Second Life Of Calista

Sedangkan dikelas terdengar bel tanda waktu pulang, ketua kelas mengintruksi untuk memberi hormat kepada guru, setelah itu mereka bubar.

Sella and the genk yang tidak mau membuang-buang waktu, mereka melihat Calista yang belum kembali dari toilet, segera keluar menuju toilet, dia pikir Calista masih ditoilet.

Sedangkan Bella pamit ke mereka karena dia harus pulang tepat waktu karena sopir yang menjemputnya pasti sebentar lagi datang, dia harus cepat-cepat pulang, supaya nanti bisa mengadukan kalau Calista pulang telat lagi.

Tanpa dia tau Calista sudah naik bus sudah sampai halte dekat rumahnya, dan sekarang dia sedang berjalan kaki menuju rumahnya.

"Sell aku pulang duluan ya... aku takut dimarahi karena pulang telat, karena aku kan cuma anak adopsi jadi harus menjaga sikap baik-baik dirumah" pamitnya dengan wajah sedih.

"Oh baiklah kalau begitu kamu pulang aja dulu biar aku nanti yang memberi pelajaran ke cupu, biar dia tau dimana tempatnya" ucap Sella menggebu-gebu.

"Hati-hati Bell.." ucap mereka bertiga serempak.

Setelah Bella pergi, Sella and the genk berjalan cepat menuju toilet setelah sampai ditoilet, mereka membuka satu persatu bilik toilet tapi tidak ada Calista disana.

Mereka pikir Calista berada ditoilet lantai lain, karena takut dengan mereka begitu pikir mereka.

Merekapun segera bergegas menuju toilet dilantai 2, namun hal yang sama tidak ada Calista disana.

"Achh berengsek..!! Calista brengsek...!!!" teriak Sella sambil mengumpati Calista.

"Kalau sampai aku bisa menangkapnya akan ku bunuh dia huh" emosinya meledak Sella menendang tong sampah yang ada ditoilet tersebut.

"iya kurang ajar banget tuh cupu berani-berani nya mempermainkan kita" ucap Pretty yang juga emosi.

"Kemana sebenarnya dia seharian ini ngumpet, buat aku emosi tingkat dewa hah...dasar Calista brengsek" umpat Jessi yang emosinya udah diubun-ubun.

Mereka mulai geram dengan Calista karena sudah mempermainkan mereka.

"Gimana ini Sell, kita cari ditempat lain atau gimana?" tanya jessi

"Gak perlu... kita cabut aja guys besok aja kita buat perhitungan" jawab Sella.

"Ya udah ayolah cus cabut, udah gerah banget aku pingin berendam" ucap Pretty mengajak yang lain pulang.

Dikediaman Alexander..

Calista yang sudah sampai langsung masuk rumah lalu menuju kamarnya, dia tidak mencari keberadaan keluarganya karena merasa badannya lengket semua ingin berendam dan setelah itu mengobati lututnya yang berdarah.

Setelah beberapa saat mobil yang menjemput Bella sudah sampai rumah, dia bergegas mencari maminya berniat ingin mengadukan Calista yang akan pulang telat.

Namun sayang semua orang tidak ada dirumah, Bella yang belum mengetahuinya tetap berteriak mencari.

"Mi.. aku pulang mi... mami ada dimana??" panggil Bella ke mami Casandra. tetapi sudah mencari-cari gak kunjung ketemu akhirnya dia pergi ke dapur untuk menanyakan ke pelayan yang ada dirumah itu.

"Bi.. mami dimana? dari tadi aku panggil-panggil gak ada" tanya Bella ke bibi Yun yang sedang menata kulkas karena baru pulang berbelanja.

"Nyonya sedang keluar non, tadi berpesan akan pulang saat makan malam" jawab bibi Yun.

"Kalau kak Calvin kemana?" tanyanya lagi.

"tuan muda belum pulang sejak pagi non" jawab bibi Yun lagi.

"oh ya udah kalau begitu bi, tolong buatkan aku camilan ya bi, nanti kumakan sambil nonton tv" ucap Bella sambil berjalan kekamarnya.

"Baik non sebentar"jawab bibi Yun.

Bibi Yun segera membuat camilan yang diperintahkan, tetapi sebelum dia mengeluarkan bahan-bahannya ponsel bibi Yun berdering.

Bibi Yun melihat siapa yang menelpon dan mengernyit,

"(kenapa non Calista menelpon apa terjadi sesuatu)" batin bibi Yun yang khawatir lalu segera mengangkat panggilan itu.

"hallo bi.."suara Calista ditelpon seberang

"ya hallo nona.. ada yang bisa bibi bantu?" tanya sang bibi.

"aku cuma mau minta tolong bawain camilan dan kotak obat ke kamarku bi, oh iya bi sekarang dirumah ada orang nggak?" Calista yang sudah selesai mandi menelpon bibi Yun karena merasa lapar.

"Dirumah cuma ada non Bella, Nyonya dan tuan muda belum pulang non" jawab bibi Yun.

"Oh si medusa udah pulang, kalau gitu tolong bibi ambilkan pesananku tadi ya bi, tapi bibi hati-hati nganternya kesini jangan sampai dimedusa tau, bibi mengerti kan?" tanya Calista ke bibi.

"Baik non rebes itu mah, bibi akan hati-hati nanti, sebentar bibi buatkan puding buah ya non?" tanya bibi Yun

"Iya bi.. terserah bibi mau buat camilan apa aku tunggu dikamar ya... nanti bibi langsung masuk saja nggak perlu ketuk pintu dulu" pesan Calista sebelum menutup telponnya

"Baik non" jawab bibi Yun setelah itu telpon terputus.

Sedangkan dikamar medusa dia lagi berendam sambil membuat rencana bagaimana nanti dia mengadu ke orang rumah tentang Calista yang telat pulang.

Setelah beberapa saat puding buahnya sudah jadi, bibi Yun ingin mengantarkan kekamar Calista tetapi dia harus melihat situasi dulu sebelumnya takut ketahuan Bella.

Bibi Yun menengok ke ruang keluarga apakah Bella disana, karena tadi dia berpesan kalau sudah jadi suruh taruh ruang keluarga.

Tapi setelah sampai ruang keluarga ternyata Bella tidak ada disana, dia cepat-cepat naik ke lantai 2 untuk mengantarkan pesanan sang nona.

Setelah sampai didepan kamar Calista, bibi Yun langsung masuk tanpa mengetuk pintu lebih dulu, sesuai intruksi sang nona tadi.

Bibi Yun yang sudah masuk dikamar nona mudanya melihat nonanya sedang tidur terlelap, jadi dia tidak tega untuk membangunkannya, tetapi kalau tidak dibangunkan takutnya nanti ketahuan kalau bibi Yun lagi ada dikamar sang nona.

Jadi bibi Yun pelan-pelan membangunkan sang nonanya,

"Non bangun, ini bibi sudah buatkan puding buah kesukaan non, dan bibi bawakan kotak obatnya non" ucap bibi Yun sambil pelan-pelan berusaha membangunkan sang nona.

Calista yang merasa tidurnya terusik pelan-pelan membuka matanya, dan dia melihat bibi Yun berdiri disampingnya.

"Oh bibi.. maaf aku ketiduran... bibi udah lama disini?" tanya Calista dengan suara serak khas bangun tidurnya.

"Jangan minta maaf non, harusnya bibi yang minta maaf ke non karena menganggu waktu istirahat non" jawab bibi Yun

"bibi bawakan puding buah kesukaan nona Calista dan kotak obat" lanjut bibi Yun sambil menunjuk meja kecil didepan sofa.

"Baik bi makasih banyak ya bi, aku akan makan sebentar lagi, aku mau cuci muka dulu" sambil dia berusaha berdiri tetapi belum sempat berdiri tegak Calista sudah meringis kesakitan karena lututnya yang berdarah tadi sekarang terasa ngilu.

.

.

.

Terima kasih sudah membaca karya mami,jangan lupa kasih jempol dan tanda cinta ya sayang...

biar mami tambah semangat upnya.🥰