NovelToon NovelToon
Jadi Ibu Susu Bayi Mafia

Jadi Ibu Susu Bayi Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Cinta Seiring Waktu / Pengasuh
Popularitas:10k
Nilai: 5
Nama Author: ingflora

Nabila Fatma Abdillah yang baru saja kehilangan bayinya, mendapat kekerasan fisik dari suaminya, Aryo. Pasalnya, bayi mereka meninggal di rumah sakit dan Aryo tidak punya uang untuk menembusnya. Untung saja Muhamad Hextor Ibarez datang menolong.

Hextor bersedia menolong dengan syarat, Nabila mau jadi ibu ASI bagi anak semata wayangnya, Enzo, yang masih bayi karena kehilangan ibunya akibat kecelakaan. Baby Enzo hanya ingin ASI eksklusif.

Namun ternyata, Hextor bukanlah orang biasa. Selain miliarder, ia juga seorang mafia yang sengaja menyembunyikan identitasnya. Istrinya pun meninggal bukan karena kecelakaan biasa.

Berawal dari saling menyembuhkan luka akibat kehilangan orang tercinta, mereka kian dekat satu sama lain. Akankah cinta terlarang tumbuh di antara Nabila yang penyayang dengan Hextor, mafia mesum sekaligus pria tampan penuh pesona ini? Lalu, siapakah dalang di balik pembunuhan istri Hextor, yang sebenarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ingflora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12. Siapa

"Jadi, bagaimana dengan Nabila?" Terdengar suara wanita yang merupakan suara ibu Hextor.

"Bagaimana apanya?" Hextor menyahut.

"Apa kerjanya bagus? Bagaimana kalau kamu pergi ke luar negeri nanti? Apa kamu bisa meninggalkan Enzo pada Nabila?"

"Aku tidak tahu, rasanya terlalu cepat untuk menilai."

"Tapi kamu harus cepat. Pekerjaanmu sudah menunggu." Kali ini Hugo yang bicara.

"Iya, Ayah. Aku akan pastikan sebelum pergi ke luar negeri."

"Apa? Pak Hextor mau ke luar negeri. Jadi dia khawatir tentang anaknya?" Nabila yang menguping lewat interkom akhirnya bisa mendengar jelas kata-kata mereka.

"Oiya, ngomong-ngomong, di mana Nabila?" tanya Herlina lagi. Ia melihat sekeliling.

"Oh, dia ada di kamarnya, mungkin." Hextor mencoba menebak.

"Oh, begitu. Aku kebetulan juga beli peralatan makeup untuknya." Kembali Herlina memperlihatkan tas plastik yang menggantung di lengannya.

Mendengar itu, Nabila segera menyambar kerudung segiempatnya dan langsung memakainya. Setelah itu, ia bergegas ke kamar Enzo.

"Mungkin dia ...."

Pintu terbuka. "Oh, ada tamu ...," sahut Nabila pura-pura terkejut.

"Oh, panjang umur juga kamu ya." Herlina senang melihat Nabila kembali. Apalagi pakaian Nabila kini membuat ibu sussu Enzo ini tampil menawan.

"Wah, cantik juga kamu ternyata," Herlina memperhatikan Nabila dari ujung kaki hingga ujung kepala.

"Ah, ibu bisa aja." Nabila tersipu.

Tiba-tiba terdengar pintu diketuk. Muncul kepala Arman dari balik punggung Nabila. "Maaf, Tuan. Ponselnya sekarang sudah bisa dinyalakan."

"Oh, begitu?" Hextor cepat tanggap dan bergerak maju. "Kita ke ruang kerjaku saja, sekarang." Ia keluar bersama Arman. Mereka melangkah cepat menuruni tangga.

"Jadi, sudah kamu cek isinya?"

"Eh, iya, Tuan." Arman nampak canggung. "Sepertinya ada yang mengirimi Nyonya, video Tuan. Video tentang kegiatan Anda, Tuan." Arman melirik bosnya.

Hextor menoleh, heran. "Kegiatanku?" Ia mengerut dahi. "Ada masalah apa dengan kegiatanku?"

Arman mengeluarkan ponsel milik Helena dari balik jas dan menyerahkannya pada Hextor. Setelah menerima, dengan cepat Hextor bergegas ke ruang kerjanya di lantai satu. Dengan mencondongkan tubuhnya ke depan, ia menyalakan ponsel sang istri di atas meja. Ia membuka bagian pesan di kontak terakhir, dengan nomor tanpa nama. Isinya berupa sebuah video dan sebuah pesan. Ia membuka video itu. Betapa terkejutnya Hextor melihat isi video itu. Seorang pria mirip dirinya tengah beradu peluh dengan seorang wanita di sebuah ruangan bercahaya minim. Pria itu seketika syok! "I-ini bukan aku!"

"Tepatnya, wajahnya diganti wajah Tuan. Ini memakai teknologi sehingga orang biasa tidak bisa membedakannya."

"Brenggsek!" Hextor menggebrak meja dengan keras hingga kepala tangannya terasa nyeri. "Pasti istriku tidak bisa membedakannya, sehingga dia berpikir aku selingkuh!" Seketika pikirannya kacau. "Siapa yang berani memfitnahku!?" teriaknya sambil melirik Arman di samping.

"Aku tidak tahu, Tuan. Kami masih menyelidikinya." Asistennya tertunduk.

"Apa tidak bisa dicek, siapa penggunanya?"

Arman menoleh. "tidak semudah itu, Tuan. Apalagi aplikasinya mudah diunduh dan siapa pun bisa menggunakannya dengan mudah."

Hextor kembali menggebrak meja yang membuat meja kayu itu bergetar. "Brenggsek! Apa tidak ada cara lain untuk mengetahuinya? Bagaimana dengan nomor ini?" Ia menyodorkan kembali ponsel Helena pada Arman.

"Nomornya sepertinya nomor sekali pakai buang. Jadi sulit untuk melacaknya."

"Hh ...." Hextor tampak lemas walaupun geram. Padahal ia sudah berusaha agar bisa meminimalisir menjadi target kejahatan, tapi sepertinya darah seorang mafia sulit mendapatkan kedamaian. Ia tetap harus berjuang, karena mafia memang sudah mendarrah daging dalam tubuhnya.

"Hanya saja, orang itu mengirim nomor kamar sebuah hotel pada istri Anda, Tuan, dan setelah diperiksa, nomor itu telah diisi orang lain dan kamar yang ada di video tidak mirip dengan kamar yang ada di hotel itu. Sepertinya, seseorang sengaja menjebak istri Anda agar lewat jalan tertentu dan bisa ditabrak dari sana. Terbukti, di tempat itu memang tidak ada CCTV-nya, jadi polisi kesulitan mengidentifikasi mobil yang menabrak Nyonya, Tuan."

"Aah ...." Hextor membalik tubuhnya dan bersandar pada meja. "Apa yang sebenarnya orang itu inginkan padaku? Ingin membunnuh keluargaku? Tapi untuk apa? Satu-satunya yang masih punya kelompok di keluargaku hanya Sergio. Apakah mereka berniat untuk menekan Sergio atau ada hal lainnya? Kenapa lawan tidak meninggalkan pesan apa pun? Apa ini murni dendam pribadi? Tapi siapa?" "Apa kamu menemukan petunjuk lainnya?"

"Aku masih menelusurinya, Tuan."

Hextor mendekati Arman dan menepuk-nepuk bahu asistennya. "Terima kasih. Sejauh ini, kerjamu cepat. Beri tahu aku kalau ada kabar lagi."

"Baik, Tuan." Pria muda itu menganggukkan kepala dan pergi.

Hextor berpegangan pada meja yang disandarkannya dan menghela napas. Ia menyesal telah menuduh istrinya selingkuh.

Terbayang sang istri pergi tergesa-gesa demi untuk membuktikan isi video itu. Wanita ini pasti sedang menangis ketika meninggal Enzo dan mengendarai mobilnya seorang diri. Helena takkan bilang pada Hextor demi memastikan kebenarannya apa yang dilihatnya. Almarhum istrinya telah termakan fitnah, dan yang jadi target utamanya adalah sang istri. Lalu, siapa sebenarnya yang menginginkan kematian Helena?

Hextor mengangkat tangannya yang mengepal erat dengan wajah geram. "Siapa pun yang melakukannya, berarti sudah bosan hidup, dan aku tidak akan membiarkan mereka bebas bernapas dengan mudahnya! Berani main-main dengan keluarga Ibarez, tunggu saja pembalasanku ..!!" Batinnya dengan mata mulai memerah.

***

Hextor mengetuk dan membuka pintu dengan hati-hati, tapi tak ada seorang pun di dalam kamar. Ia melongo. Ke mana mereka?

Terdengar suara cipratan air dan tawa bayi dari arah kamar mandi. Hextor mendatangi kamar mandi dan melihat Enzo tengah dimandikan di bak mandi besar oleh Nabila.

"Enzoo ... seger ya, airnya ...," sahut Nabila dengan suara lembut sambil memperhatikan wajah Enzo yang bule itu. Ia mengusap wajah Enzo dengan sedikit air, membuat bayi itu terkejut tapi senang. Enzo memukkul-mukkul permukaan air dengan tangan saking gembiranya. Terdengar jeritan bayi itu dan suaranya yang mulai mengoceh.

Hextor sedikit terhibur melihat tingkah si kecil hingga ikut berjongkok melihat Enzo mandi. "Kenapa tidak dimasukkan ke bak mandinya yang kecil?"

Suara pria itu mengagetkan Nabila yang baru sadar ada Hextor di sana. Ia menoleh. "Eh, Bapak ... Saya kira siapa." Wanita itu kembali menyirami tubuh kecil itu dengan tangan. Tangan satunya ia gunakan untuk menahan tubuh Enzo agar bisa duduk. "Airnya sedikit kok, gak bakal tenggelam. Malah Saya lebih perlu gayung. Di sini gak ada gayung ya, Pak?"

Hextor menyentuh dagunya yang sedikit berjanggut. "Mmh, rasanya tidak ada."

Nabila menoleh. Rasanya deg-degan berada di sebelah pria itu. "Oh, ya sudah."

"Tapi nanti bisa dibeli kalo kamu butuh. Kamu bisa bilang pada Ibu Mei."

Tak lama, Enzo selesai mandi. Nabila mengangkat bayi itu dan Hextor mengambilkan handuk lalu menutupi tubuh bayi itu.

Pria itu malah mengambil Enzo dan memeluknya. "Mmh, anak papa sudah wangi sekarang." Hextor menciuum pipi Enzo dengan lembut.

Bayi itu terlihat senang. Ia menatap wajah sang ayah dengan senyum lebar.

Saat Hextor membawa Enzo ke luar, Nabila sibuk membereskan bak mandi. Pria itu mengerut dahi. "Nabila, jangan urus itu dulu. Pakaikan baju Enzo dulu. Urus itu nanti saja."

"Iya, Pak." Nabila mengikuti Hextor keluar kamar mandi.

Tepat saat itu ada Lani datang hendak mengambil baju kotor.

Bersambung ....

1
Tri Handayani
thorrr'kapan kelakuan buruk suami nabila terbongkar'biar nabila cpt cerai dr suaminya yg durjana
Baby_Miracles: sabar-sabar
total 1 replies
Ani Basiati
semoga nabila tau thor kl suamianya selingkuh
Nar Sih
emang segaja bos mu ngk kasih no hp suami mu nabila ,biar kmu ngk telpon suami mu
Ani Basiati: lanjut thor
total 1 replies
Tri Handayani
Next thorrr'semangat up
Nar Sih
lanjutt kakk ,👍🥰
Susi Akbarini
nabila menghantui hextor..
😀😀😀❤❤❤😘😍😙
Susi Akbarini
😀😀😀❤❤😘😍😗
Tri Handayani
hektor'g usah d kirimin no tlfnya suami nabila,mnding tunjukin kelakuan busuk suami nabila biar dia g mengharapkan lagi suaminya.
Susi Akbarini
lanjutttttt....

😍😙😗😗❤❤❤
Susi Akbarini
waduhhhh..

ngeriiiu...
😘😍😍😙😗❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
Lani2..
satang Enzo tapi salah strategi..
😀😀❤❤😘😍😙
Susi Akbarini
apa lani lupa klao di rumah itu ada cctv..


😀😀😀❤❤😘😍😙😙
Susi Akbarini
lanjutttt..

❤❤❤😘😙😗😗
Tri Handayani
makanya jadi orang jangan jahat'kena batunya kan...
Susi Akbarini
lanjutttt...
❤❤❤😘😍😙😙
Susi Akbarini
waaahhh..
jangn2 lani naruh serbuk gatal do pakaian Enzo..
untung Hextor tau lani melakukan sesuatu di lwmari anknya ..
jadi gak bisa nuduh nabila..
😀😀❤❤❤😍😙😗
Tri Handayani
Next thorrr'semangat up
Susi Akbarini
lanjuttt..
❤❤😍😙😗
Susi Akbarini
bisa jadi dahlia yg udah bikin helena celaka..
karena dia ingin hextir jadi miliknya...
😀😀😘😍😙😗❤❤❤😡
Mbah dun3
Dahlia tersangka ya thorrt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!