5 tahun bukan waktu yang lama bukan untuk membuka hati lagi setelah merasakan rasa sakit yang pernah di kecewakan dan sia siakan oleh sang kekasih yang di anggap tulus tapi tidak pada kenyataanya.
Rasa muak dan tidak akan percaya cinta di rasakan oleh wanita muda yang cantik dan mandiri bernama caramel ardiana namun dirinya mulai kembali terjebak dalam cinta yang rumit, dirinya bertemu dengan seorang pemuda yang menyakinkan bahwa masih ada cinta yang tulus tapi lagi dan lagi ucapan manis hanyalah di awal.
pria yang di temui caramel masih terperangkap dalam masalah lalunya. selalu berbicara mengenai masalalunya,selalu menyamakan caramel dengan masalalunya,dan membuat caramel merasa dirinya hanyalah bayang bayang wanita di masalalunya.
akankah caramel tetap bertahan bersama pria itu?? atau caramel memilih untuk pergi??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon karavel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BDTA 023
3 hari sudah berlalu aldo sama sekali tidak bisa di hubungi lily pun sama sekali tak bisa di hubungi sebenarnya kenapa?? Sebenernya dimana aldo? Mengapa sulit sekali untuk di hubungi apa dia bener bener kecewa dirinya saja belom menjelaskan siapa alan dan apa tujuannya datang kemari.
Caramel mengusap kasar wajahnya dan menghembuskan nafasnya mengatur emosionalnya dan mulai merapihkan perlengkapan cello dan dirinya untuk berangkat ke tempat kerjanya. Hari ini hari pertama caramel berkerja membawa boneka bayi barunya ini meskipun terlihat repot tapi caramel merasa senang dan mulai menyukai aktivitas barunya setiap pagi ini di tambah cello sama sekali bayi yang lucu dan manis kepadanya semalam dirinya di buat tidur nyenyak tanpa suara tangisan bayi membuat caramel tersenyum sepanjang hari dan bahkan pagi ini cello sama sekali tidak menangis di gendongannya.
"aku harap kamu bersikap manis seperti ini di tempat kerja nanti okey boy"kata caramel sambil menggunakan tasnya dan berjalan menuju parkiran.
Perlahan caramel membawa motornya dengan kecepatan sedang pagi ini caramel sengaja berangkat 5 menit lebih awal karena caramel tidak ingin membawa motor dengan kecepatan tinggi mengingat ada boneka hidup yang sekarang menempel di balik kain di gendongan caramel.
Perjalanan yang biasanya caramel tempuh hanya 20 menit tapi sekarang menjadi 33 menit caramel segera turun dari motornya dan merenggangkan otot badanya dan berjalan ke arah teman temannya yang sudah excited menatap ke arah caramel yang membawa boneka hidupnya.
"aaaaaaa amel ini cute banget aku bawa pulang deh boleh gak sih"
"mukanya kaya caramel ya tapi"kata bang jali membuat caramel tersenyum
"hey cantik namanya siapa?"tanya Luna sambil memegang tangan cello yang mungil
"halo tante aku cowok nama aku cello"kata caramel menirukan suara bayi membuat semuanya terkejut mengetahui gender cello adalah cowok
"upss maafin tante cello tante kira kamu cewe soalnya cantik banget"kata luna sambil tersenyum membuat cello ikut senyum
"aaaaa caramel lucu banget sih sumpah aaa pen gw makan muat gak ya"kata luna sambil membuka mulutnya lebar lebar
"kayanya muat si"ucap caramel membuat luna memukul lengan caramel
"bisa ae lu boleh gendong gak si"kata luna dan di anggukan oleh caramel
"boleh banget dong kamu gak ada take apa apa kan nitip ya aku kau langsung syut beberapa biar nanti ku edit sekalian jadi gak kerja 2 kali"kata caramel memberikan cello kepada luna membuat luna menggelengkan kepalanya
"bener bener ya tuh liat ibu kamu ngambil kesempatan dalam kesempitan"ucap luna sambil mencium pipi cello
Ibu?? Ibu?? Ibu?? Aku seorang ibu?? Bagaimana bisa bahkan aku saja tidak pernah mendapatkan peran seorang ibu dalam hidupku bagaimana bisa aku di panggil ibu?? Panggilan ibu hanya untuk orang yang tau bagaimana rasanya pelukan ibu,akrab dengan ibu,saling cerita sharing bersama ibu bukan?
Lamunan caramel terbuyarkan ketika suara berat memanggil namanya berkali kali.
"caramel ouh caramel lagi mikirin cicilan Pempes apa cicilan susu?"kata bang ali membuat caramel tersenyum gugup
"ayo ikut aku biar anakmu di pegang sama luna"kata bang ali dan di anggukan oleh caramel
"dadah ibu semangat kerjanya ibu"kata luna membuat caramel tersenyum canggung dan melambaikan tangan ke arah Luna dan cello
Caramel mencoba untuk fokus berkerja menghilangkan suara yang masih menggema di telinganya "semangat ibu,biar anak kamu sama luna,dadah ibu,ibu ibu ibu ibu"
"argk sialan bangsat"gerutu caramel sambil menendang kakinya di angin membuat bang ali mendekatinya dirinya tau bahwa caramel sedangkan tidak baik baik saja anak ini terlalu banyak menutupi semua masalahnya sendiri.
"kenapa?? Dari tadi abang liat liat kamu gak fokus gitu ada apa?"tanya bang ali membuat nafas caramel tak beraturan dan menggelengkan kepalanya
"kamu gak terima?? Sorry maksudnya gak suka kalo kamu di panggilan ibu?? Belom siap??"sambung bang ali yang tau akan permasalahan caramel.
"aku takut ajah bang, takut gagal jadi seseorang yang bisa membantunya bertumbuh dengan baik, aku takut jika aku malah membuatnya tidak seperti ibu pada umumnya. Aku saja bingung mau bersikap seperti apa aku belom pernah jadi ibu dan aku gak pernah dapet peran ibu di hidup ku bang"kata caramel mencoba tenang.
"jadi ibu gak harus jadi ibu,kamu cukup berikan kasih sayang yang tulus kepadanya anak hanya butuh ketulusan dari seorang ibu anak hanya butuh kasih sayang yang hangat dari ibu. Kamu boleh gagal jadi anak yang tak dapat kasih sayang orang tua ibu maupun ayah tapi kamu harus berhasil menjadi anak yang bisa menjadi ibu yang baik untuk anakmu di masa depan"
"bahasa kasarnya stop trauma di keluarga sampe di kamu untuk generasi kamu selanjutnya jangan aku tau kamu suka banget anak kecil cukup sering kamu kasih anak anak yang kamu temui dengan pelukan hangat,kasih sayang hangat jadi jangan pernah merasa takut jika kamu belom mencoba"kata bang ali membuat caramel mengangguk dan paham
Benar apa yang di ucapkan bang ali bukan cukup kita yang gagal jadi anak yang kehilangan kasih sayang dan peran orang tua tapi jangan untuk anak anak kita. Cukup trauma ini sampai di kita biar generasi selanjutnya bisa merasakan hangatnya rumah dengan suasana kebahagian.
Caramel mencoba fokus kembali caramel melakukan perkerjaan ini hanya untuk ayah dan cello supaya mereka bisa hidup layak dan bisa membeli apa yang mereka mau hanya itu yang caramel pikirkan.
Di sisi lain alan yang masih menunggu di rumah sakit menunggu kedatangan laura meminta klarifikasi tentang isu yang beredar ya benar isu yang menyatakan bahwa dirinya kdrt kepada laura sudah tersebar luas bahkan sampai saudara jauh alan mendengarnya dan membuat sang mama masuk rumah sakit karena darah tinggi yang kumat.
"laura"panggil alan sambil berlari ke arah laura yang berjalan menuju ruangannya tanpa memperdulikan alan
"mau apa lagi lu kesini alan, gw udah bilang hubungan kita selesai"kata Laura terus berjalan
"gw gak perduli itu laura gw mau lu klarifikasi soal kdrt, kapan gw nyiksa lu?? Trauma?? Trauma apa bahkan nyentuh lu ajah gw gak pernah gw bukan cowok lu yang"
"stop alan lu gak berhak banyak omong di sini"potong laura menghentikan langkahnya dan menatap ke arah alan dengan tatapan emosi
"ups iya gw lupa gw cuman selingkuhan lu ya cadangan maksudnya jadi ya wajar tapi gw cuman minta lu klarifikasi seenggaknya lu klarifikasi sama keluarga lu sendiri dan suruh mereka silent gak ngomong berlebihan"kata alan dengan penuh tekanan dan tatapan yang penuh amarah
"hellow alan gak semua story gw itu tertuju buat lu kalo emang lu ngerasa begitu ya itu salah lu,permisih banyak pasien yang harus gw tanganin"kata laura berjalan meninggalkan alan
"kalo lu gak mau klarifikasi okey biar gw yang up kalo gw cuman selingkuhan lu selama 7 tahun yang lu akuin ke cowoklu kalo gw sahabat lu gak papa gw kehilangan kerjaan gw tapi lu juga yang akan kena imbasnya"ancam alan membuat laura menghentikan langkahnya dan mengepalkan tangannya
"pulang nanti gw bakal nyomong sama uwa"kata laura sambil melirik ke arah alan dan segera pergi begitu saja.
Alan tersenyum penuh kemenangan dan memilih untuk pergi dari rumah sakit namun ketika langkahnya hampir mendekati lorong rumah sakit kakinya terhenti ketika melihat ruang pemulihan alan perlahan mendekati wajahnya ke kaca dan melihat wajah pria yang ada di dalam sana, syulit baginya mengenalinya wajahnya yang kehalangan oleh cervical collar dan sebagian kepalanya di perban.
"sepertinya gak asing tapi siapa ya gw lupa"
"mungkin perasaan gw ajah kali ya"
"tapi tunggu"kata alan mencoba membaca nama pasien di tempat tidurnya hingga di buat kaget oleh telapak tangan yang menepuk pundaknya
Bersambung