NovelToon NovelToon
Roller Costlove

Roller Costlove

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:240.5k
Nilai: 5
Nama Author: sinta amalia

Kata orang, hal yang paling berkesan dan takkan pernah bisa dilupakan adalah malam pertama. Tapi untuk seorang gadis bernama Jaekawa Ayu, malam pertama yang seharusnya bisa ia kenang seumur hidup justru menjadi hal yang paling ingin ia hapus dari ingatan.

Bagaimana tidak, ia melakukannya dengan lelaki yang belum pernah ia kenal sebelumnya.

Lama melupakan kejadian itu, takdir justru mempertemukan Jae dengan lelaki itu di satu tempat bernama Widya Mukti. Apakah Jae akan menagih janji itu atau justru berpura-pura tak mengenalnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17# Butuh susu beruang

Jae bergerak tak nyaman setelah memuntahkan isi perut yang sudah terlanjur dicerna tubuh, hingga akhirnya, ia hanya bisa memuntahkan rohnya saja saat ini.

"Lo ngga usah kaya gini. Nanti yang lain curiga," kini raut wajah Jae jauh dari kata judes lebih pada menyerah dan memohon.

"Loh, emang kenapa? Masalah buat mereka? Mungkin mereka bakal anggapnya senior bantu junior, atau gue yang suka Lo..." ini Arlan... Jae, ngga tau ya...kalo orangnya memang sebebal dan semenyebalkan itu, salam kenal.

Sshhh! Jae berdiri kembali menyeka mulutnya dengan punggung tangan, "senior yang lain, bukan temen-temen gue. Gue ngga enak. Gue juga....malu, kalo mereka curiga atau nanya-nanya, kan berabe." Jae sudah berjalan ke arah posko dengan langkah berhati-hati dan berusaha menghindari tanah becek.

"Temen-temen gue fine-fine aja. Justru kalo Lo jutek dan ngehindar terus gini, Lo terkesan sombong sama senior..." jawab Arlan membuat langkah Jae terhenti.

Setiap kata yang diucapkan itu seolah bernada ancaman dan....yah, Jae terjebak, selalu memikirkannya.

Di balik gaharnya Jae di luar, ia pribadi yang cukup tak enakan, dan selalu memikirkan segala sesuatunya. Arlan menangkap sinyal itu dan sedikit jahat memanfaatkannya. Sehingga ia memutuskan untuk selalu menggertak Jae yang terlampau menghindar darinya.

"Ck." Jae kembali menoleh, dimana Arlan berada di belakangnya, "makasih bang, sudah bantu." Jae menatap Jovi dan Alby yang ada disana juga, biar dikata ngga sombong. Dimana keduanya melihat Jae dan Arlan.

"Sama-sama adek." Jawab Arlan tengil. Dan percayalah, bukan Alby dan Jovi yang harus Jae khawatirkan kini, sebab teman-temannya sudah menatap usil pada Jae.

"Awas jatoh, nanti aku yang nangis..." teriak Arlan sengaja membuat kuping Jae mendadak hangat.

Bianca sampai melongo mendengarnya setelah sebelumnya ia prengat prengut sebab bajunya kini penuh tanah merah. Lah...lah....kenal?

Jae menoleh dengan sorot mata sengit.

"Auto gue buang nih baju sama jaket." omel Bianca sudah berdiri dibantu Jovi, termasuk sendal yang Jovi coba tolong lepaskan.

"Lebay banget Bi, masa dibuang....timbang tanah merah bisa dicuci kalii..." Salsa turut meraih tangan Bianca.

"Terus yang mau tolong cuci siapa, Lo? Jae? Gue ngga mau ah, kuku gue kasian!"

"Jae lagi...Jae lagi, kalo gue jadi Jae...udah langsung masuk aja ke kobokan, Jae. Biar ilang sekalian atau taro Bianca di atas pohon tuh biar ngga diribetin mulu, anggota rasa majikan....biar berteman sama burung hantu yang tiap malem datang...saban hari ngekepin Jae...." ujar Salsa lagi memantik tawa mereka termasuk Jae.

Plokkk!

"Aaaa!!!! Biannn!" teriak Salsa ketika Bianca melempar tanah merah itu padanya.

"Berisik!" seru Bianca. Andara yang telah keluar rumah urung dan masuk kembali.

Termasuk Sesil yang bergegas. Dan Rani, ia pun sudah tergesa berebut masuk dengan Jae dan Sesil menghindari Bianca...padahal pan tatnya sudah belepotan tanah.

"Sini Lo, pada kabur kan?!"

Alby menghindar meski ikut tertawa termasuk Jovi, sementara Arlan, ia berada berjarak jauh dari Bianca dan Salsa.

"Rame bener, persis bocah..." ujar Zaltan yang melihat keseruan pagi-pagi mereka. Vio turut menengok, "ampun. Masa kecil kurang bahagia."

Bianca tetap pergi bersama Rani setelah mengganti bajunya. Namun kali ini mereka tidak mau berjalan ke warung.

Maharani...yang memang memiliki gen Purwangga justru memutuskan untuk memakai mobilnya, "udah lah, belanja buat seminggu aja sekalian ke luar Widya Mukti, kesel banget gue, kalo kurang gue tambahin dananya..." begini jika si kaya sudah bertindak.

"Mahadri banget ngga sih?" kekeh Lula melihat Rani yang keluar menenteng kunci mobil dan tas selempang sambil ngomel-ngomel. Kemudian ia memakai kacamata hitam, gayanya itu loh Mahadri banget, *petantang petenteng*.

"Ribet banget! Ntar sarapan gue beli juga ngga usah masak, cari di jalan aja."

Bianca setuju, "Hari ini, temanya Save chef Jae..."

"Love you Aniii! Gue pengen cheesecake juga dong, lidah gue mati rasa dikasih tahu tempe telor, tahu tempe telor!" Bianca yang turut menenteng si Patrick ikut masuk ke dalam mobil. Biar ban mobil saja yang menggilas tanah merah becek itu.

"Jae Lo mau dibeliin apa?!" tanya Rani.

Andara sudah berteriak, "gue mau apa aja yang penting enak!"

Salsa pun ikut-ikutan berteriak, "bisa ngga sih gue request sarapan nasi uduk komplit?!"

Rani mengokei, "Sil?!"

"Aku ngikut yang lain aja."

"Naik Bi, kita cabut..." Suruhnya membuat Bianca berbinar.

Sepeninggal Rani dan Bianca yang meninggalkan jejak tanah merah dari ban mobilnya ke jalanan, Jae justru kembali bangun dari rehatnya yang sebentar itu.

"Jae, ngga usah terlalu diforsir kali...ntar lagi aja." Ucap Sesil mengamati gerak gerik Jae yang tak bisa diam barang sejenak saja.

"Gue baik, Sil...kasian Andara kalo mesti sendiri." Ia sudah mengayunkan langkah mengambil perkakas.

"Dara, kita mulai bikin mesin robotika yang pertama."

"Oh ya Jae, kita jadi bikin mesin rube goldberg ngga si?"

Jae mengangguk, "jadi. Pertama kita bikin robotika dulu itu yang pentingnya, mesin goldberg cuma buat seru-seruan aja, tapi justru menurut gue itu perlu juga sih, biar anak anak ngga bosen science is fun..."

Dara mengangguk, "Jadi, mesin penyedot debu dulu nih?" Jae mengangguk mulai menyiapkan bahan dan alatnya "abis itu kipas kinetik sama mobil air."

"Cukup dua hari ngga sih, Jae?" tanya Dara, digelengi Jae, "tapi kita bisa nyicil. Pokoknya waktu kita seminggu deh...sampe hias, sambil jadwal berjalan."

Disana ada Salsa, Jae dan Andara. Ketiga gadis ini sudah dengan perkakas dan perlatan mereka.

Jae mengikat rambutnya dalam satu cepolan tinggi. Berharap hal itu bisa mengikat rasa pusing di kepalanya juga.

Dara mengambil beberapa triplek untuk nantinya ia potong sesuai rancangan dan desainnya bersama cat yang sudah ia siapkan. Sementara Salsa dan Jae sudah melebarkan kertas hitungan dan rancangan mereka.

Sesil menatap mereka, "gue bikinin sereal anget ya! Semangat Srikandi 30!!!"

Jae mulai merangkai, beberapa komponen mesin, sementara Dara menggambar di atas triplek kayu.

Jingga melihat para juniornya itu ketika akan pergi ke arah tempat genset kincir air bersama Jovi dan Arlan.

"Kerennn!" angguk Jovi.

Bor, gergaji, solder berada disana membersamai para gadis itu. Dan Arlan, ia justru dengan sengaja dan terang-terangan menghampiri mereka.

"Bang," sapa Andara dan Salsa, namun tidak dengan Jae yang menatapnya datar saja, atau justru seperti sebuah ancaman?

"Buat neng kordes yang sakit, tapi tetap memilih tangguh..."

Andara dan Salsa saling menatap penuh sorot usil, bahkan bibir mereka sudah melengkung berkedut. Andara bahkan sudah berdehem meski kemudian melanjutkan kegiatannya, mencoba untuk tak terganggu.

"Makasih, bang." Ucap Jae menerima dua kaleng susu beruang dari Arlan.

Senja melihat itu dari teras dan tersenyum melihatnya, "greget gue."

"Bikin apa?" tanya Jovi.

"Rencananya buat peragaan robotik sama mekanik." Jawab Jae ia memilih melanjutkan kegiatannya, seolah tak terganggu oleh kehadiran mereka.

"Oh, yang science camp itu, ya?" tanya Alby diangguki Andara, "iya."

"Seru kayanya." Angguk Alby melengos menyusul Jingga yang sudah duluan. Namun Jae tak peduli, mungkin hanya Jae yang terlihat tak peduli atau so so an bersikap tak peduli, sebab....

Ia sudah memasang kacamata labnya, dan mulai mem-bor bagian kayu, dengan sebelah tangan yang sudah memakai sarung tangan.

"Lah, Jae...Lo kayanya salah ngelubangin deh ..." tuduh Salsa membuatnya tersentak kaget, "hah?! Iya kah?"

Salsa tertawa begitupun Andara, yang justru menggodanya dengan membukakan penutup kaleng susu pemberian Arlan, "minum dulu deh minum nih...ngga fokus nih Jae..."

Jovi menahan tawanya, "pergi sana Lo, bikin nervous anak orang." Bisiknya pada Arlan.

"Ntar gue bantuin deh, abis balik dari sungai..." Arlan melengos diikuti Jovi.

Jae menatap punggung Arlan yang semakin menjauh, ia tak bisa begini terus...pekerjaannya tak akan beres jika begini.

.

.

.

.

.

.

.

1
Ita Putri
ya Allah teh🤣🤣🤣🤣🤣tengah malem nglilir kebelet pipis lakok ada notif e rollercoastlove ....ngakak Sampek kepuyuh🤣🤣🤣😭
Lisna Wati
teh sin ya Allah kemana aja seharian aku bolak balik gak nongol² nih bab baru😄
𝐙⃝🦜 happy bertamasya
gak usah dikatakan biar itu jadi rahasia jae dan anak ca op 21 aja
Tysa Nuarista
GK usah jae biar mereka tau yg indah" nya aja
Wandi Fajar Ekoprasetyo
Bianca klo ngomong suka bener deh...... hehehehe
Tysa Nuarista
🤣🤣🤣
MunaRizka
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
MunaRizka
🤣🤣🤣🤣🤣
MunaRizka
🤣🤣🤣🤣
dhani mnz
kayaknya tipikal cewe kuat gt ngak sih, ngak mau diikat sama komitmen di awal. Maunya diperhatiin, dimanjain n di buat nyaman tanpa ada status. Dan di saat lengah langsung diiket pake pernikahan. 🤭
dhani mnz
Dan akhirnya bang Rhoma & Ani keluar juga dung di novel ini.. 😄
Bunda Idza
jangan sampai kau buka Jae, setelah ditutup oleh yang Maha Tahu (begitu si.... yang pernah q denger) tapi....Yach walau disebelah alias circle si Abang 2 udah menjadi rahasia umum, gegara om nya desek Yara yang kelewat jujur dan berharap dukungan
Salim S
alhamdulillah teteh sehat kan?suami anak sehat semua kan teh...ya allah setelah sekian purnama bolak balik akhirnya...teh itu maksudnya jae sama bang arlan kali ya bukan arlan sama bang arlan...ah s bianca bisa aja ngeles nya bisnis, bisnis hati ya bian...ciee sekarang udah deg deg an nih hati jae....jantung aman jae...siap siap menerima segala gombalan s jomblo akut jae 😊😊😊😊teteh makasih loh walaupun up di jam jam mata mau merem tapi ok lah selalu di tunggu...
𝔪𝔯𝔰.𝔢𝔩
bang rhoma ampe dibawa - bawa 🤣🤣
Santi Seminar
akhirnya ,setelah seharian buka tutup NT
𝔪𝔯𝔰.𝔢𝔩
😆😆😆
ieda1195
🤣🤣🤣 ngena banget inii sihhh, suami idamann
ieda1195
🤣🤣🤣 kampret benar album, dikira belok apa
ieda1195
🤣🤣 ngerti raurus juga bang
Ria
apakah dirimu sibuk di dunia nyata teh sin???? 🙏🙏🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!