Aku Menyerah

Halo semuanya.....

Selamat membaca......

...****************...

Bu Nunung pergi dari rumah Kusuma. Dan Bu Nunung membawa barang - barang dini.

Bu Nunung masih tidak mengerti bagaimana jalan pikiran mereka, yang mengusir Dini tanpa mendengar penjelasannya terlebih dulu. 

( FYI Bu Nunung )

[ Bu Nunung adalah janda 4 anak.

anak Bu Nunung semuanya laki - laki.

Bu Nunung berusia 44 tahun, anak - anak Bu Nunung di paksa untuk tinggal dengan mantan suaminya. Membuat Bu Nunung tidak bisa bertemu dengan mereka.

Bu Nunung memiliki usaha kecil - kecilan yaitu warteg yang berada di pinggir jalan.

Bu Nunung sudah berpisah dengan anak anaknya lebih dari 10 tahun.

Bu Nunung memutuskan untuk bercerai dari suaminya karena dia selalu di siksa dan selalu memukulnya. dan mantan suaminya setiap hari selalu membawa wanita yang berbeda - beda ke rumah mereka.

Membuat Bu Nunung tidak tahan dan memilih bercerai.

saat Bu Nunung meminta cerai dia ingin membawa anak - anak nya namun tidak di perbolehkan, dan Bu Nunung langsung di usir dan tidak di perbolehkan masuk rumah lagi dan di larang menemui mereka.

mantan suami Bu Nunung salah satu orang terkaya di negara ini, jdi Bu Nunung tidak bisa melakukan apapun untuk membawa anaknya pergi bersamanya ] 

Bu Nunung sudah sampai di rumah sakit, saat Bu Nunung melihat ke ruangan Dini, Bu Nunung merasa kasihan kepada Dini. Dini adalah anak baik kenapa dia di perlakuan seperti ini.

Dia bertekad untuk membawa Dini pergi dari kota ini dan berbahagia bersama. 

POV Di rumah mewah Kusuma 

Tuan Imam masuk dengan raut muka marah ke dalam rumah.

istrinya bingung kenapa suaminya terlihat sanagat marah, karena saat tadi suaminya izin untuk keluar rumah, dia terlihat baik - baik saja. 

“Pah… papah kenapa?” Ucap nyonya Fitri 

“Mah ingat anak kita sekarang cuma Rian dan Caca. aku sudah tidak Sudi menganggap anak pembangkang itu sebagai anak kandung ku” ucap tuan Imam dengan muka marah..

“Apa maksud papah? memang dini membuat Masalah apa? Bukannya dia hanya tidak pulang saja? Papa pisah menghukumnya nanti seperti biasa” ucap nyonya Fitri. 

“Dia sudah tidak pulang dari kemarin dan dia juga membawa masalah ke rumah.

barusan ada yang datang dia bilang ingin memberi tahu masalah dini.

aku tak Sudi mendengarnya, biarkan saja dia menyelesaikan masalahnya sendiri.

Biarkan dia hidup dengan susah dan membuat dia menjadi gelandangan di jalanan. dasar anak tidak tau di untung” ucap tuan Imam dengan muka marah.

“Apa papah mendengarkan apa yang ingin di bicarakan oleh orang itu pah?” ucap mamah Fitri

“Untuk apa, itu tak peting. Mulai sekarang aku tidak akan menganggap dia sebagai anaku lagi, dan jangan bahas dia di depan anak - anaku” 

[ kenapa tuan Imam sangat marah kepada Dini dan mengusirnya.

Dan langsung memutuskan keluarga dengannya secara sepihak.

Karena kemarin malam ada seseorang yang mengirim email kepada tuan Imam dan Imam membuka email tersebut dan isi email tersebut adalah foto - foto Dini yang bermesraan dengan laki - laki paruh baya, dan ada beberapa foto yang memperlihatkan dini dan laki laki di dalam foto tidak berbusana, tuan Imam yang melihat foto - foto itu marah dan melempar laptop itu.

Dan tuan Imah tidak akan memberi tahu kepada siapa pun termasuk istri dan anak - anaknya karena dia takut membuat keluarga nya malu jadi dia lebih baik mengusir Dini langsung ] 

“Kenapa papah marah sekali dengan Dini? apa yang sudah di lakukan dini? Samapi membuat papah marah seperti itu” monolog nyonya Fitri. 

...****************...

Di area sekolah

“Dini dari kemarin ko gak sekolah ya? Apa dia sakit?” tanya Lily.

“iya gak bisanya dia gak sekolah gak ngabarin, biasanya kalo dia gak masuk pasti dia bilang dulu ke kita!” jawab Siska 

“Iya, apa nanti kita ke rumah Dini aja ya?” tanya Siska 

“Ayo, aku khawatir Dini dari kemarin juga gak bisa di hubungi” jawab Lily 

“Yaudah nanti sore kita ke ke rumah dini ya!” Ucap Siska.

“Ayo kita ke kantin aku sudah lapar” ucap Lily. Mereka pun keluar dari kelas menuju ke kantin. 

Saat mereka sedang berbicara ada seseorang yang menguping pembicaraan mereka ya itu Lintang tiba tiba dia tersenyum.

“rasakan kau jal*Ng, mungkin sekarang dia sudah jadi gembel karena diusir oleh tuan Imam, jadi jangan pernah bermain - main dengan ku”

Lintang pun pergi. dia tidak sadar kalau salah satu teman Dini kembali ke kelas membawa barang yang tertinggal, dan dia mendengar apa yang diucap oleh Lintang.

“aku harus memberitahu Lily dan Siska sekarang” ucapnya. 

[ Lintang mengetahui siapa Dini karena lintang menyuruh seseorang untuk mencari informasi tentang Dini ] 

Satu bulan kemudian

Dini yang masih koma, dan ibu Nunung yang selalu menemani dini.

dan untuk pengobatan Dini di RS ditanggung oleh orang yang menabrak Dini. 

[ penabrak Dini tidak lari dan langsung bertanggung jawab. dia tidak sengaja menabrak Dini karena saat Dini ingin memindahkan kucing di tengah jalan, pengendara itu sedang mengantuk jadi tidak melihat Dini yang berada di tengah jalan ]

“Neng Dini cepat bangun, ibu di sini akan menjaga dan menyayangi kamu nak, anggaplah ibu sebagai ibu kandung kamu sendiri” ibu Nunung pun mengeluarkan air mata.

Dia sudah menunggu Dini satu bulan lebih tapi tidak ada kemajuan apa pun, malah dokter memprediksi bahwa Dini akan menyerah dengan hidupnya. 

Dan bi Imah sudah tau keadaan Dini, karena mang Ade memberitahukannya ke pada bi Imah tentang keadaan neng Dini.

bi Imah setiap seminggu sekali pasti datang ke rumah sakit dengan ditemani mang Ade atau mang Adi. 

Dan keluarga kandung Dini hanya mengatakan kepada Caca bawah Dini di pindahkan ke luar negeri untuk mendisiplinkan Dini karena Dini nakal jadi mereka memindahkan Dini ke luar negeri untuk sekolah di salah satu sekolah yang memakai metode asrama.

Caca yang mendengar alasan itu hanya tersenyum bahagia, karna dia tidak akan lagi melihat Dini di kasari oleh orang tuanya, membuat dia berpikir mungkin ini yang terbaik untuk kebahagiaan Dini, mungkin dini akan mendapatkan kebahagiaan di sana.

Teman - teman Dini merasa sedih. mereka merasa tidak dianggap sahabat oleh Dini karena Dini tidak berpamitan dulu kepada mereka.

bi Imah yang memberitahukan kepada mereka kalau Dini pindah sekolah, bi Imah berbohong kepada mereka untuk tidak membuat mereka khawatir dengan keadaan Dini. 

Pagi hari di rumah sakit, Bu Nunung sedang tidak ada Karena dia masih membuka wartegnya karena bu Nunung kasihan dengan para pegawainya kalo terus di liburkan.

jadi Bu Nunung akan datang ke rumah sakit malam hari, setelah jualan dan dini dijaga oleh suster dan dokter.  

“Eughh,,, di mana ini?” Ucap dalam hati Dini.

Dini hanya melihat ruangan yang asing itu sambil merintih karena kepala nya sakit 

“Akh kepalaku, kenapa sakit sekali… ah” ucap Dini.

Tiba - tiba suster datang dan kaget melihat dini sudah sadar, lalu Suter itu menekan tombol yang ada di samping brankar Dini

Dan dokter pun sampai.

“Dini, bagaimana keadaan mu sekarang apa ada yang sakit?” tanya Suster

“kepala saya sakit dok!” jawab Dini

“sebentar saya periksa dulu ya!” kata Dokter,

dini Hanya diam dan di periksa oleh dokter.. tiba - tiba pintu terbuka dan memperlihatkan Bu Nunung yang sangat khawatir karena dia di telpon oleh pihak rumah sakit tentang keadaan dini, lalu Bu Nunung terburu - buru ke rumah sakit, takut terjadi sesuatu pada Dini.

“Nak kamu sudah sadar?” tanya Bu Nunung.

mendekati Dini dan langsung memeluk dini, dini hanya terdiam

“maaf ibu siapa?” tanya Dini.

suster dan dokter kaget mendengar apa yang di katakan Dini.

“Nak kamu tidak mengenal ibu?” tanya Bu Nunung, Dini hanya mengangguk.

“Dok kenapa dengan Dini, kenapa Dini tak mengenali saya?” tanya Bu Nunung

“sebentar Bu sayang periksa dulu!” jawab dokter, lalu memeriksa Dini

"nama kamu siapa nak?" tanya dokter

"saya!! nama saya tidak tau dok!" jawab Dini.

“kemungkinan Dini mengalami amnesia Bu, karna benturan yang cukup kencang di bagian kepala, kemungkinan amnesia Dini, amnesia permanen bu!!” kata dokter

“apa dok amnesia permanen?” ucap Bu Nunung dengan kaget…

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...