NovelToon NovelToon
My Future Husband

My Future Husband

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Nikahmuda / Tamat
Popularitas:9.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Gulla

Arkan Bagaskara seorang duda yang dijodohkan dengan seorang mahasiswanya yang hobi membuat masalah dikelasnya. Arkan merasa diumurnya yang cukup matang menjalin hubungan dengan Febriana Indriana adalah hal yang sulit, dia ingin hubungan yang serius bukan seperti anak remaja yang baru jatuh cinta. Apalagi sifat kekanak-kanakan dan memberontak yang Febri miliki membuat kepalanya sakit. Tapi mau bagaimana lagi keluarganya memiliki hutang budi dengan keluarga Febri dan mau tak mau Arkan harus menikahi Febri. Namun apakah semua berjalan Lancar disaat Febri jatuh Cinta dengan pria yang lebih muda darinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gulla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 9 Part 2

"Waalaikum salam." Arkan menutup sambungan teleponnya.

 

 

Arkan mendesah kecewa ketika mendapat panggilan telepon dari Reno ayah Febri. Padahal ia yang lebih dulu mengenal Febri malah kalah start dengan orang baru yang muncul di kehidupan Febri. Arkan tidak menyangka, jika pria itu juga tertarik dengan Febri, dan bodohnya ia baru menyadari perasaaan ini disaat ia sudah memiliki saingan. Pria itu juga berani sekali mengantar Febri sampai rumahnya.

 

 

Arkan menutup Laptopnya, ia merasa tidak konsentrasi untuk melanjutkan memeriksa tugas mahasiswanya, apalagi tadi dia habis membantu salah satu mahasiswa yang menyelesaikan skripsinya. Arkan memijat kepalanya. Apa yang harus dia lakukan untuk membuat Febri mencintainya? Sepertinya ia rasa harus konsultasi dengan teman dekatnya yang sudah menikah pasti dia lebih pengalaman, bukankah dirinya juga pernah menikah. Arkan lagi-lagi mendesah, tapi perasaan ini terasa berbeda, dulu ia menikah karena ia hanya sebatas ingin menikah dan menyetujui ketika mantan istrinya mengungkapkan perasaannya padanya.

 

 

Pasti gadis itu sekarang sudah tergila-gila pada pria itu. arkan juga mengakui ia kalah muda dengan pria itu bahkan statuspun. Febri pasti lebih memilih pria itu. Arkan memejamkan matanya ia harus berusaha lebih keras.

 

 

"Aku rasa aku sudah gila memikirkan gadis nakal itu." desah Arkan.

 

 

"Pak Arkan." Panggil seseorang wanita.

 

 

Heni salah satu mahasiswi yang dia bantu dalam membimbing skripsi masuk keruangan Arkan sambil membawa beberapa kertas yang Arkan yakini itu adalah Skripsi.

 

 

Arkan mendesah, hari ini akan menjadi hari yang panjang untuknya. Semoga saja dia bisa berkonsentrasi membimbing skripsi, nyatanya menghadapi persoalan cinta tidak semudah membimbing skripsi.

****

BAB 10

Febri merebahkan dirinya di kasur, kemudian ia membuka aplikasi whatssAppnya. Sudut bibirnya mengembang ketika pesan dari Kak Dikau masuk. Febri membukanya lalu membaca pesan itu perlahan. Ada rasa senang mendapatkan pesan dari Kak Dikau mereka baru kenal tapi rasanya sudah lama sekali. Febri merasa nyaman dengan Dikau. Bahkan membuatnya lupa jika ia baru saja bernasib sial menjadi asisten Arkan seumur hidup.

Dikau

-Maaf tadi tidak bisa mampir kerumah kamu, aku lagi ada rapat mendadak-

Febri tersenyum membacanya, kemudian ia mengetikan sesuatu membalas pesan dari Dikau. Pria pertama yang membuatnya kagum. Jadi seperti ini rasanya menyukai pria, bukan sekedar mengoleksi foto-foto pria tampan.

Febri

-Febri sebel sama Kak dikau, tapi Lain kali harus mampir yak kak, J-

Dikau

-Nanti malam aku ke rumah kamu-

Febri sok membaca pesan itu, apa Dikau benar-benar serius datang ke rumahnya. Jantung Febri berdebar, ia masih tidak percaya dengan apa yang dibacanya. Padahal ia hanya bercanda menulis itu, tapi Dikau menganggapnya serius. Febri merasa bersalah, telah mengerjai Kak Dikau.

Febri

-Kak Dikau Serius, tadi aku Cuma bercanda-

Febri harap-harap cemas menunggu balasan pesan Dikau yang tak kunjung datang. Ia takut Dikau marah padanya. Febri menahan gelisah di hatinya, sambil melirik ponselnya yang sudah lebih dari 20 menit tidak ada pesan masuk. Febri menggigit jarinya, ah dia tidak ingin kehilangan Dikau merekan baru bertemen masa langsung jauh-jauhan.

Namun bunyi dering ponsel membuatnya bahagia, ia langsung membaca pesan dari Dikau bahagia.

Dikau

-Akuu serius kok, karna aku ngak mau kamu sebel sama aku-

Febri merona membaca pesan itu, lalu ia mengguling-gulingkan tubuhnya sambil melempar ponselnya entah kemana. Hari pertama bertemu yang menyenangkan. Apa kak Dikau memiliki perasaan padanya? Dia harus memberitahu bundanya kalau nanti malam Kak dikau mau datang kerumahnya, agar bundanya tidak terkejut melihat kedatangan pria asing yang tak pernah Febri bawa kehadapan orangtuanya.

***

"Mah," Febri memanggil ibunya manja.

"Ada apa" ucap Risa.

"Nanti malam temen aku ada yang mau datang kerumah." Ucap Febri malu-malu. Risa mengalihkan tatapannya dari televisi mendengar gelagat Febri yang aneh dari biasanya.

"Bagus dong, tapi tumben kamu bilang kalau temen kamu ada yang mau main ke rumah. Biasanyakan mereka langsung main aja tanpa ijin dulu." Risa menatap Febri curiga.

"Sebenarnya beda ma,"

"Beda Gimana?" Risa menatap Febri tidak mengerti.

"Yang datang bukan temen risa yang kayak biasanya." Jawab Febri, ia ragu, takut dan malu mengungkapkan kejujuran. Karena ini pertamakalinya ia membawa teman pria ke rumahnya.

"Trus?" Risa menatap anaknya curiga, ia yakin Febri menyembunyikan suatu hal yang aneh.

"Itu loh mah" Febri mencoba menenangkan dirinya. Ia tidak sanggup melanjutkan omongannya. Ia takut ibunya tidak akan memperbolehkan Dikau datang ke rumahnya.

"Bicara yang benar Febri, jangan buat mama pusing sama tingkah kamu." Risa mengambil remot TV lalu mengganti channel sambil menunggu Febri berbicara mengutarakan maksudnya yang tidak jelas itu. Risa menatap berita gossip di televisinya.

"Maksud kamu Dikau yang tadi ayah lihat diluar." Reno langsung menjawab, ia memandang putrinya tidak sabar. Reno kemudian duduk di sebelah istrinya merangkul mesra.

Febri langsung mengangguk antusias, akhirnya apa yang ingin ia katakan terucap juga. Ayahnya ternyata peka juga.

"Kuat juga nyalinya."

"Ayah rasa ayah harus melakukan sesuatu." Febri menatap ayahnya curiga. Febri yakin ayahnya ingin melakukan sesuatu yang buruk dan itu tidak boleh terjadi. Baru saja Febri mau berbicara Risa mendahuluinya menatap ayah dan anak bingung merasa ada yang mereka sembunyikan dari dirinya, karena hanya dirinya yang tidak tahu apa-apa.

"Tunggu-tunggu, dari tadi kalian ngomongin apa sih. Mama kok bingung,"

"Ini loh sayang anak kita mau ngenalin pacarnya."

Risa langsung mendelik tajam ke arah Febri, Febri meringis ketakutan. "Bukan gitu ma, ayah bohong. Temen Febri Cuma mau main kesini."

"Siapa?" Ujar Risa tajam. Ia ingin marah, tapi ia tidak bisa gegabah, semuanya harus pelan. Lagi pula anaknya tidak pernah berani membawa teman prianya, jadi bisa dipastikan pria itu special buat Febri. Risa jadi penasaran dan ingin tahu, ia juga akan membandingkan dengan Arkan, mana dari kedua pria itu yang pantas untuk bersama anaknya dan tidak akan melukai hati anaknya.

"Kak Dikau." Ujar Febri ragu, Risa menghela napas kemudian ia memijit kepalanya. Risa berpikir sebentar, kemudian dia mengangguk.

"Yaudah gak papa, tapi Cuma di rumah ngk boleh keluar rumah." Febri tersenyum senang mendengar itu. ia langsung bangkit dan berlari ke arah kamarnya. Ia bahagia sekali, ingin rasanya ia melompat tinggi, Febri bersenandung di setiap langkahnya.

"Mama kok ngijinin." Reno menatap Risa tidak suka atas keputusannya. Ini namanya gegabah, nanti kalau Febri cinta beneran ama Dikau kan bahaya, kasian Arkan.

"Biarinlah pa, mama Cuma penasaran aja." Ujar Risa santai lalu kembali menonton televisi tidak menghiraukan Reno yang sedang dalam mode marah.

Reno mendelik kemudian bangkit dari kursi, ia kecewa dengan keputusan istrinya. Tapi apa boleh buat. Dia harus melakukan sesuatu, agar nanti malam Dikau tidak sepenuhnya menguasai anaknya yang masih polos itu.

 

 

1
Indrayani setiadi
kapan nikahnya Al sama celse
Nana Niez
ini cerita yg beda kah? kok saya g paham ya tb2 ada nama tokoh utama berganti
mbak i
Rangga,,,kasihan deh loe,,sukurin
Telik sandi Megantara
ini mencela ata menyela kakak?
mohon maaf kak author cantik
wgulla_: iya typo hehe
total 1 replies
mbak i
ya ampun alwan🤣🤣malah gelut
Telik sandi Megantara
rasanya aku pernah baca novel ini, tapi lupaaa. diulang lagi biar gak penasara
Telik sandi Megantara: sama²
total 2 replies
gulla daisy
Bagus sekali
Damiri
bagussss
Damiri
semangat
Komang Diani
Luar biasa
Nana Niez
lhaaa cm segitu aja?????? astaghfirullah,,
Nana Niez
karakter febri dri muda smp tua g ada akhlak
Nana Niez
hehehehe, g suka karakter febri,, semena mena bangett
Nana Niez
kok mKin kesini makin kacau karakter febri nya
Nana Niez
Luar biasa
Nana Niez
Lumayan
Lenny Tumbol
Luar biasa
Trisna
dosen frek
Trisna
ehem...
batuk nih dudanya meresahkan
George Lovink
Setiap baca noveltoon yang saya dpati selalu perjodohon...apa semua pilihan editor cuihh...cerita modelan jaman Siti Nurbaya...jaman Moderen cerita kadaluarsa wkwkwkkkk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!