NovelToon NovelToon
Pria Dengan Rahasia... Dua Wajah!!!

Pria Dengan Rahasia... Dua Wajah!!!

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Permainan Kematian / Misteri / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Action / TKP
Popularitas:349
Nilai: 5
Nama Author: Dev_riel

Sebuah kota dilanda teror pembunuh berantai yang misterius.
Dante Connor, seorang pria tampan dan cerdas, menyembunyikan rahasia gelap: dia adalah salah satu dari pembunuh berantai itu.
Tapi, Dante hanya membunuh para pendosa yang lolos dari hukum.
Sementara itu, adiknya, Nadia Connor, seorang detektif cantik dan pintar, ditugaskan untuk menyelidiki kasus pembunuh berantai ini.
Nadia semakin dekat dengan kebenaran.
Ketika Nadia menemukan petunjuk yang mengarah ke Dante, dia harus memilih: menangkap Dante atau membiarkannya terus membunuh para pendosa...
Tapi, ada satu hal yang tidak diketahui Nadia: pembunuh berantai sebenarnya sedang berusaha menculiknya untuk dijadikan salah satu korbannya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dev_riel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Potongan Kepala Wanita!!!

Aku kembali ke mimpi, mengambang bak sebelah pisau di atas tarian, melayang dingin dan tajam, menghukum deras ke sasaran dan...

Aku membuka mata kembali. Air kembali terlihat normal.

Tapi, jadi apa aku barusan?

Aku menggelengkan kepala keras-keras. Tenang. Aku menghela napas panjang, memicingkan mata mengintip cermin di atas keran. Normal. Wajah tenang terkendali. Imitasi sempurna  perilaku manusia. Kecuali rambutku yang berdiri jabrik, tidak ada indikasi lain yang menunjukkan bahwa aku baru saja terhentak bangun dari tidur.

Dengan hati-hati kupejamkan lagi kedua mata.

Gelap.

Gelap gulita. Tidak ada yang aneh-aneh macam perasaan terbang, tidak ada darah, atau cahaya lampu kota.

Tapi dari mana kamu barusan?

Benar, itu pertanyaannya. Seumur hidup aku tidak pernah mimpi buruk. Apalagi berhalusinasi. Tidak ada firasat yang meramalkan kiamat dunia, tidak ada masalah dengan teknik analisis psikologi---yang menyertakan dari alam bawah sadar, tidak ada kilasan-kilasan gambaran misterius hasil godaan sejarah masa lalu dari ketidaksadaranku. Tidak ada yang aneh-aneh. Saat tidur, seluruh diriku tidur.

Jadi apa yang terjadi barusan? Kenapa mendadak jadi muncul kilasan aneh?

Aku basuh wajah sampai ke rambut. Ini memang tidak menjawab pertanyaan, tapi setidaknya membuat aku agak nyaman. Apa salahnya sedikit merapikan rambut?

Apa aku mulai gila? Bagaimana bila ternyata aku sedang bergeser menuju kegilaan sedikit demi sedikit selama bertahun-tahun ini, dan si pembunuh di luar sanalah yang memicu tombol utama terjun bebasku menjadi gila sungguhan?

Aku terbaring di ranjang selama itu. Masalahnya, meski dalam kondisi gelap, hidungku mampu mencium aroma asin laut. Begitu nyata.

Konsultasi psikiater jelas tidak mungkin. Bisa-bisa malah dia yang sakit jantung sampai tewas.

Hmm... tunggu. Ada satu cara.

Sepuluh menit kemudian aku berkendara. Kubawa mobil lambat-lambat karena tidak tau pasti apa yang aku cari. Selalu sepi jam begini.

Aku berburu. Orang-orang di pinggir jalan melirik saat aku lewat tanpa menurunkan kecepatan. Masih tidak tau apa sebenarnya yang aku cari, tapi entah kenapa begitu yakin bakal menemukannya.

Setelah lewat daerah Omni, kehidupan malam merebak. Lebih banyak yang bisa di lihat. Gadis-gadis malam keluar keluyuran saling cekikikan. Beberapa mobil berhenti, membuat gadis-gadis pelacur berhamburan turun ke jalan.

Lalu lintas berhenti, klakson berbunyi. Kebanyakan pengemudi duduk semenit, senang-senang saja menonton. Tapi ada satu truk dengan tidak sabar banting setir ke jalur berlawanan arah.

Truk berpendingin.

Pasti bukan apa-apa. Truk malam pengantar yogurt dan sosis untuk sarapan. Dijamin segar. Truk berpendingin selalu bergerak keliling Shadowfall City dua puluh empat jam.

Tapi kakiku tak urung menancap gas. Bergerak keluar masuk lalu lintas sampai akhirnya berada di tiga mobil. Aku melihat ke Arah truk itu, sedang melaju lurus melewati serangkaian lampu lalu lintas. Bakal ketinggalan kalau terlalu lama berdiam di belakang, mendadak aku jadi ingin mengejarnya.

Aku menunggu sampai ada cukup Jeda di antrean, lalu segera berbelok ke jalur cepat, lalu mengebut mengejar truk. Mencoba tidak bergerak terlalu cepat agar tidak mencurigakan, tapi makin mendekat.

Tegang? Aku mendadak tegang? Hebat sekali. Begitu ingin membalap truk itu untuk melihat sendiri. Memegang sendiri, membuka pintunya, melihat ke dalamnya...

Padahal bukan tidak mungkin aku yang bakal di tangkapnya.

Dia kan sedang asyik berburu, sementara aku hanya mengekor di belakang. Lalu kenapa aku mengekor? Apa sekedar ingin membuktikan teori bahwa dia adalah si pembunuh.

Lampu lalu lintas di depan sana sudah hijau. Punyaku masih merah. Truk melaju dengan cepat.

Aku tidak rela. Kutancap gas melanggar rambu.

Kupacu mobil di kecepatan seratus lima kilometer per jam, melewati lalu lintas yang agak lengang, ingin memendekkan jarak dengan truk.

Itu dia. Di depan.

Si Berengsek itu sengaja berputar haluan. Apa dia merasa aku buntuti? Peduli amat. Yang penting, truknya ketemu. Tidak salah lagi. Dan saat aku berhasil mengejarnya, dia mengarahkan truk menuju jalan raya.

Aku ikut masuk ke jalan raya. Truk berada jauh di depan. Kutekan kakiku sampai mentok di pedal gas. Meraung menyusul.

Dia ada di tanjakan, menaikkan kecepatan, menjaga jarak denganku. Pasti dia sadar sedang dibuntuti sekarang. Kupacu mobil mendekat sedikit demi sedikit. Makin dekat.

Lalu mendadak dia menghilang di punggung puncak jembatan, turun ke depan dengan kecepatan terlalu tinggi ke Perumahan Teluk Utara. Itu daerah berpatroli ketat. Kalau ngebut, dia pasti bakal dikejar dan disuruh menepi. Kalau sampai terjadi...

Giliranku tiba di punggung puncak jembatan, menuju bawah... Hah? Kosong? Jalanan lengang.

Aku melambat, melihat berkeliling dari puncak jembatan. Sebuah mobil melaju ke arahku---bukan truk itu, tapi sebuah mobil dengan satu lampu pecah.

Di dasar jembatan menjelang Desa Teluk Utara, jalan lintas membelah menjadi dua baris jalur perumahan. Tidak ada pergerakan di kedua jalur.

Perlahan kususuri sekeliling kompleks perumahan itu. Kosong. Truk itu lenyap. Entah bagaimana dia menghilang. Aku sungguh tidak habis pikir.

Aku memutar mobil, menutup mata. Tidak tau kenapa. Mungkin berharap melihat sesuatu lagi. Tapi gagal. Aku kelelahan. Merasa bodoh juga.

Menggunakan kemampuan psikis untuk melacak penjahat jenius, naik mobil butut.

Mungkin cuma truk berpendingin biasa. Tidak lebih. Kini mengebut entah kemana. Dan rupanya bukan pembunuh yang aku cari. Bukan pelaku berkoneksi misterius yang sukses menarik aku keluar dari ranjang untuk keluyuran malam.

Aku membiarkan kepalaku terantuk ke setir. Sekarang aku tau bagaimana rasanya jadi idiot. Aku menguap. Waktunya pulang. Kembali tidur.

Suara mesin menggerung di belakang. Aku menoleh.

Truk itu datang dari belakang pom bensin di kaki jembatan. Cepat dan lugas. Memapasiku dan terus mengebut memberi sekilas wujud di jendela pengemudi. Tampak keras dan liar.

Aku merunduk. Sesuatu jatuh menimpa sisi mobilku, meninggalkan suara berdebam tumpul dan---berengsek, pasti penyok parah nih.

Aku tunggu sejenak, agar aman. Lalu melongok. Truk melaju jauh, menabrak pembatas kayu jembatan dan terus melaju.

Lenyap. Benar-benar lenyap tidak berbekas. Seolah tidak pernah ada. Aku tidak akan pernah tau apakah dia benar pembunuh yang aku cari atau sekedar pengemudi berengsek biasa.

Aku keluar mobil memeriksa penyok. Besar juga. Aku lihat sekeliling untuk mencari apa yang dilemparnya.

Benda itu berguling tiga atau empat meter ke tengah jalan. Dari jarak seperti itu pun rasanya tidak salah lagi. Apalagi saat lampu mobil dari arah berlawanan menyorot terang.

Kontan si supir membanting setir sampai menabrak pagar tanaman sebuah rumah, disusul raungan klakson dan jeritan di sopir. Kudekati benda itu untuk memastikan.

Ya, benar. Tidak salah lagi.

Potongan kepala wanita.

Aku membungkuk memeriksa. Potongannya rapi sekali. Pekerjaan bagus. Nyaris tidak ada darah.

"Syukurlah," lirihku. Aku menyadari bahwa aku tersenyum dan kenapa tidak?

Hebat kan? Berarti aku sama sekali tidak gila.

1
Yue Sid
Thor, jangan bikin kami tidak bisa tidur karena ingin tahu kelanjutannya 😂
Dev_riel: Besok kelanjutannya ya😄🙏
total 1 replies
🔥_Akane_Uchiha-_🔥
Cerita seru banget, gak bisa dijelasin!
Dev_riel: Makasih🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!