Pemuda yang kurang beruntung dalam hidup, mendapatkan kesempatan untuk memulai kehidupan yang lebik baik dan penuh warna, tapi apa maksud nya menjadi gadis cantikk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GugunGalaxy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Taman Hiburan
Di dalam mobil Sisi Menatap Ryan yang sedang menyetir, dia begitu tampan, sayang sekali dia tidak menggunakan wajah nya untuk menjemput seorang gadis.
Ryan menyadari tatapan ini dan menoleh ke samping
"Ada apa, Kenapa kamu menatapku"
"Gak ada"
Setelah hening sejenak Sisi bertanya
"Hei ian apakah kamu punya pacar?"
Ketika Ryan mendengar pertanyaan ini, ia menoleh dengan curiga, apakah gadis ini akan mengolok-ngolok nya lagi?
"Kenapa kamu nanya seperti itu"? Ryan bertanya
"Gak, Cuma mau tanya aja" Sisi menjawab sambil melihat pemandangan di jendela mobil
Setelah 15 menit perjalanan, Mereka akhir nya sampai di tujuan dan parkir.
"Wah Bersar sekali tempat nya" Sisi melihat sekeliling dengan mulut berbentuk 0
"Yah, Taman hiburan ini selalu ramai akan pengunjung"
"Kamu tunggu dulu disini, Aku beli karcis dulu"
"Mm...Oke" Sisi melihat bangku di sisi jalan dan duduk menunggu ian. Tak lama dia duduk dia melihat dua pemuda berjalan ke arah nya, Satu bertubuh tinggi dan berambut pirang dan satunya lagi pendek tapi rambut nya botak. Mereka berjalan dengan wajah percaya diri.
"Cantik Kenapa kamu sendirian, mau main sama kakak gak?" Si rambut pirang bertanya sambil melihat sisi dari atas sampai ke bawah. Hei gadis ini punya tubuh yang sangat menggoda, bagaimana rasa nya jika di ajak bermain hehehh.
Sisi mengangkat wajah nya dan melihat si penganggu, Ck apakah kamu masih memanggil dirimu sendiri sebagai kakak? Sadar diri dong kamu udah tua seperti 35 tahunan, harus nya di panggil paman.
"Aku tidak sendirian, jadi tidak perlu" Sisi menjawab sambil lanjut main ponsel, sama sekali tidak menganggap brandalan ini.
Ketika sisi mengangkat wajah nya tadi, kedua bajingan akhir nya baru menyadari gadis ini sangat cantik, Mereka begitu fokus pada tubuh nya tapi tidak pada wajah nya, mereka jadi semakin bertekad untuk menangkap gadis ini.
"Hei jangan seperti itu, Kami punya banyak uang, dan kami bisa memeberimu kebahagiaan seorang wanita, seperti terbang naik ke awan, bagaimana?" Si pendek berkata tanpa malu dan duduk di kursi samping
Sisi Begitu kesal, ada apa berandalan ini, mereka beraksi meski disini banyak orang, seperti nya mereka bukan pemula.
"Kubilang tidak perlu, aku datang bersama orang lain" Sisi berkata dengan jijik dan akan pergi untuk mencari tempat duduk lain, tapi sebelum ia bangkit, tangan nya di pegang cukup kuat, tangan yang lembut tak bertulang itu begitu sakit.
"Apa yang kamu lakukan, lepaskan" Sisi melotot ke brandalan pirang.
"Hei kamu gadis yang begitu keras kepala, tapi aku suka hehehe"
Si rambut pirang mencengkram tangan sisi dan berencana menyeret dia ke suatu tempat
Tapi dia melihat gadis ini, memberi perlawan yang keras, dia hendak menggunakan tangan yang satunya lagi untuk menarik nya, tapi sebuah suara dingin terdengar di belakang.
"Jika kamu tidak melepaskan nya, aku jamin kamu tidak akan bisa melihat tangan mu lagi" Suara dingin itu adalah ian, Ketika ia berjalan keluar dari tempat karcis dia melihat sisi duduk di kursi, tapi ada 2 orang lagi.
Si pirang berbalik dan melihat pemuda tampan yang sama tinggi nya dengan nya.
"Ohh apakah kamu pacar nya? Ck ck ck kamu begitu beruntung"
Si pirang tidak banyak omong dan mulai melesat melayangkan pukulan cepat ke arah rahang ian, Ian Bereaksi menunduk dan bangkit dengan kuat, mengepal kan tangan nya dan memukul perut si pirang.
Bang!
Si pirang membungkuk dan memegang perut nya, Sebelum dia bisa bernafas, Ryan memegang kepala nya dan melayang kan dengkul nya ke arah wajah dan Bang! Si pirang terpental sabil mimisan.
"Sialan bos kalah!" si pendek berlari dan membantu si pirang bangun dan lari terbirit-birit.
"Bagaimana tangan mu?" Ryan menghampiri Sisi yang sedang memegang tangan nya
"Sialan, bajingan itu mencengkram begitu kuat" Sisi memegang tangan nya yang kemerahan. Dia tak berdaya dengan tubuh gadis yang lemah lembut ini.
"Tunggu sebentar, aku akan membeli es batu" Ryan berlari ke warung dan membawa es batu.
"Sini duduk dulu, aku akan menempel kan es ini, bagus untuk memar" Ryan Menepuk bangku menyuruh sisi duduk.
Sisi duduk sambil mengulurkan Tangan nya yang kemerahan. Sisi melihat Ryan memegang tangan nya dengan lembut dan hati hati, Dia merasakan perasaan aneh di hatinya, seperti berdenyut-denyut, Ada apa apakah ini penyakit? Aku harus memeriksa nya nanti.
"Sudah selseai! Kedepan nya kamu harus lebih berhati-hati, Teriak saja minta tolong" Ryan mulai menasehati Sisi seperti seorang kakek
"Mmm~ Terima kasih" Sisi menundukan kepala nya, menyembunyikan wajah nya yang sedikit merah.
"Kita duduk dulu sebentar disini" Ryan melihat sisi, Ryan menyangka sisi masih syok karena wajah nya memerah mungkin dia sangat ketakutan
Padahal sisi sedang bingung dengan perasaan yang dia rasakan, jadi dia di salah pahami.
\=\=\=\=\=\=\=
Setelah istirahat, Mereka berjalan masuk, dan memeberikan karcis.
"Mau naik wahana apa" Ryan bertanya
"Aku mau coba Roller Coaster" Sisi berjalan maju dengan semangat.
Mereka naik dan kebetulan duduk di barisan depan. Sisi merasa Ada perasaan campur aduk antara antisipasi, kegembiraan, dan sedikit rasa takut. Mungkin juga ada sedikit kekhawatiran tentang seberapa tinggi, seberapa cepat, dan seberapa curam wahana tersebut.
Saat kereta mulai bergerak, perasaan tegang mulai terasa. Ketika kereta mulai menanjak, degup jantung mulai meningkat. Secara tidak sadar Sisi berteriak tinggi dia begitu histeris Mulai melambai-lambai kan tangan nya, akhir nya dia mengulurkan tangan nya memegang lengan Ryan. Saat mencapai puncak, ada sensasi melayang sesaat sebelum terjun bebas.
Setiap putaran dan belokan memberikan sensasi yang berbeda, kadang membuat tubuh terasa ringan, kadang terasa tertarik ke samping. Bisa jadi ada sensasi mual bagi sebagian orang.
Setelah wahana selesai, ada rasa lega bercampur dengan euforia. juga ada rasa ingin mengulanginya lagi untuk merasakan sensasi yang sama.
"Wahhh Gilaaa! Ternyata seru juga Hahahha"
Ryan menoleh, melihat seorang gadis yang sangat manis ketika dia begitu senang, dan menunduk melihat tangan yang cantik dan lembut sedang memegang tangan nya dengan kuat, Ryan Tanpa sadar tersenyum dan terpesona untuk kedua kalinya.
"Hahaha bagaimana ian apakah seru, Hei kenapa wajah mu begitu asam apakah kamu akan muntah Hahaha" Sisi melihat Ryan yang asam, menyodok pinggang nya dan mulai mengolok-ngolok.
Ryan Mulai terbiasa dengan sikap sisi yang seperti ini, dia hanya tersenyum melihat gadis yang ceria ketika waktu nya ini.
"Ayo ian kita coba Drop tower, Kita coba si ekstrim ini" Sisi menarik lengan ian dan mulai berjalan dengan semangat.
"Oke oke jangan terlalu bersemangat perhatikan langkah mu"
Sisi menarik ia dan mulai memilih tempat duduk, memasang sabuk pengaman dan mulai menantikan antisipasi.
Saat wahana mulai bergerak naik, Sisi merasakan sensasi penasaran dan antisipasi. Jantung mulai berdebar kencang saat melihat pemandangan semakin tinggi,
Dan melesat tinggi.
Di puncak, ada momen ketegangan sesaat sebelum terjun bebas. Sisi Melihat Pemandangan dari atas dan sangat indah, tetapi pikiran tentang kejatuhan akan membuat jantung nya berdebar.
Saat terjun bebas, Sisi merasakan sensasi melayang dan adrenalin yang memuncak. Ini adalah bagian paling mendebarkan dari wahana, di mana tubuh terasa ringan dan seolah melayang di udara
"Ahhhhh!! Ian ian kita jatuh Hahaha" Ryan berusaha menutup bibir nya yang tertiup angin, Sementara Sisi hanya tertawa melihat nya.
Setelah jatuh, wahana melambat dan mendarat. Meskipun singkat, pengalaman ini sangat intens dan meninggalkan kesan yang tak terlupakan.