NovelToon NovelToon
Hidup Dalam Andai

Hidup Dalam Andai

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika
Popularitas:48
Nilai: 5
Nama Author: Romi Bangun

Mengkisahkan Miko yang terjebak lingkaran setan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Romi Bangun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

LUPA

Genap sebulan sudah aku menganggur. Tak ada panggilan, uang masuk, atau apapun itu.

Padahal aku merasa sudah berusaha sepenuhnya.

Setidaknya, itu yang selalu ku katakan pada diriku sendiri.

Beberapa hari yang lalu temanku mampir sebentar. Teman lama, masih sama-sama berasal dari kampung.

Dia menawariku pekerjaan. Namun sebagai teknisi.

Aku menolaknya.

Bukannya aku tidak mau. Aku menghargai tawaran itu. Tapi sewaktu-waktu jika aku tergiur pekerjaan lain?

Yang ada aku malah akan pergi. Dan imbasnya adalah nama temanku itu.

Ada sedikit rasa lega saat menolaknya.

Karena menolak berarti aku belum harus berkomitmen pada apa pun.

Untungnya dia paham, aku masih ingin berpetualang.

Hampir setiap hari juga aku bermain kecil, cuma lima puluh. Tapi sampai saat ini juga belum ada hasilnya.

-

Hari ini aku terbangun pukul sebelas siang. Matahari sudah berada di atas.

Cuaca panas yang sangat menyengat di kota industri.

Aku keluar sebentar untuk membeli satu cup es teh. Harganya murah, hanya tiga ribu rupiah saja.

Sambil meminum es, aku mengambil rokok dari saku. Kemudian membakarnya.

Crrk crkk, whosss

Aku duduk di depan kos. Ponsel ada dalam genggaman. Lalu aku mengintip rekening, saldo masih empat jutaan.

"Kalau begini terus gak ada perkembangan nih.." ucapku.

Saat aku menggulir layar, tiba-tiba ada notif masuk dari email.

Hatiku berdebar, penuh harapan.

Dan saat ku buka...

Panggilan Test PT FGH - Operator Produksi

Benar saja, aku dapat panggilan test lagi. Aku sangat bersemangat.

Tetapi di pesan panggilan itu, pengirim menyuruh kandidat untuk mengisi sebuah link.

Tanpa berpikir aku pun membuka link tersebut. Dan saat ku isi satu persatu data yang dibutuhkan..

Berikut adalah nomor rekening untuk pembayaran Administrasi: ********

"Bajingan...."

Ternyata tipuan.

Jariku bergerak cepat untuk kembali ke email. Kemudian melihat username pengirim. Dan benar saja, username nya tidak jelas.

"Tai banget nih orang penipu.."

Umpatan keluar sembari asap rokok mengepul.

Aku diam cukup lama.

Sebenarnya semalam, aku melihat iklan dari Bursa Kerja Khusus. Namun aku cukup malas untuk bergerak hari ini.

Cuacanya sungguh panas.

"Coba lagi ah.."

Jariku bergerak cepat menuju situs itu lagi.

Deposit Rp50.000 via QRIS telah berhasil

Aku bermain santai dengan bet kecil. Spin, spin, dan spin.

Satu jam berlalu tanpa hasil. Aku yang tiduran di kursi depan kosan langsung berubah posisi.

"Payah ah..."

Namun entah kenapa hari ini aku merasa bisa. Aku ingin melawan rencanaku sebelumnya.

Rencana yang seharusnya satu hari maksimal deposit lima puluh ribu.

Deposit Rp200.000 via QRIS telah berhasil

Kali ini aku bermain roulette. Percaya diri bahwa keahlianku ada disini.

Bola jatuh setiap dua puluh detik.

Setiap itu juga saldo kadang naik, kadang turun.

Dua ratus ribu lenyap dalam waktu tiga jam.

Mataku sangat lelah, hanya layar dan layar yang terus dilihat. Tapi tetap aku melanjutkannya.

Tanpa sadar waktu sudah sore. Cuaca yang tadinya gerah berubah menjadi sejuk.

"Yah payah banget sumpah..."

Aku berhenti, masuk untuk mandi kemudian pergi keluar mencari makan.

-

Malam tiba. Aku masih berbaring di kasur dengan mata lelah.

Nonton anime, scroll sosmed, dan judol. Semua kegiatan yang kulakukan selama ini.

Tadinya aku ingin tidur agar besok bisa bangun pagi.

"Kalau sekarang gacor nggak ya.." gumamku.

Deposit Rp500.000 via QRIS telah berhasil

"Mampus.. biar kalo menang, gede sekalian." kataku.

Waktu menunjukan pukul 19.38, aku masih menatap ponsel dengan serius.

Bahkan hari ini aku sudah habis dua bungkus rokok, dan cuma makan sekali.

Untungnya badanku ini kuat, walau kurus.

Cling cling.. Cling..

Saldo naik. Terus naik. Sampai menyentuh angka satu juta lima puluh ribu.

"Baru dua kali lipat itungannya, harusnya bisa lebih..."

Aku kembali berputar. Namun bet kali ini lebih besar, empat puluh ribu.

Dalam satu momen, itu muncul kembali.

SCATTER 10X Spin Gratis

"Modar!! Bet segini bisa jepe gede gue cokk!"

Spin pertama berputar, kosong.

Spin kedua berputar, kosong lagi.

Spin ketiga berputar, pecah sedikit..

..dan pada spin terakhir.. Kosong.

Kamu menang Rp200.389 dari 10x Spin Gratis

Cuma dua ratus ribu. Dari modal yang sudah sangat tinggi, hanya menang dua ratus ribu.

"Bajingan..." ucapku lirih.

Dadaku sesak, panas. Saldo masih tersisa, namun rasa marah tumbuh tanpa arah.

Rokok di antara jari kulempar ke dinding.

Percikan bara terlempar kemana-mana.

Aku menenangkan diri. Kemudian lanjut spin dengan sisa saldo... sampai akhir.

Nol.

Habis.

Total hari ini, aku sudah deposit hampir dua juta. Saldo di rekening kian menipis. Menjadi bom waktu untuk hidupku.

Semakin tipis, hidup semakin sempit.

Tak ada yang bisa dimintai tolong. Atau lebih tepatnya aku yang terlalu malu untuk minta tolong.

"Sisa dua juta lebih dikit..." gumamku saat melihat saldo di rekening.

Ada keputusan penting yang harus ku ambil malam ini juga.

Segera menukarnya dengan tunai, atau lanjut main sampai saldo habis.

"Mending gue tuker tunai satu juta setengah, sisanya buat all in."

Aku meyakinkan diri. Kemudian beranjak keluar menuju ATM terdekat. Ku pacu sepeda motorku penuh emosi.

-

Pukul satu dini hari. Satu juta lima ratus aman di kantong. Sisa sekitar lima ratusan ribu di rekening.

Tak ada argumen, langsung ku depositkan.

Deposit Rp583.000 via QRIS telah berhasil

Ini adalah tekad terakhir. Aku penuh janji setelah ini akan benar-benar berhenti.

Karena jika dipikir, seharusnya waktu itu semuanya langsung ku tukar tunai.

"Andai aja..."

Namun tak ada waktu untuk mengeluh. Sekarang saatnya fokus. Fokus untuk menang, atau untuk ikhlas.

Emosi perlahan mereda. Kerutan dahi perlahan melemas. Wajahku datar tanpa ekspresi.

Sambil melihat putaran slot yang brutal.

Tiga ratus ribu dilahapnya dalam waktu dua menit.

"Sisa dua ratusan, ayolah...."

"...naik sejuta aja gue pasti tarik plisss.."

Ponsel ku letakkan di lantai. Tangan kugunakan untuk mengusap wajah dengan keras.

Tapi mau memukul wajah pun, hasilnya sama saja.

Aku kalah lagi.

Waktunya berhenti.

-

Ya. Berhenti untuk memangkas uang peganganku.

Aku keluar dari laman.. mencari aplikasi pinjol yang belum ku hapus.

Limit tersedia, dua juta lima ratus. Cukup banyak. Dan menurutku pantas.

"Untung kemaren sempet gue bayar lunas, jadi limitnya naik.."

Rp2.500.000 telah dicairkan ke rekening ****

Semuanya ku cairkan. Harusnya ini bisa jadi pancingan algoritma. Lagipula, sudah sekitar dua Minggu aku belum Withdraw.

"Bodoamat, cacing-cacing naga-naga." pikirku.

Lagi-lagi aku masuk ke situs yang sama. Kembali dengan game yang sama. Serta dengan pola yang sama.

Sejenak aku melakukan kalkulasi bet.

"Dua ribu kekecilan, apa sepuluh ribu ya.."

"Tapi harusnya bisa lebih gede, modalnya aja gede..."

"...dua puluh ribu gas.."

Aku mulai dengan bet dua puluh ribu. Putaran berjalan, dan aku menatapnya tanpa harap.

Tidak ada emosi.

Tidak ada doa.

Hanya kebiasaan.

Entah kenapa, semua ini terasa terlalu akrab. Seperti adegan yang pernah ku tonton… dari sudut pandang yang sama.

"Bukannya gue dulu pernah begini ya?"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!