Cinta Rahasia

Beberapa orang yang hadir di acara itu, melihat seorang wanita cantik dari arah pintu masuk, wanita itu mengenakan dress panjang berwarna gold, dengan belahan dada V kebawah hingga memperlihatkan sedikit p*ayu darah nya, dress itu juga memiliki belahan dari paha sampai ke betis yang memperlihatkan kaki mulusnya, rambut wanita itu di urai gelombang, memakai anting panjang dengan kilaunya, dan kaki mulus nan jenjang itu di pakaikan high heels berwarna senada dengan dress nya. Sungguh Luma tampak sempurnah dan wow di malam ini.

Mata Santiago dan orang-orang di dalam restoran tidak bisa berali dari Model wanita Brazil satu itu.

Luma masuk dengan langkah anggun, semua mata tertuju padanya karena takhujub, ia yang tahu semua orang melihatnya, Luma hanya tersenyum rama dengan tersipu malu dan seketika matanya bertemu dengan mata Santiago, Luma langsung bersikap datar, entah kenapa ia tidak suka melihat pria itu, bukan orangnya tapi sikap dan sifat yang di miliki oleh pria itu.

Luma lebih mengexpresikan diri, dan dia tidak suka bermuka dua.

Bisik-bisik dari Model dan para petinggi agensi IMA serta desainer pun membicarakan Luma, ada yang memuji ya dan ada yang berfikir hal m*sum kepada Luma.

“Siapa wanita itu?” tanya Michel sendiri masih melihat ke arah Luma yang berjalan menujuh meja teman-temannya, desainer itu terpukau dengan kecantikan yang di miliki oleh Luma.

“Dia siapa Tuan Santiago?” tanya Vittoria melihat Santiago.

“Wanita ku” ucap Santiago polos yang masih melihat Luma.

“Apa ! dia wanita mu? Tuan Santiago” Paul terkejut mendengar ucapan Santiago, bagimana bisa, baru tiga minggu yang lalu Santiago mengumumkan kalau dia membatalkan pertunangan ya dengan Carolina dan sekarang sudah mendapatkan wanita baru.

Vittoria dan Michel pun sama terkejutnya mendengar ucapan Santiago.

“Ahh tidak, maaf maksud saya, dia salah satu Model yang baru bergabung di agensi IMA, namanya Luma Santos dia berasal dari Brazil” tutur Santiago menjelaskan dengan wajah datar tapi dalam hatinya sedang kacau.

“Oh….” sahut ketiga desainer.

‘Luma kenapa kau memukau sekali dan sangat seksi malam ini, astaga dress sialan itu kenapa indah sekali di tubuhnya, apa kau tidak bisa memakai pakaian biasa aja malam ini, banyak pria mata kera*njang disini, haaa aku tidak bisa bayakan kalau mereka berfantasi liar melihat mu’ Santiago berbicara dalam hati ia sangat kesal dengan Luma.

“Tuan Santiago, sepertinya anda sangat teliti mengenal nya?” tanya Michel penasaran.

Santiago menarik sedikit bibirnya mendengar pertanyaan dari Michel.

“Apa maksud anda Tuan Michel bukan kah ini hal yang biasa terjadi di kalangan Entertainment” jawab Santiago santai.

“Iya betul, hehehe” ujar Paul si pria bertubuh lunak.

Michel yang mendengar Santiago jawaban Santiago tersenyum sambil mengangguk setuju.

Russel mendekati Santiago dan membisikan sesuatu.

“Baik, terima kasih Russel” ujar Santiago “Russel tolong kamu umumkan kepada semua orang yang hadir disini terutama untuk para Model kalau mereka semua akan ikut acara fashion show yang di adakan di beberapa negara di Eropa dengan memakai rancang-rancangan desainer ternama” lanjutnya memberi arahan pada Russel.

“Baik, Tuan” ucap Russel. Dan segara berjalan ke atas panggung yang sudah tersedia podium, Russel akan menggumamkan apa yang di perintahkan Santiago kepada semua para Model-Model yang hadir.

“Mari silakan” Santiago mengajak ketiga desainer itu untuk duduk dan menikmati makan malam mereka bersama.

Dan tiba-tiba Santiago membisikan sesuatu di telinga Michela.

“Jangan mengurusi urusan ku, urus saja urusan mu sendiri, atau kau ingin karir mu hancur dalam kejap” ancam Santiago pada Michel.

Michel pun terdiam mendengar ancaman Santiago untuknya, dan tiba-tiba ia merasa takut dan merinding dengan ancaman yang Santiago katakan padanya. Ia tahu sepak terjang Santiago, pria itu tidak akan segan-segan menghancurkan siapa pun kalau ada orang yang mengangunya entah urusan bisnis apapun urusan pribadi.

“Maafkan saya Tuan Santiago” ujar Michel langsung membungkuk kan sedikit punggungnya, sambil mengelap keringat di dahinya.

Santiago hanya diam dan tidak menanggapi ucapan Michel. Pria itu pun memilih duduk sendiri di meja lain. Karena sudah malas untuk berbasa-basi dengan rekan bisnisnya, bukan jiwa Santiago untuk bertama-rama dengan rekan-rekan bisnisnya, ia pun sebenarnya malas untuk datang ke acara malam ini. Biasa ya juga Russel yang menggantikannya.Yang membuatnya ingin datang hanya satu alasan, karena ia tahu kalau Luma akan datang.

“Ya mulai lagi, sikap dinginnya” ujar Paul melihat Santiago pergi dari meja mereka.

Vittoria hanya diam tanpa menanggapi ucapan Paul atau menanyakan apa yang di katakan Santiago pada Michel sampai Michel memintah maaf dengan cara membungkuk, dari wajah Michel tampak jelas takut ia tahu kalau Michel sedang di ancam.

Russel mulai mengumumkan kepada semua para Model IMA berkesempatan mendapatkan atau terlibat dalam acara fashion show yang akan di selengarahkan beberapa bulan lagi di beberapa di negara Eropa, Milan, Paris dan London. Dan bukan hanya tiga desianer saja yang mengajak mereka semua untuk memakai rancangannya, tapi juga ada beberapa desainer ternama dan merek terkenal di negara itu juga akan mengajak Model dari IMA untuk pemeran mereka pada dunia.

Semua Model yang mendengar sangat senang dan bahagia, karena pengumuman dari Russel di depan podium. Mereka sangat tidak sabar akan acara fashion show di tiga negara Eropa tersebut. Termasuk Luma ia sangat bahagia dan sangat antusias.

Luma sangat tidak menyangka karirnya akan berjalan dengan lancar seperti ini, ia sangat bersyukur bergabung dengan agensi IMA. Luma tahu ia tidak salah memilih agensi. Ia sangat bersemangat dan sangat menantikan acara itu.

Lambat laut waktu berganti semua orang yang ada di restoran menikmati makan malam mereka sambil mengobrol satu sama yang lain, di iringi penyanyi terkenal Amerika.

Lain halnya dengan Santiago pria itu fokus dengan ponselnya entah apa yang di lihat ya, tapi sekali-kali matanya melirik Luma yang sedang berbincang-bincang dengan teman-temannya, dan hanya sekali-sekali saja Russel datang ke meja itu, itu pun kalau Santiago panggil.

Tepat jam 23:30 malam.

Satu persatu para tamu di restoran Hotel Ritz Carlton meninggalkan tempat itu, termasuk Luma dan teman-temannya. Sebelum meninggalkan Hotel itu Luma memakai mantel panjangnya, yang ia titipkan di bagian penitipan Hotel Luma memakai mantel itu untuk menutupi gaun seksi yang melekat di tubuhnya.

Luma keluar Hotel itu bersama teman-temannya, dan para kekasih mereka sudah menjemput mereka di depan Hotel, terkecuali Luma, ia tidak di jemput oleh Micky karena sang kekasih juga ada acara penting malam ini.

Luma melihat beberapa orang di depan Hotel sedang memanggil taxi “lebih baik aku menjauh sedikit kalau di sini aku tidak akan dapat taxi” ujarnya sendiri.

Luma pun berjalan agak menjauh dari Hotel, dan berdiri di pinggir jalan menunggu taxi lewat, Santiago yang dari tadi mengawasi Luma dari dalam mobilnya, mulai menjalan mobil ke arah Luma.

Luma melihat mobil hitam bermerek Aston Martin, berhenti di sampingnya, dan kaca mobil itu terbuka.

“Luma, masuk lah saya akan mengantar mu pulang” ucap Santiago pada Luma yang terkejut melihat pria itu, mengajak ya masuk ke dalam mobil.

“Tidak usah Tuan, saya bisa pulang sendiri naik taxi” tolak Luma santai dengan matanya yang masih sibuk mencari taxi.

“Ayo Luma masuk lah, biar saya yang mengantar mu pulang, ini sudah malam” ujar Santiago dengan suara menekan.

Luma yang mendengar itu pun merasa tidak nyaman dan jengkel, ia pun menujukan wajah tidak suka ya dan menjauh dari mobil Santiago.

“Baiklah kalau kau mau aku antar, naik lah mobil ku sekarang, kalau kau tidak mau aku akan memaksa” ucap Santiago menjalan kan pelan mobilnya mengikuti Luma.

Seketika Luma pun marah mendengar Santiago mengatakan itu padanya.

Luma menoleh ke arah mobil Santiago dan mendekat ke kaca mobil.

”Apa maksud anda memaksa saya! dengar Tuan Santiago yang terhormat, walau pun anda bos saya bukan bearti anda berhak atas diri saya dan satu lagi anda jangan semana-mena pada perempuan, termasuk saya” ujar Luma marah ia sudah sangat kesal dengan sikap dan sifat Santiago yang sering ia lihat, entah mengapa wanita itu melampiaskannya.

Santiago tersenyum manis menaggapi ucapan Luma, bagi nya kecantikan Luma bertambah apabila marah seperti ini.

“Dasar gila” hardik Luma melihat Santiago tersenyum setelah ia memarahinya. Luma pun berjalan cepat meninggalkan mobil Santiago.

Santiago yang geram melihat Luma pergi meninggalkannya, pria itu berhenti dan keluar dari mobil mengejar Luma. Baru saja Luma akan mendapatkan taxi, dengan cepat Santiago langsung menarik tangan Luma dengan lembut.

“Ayo pulang dengan ku” ucap Santiago berjalan ke arah mobilnya masih dengan memegang tangan Luma dengan lembut.

“Apa-apaan kau ini” ujar Luma sambil menarik tangan nya tapi tangan itu tidak lepas dari tangan Santiago, walau pegangan itu masih lembut Santiago pegang. Luma masih terus memberontak ingin melepaskan tangan pria itu darinya, tapi hasilnya nihil.

“Masuk” ajak Santiago dengan suara menekan sambil membuka pintu penumpang di samping kursi pengemudi. Dan menduduki Luma di kursi itu sambil menarik sabuk pengaman untuk Luma.

Luma melihat wajah Santiago sangat dekat dengan wajahnya, ia pun menelan air liurnya, dan mencium aroma farfum pria itu, dan entah mengapa Luma tidak memberontak lagi.

Setelah selesai Santiago menutup pintu mobil, dan berjalan mengitari mobilnya untuk masuk ke kursi pengemudi.

“Dasar pemaksa” ucap Luma kesal dengan wajah cemberut.

“Terserah, kau mau bilang apa” ujar Santiago Santai.

Santiago pun mulai menjalankan mobilnya, dengan hati yang senang, karena ia akan mengantar pujaan hatinya pulang, walau dengan cara memaksa.

Bersambung …

.

.

Hay guys jangan bosan ya dengan haluan saya, mungkin masih datar-datar saja, tapi nanti akan lebih seru dan sangat membuat kalian nagi untuk baca bab selanjutnya.

Jgan lupa Like dan komen nya supaya saya semangat dan selalu update tiap hari. Terima kasih 🙏🏻

🔥🔥🔥🔥🔥