" tanya Rei polos
"Huft.Alex!" lantang Vero yang hanya dijawab oleh ketakutan Oleh Alex.
"Alex, Come on ini cucu pertama ayah. Jangan bilang kamu ingin melakukannya?!" tanya Vero sambil menatap Alex dari atas dan Bawah.
"Bu. . . " Jawab Alex cepat yang langsung dipotong oleh Vero.
"Tunggu Ayah angkat telpon dulu" potong Vero yang berjalan Menuju luar ruangan.
"Rei. . . Come on jangan bilang apapun lagi Rei" dingin Alex kepada anaknya.
"Ehh, emang Rei peduli?!" polos Rei yang membuat Alex dengan tingkah laku anaknya.
"Rei!!" Lantang Alex yang hanya dijawab tawa oleh Rei.
"Hahahah, Ayolah Dad masa daddy ingin menutupinya dari Oma dan Oppa" tanya Rei yang sudah mengentikan tawanya dan berjalan mendekat ke arah ayahnya.
"Apa maksudmu?" bingung Alex.
"Daddy, suka melihat mulut mommy dan juga dad jatuh cinta dengan Momny,kan" bisik Rei ke telinga Alex.
"Come My Little boy, Dad bu. . " bela Alex yang dipotong oleh Rei.
"Bukan, eh tapi wajah daddy Merah bagai Bakpao daging panas" ucap Rei smabil terkekeh yang membuat Alex langsung menggelitik tubuh sang anak yang membuat Rei hanya terkekeh.
"Eh... Ampun dad. Sudah, hahaha" geli Rei
"Tidak akan" tegas Alex yanf masih menggelitik tubuh Rei.
"Ah, Daddy Come on hentikan Das" kekeh Rei sambil menarik Rambut daddynya agar berhenti menggelitik tubuhnya.
"Kamu tarik sebanyak apapun Juga gak bakal berhenti, daddy" ancam Alex yang membuat Rei menambah Kuat tarikan kepala daddynya.
Flassback Off. . .
'Eh ternyata Bukan bertengkar. Ku kira pak Alex bertengkar beneran' gerutu Cyla pelan sambil mengerucutkan bibirnya.
"Kamu pikir apa" dingin Rei yang membuyarkan gerutuan Cyla.
"Eh Gak ada Kok Pak, hehe" kekeh kecil Cyla sambil tersenyum manis ke arah pak Alex.
Deg. . . Deg. . . Deg
'Aduh Apa lagi ini jantung. Apa saya mau mati ya gampang sekali berdebarnya. Huft besok sepertinya harus ketumu Dokter Alif kayaknya' batin Alex menyeruak merasakan keanehan pada jantungnya Yang membuat dia berpikir negatif(Dikit doang Yaa hehehe).
"Ya ampun. . . Oma Kira kan apa! haduh kalian Ini" ucap Irene sambil memandangi Alex dan Rei bergantian yang hanya dijawab Oleh kekehan kedua orang tersebut.
"Nah Rei sudaj. Kalau begitu Alex. Kapan kamu mau One Night Stand?" tanya Irene tiba-tiba.
"Itu Mom karena, eh tunggu mom tadi nanya Kapan??! bukan Karena??!" Sontak Alex terkejut dengan pertanyaan Momnya.