My Heart is yours adalah cerita yang mendalam antara Daniel seorang pria tampan, cool dan kharismatik. dan Avery seorang wanita cantik, cerdas dan introduced. Mereka better secara tidak sengaja dan langsung merasakan koneksi yang kuat.
Daniel yang memiliki ketertarikan lebih dulu pada Avery tidak tahu bagaimana cara mengatakan perasaannya. Avery yang memiliki masa lalu sulit dan trauma yang menghantui merasa bahwa Daniel adalah satu-satunya orang yang dapat membuatnya merasa aman dan dicintai selain keluarganya.
Namun perjalanan kisah mereka tidaklah mudah. Dimulai dari pertemanan yang nyaman hingga mengakui perasaan masing-masing. Akankah Daniel dan Avery dapat menemukan kebahagiaan bersama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Little Secret, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Avery
Beberapa hari yang lalu, kegiatan Sky masih sama. Masih sering menghabiskan waktu di cafe, hanya saja yang sedikit berbeda adalah teman ngobrol nya. Terkadang Jessica, Xavier atau Kai yang bergantian mengisi kursi kosong didepannya jika Daniel sedang sibuk.
Daniel tak bisa lagi sepanjang hari di cafe karena Sky sudah meminta nya untuk fokus dengan pekerjaan nya di kantor. Ya, Daniel emang senurut itu. Tapi Daniel tetap menyisihkan waktu setiap hari untuk bertemu Sky.
Seperti saat ini, Sky tampak berbincang serius dengan Jessica. Daniel yang baru saja masuk ke cafe langsung menuju ke meja Sky. Sky mendongak ketika Daniel berdiri dibelakang Jessica.
Lengan kemeja yang digulung kesiku dan dua kancing kemeja paling atas sudah terbuka. Jelas sekali laki-laki itu sangat lelah Tapi ia tetap. memasang senyum manisnya.
" Sibuk? " tanya Daniel. Jessica langsung menoleh dan bangkit dari duduknya.
" Kak D! " seru Jessica.
" Americano satu Jess" Jessica mendengus tapi tetap berlalu dari sana untuk membuat pesanan Daniel.
" Capek banget kayaknya " ucap Sky.
" Lumayan, kamu gimana? Lancar semua? " Sky tersenyum mendengar Daniel yang begitu perhatian padanya.
" Lancar, tinggal besok meeting di Muller " Daniel menganggukkan kepalanya. Obrolan mereka terhenti ketika waiters menghantarkan pesanan Daniel.
" Pagi kan? Bareng sama aku aja ya? " Daniel menawarkan diri untuk pergi bersama. Ya sekalian hitung- hitung kesempatan berduaan.
" Hmm, okay " Sky langsung mengiyakan. Karena Daniel juga akan selalu ada alasan dan cara agar mereka bisa pergi bersama.
🌹
🌹
Pagi-pagi sekali Daniel sudah berada didepan apartemen Sky. Laki-laki itu mengetuk pintu beberapa kali dan menekan bel juga.
Hampir sepuluh menit menunggu baru pintu terbuka. Terlihat Sky masih dengan baju tidur nya jelas sekali baru bangun.
" Masuk dulu, aku siap-siap sebentar " Sky memberi jalan pada Daniel untuk masuk.
Sky langsung memasuki kamarnya untuk bersiap. Daniel menatap sekeliling nya dan seperti biasa ia akan merapikan ruang tamu di apartemen itu. Ia suka saja melakukannya untuk Sky. Ruang tamu sudah bersih dan rapi, Daniel langsung menuju ke dapur untuk membuat coffee.
Dengan lincah tangan Daniel meracik coffee dan meletakkannya kedalam tumbler couple yang ia beli sekitar seminggu lalu. Dua porsi coffee sudah siap dibuat.
" What are you doing El? " tanya Sky dengan barang bawaannya yang cukup banyak. Daniel tanpa disuruh ia mengambil alih semua barang bawaan Sky.
" Tuh, coffee " Sky tersenyum dan mengambil dua tumbler itu. Dengan langkah ringan ia menyusul Daniel keluar dari apartemen. Setelah mengunci pintu dan memastikan tidak ada yang ketinggalan mereka pun siap berangkat ke MG.
Hari ini Sky terlihat sangat cantik dengan setelan serba hitamnya. Kemeja hitam, celana bahan hitam tak lupa gadis itu juga memakai heels hari ini. Penampilan Sky membuat Daniel terpesona, jantung milik Daniel semakin tidak terkendali.
" Lakukan saja apa yang kamu mau, jangan terlalu memikirkan daddy" ujar Daniel. Daniel ini seperti nya termasuk kategori anak durhaka kayaknya, semudah itu menistakan daddynya sendiri.
" Pasti" ucap Sky dengan tersenyum. Daniel malah tak bisa menahan tawanya.
Sesampainya di MG, Daniel membantu Sky membawa laptop dan tumbler milik gadis itu. Pemandangan itu menjadi perhatian seisi gedung. Seorang pewaris MG bisa selembut itu pada seorang gadis. Mereka berspekulasi bahwa mereka adalah sepasang kekasih.
Tak jauh dari mereka tampak Kai berjalan mendekat.
" Wih, Elsa Frozen masuk tim kita nih " celetuk Kai.
" Lumayan bayarannya " Kai tertawa mendengar jawaban gadis berambut pendek ini.
" Benar, dimana yang menguntungkan ambil aja Sky" Kai memberikan jempol nya pada Sky. Daniel hanya geleng-geleng kepala melihat Kai yang selalu heboh kalau bertemu Sky.
Mereka memasuki ruang meeting yang cukup besar. Disana ada David duduk dipaling ujung, yang akan mengawasi jalannya rapat.
Sky sangat tenang berhadapan dengan para petinggi MG. Walaupun ini rapat untuk perusahaan perhiasan mereka, tapi seperti nya David sengaja mengumpulkan para petinggi yang lain untuk menekan Sky.
Rapat terus berlangsung, hingga penjelasan pemilihan BA untuk model perhiasan mereka.
" Untuk BA kami mengusulkan Catherine Barrington. Dia model papan atas dan memiliki citra yang baik dipublik" jelas pria yang sedang melakukan persentasi.
Sky mengangkat tangannya dan semua peserta rapat menatapnya. " Catherine memiliki kesan yang glamour yang sangat bertolak belakang dengan image perhiasan yang akan dilaunching " mereka semua kembali menatap layar dan memperhatikan foto Catherine.
" Perhatikan detail perhiasan yang kalian punya, design nya sendiri sangat elegan, simple dan murni. Bagaimana kalian bisa memilih Catherine untuk BA nya? " nada suara tegas Sky membuat atmosfer ruangan itu tegang.
David dan Daniel memperhatikan setiap kata dan gerak gerik Sky. Daniel tersenyum tipis melihat gadis itu sangat berani.
" Tapi.. " pria yang berdiri didepan ingin menyanggah tapi terlebih dulu memotong.
" Apa designer perhiasan ini tidak mengatakan tema perhiasan nya? " sarkas Sky.
" Kalian memilih model hanya karena ia terkenal begitu? " pria yang berdiri di sana gelagapan mendengar semua ucapan Sky.
" Bukankah seorang BA adalah wajah produk itu sendiri?! " semua orang terdiam.
" Jadi menurut anda siapa yang bisa menjadi BA kami Ms. Skylar? " suara berat David membuat Sky mengalihkan perhatiannya.
Sky memberikan beberapa model yang sudah ia pilih dan ia lampirkan dalam kertas proyeknya. David membuka lembar demi lembar kertas yang berisi foto dan profil model pilihan Sky.
" Saya merekomendasikan Jessica Everett Sir" David menatap Sky seakan meminta penjelasan.
" Anda bisa lihat wajahnya yang murni dan polos itu. Kesan seperti itu tak akan menutup pesona produk kita, malah ia akan memancarkan si produk itu sendiri" jelas Sky.
" Lagi pula wajah baru sangat bagus untuk merefresh suasana pasar saat ini " lanjut gadis itu.
" Baiklah, saya setuju. Dan untuk tim yang bertanggung jawab silahkan lanjutkan sisanya. Meeting hari ini cukup sampai disini" David bangkit dari sana dan meninggalkan ruang rapat. Disusul dengan petinggi lain, yang tampak puas dengan hasil rapat kali ini.
" Mind blowing Sky " Kai mengacungkan kedua jempolnya.
" Nepotisme secara halus" Kai tertawa terbahak-bahak di ruang rapat itu karena perkataan nya sendiri. Untung saja disana hanya tinggal mereka bertiga.
" Tidak, memang Jessy sesuai dengan temanya" jawab Sky datar.
" Haish, bercanda sedikit Sky" celetuk Kai.
" Ayo, ke ruangan ku. Nanti kita lunch sama-sama" ajak Daniel.
" Okay" Daniel menggamit tangan Sky dan membawanya ke ruangannya. Kai yang berada di belakang mereka hanya bisa menghela nafas pasrah menjadi obat nyamuk.
" Nasib jomblo" gumam Kai dengan wajah sedih.
Baru saja mereka keluar dari lift suara orang menghentikan langkah mereka.
" Avery! " Sky terkejut melihat kakaknya ada disini, rasanya ia ingin menghilang sekarang juga. Kalau memang kakaknya punya kepentingan disini, kenapa juga mereka harus bertemu.
" Mr. Moreau! " seru Kai dan Daniel bersamaan.
Ethan berjalan menghampiri mereka dan berdiri di depan Sky yang kini mematung ditempat nya.
" Kakak" ucap Sky lirih. Daniel dan Kai menatap Sky dengan tatapan tercengang.
