NovelToon NovelToon
Kisah Singkat Chen Huang

Kisah Singkat Chen Huang

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:8.7k
Nilai: 5
Nama Author: DANTE-KUN

Chen Huang, seorang remaja berusia 15 tahun, menjalani hidup sederhana sebagai buruh tani bersama kedua orang tuanya di Desa Bunga Matahari. Meski hidup dalam kemiskinan dan penuh keterbatasan, ia tak pernah kehilangan semangat untuk mengubah nasib. Setiap hari, ia bekerja keras di ladang, menanam dan memanen, sambil menyisihkan sebagian kecil hasil upahnya untuk sebuah tujuan besar: pergi ke Kota Chengdu dan masuk ke Akademi Xin. Namun, perjalanan Chen Huang tidaklah mudah. Di tengah perjuangan melawan kelelahan dan ejekan orang-orang yang meremehkannya, ia harus membuktikan bahwa mimpi besar tak hanya milik mereka yang berkecukupan. Akankah Chen Huang berhasil keluar dari jerat kemiskinan dan menggapai impiannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANTE-KUN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 12— Kota Chengdu

Setelah meninggalkan kantor pendaftaran, Chen Huang dan Ning Xue berjalan perlahan melalui jalan-jalan kota Chengdu sambil membahas anggaran mereka. Kota yang ramai dengan pedagang dan pengunjung dari berbagai penjuru membuat mereka harus berhati-hati dengan pengeluaran mereka yang terbatas.

"Kita hanya punya 7 koin emas," ujar Chen Huang, menghitung dengan teliti. "Kalau kita ambil satu kamar penginapan untuk seminggu penuh, itu akan memakan 1 koin emas."

"Dan untuk makan sehari-hari selama seminggu, kita bisa alokasikan 1 koin emas lagi," tambah Ning Xue sambil menatap Chen Huang. "Berarti masih ada 5 koin emas. Itu cukup untuk kebutuhan mendesak, seperti peralatan latihan atau biaya lain."

Chen Huang mengangguk. "Kita juga harus bijak dengan apa yang kita beli. Tidak ada ruang untuk kesalahan. Dan mengenai penginapan, satu kamar sudah cukup untuk kita. Kita sudah terbiasa tidur di ruangan yang sama, jadi itu bukan masalah."

Ning Xue tersenyum tipis. "Iya, lagipula lebih hemat. Lebih baik uangnya kita gunakan untuk persiapan ujian."

Saat matahari mulai terbenam, mereka menemukan sebuah penginapan sederhana namun nyaman di dekat pusat kota. Setelah membayar 1 koin emas untuk kamar selama seminggu, mereka diantar ke ruangan kecil dengan satu ranjang besar dan meja kayu di sudutnya. Meskipun sederhana, ruangan itu terasa hangat dan cukup untuk beristirahat dengan nyaman.

Chen Huang dan Ning Xue duduk di sisi ranjang sambil membuka bekal roti dan sup yang mereka beli sebelumnya.

"Kita harus memanfaatkan waktu dengan baik selama seminggu ini," ujar Chen Huang sambil menyeruput supnya. "Tes di Akademi Xin sangat kompetitif. Hanya sepuluh orang yang bisa mendapatkan beasiswa."

Ning Xue mengangguk sambil menggigit rotinya. "Aku masih tidak percaya kita harus bersaing dengan ribuan orang. Mereka pasti jauh lebih hebat dari kita. Banyak yang berasal dari klan besar atau sekte terkenal."

Chen Huang tersenyum kecil. "Tapi kita punya sesuatu yang mereka mungkin tidak miliki—kerja keras dan tekad. Kita sudah bertahan sejauh ini, Ning Xue. Kita harus percaya pada diri sendiri."

Ning Xue menatap Chen Huang sejenak, merasakan semangat yang menular dari ucapannya. "Aku akan berusaha sebaik mungkin. Kalau kau bisa, aku juga bisa."

Chen Huang mengangguk mantap. "Bagus. Besok pagi kita mulai dengan latihan dasar kultivasi dan teknik bertarung. Aku yakin kita bisa memaksimalkan waktu yang kita punya."

Malam itu, meskipun tubuh mereka lelah setelah perjalanan panjang, obrolan tentang Akademi Xin terus berlanjut hingga larut malam. Harapan dan mimpi mereka untuk mendapatkan beasiswa menjadi bahan pembicaraan utama, menguatkan tekad keduanya untuk menghadapi ujian yang menanti.

...

Pagi berikutnya, Chen Huang dan Ning Xue bangun lebih awal dari biasanya. Setelah sarapan sederhana di penginapan, mereka segera mencari tempat yang cukup luas dan sepi untuk berlatih. Jalanan kota Chengdu perlahan mulai ramai, namun di pinggiran kota mereka menemukan sebuah lapangan kosong yang dikelilingi pepohonan rindang.

"Tempat ini sempurna," ujar Chen Huang sambil memandangi area sekitar. "Kita bisa fokus berlatih tanpa gangguan."

Ning Xue mengangguk, meskipun raut wajahnya tampak tegang.

Chen Huang mengambil posisi bertahan. "Kita mulai dengan latihan tanding. Serang aku dengan segenap kemampuanmu."

Ning Xue maju dengan langkah ragu, mencoba menyerang dengan pukulan lurus ke arah Chen Huang. Gerakannya terlihat lambat dan mudah ditebak. Chen Huang dengan mudah menghindar, bahkan sesekali menangkis dengan satu tangan.

"Lebih cepat, Ning Xue!" seru Chen Huang. "Jangan ragu-ragu!"

Ning Xue menggertakkan giginya, mencoba mempercepat gerakannya. Namun, setiap serangan yang ia lancarkan masih dapat dihindari atau dipatahkan dengan mudah oleh Chen Huang.

Bang! Sebuah pukulan Ning Xue berhasil ditepis, membuatnya kehilangan keseimbangan dan hampir jatuh. Chen Huang segera menangkap lengannya, membantunya berdiri.

"Ning Xue," ujar Chen Huang dengan nada serius, "masalahmu bukan hanya kekuatan atau teknik. Gerakanmu terlalu kaku, dan yang lebih penting, kau tidak percaya pada kemampuanmu sendiri."

Ning Xue menundukkan kepalanya, terlihat frustrasi. "Aku... aku tahu. Aku selalu merasa takut gagal, terutama saat bertarung denganmu. Kau selalu jauh lebih baik dariku."

Chen Huang tersenyum tipis, menepuk pundaknya. "Semua orang memiliki kelemahan. Tapi kelemahan itu bisa diatasi. Percaya pada dirimu sendiri, Ning Xue. Kau punya potensi besar. Hanya saja kau belum menyadarinya."

Ning Xue mengangguk pelan, berusaha menguatkan dirinya. "Aku akan mencoba. Aku janji akan memperbaiki gerakanku dalam waktu seminggu ini."

Chen Huang tersenyum puas. "Bagus. Kita akan terus berlatih, dan aku yakin kau akan melihat perubahan besar dalam dirimu."

Latihan terus berlanjut sepanjang pagi. Chen Huang sengaja memberikan tantangan yang lebih besar untuk Ning Xue, mendorongnya keluar dari zona nyaman. Setiap kali Ning Xue melakukan kesalahan, Chen Huang langsung memberinya masukan.

"Jangan terlalu banyak berpikir. Biarkan instingmu yang bekerja!" serunya saat Ning Xue ragu-ragu untuk menyerang.

BANG! Tendangan Ning Xue akhirnya berhasil mengenai tanah di dekat kaki Chen Huang, membuat debu berhamburan.

"Lebih baik," kata Chen Huang sambil tersenyum. "Tapi kau masih harus mempercepat transisi antara serangan dan pertahanan."

Latihan tersebut berlangsung hingga siang, dengan istirahat singkat di sela-sela sesi. Ning Xue mulai menunjukkan peningkatan, meskipun ia masih membutuhkan banyak kerja keras untuk mengatasi kekakuannya.

Saat mereka duduk beristirahat di bawah pohon besar, Ning Xue tersenyum kecil, merasa lega meskipun lelah. "Kau benar, Chen Huang. Kalau aku terus seperti ini, aku yakin bisa berubah."

Chen Huang menatapnya dengan bangga. "Itu semangat yang kubutuhkan. Ingat, Ning Xue, hanya mereka yang tidak menyerah yang akan bertahan di dunia ini."

Latihan hari itu menjadi awal dari transformasi Ning Xue, membawa mereka selangkah lebih dekat menuju tujuan mereka di Akademi Xin.

...

Enam hari penuh, Chen Huang dan Ning Xue terus melatih teknik bertarung mereka di lapangan kosong itu. Setiap hari diisi dengan latihan tanding, pengulangan gerakan, dan evaluasi dari Chen Huang. Ning Xue menunjukkan dedikasi luar biasa, menelan rasa frustrasi dan kelelahan demi memperbaiki kelemahan-kelemahannya.

Di hari terakhir latihan mereka, Ning Xue menunjukkan pergerakan yang jauh berbeda dibandingkan saat pertama kali mereka mulai. Kini serangannya cepat dan tepat, dengan transisi yang mulus antara menyerang dan bertahan.

Chen Huang tersenyum puas saat ia menangkis tendangan Ning Xue yang hampir mengenai rusuknya. "Bagus, Ning Xue! Gerakanmu jauh lebih tajam sekarang."

Ning Xue mundur dengan napas terengah, tetapi senyumnya lebar. "Aku merasa lebih percaya diri. Terima kasih, Chen Huang. Tanpa bimbinganmu, aku tidak akan sampai sejauh ini."

Chen Huang tertawa kecil, menyeka keringat di dahinya. "Kerja kerasmu sendiri yang membuatmu maju, Ning Xue. Aku hanya membantumu melihat potensi yang kau miliki."

Matahari mulai terbenam, dan mereka memutuskan untuk mengakhiri sesi latihan terakhir mereka dengan istirahat di bawah pohon besar yang biasa menjadi tempat teduh mereka. Angin sepoi-sepoi membawa kesejukan setelah hari yang panjang.

Chen Huang duduk bersandar pada batang pohon, sementara Ning Xue duduk di sebelahnya. Ia terlihat lega sekaligus bahagia, meski tubuhnya terasa lelah.

"Hebat, Ning Xue," ujar Chen Huang dengan nada lembut. Ia mengangkat tangannya dan perlahan mengelus kepala Ning Xue. "Aku bangga padamu."

Ning Xue langsung memerah. Ia tak menyangka Chen Huang akan bersikap sehangat itu. "Chen Huang..." gumamnya pelan, hampir tak terdengar.

Melihat Ning Xue yang tersipu, Chen Huang hanya tersenyum tipis. "Istirahatlah dengan baik malam ini. Mulai besok, kita hanya perlu fokus mempersiapkan mental untuk ujian masuk Akademi Xin."

Ning Xue mengangguk, merasa semakin termotivasi. Di dalam hatinya, ia bersumpah akan memberikan yang terbaik untuk dirinya sendiri dan untuk Chen Huang yang selalu mendukungnya tanpa pamrih.

1
Abi
Kecewa
Abi
Buruk
angin kelana
tahap selanjutnya
angin kelana
mc nya brp bintang yah?
afifo maning
gassspoll thor
angin kelana
lanjut
angin kelana
cape pastinya
angin kelana
gasss jangan kendorrr
angin kelana
semangatttt...
angin kelana
lawan lawan apapun musuhnya..
angin kelana
satu pukulan
angin kelana
semangat menggapai mimpi
G Wu
Novel DRAMA ANAK ANAK 90% ,, 10% sisa nya tidak jelas,MC nya yang mana !! ???
Saodah Xiaomi
alurnya menarik, cuma bab nya pendek. dan cepat habis, harus minta up, padahal baru bab 21, hadeuh,,,,,,,,,,,,,,. mungkin lanjut bacanya seminggu lagi, agar bisa puas bacanya, jika tiap hari up nya keluar
juharto delle
Memang top author ini kalau yang namanya bikin penasaran, lanjutkan
Darotama
seiring waktu tahap demi tahap jalan cerita lebih menarik semangat thor lanjut terus
Rusdi Udi
Luar biasa
angin kelana
lanjut
angin kelana
up
angin kelana
lanjut up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!