NovelToon NovelToon
Cinta Di Atas Sajadah

Cinta Di Atas Sajadah

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Cinta setelah menikah / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Miss Ra

Ada seorang wanita sedang menangis di dalam sujudnya. Dia adalah Nasya Fahriza Putri, wanita yang sudah menginjak usia 25 tahun itu menangis saat mendengar bahwa seseorang yang ada di dalam hatinya sebentar lagi akan menikah. Sudah sejak usia 20 tahun Nasya berdoa di dalam sujudnya agar yang Maha Kuasa mengabulkan permintaannya untuk di jodohkan dengan Atasannya. Pria itu bernama Aditya Zayn Alfarizi yang berstatus sebagai CEO di salah satu perusahaan ternama di Jakarta.

Lalu bagaimana nasib Nasya? Apakah doanya selama ini akan terkabul, atau justru harus melihat pria yang ia cintai dalam diam menikah dengan kekasihnya?

Kita simak kisahnya yuk di cerita Novel => Cinta Di Atas Sajadah
By: Miss Ra

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CDAS 12

Selepas sholat maghrib berjamaah di rumah Zayn, Nasya kini telah berada di meja makan untuk makan malam bersama dengan sang Tante dan calon suaminya. Di sela-sela suapannya, ibu Zubaidah memulai pembicaraan lebih dulu.

..."Zayn, Mama sudah mengatur semua jadwal pernikahan mu dua minggu lagi."...

..."Hem... Atur saja sesuai keinginan mama. Zayn ngikut saja." jawab Zayn tanpa ekspresi....

..."Hanya tinggal jadwal fitting baju pengantin kalian berdua di butik langganan Mama. Kapan kira-kira kau ada waktu untuk melakukan fittingnya dengan Nasya, Zayn?"...

Pertanyaan ibu Zubaidah berhasil membuat Nasya dan Zayn saling pandang. Keduanya kompak menghentikan suapannya ke dalam mulut, seakan saling bertanya kapan fitting itu akan di lakukan.

..."Atur saja semuanya, Mah. Kapan pun Zayn insyaallah akan menyempatkan waktunya. Bukan begitu, Nasya?" Zayn menjawab pertanyaan sang ibu lalu meminta persetujuan pada gadis berhijab yang sejak tadi hanya diam menyimak pembicaraan kedua orang di hadapannya....

...Nasya yang di tanya pun mengangguk lalu menjawab pertanyaan Zayn. "Iya, Insyaallah kapan pun Nasya akan menyempatkan waktunya."...

Ibu Zubaidah yang mendengar itu hanya menggelengkan kepalanya. Pasti rasanya sulit sekali bagi ibu Zubaidah menyatukan dua sejoli yang sama-sama pendiam.

..."Oke kalau begitu, besok siang Mama akan mengantar kalian untuk fitting bajunya. Dan kalian harus menyiapkan waktunya."...

..."Uhuk...Uhuk...Uhuk..."...

Mendengar penuturan sang ibu membuat Zayn terbatuk, seakan makanannya tersangkut di tenggorokan. Dia tidak menyangka, sang ibu akan memberikan waktunya secepat itu.

..."Kau kenapa, Zayn? Pelan-pelan kalau makan." ujar ibu Zubaidah sembari memberikan air minum dan mengusap punggung sang putra dengan lembut....

Nasya yang melihat itu hanya diam menghentikan kunyahan di mulutnya. Dia tidak tahu harus melakukan apa, yang pasti dia juga khawatir. Setelah lega, Zayn barulah menjawab ucapan sang ibu.

..."Kenapa harus besok siang, Mah? Kan pernikahannya masih dua minggu lagi?"...

..."Loh! Justru karena dua minggu lagi jadi harus di persiapkan secepat mungkin. Dan minggu depan, Nasya harus di berikan waktu cuti." tegas ibu Zubaidah tidak menerima penolakan apapun....

...Mendengar itu Zayn kembali menatap Nasya dan meminta persetujuan darinya. "Bagaimana, Sya? Apa kau bisa menyempatkan waktunya besok?"...

Nasya kembali menghentikan makanan yang akan ia suap ke dalam mulutnya lalu mengangguk pelan sembari melirik sang Tante.

..."Ya, insyaallah Nasya akan menyempatkan waktunya besok siang. Aku usahakan, pekerjaan akan selesai sebelum waktu makan siang."...

..."Oke! Deal. Besok Mama jemput kalian berdua di kantor. Jam satu siang."...

Obrolan mereka berhenti di sana. Membutuhkan waktu satu jam untuk makan malam bersama di meja makan sambil membahas perihal pernikahan yang akan di gelar nanti. Tak terasa, kini jam sudah menunjukan pukul 20.00 wib, sudah waktunya Nasya harus pamit pulang ke rumahnya.

..."Nasya pamit pulang dulu ya, Tante."...

..."Apa nggak sebaiknya menginap di sini saja? Ini sudah malam loh. Iya kan, Zayn?" lagi dan lagi ucapan ibu Zubaidah membuat dua sejoli itu saling pandang....

..."Kalau Zayn terserah sama Nasya saja, Mah." sahut Zayn tak ingin terlihat perhatian pada Nasya....

..."Nggak apa-apa Tante, Nasya lebih baik pulang saja. Kan besok kita ketemu lagi."...

Mendengar Nasya kekeh untuk pulang, Ibu Zubaidah hanya bisa pasrah. Dia tidak ingin memaksa Nasya untuk menuruti semua keinginannya. Tak lama setelah kedua wanita itu cipika-cipiki, Nasya segera menaiki mobil dan akan di antar oleh supir pribadi Zayn.

Sedangkan ibu Zubaidah yang sudah melihat mobil itu hilang dari balik gerbang pun memasuki rumahnya dan tak lupa menguci pintu lebih dulu. Ibu Zubaidah yang melihat Zayn sedang melangkah menaiki tangga segera memanggilnya.

..."Zayn!"...

Pria dingin itu menghentikan langkahnya lalu berbalik menatap sang ibu dari kejauhan yang masih di bawah tangga.

..."Ada apa, Mah?"...

..."Mau kemana?" pertanyaan ibu Zubaidah membuat kening Zayn berkerut....

..."Mau ke kamar, memangnya ada apa?"...

..."Mama masih ingin bicara dengan mu."...

Zayn menghembuskan nafasnya pelan. Jika sudah berurusan dengan ibunya, Zayn tidak bisa untuk menolak keinginan dan perintahnya. Mau tidak mau, Zayn akhirnya kembali menuruni tangga demi menuruti keinginan sang ibu.

~~

Sesuai janji, siang ini Nasya telah berhasil menyelesaikan pekerjaannya sebelum jam makan siang. Sedangkan Zayn yang berada di ruangannya masih saja fokus dengan layar laptop yang ada di hadapannya itu.

Hingga akhirnya yang di tunggu-tunggu telah datang. Ibu Zubaidah di dampingi asistennya kini tengah berjalan menuju ruangan CEO di perusahaan milik almarhum suaminya. Ibu Zubaidah yang berjalan menyusuri lorong perusahaan dapat banyak sambutan dari para staf dan karyawan di sana.

Tak lama, ibu Zubaidah akhirnya sampai ke tempat yang di tuju. Nasya dan Rani yang melihatnya segera berdiri lalu menunduk hormat pada ibu Zubaidah.

..."Selamat siang, Ibu." sambut Rani dengan ramah di angguki oleh ibu Zubaidah....

...Sedangkan Nasya berjalan pelan menghampiri sang Tante dan segera menyalaminya dengan sopan. "Assalamualaikum, Tante."...

..."Waalaikumsalam, Zayn ada kan di dalam?" tanya ibu Zubaidah dengan senyum di bibirnya....

..."Ada, mari biar Nasya antar ke dalam."...

Ibu Zubaidah mengangguk pelan dan melangkah mengikuti Nasya untuk masuk ke dalam ruangan Zayn.

Tok...Tok...Tok...

..."Masuk!"...

Setelah di persilahkan masuk, Nasya membuka pintu ruangan Zayn dengan lebar dan membiarkan ibu Zubaidah masuk lebih dulu. Zayn yang melihat ibunya telah datang pun segera berdiri menyambutnya dengan senyuman tipis hingga membuat Nasya sedikit terpesona dengan senyuman itu.

..."Mama... Sendirian? Atau sama Mbak Yem?" tanya Zayn setelah melepas pelukan sang ibu....

..."Sama mbak Yem lah, masa sendirian?"...

Nasya yang kehadirannya di abaikan pun memilih untuk pamit pergi dari ruangan itu karena tak mau mengganggu obrolan antara ibu dan anaknya.

..."Tante, Nasya keluar dulu ya?"...

Ibu Zubaidah yang mendengar itu pun segera berbalik menatap Nasya.

..."Eeeh... Kenapa keluar? Ayo siapkan semuanya, kita berangkat ke butik sekarang! Selesai itu baru kita makan siang bersama. Tante juga sudah memesan restoran di samping butik."...

Nasya pun mengangguk lalu segera bersiap akan pergi bersama sang Tante untuk fitting baju pengantin. Sedangkan Zayn kembali ke meja kerjanya untuk membereskan berkas dan laptopnya lebih dulu.

Tak lama, ketiganya keluar dari ruangan secara bersamaan. Rani yang melihat itu pun segera berdiri untuk memberikan hormat pada sang pemilik perusahaan.

..."Dengar! Meeting jam tiga nanti di undur besok pagi. Hari ini saya ada keperluan yang tidak bisa di tunda." ujar Zayn pada Rani....

..."Baik, Pak. Apa ada lagi?" balas Rani....

..."Hanya itu saja, jangan lupa beritahu Yuda. Jam lima sore akan ada rapat di luar kantor." Rani yang mendengar itu mengangguk patuh....

..."Baik, Pak. Akan saya sampaikan pada Pak Yuda."...

Zayn yang sudah mendapat jawaban langsung memeluk bahu ibu zubaidah untuk segera membawanya pergi dari sana. Kini mereka bertiga beserta asisten ibu Zubaidah akhirnya benar-benar pergi meninggalkan perusahaan menuju butik ternama langganan dari keluarga Alfarizi.

...****************...

Haaay para pembaca setiaku... Gimana nih kisah Zayn dan Nasya? Suka nggak sama ceritanya? Kalau suka jangan lupa jempol dan ratingnya yaa...

Maaf ya, Miss Ra cuma bisa kasih up sekali sehari. Soalnya lagi ngurus ibuku yang lagi sakit. Minta doanya semoga cerita Zayn dan Nasya bisa sampai selesai.

Oke selamat malam semuanya, selamat membaca karya terbaruku, semoga berkesan. Iloveu sekebon buat kalian semua.

See you.

1
Rika Widiawati
udahlah nasya ga usah mengorbanlan dirimu demi oranglain walaupun kamu mencintai dia,tapi hati dan batin mu tersiksa buat ,,,hanya demi membantu martabat saudara sendiri tapi batinmu tersiksa
mama yogi
barti si Nasya berdoa dari usia 5 tahun?😃
mama yogi
Nanya nya jangan di bikin cengeng donk,stecu aja biar elegan 😍😍😍
mama yogi: Nasya, maksud saya🙏
total 1 replies
꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂
terus semangat thor utk berkarya dan update nya
Miss Ra: siap kak..

/Heart/
total 1 replies
꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂
pg yg indah kakak kasi 1 vote utk fans Nasya 😊
꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂: support author
Miss Ra: Masyaallah...

kak Afya emang the best
total 2 replies
꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂
hi thor kak Cinta mampir di sini ya. semoga doa Nasya di ijabah oleh Allah utk menikahi Zayn yg dicintainya dlm diam, wlpun Zayn sendiri sudah mempunyai kekasih. awal ceritanya bagus thor..
Miss Ra: thank u kak Afya

/Heart/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!