Alexa Alvarez, seorang gadis yang tomboi, ceria, ahli bela diri, jenius tapi sangat ceroboh.
Javier Hernandez, tunangan asli Alexa yang belum pernah ditemuinya, Zaidan Hernandez, pria datar, kejam dan arrogan, Dia CEO ZH, Crops, yang juga Paman Javier, dan pria yang tidak sengaja tidur dengan Alexa.
Sampai suatu saat, Alexa salah mengenali, Zaidan sebagai tunangannya dan Javier sebagai CEO ZH, Crops.
Kisah mereka pun dimulai, antara Alexa, Zaidan dan Javier yang salah target.
Bianca, adik sepupu dari Javier, musuh dalam selimut Alexa.
Bianca orang yang hidup kembali, jadi Dia tahu cerita selanjutnya, yang selalu berusaha untuk membunuh Alexa agar bisa menjadi Nyonya besar Hernadez.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vhiy08, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12. Cerita hati Alexa yang tersembunyi
Kenzo kembali tertegun melihat Alexa yang saat ini seolah menjadi sesosok yang lain. Gadis kecil yang rapuh, ada rasa pilu dan sakit dalam hatinya saat melihat mata yang biasanya hanya menampilkan ekspresi datar itu berubah menjadi sorot rapuh dan kesedihannya yang terpancar jelas disana. Selama Kenzo mengenal Alexa, ini kali pertama mata bulat itu mengeluarkan liquid bening.
"Apakah sangat sakit?" Tanya Kenzo sambil mengusap air mata yang akhirnya jatuh di pip Alexa.
Lalu Kenzo berpindah tempat disamping Alexa, dan dengan lembut Kenzo menarik tubuh mungil Alexa kedalam pelukannya.
Ini kali pertama dalam 26 tahun hidupnya mendekap seorang gadis.
Kenzo mempunyai satu alergi, yang jika bersentuhan dengan seorang perempuan, kulitnya akan langsung timbul bintik-bintik kemerahan dan sangat gatal, setelah itu, Kenzo akan lepas kontrol pada orang sekitarnya.
Alexa hanya dengan Alexa Kenzo menjadi sesosok pria yang lembut dan penuh kasih dan cinta.
Hanya dengan Alexa juga alergi ditubuh Kenzo tidak timbul, dan hanya Alexa juga dunia Kenzo yang tenang dan teratur bisa menjadi jungkir balik. Selain itu, Kenzo juga penderita OCD akut.
"Menangis saja... Aku tidak ingin kau memaksakan diri kuat seperti ini, kau pasti lelah... Ingat apapun dirimu, aku akan tetap berada di sampingmu," Ucap Kenzo sambil mengusap bahu Alexa.
Mendengar ucapan Kenzo, mendadak hati Alexa langsung meledak, tangisan yang Dia tahan selama 18 tahun meledak sudah tanpa bisa ditahannya.
Suara tangis yang biasanya ditekannya seakan meronta dan tidak bisa dikendalikannya lagi.
Banyak, terlalu banyak ketidak adilan yang dialaminya, terlalu banyak beban yang ditanggungnya.
"Aku tidak bisa bercerita semuanya saat ini, aku hanya ingin kau percaya padaku tanpa syarat. Hanya itu, apa kau sanggup?" Ucap Alexa dengan suara seraknya.
"Aku bukanlah tipe orang yang terlalu banyak menuntut, jika kau tidak ingin bercerita sekarang tidak apa-apa, aku akan sabar menunggu sampai saat kau bisa jujur padaku dalam semua hal." Ucap Kenzo lembut sambil mengelus kepala dan punggung Alexa dengan penuh kasih sayang.
"Tenang saja, aku tidak pernah mempercayai orang sebagaimana aku percaya padamu, selama ini selain Aland aku tidak pernah percaya pada siapapun. Jadi aku tipe jika sudah percaya pada satu orang maka aku akan terus percaya tanpa syarat untuknya." Lanjut Kenzo dengan tersenyum teduh lalu mencium dahi Alexa dengan dalam.
"Begitu juga kau, kau harus percaya tanpa syarat padaku. Jika kelak aku melakukan kesalahan atau aku mengambil keuntungan, maka kau harus memberikan aku kesempatan untuk menjelaskan dan mendapatkan maaf darimu. Emmm dan kesempatan kedua." Ucap Kenzo serius dengan tatapan yang dalam dan penuh harap dan makna.
"Aku janji, apapun kesalahan mu dimasa depan kau akan selalu mendapatkan kesempatan untuk menjelaskan dan juga maaf dariku, serta mendapatkan kesempatan kedua untuk memulai kembali semuanya dari awal..." Sahut Alexa sambil menggenggam tangan Kenzo erat.
"Sekarang ayo kita perbaiki perjanjian awal kita, kita akan selalu bersama, saling mendukung, saling percaya dan saling melindungi dari apapun yang bisa menghancurkan kita. Jika kau ingin kekasih maka jatuh cinta lah padaku, jangan mencari pria lain... Aku akan berubah menjadi sosok pria yang kau inginkan." Ucap Kenzo pelan dan jelas membuat Alexa tertegun sejenak tidak tahu harus bereaksi apa.
"Aku janji, jika posisi kekasih dan orang yang aku cintai dimasa depan akan selalu menjadi milikmu. Untuk sekarang biarkan aku menyelesaikan urusan dan dendam ini. Aku membutuhkan dukunganmu." Ucap Alexa sambil tersenyum manis setelah terdiam sejenak memikirkan apa yang harus Dia ucapkan yang tidak bertentangan dengan hati dan tujuannya saat ini.
"Untuk saat ini, bisakah kau sedikit bercerita tentang gambaran situasi mu, agar aku bisa menempatkan diriku dimana dan tahu bagaiman caraku untuk membantu mu." Ucap Kenzo sambil mengelus tangan Alexa yang ada dalam genggamannya dengan menggunakan ibu jarinya.
"Saat aku berusia 6 tahun aku diasingkan, pada usia 8 tahun aku diculik sindikat penculikan anak. Aku kabur dari tempat terkutuk itu 2 bulan kemudian. Saat aku kembali aku sudah menjadi sesosok gadis kecil yang berbeda, usia 10 tahun aku sudah menguasai berbagai keahlian, hanya untuk bisa melindungi diri dan juga sebagai jalan yang aku ciptakan untuk mencari perlindungan dan koneksi bagi diriku."
"Tapi, semakin banyak koneksi yang aku dapatkan semakin banyak pula musuh yang bermunculan, aku harus bisa melindungi diriku dengan berbagai identitas yang aku gunakan agar aku tidak dikenali di luaran."
"Karena imej buruk yang ku sandang selama hidup diluar kota, membuat keluargaku meremehkan ku, mereka selalu menganggap aku sebagai beban dan juga aib yang ingin sekali mereka hilangkan."
"Jika, saat itu aku mengekspose diri dengan kepandaian yang aku miliki, bukan tidak mungkin itu akan menciptakan peluang dan celah bagi musuh ku yang ada di luaran sana, dan keluarga ku pasti akan mengambil keuntungan dari situasi itu."
"Akan semakin sulit bagiku untuk memutuskan hubungan dengan mereka, dan ruang gerakku juga akan semakin sempit. Jadi untuk sekarang aku hanya bisa bekerja dibalik layar, menyembunyikan identitas agar aku leluasa mencari jejak dan petunjuk Mommy." Ucap Alexa sambil berdesah panjang.
"Tapi, aku melihat dari sorot mata ini, seolah kejadian itu membekas, ada trauma yang tersembunyi disana." Ucap Kenzo sambil mengusap air mata Alexa lalu mengecup mata indah itu.
"Kejadian ditangga itu mengingatkan aku akan sesuatu." Sahut Alexa sambil tersenyum.
"Baiklah, sekarang waktunya untuk mengisi perut ini, agar kau punya tenaga untuk menjalani hari esok, tenanglah, semua kekacauan yang terjadi pada hari ini telah aku tangani." Ucap Kenzo sambil memencet bel yang berada disamping nakas.
"Sudah... Biar aku saja... Tugasmu hanya membuka mulut dan makan dengan benar." Ucap Kenzo sambil memegang sendok dan bersikeras menyuapi Alexa.
Alexa hanya tersenyum pasrah menerima perlakuan Kenzo, tapi tidak bagi Aland, bahkan Aland sampai harus menggapai dinding dengan cepat untuk pegangan dirinya agar tidak terjatuh saat melihat sikap Kenzo yang sangat diluar biasa.
'Astaga.... Apakah matahari sudah terbit dari barat? Atau Tuan Kenzo sedang kerasukan? Ya Tuhan lindungilah kami,' Ucap Aland sambil menutup matanya dengan mulut yang tampak ber komat-kamit.
Tapi, saat Aland membuka matanya pelan pemandangan itu tetap sama dan tidak berubah, Aland bahkan tidak sadar melompat dari tempatnya berdiri karena sangat terkejut melihat pemandangan itu.
Kenzo dengn sabar membantu Alexa menyelesaikan makannya, lalu meminum obat setelah itu, Kenzo memaksa Alexa untuk berbaring kembali dan beristirahat diatas ranjangnya.
Mereka tidak tahu akan ada kejadian besar yang sedang menunggu mereka.
*
*
*
Sementara itu, dikediaman Javier tampak para pelayan dan Gara tengah sibuk menata beberapa barang yang akan mereka hantarkan kekediaman Alvarez.
Sesuai dengan perintah Javier kemarin yang meminta Gara untuk mempersiapkan segala sesuatunya yang berkaitan dengan acara itu. Lamaran resmi pada keluarga Alvarez untuk Alexa.
"Apakah ini saja sudah cukup?" Tanya Javier sambil melihat kotak-kotak yang tersusun rapi diatas meja kaca itu.
"Waou... Kakak... Mau ada acara apa ini? Terlihat sangat spesial..." Tanya seorang gadis cantik yang ceria sambil duduk disamping Javier.
"Hemmm...Bianca? Kapan kau kembali?" Tanya Javier tanpa menatap pada Bianca.
"Kak... Kau terlihat sangat sibuk sekali?" Tanya Bianca lagi.
"Iya..." Sahut Javier sambil melanjutkan kembali pekerjaannya.
"Kak... Kau ingat tidak waktu itu aku pernah mengatakan jika aku ingin mengenal dan akrab dengan Paman kecil." Ucap Bianca sambil tersenyum malu-malu.
"Oh ya... Siapakah gadis yang beruntung itu Kak?" Tanya Bianca.
"Alexa... Putri tertua keluarga Alvarez, bukankah kami dari dahulu memang sudah dijodohkan, jadi tidak ada yang namanya orang baru. Bagi Kakak Dia saja sudah lebih dari cukup untuk hidupKu ini.' Sahut Javier singkat.
"Kau baiknya jangan selalu mengharapkan Paman kecil lagi, ingat Dia juga masih Pama. dari saudara laki-lakimu juga."
"Baik... Tapi, aku kan hanya sepupu jauh mu dari pihak ibu. Tidak ada ikatan darah sama sekali, jadi jika kau menyukainya itu sah-sah saja." Sahut Bianca dengan cepat.
"Jadi Kak... Tolong bantu ya," Ucap Bianca lagi dengan manja.
"Kau tahu bagaimana sifat Paman, sebaiknya kau berhenti sampai disini saja." Ucap Javier lagi sambil menoleh menatap wajah Bianca.
"Tapi Kak, aku sudah terlanjur jatuh cinta pada Paman kecil." Ucap Bianca pelan sambil menunduk dengan wajah melasnya.
"Baiklah... Akan aku bantu untuk sekali ini tapi, apapun hasilnya nanti kau harus terima," Ucap Javier mengalah sambil mengelus rambut Bianca lembut.
"Baik, kak... Siap..." Ucap Bianca sambil tersenyum manis dengan wajah yang kembali berbinar bahagia.
"Emmm... Adakah yang harus aku bantu?" Ucap Bianca.
"Tidak... Semua sudah diatur oleh Gara." Sahut Javier kembali sibuk dengan pekerjaannya.
'Sekarang enggak akan ada yang bisa menghalangi jalan gue untuk memiliki Kenzo. Posisi nyonya besar Hernandez hanya bisa menjadi milik gue, seperti kehidupan gue sebelumnya. Alexa... Lo hanya akan menjadi pion dan batu loncatan untuk kebahagiaan gue.' Ucap Bianca didalam hatinya sambil tersenyum sinis melihat semua barang-barang yang telah tertata rapi diatas meja.
'Alexa... Kau pasti akan senang sekali mendapatkan kejutan dariku, aku tahu apa tujuan mu selama ini memprovokasi ku, agar aku cepat mengambil tindakan seperti ini.' Ucap Javier sambil tersenyum miring.
'Tuan... Aku hanya berharap Anda tidak mengambil jalan yang salah, jika tidak hati Anda akan hancur tapi, waktunya sudah terlambat untuk menyadarinya semuanya. Aku harap anda tidak bermain-main dengan hal yang semacam ini.' Ucap Gara sambil menatap Javier dan tampak mengembuskan napas panjang.
"Antarkan semua ini kekediaman Alvarez. Katakan jika ini hadiah pertunangan dariku, setelah ada waktu yang tepat, aku akan mengadakan acara pertunangan dengan meriah dihotel berbintang." Ucap Javier sambil mengibaskan tangannya.
"Gara... Serahkan surat ini pada Tuan Alvarez." Ucap Javier lagi sambil menyerahkan surat yang sudah Dia persiapan sebelumnya pada Gara.
'Semoga Anda tidak menyesal Tuan... Dan ini akan menjadi jalan kebahagiaan untuk Anda," Ucap Gara dalam hatinya sambil menerima surat yang diberikan oleh Javier.
'Alexa... Tunggu saja sampai Lo akan jadi keset buat gue...' Ucap Bianca dengan tatapan yang sinis.