NovelToon NovelToon
Menjadi Ibu Susu Anak Mantan Tunangan

Menjadi Ibu Susu Anak Mantan Tunangan

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu susu
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Mami Al

Nadia harus mengalami cobaan begitu berat. Kehilangan anak dan pernikahannya kandas di hari yang sama saat bayinya menghilang. Ditengah keterpurukannya, ia bertemu dengan mantan tunangannya yang memiliki seorang bayi laki-laki. Tanpa sengaja ia akhirnya menjadi seorang ibu susu dari anak mantan tunangannya.

Apabila cerita tidak sesuai keinginan kalian, silahkan tinggalkan tanpa meninggalkan pesan yang kasar. Sekian dan terima kasih.

Selamat Membaca..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mami Al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12 - Mengajukan Gugatan

Nadia pulang ke rumah orang tuanya setelah mendapatkan kabar bahwa Aryo datang. Tentunya, kepulangan Nadia juga karena permintaan Bagas.

"Papa tahu kamu sangat kehilangan bayimu. Tapi, apa kamu tidak mengerti jika status hubungan kamu dan Aryo belum pasti. Apakah kalian sudah resmi berpisah atau tidak?" ujar Bagas. Ia tak mau putrinya status pernikahannya gantung.

"Aryo yang akan mengurus semuanya, Pa. Aku juga ingin secepatnya bercerai dengannya," kata Nadia menjelaskan.

"Selama kamu dan Aryo belum secara resmi berpisah. Jaga jarak kedekatan kamu dengan Marcell. Papa tidak mau kamu dituding selingkuh," nasihat Bagas.

"Aku tidak berselingkuh dan aku hanya membantu Marcell, Pa." Jelas Nadia lagi.

"Iya, Papa tahu kalau anaknya Marcell membutuhkan kamu sebagai ibu susunya. Tapi, bayinya masih memiliki ibu kandung dan seharusnya bayinya itu menyusui dengan ibunya," kata Bagas.

"Aku akan tiap hari pulang ke rumah," janji Nadia.

"Keluarga Aryo sangat berpengaruh di kota ini, seharusnya dia mempercepat perceraian kalian dengan menggunakan pengacara handal. Tapi, kenapa sampai sekarang surat perceraian kalian tak kunjung kamu terima?" sahut Nella.

"Aku juga tak tahu, Ma."

"Mama yakin jika Aryo ingin mempermainkan kita!" tuding Nella.

Nadia dan Bagas tampak mencerna kata-kata Nella.

"Kita harus cek di pengadilan!" saran Nella.

"Iya. Kita perlu ke sana buat menanyakan hal ini. Apakah Aryo benar-benar serius menceraikanmu atau sekedar ingin mempermainkan hubungan kalian?" Bagas setuju dengan saran istrinya.

"Bagaimana Nadia?" Nella bertanya kepada putrinya.

"Baiklah, Ma." Jawab Nadia.

Sebelum berangkat ke pengadilan, Nadia mengirimkan pesan kepada Marcell jika dirinya takkan ke rumah Marcell hingga besok hari sebab mau mengurus masalah perceraiannya dengan Aryo.

Marcell mendapatkan kabar itu antara senang dan bingung. Senang karena Nadia secepatnya akan berpisah dengan suaminya dan bingung jika Mario menangis mencari ibu susunya.

Sejam setelah mengirimkan pesan, Nadia dan kedua orang tuanya berangkat ke pengadilan. Di sana ia menanyakan kepada pegawai apakah sudah ada nama suaminya terdaftar atau belum.

"Tidak ada namanya Aryo Triyadi dan Nadia Mahesa Bagaskara yang tercatat di pengadilan ini, Nona."

Mendengar hal itu membuat Nadia dan kedua orang tuanya saling pandang karena terkejut. Sebab Aryo begitu bersikeras ingin bercerai tetapi sama sekali tidak bersedia mengurus semuanya.

Pegawai pengadilan menjelaskan bahwa sangat sulit jika pihak pria yang mengajukan gugatan jadi disarankan sebaiknya pihak wanita yang mengajukan gugatan perceraian.

Nadia pun setuju, apalagi Aryo jelas-jelas mencampakkannya ketika dirinya sedang terpuruk dan di depan matanya juga ia melihat Aryo berselingkuh dengan wanita lain.

Setelah berurusan dengan pengadilan yang dibantu oleh temannya Dewa, Nadia dan kedua orang tuanya lalu pulang ke rumah.

-

Malam harinya, Nadia sudah bersiap hendak merebahkan tubuhnya di ranjang. Ia memang kepikiran dan rindu dengan Mario, tetapi urusannya juga harus segera diselesaikan agar memudahkan kehidupannya di kemudian hari.

Marcell menghubunginya dan mengatakan kalau Mario sangat membutuhkannya. Karena terlalu lelah dan capek Nadia menolak kembali ke rumah Marcell malam itu.

Marcell tak dapat memaksa Nadia agar ke rumahnya dengan alasan Mario karena bayi laki-laki itu juga tampak nyaman meskipun cuma diberikan susu dalam botol.

Setelah memberikan penjelasan melalui panggilan singkat, Nadia akhirnya dapat tidur dengan nyenyak.

Sementara ditempat lain, Aryo mendapatkan informasi mengenai pengajuan gugatan perceraian dari pihak Nadia begitu marah besar.

"Kenapa kamu marah?" tanya Tania yang berada dalam pelukan Aryo di ranjang.

"Ini penghinaan bagiku!" jawab Aryo geram.

"Ayolah, sayang. Jangan bersikap begitu!" Tania berkata penuh manja dan lembut sesekali jemarinya menari-nari di dada kekasihnya.

"Aku tidak suka dia yang menggugat!" kesal Aryo.

"Urusan kalian akan cepat selesai dan kita bisa segera menikah!" Tania mengecup pipi Aryo.

"Aku harus temui dia malam ini!" Aryo meletakkan ponselnya di nakas dan menyingkirkan tangan Tania dari tubuhnya.

"Kamu mau ke mana?" Tania tampak kesal karena Aryo hendak pergi.

"Aku mau menemui Nadia!" kata Aryo sembari mengancingkan kemejanya yang terbuka.

"Ini sudah malam, kamu ingin mencari keributan di rumah orang?" Tania berusaha mencegah kepergian Aryo.

"Aku ingin memberi pelajaran kepadanya!" kata Aryo kemudian berdiri.

Tania tak ingin malam ini Aryo meninggalkannya dengan cepat bangkit dan beranjak turun dari ranjang. Ia memegang tangan Aryo lalu memeluknya.

"Menyingkirlah, Tania!" pinta Aryo.

"Jangan malam ini!" Tania mendongakkan wajahnya.

"Kita bisa lanjutkan besok lagi!" kata Aryo.

"Aku mau malam ini!" jemari tangan Tania meraba area bagian bawah milik Aryo.

"Aku tidak bisa, Tania!" Aryo mendorong pelan tubuh wanita di pelukannya.

Tania tak ingin kehilangan kemesraannya, lantas kembali memeluk Aryo dari belakang dengan erat. Mengecup bagian tubuh Aryo dari belakang, bahkan dengan berani ia membalikkan tubuhnya Aryo. Jemari tangannya secara cepat membuka celana dan kemeja yang digunakan Aryo.

Tanpa ragu Tania meraba seluruh tubuh Aryo sehingga pria itu bergeliat, karena Tania berhasil menggagalkan rencananya menemui Nadia.

Aryo mendorong tubuh Tania ke atas ranjang, ia lalu merangkak naik ke atas dan mengecup seluruh tubuh kekasihnya dengan sangat beringas.

***

Nadia berangkat ke rumah Marcell karena pagi-pagi sekali mantan tunangannya itu menjemputnya dengan alasan Mario terus menangis semalaman.

Begitu sampai, Nadia segera menyusui Mario dan Marcell yang menyuapi sarapan Nadia. Meskipun Nadia menolak disuapi tetapi Marcell tetap ingin melakukannya.

"Apa benar kamu terus menangis?" Nadia bertanya kepada bayi yang menatap ke arahnya dengan sesekali tertawa lucu.

"Kamu manis sekali kalau tertawa begitu. Tante jadi sayang denganmu!" Nadia sangat bahagia melihat ekspresi bayi Mario.

"Kamu juga!" batin Marcell menatap Nadia sembari tersenyum.

"Maaf, ya, Tante semalam tidak tidur denganmu!" Nadia menyusui sambil mengelus lembut pipinya Mario.

"Apa kamu tahu alasan Aryo tidak menggugatmu?" Marcell membuka percakapan karena sedari tadi Nadia asyik berbicara dengan bayi Mario.

"Kata pegawai pengadilan sangat sulit jika pihak Aryo yang menggugat," kata Nadia. "Entah itu benar atau tidak!" lanjutnya.

"Aku rasa dia tidak berniat buat menceraikanmu, ia ingin kamu terikat terus bersamanya!" tebak Marcell.

"Entahlah aku juga tidak tahu. Tapi, hari itu ia menceraikan aku dan mengusirku dari rumah. Apalagi dia berani mengajak tidur wanita lain di kamar kami!" kata Nadia dengan mata berkaca-kaca mengingat kejadian beberapa waktu lalu menimpanya.

"Semoga saja urusan kamu dan dia segera selesai!" harap Marcell.

"Ya, biar aku fokus mencari keberadaan anakku!" kata Nadia.

"Apa kamu masih ingat ketika bayimu menghilang?" tanya Marcell.

"Di tangan kanannya aku memakaikan gelang kecil. Warna baju dan kain yang membungkus tubuhnya berwarna biru," jawab Nadia menjelaskan.

"Aku akan membantumu mencarinya. Apa kita pasang poster dan bagikan selebaran?" Marcell memberikan usulan.

"Jangan!" larang Nadia.

"Aku tidak mau Aryo menekan keluargaku!" kata Nadia.

"Kamu bilang waktu kejadian seluruh pelayan dipecat?" tanya Marcell lagi.

"Ya, mereka keluar dari kamar rumah itu di hari yang sama denganku!" jawab Nadia.

"Apa kamu tahu di mana alamat rumah mereka?" tanya Marcell kembali.

"Aku hanya tahu alamat rumah salah satu pelayan saja!" jawab Nadia lagi.

"Nanti berikan alamatnya itu!" pinta Marcell.

"Baiklah, nanti aku tuliskan alamat lengkapnya!" kata Nadia.

1
Yuliana Tunru
coba nadia tes dna dgn mario klo mau tau apa mario ank marcel atau nadia .
knp jg marcel pake bohong klo nadia tau itu ank x tak tau lah apa akan marah taau gmn
Dew666
👄🌹
Dew666
💎🍦
Yuliana Tunru
marchel coba z jujur klo mario ank yg kamubtemukan.biarbtes dna yakin itu ank nadia biar lega dan kamu jg tk akan kehilangan mario jika nikah dgn nadia ..mafcel nohong mulu bikin kacau z
Yuliana Tunru
kyk x mario mmg ank nadia coba marcel jujur z toh dgn ketemu x dion bisa cepat cerai jg marcel bisa jd suami nadia
Yuliana Tunru
kyk x mario mmg ank nadia ..tp.klo mmg iya syyjurlh setdk x mario aman dgn.orng yg tept
Dew666
🥰🪻
Dew666
💥💥💥💥
Dew666
🥰🥰🥰🥰
Dew666
💥💥💥💥
Dew666
❤️‍🩹🍡🌹
Dew666
⭐️⭐️⭐️⭐️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!