Catherine Sinclair, seorang wanita yang sangat berbakat dengan banyak identitas rahasia berasal dari salah satu keluarga kaya di negara Elarion dikhianati dan dibunuh oleh tunangan dan sahabatnya sendiri. Bahkan identitas rahasianya dicuri oleh sahabatnya untuk mencari ketenaran. Setelah merasakan kematian yang menyakitkan, Catherine mendapati dirinya berada di tubuh seorang wanita yang selalu dianggap aib keluarga, Annete Clairmont. Dengan menggunakan tubuh Annete, Catherine bertekad membalas semua orang yang menyebabkan kematiannya dan kematian Annete.
Akankah Catherine berhasil membalaskan dendamnya?
Tunggu novel terbaru aku rilis ya!
Jangan lupa subscribe, like, komen, share, dan kasih rating buat karya aku!
Supaya aku semakin semangat berkarya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiara Pratiwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31 Satu Rupiah
Tirai beludru tebal Royal Emerald Hotel terbuka perlahan, menyibak gemerlap lampu kristal yang membanjiri lobi utama.
Aroma parfum mahal berpadu dengan bisikan-bisikan antusias, menandakan dimulainya acara lelang terbesar di Kota Oakhaven.
Di antara kerumunan elit kota yang berlalu-lalang, Owen melangkah anggun, balutan setelan jas hitamnya yang pas memancarkan aura wibawa. Di sampingnya, Annete, istrinya, tampak memukau dalam balutan long dress berwarna gold yang membiaskan cahaya, tangannya bertaut erat di lengan Owen. Pasangan itu adalah representasi sempurna dari kesuksesan dan kemewahan yang melekat pada acara malam itu.
Mereka menaiki tangga marmer menuju ruangan VIP di lantai 2, sebuah posisi strategis yang memungkinkan mereka memandang keseluruhan aula lelang yang ramai di bawah.
Dari ketinggian, Owen menunjuk dengan dagunya.
Owen:"Lihat itu! Bukankah itu Tyler dan Martha?"
Annete mengikuti arah pandang suaminya. Benar saja, di antara deretan kursi umum di lantai 1, mereka melihat Tyler dengan kemeja rapi dan Martha dalam balutan gaun sederhana namun elegan.
Mereka tampak serius memperhatikan panggung utama, tempat seorang juru lelang sedang menguji mikrofonnya.
Malam itu, peserta lelang memiliki dua pilihan yaitu untuk menjajakan barang berharga mereka atau berburu harta karun baru.
Di deretan kursi umum, Martha tampak sedikit gugup saat sebuah kotak beludru kecil diserahkan kepada petugas lelang. Di dalamnya terbaring cincin pertunangannya.
Tyler menggenggam tangan Martha, memberikan senyum meyakinkan.
Tyler:"Tenang saja, Sayang. Aku janji akan membelikan cincin yang jauh lebih indah dan mahal dari hasil lelang ini nanti."
Martha tersenyum dan membalas genggaman tangan Tyler.
Martha terus menoleh ke arah lantai 2 karena merasa ada yang memperhatikannya dari ruang VIP.
"Apa mungkin itu Owen? Apa Owen datang ke sini? Mungkin saja aku bisa membuatnya terpesona dengan kecantikanku malam ini. Aku sudah memakai gaun termahalku. Aku yakin aku lebih cantik daripada psikopat Annete itu. Asalkan Owen tidak buta, dia pasti lebih memilihku daripada Annete", pikir Martha.
Beberapa item telah berpindah tangan, gong lelang bergema mengiringi harga fantastis yang tercapai.
Kini, sorotan lampu berpindah pada sebuah kotak beludru kecil di atas podium. MC mengambil alih mikrofon dan suaranya memenuhi aula.
"Dan sekarang, kita memiliki sebuah item yang istimewa. Ini adalah cincin pertunangan, yang dulunya milik Ms Clairmont. Cincin ini dilelang, bukan karena tak lagi berharga, melainkan karena Mr Stone merasa cincin ini... tidak cukup baik untuk tunangan yang sangat dicintainya. Mr Stone berencana membelikan Ms Clairmont, cincin pertunangan yang jauh lebih mewah dan mahal pada acara lelang ini!"
Seketika, hening melanda seluruh ruangan. Beberapa pasang mata beralih menatap Tyler dan Martha yang duduk di barisan bawah, sementara yang lain sibuk berbisik. Mereka semua tahu berita tentang Martha yang akhir-akhir tengah menghebohkan kota Oakhaven.
Keheningan itu pecah ketika, dari area VIP di lantai 2, sebuah suara bariton yang tegas terdengar.
Owen:"Satu rupiah."
Semua mata tertuju pada sumber suara. Suara itu berasal dari Owen Montgomery.
MC terkesiap, ragu sejenak.
MC mulai menghitung. Namun, tak ada seorang pun yang berani menawar lebih tinggi. Menantang keluarga Montgomery di Oakhaven sama saja dengan mencari masalah besar.
Cincin pertunangan Martha yang seharusnya menjadi simbol cinta abadi, yang dibeli Tyler seharga 25 juta akhirnya hanya terjual senilai satu rupiah kepada Owen Montgomery.
MC memberanikan diri bertanya pada Owen.
"Tuan Montgomery, jika boleh tahu, mengapa Anda tertarik dengan cincin ini, dan dengan penawaran yang begitu... unik?"
Owen tersenyum tipis, sorot matanya sulit diartikan.
Owen :"Anjingku, dia membutuhkan liontin baru."
Jawaban Owen sontak menimbulkan gelombang bisikan dan tawa tertahan di antara hadirin. Martha menunduk malu, sementara Tyler hanya bisa mengepalkan tangannya di bawah meja.
Malam itu, bukan hanya cincin yang berpindah tangan, tetapi juga harga diri.
Annette dan Owen
Martha dan Tyler
bagus banget ceritanya
satu persatu identitas Catherine terbongkar
Brenda tunggu kehancuran mu
giny senjata makan tuan
semua harus kembali pada pemiliknya